Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

LAILI AMBARWANA
Universitas Islam Sultan Agung
Prodi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nim 34302100068
lailiambarwana31@gmail.com

Abstrak

Bahasa Indonesia kini telah menjadi bahasa yang potensial untuk pembelajaran masyarakat
secara internasional , berkat kemajuan Indonesia di segala bidang khususnya ekonomi . salah satu fungsi
bahasa adalah sebagai alat komunikasi . tiba saling pengertian satu sama lain Bahasa yang digunakan .
selain itu , bahasa juga dianggap sebagai simbol status seseorang komunitas atau negara . oleh karena
itu , keberadaan bahasa sangatlah penting . media memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat,
melewati secara sederhana , media komunikasi adalah perantara untuk menyampaikan informasi dari
komunikator ke komunikator bertujuan untuk meningkatkan efisiensi menyebarkan informasi atau
berita. Komunikasi adalah bentuk dialog terjadi atas dasar kognitif umum.sebagai alat komunikasi,
bahasa adalah saluran yang membentuk niat kita, membangkitkan perasaan kita, dan memberdayakan
kita menjalin hubungan kerjasama dengan sesama . ini mengatur berbagai kegiatan masyarakat,
rencanakan dan pandu masa depan kita .
Kata Kunci : Bahasa , Media , Komunikasi

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak bisa
melanjutkan kelangsungan hidup mereka tanpa bahasa. Jika mereka tidak menguasai bahasa
satu sama lain, mereka tidak dapat berinteraksi dengan mudah dan baik tanpa kontinuitas ini,
mereka tidak dapat menangkap ekspresi psikologis dan keinginan yang diungkapkan oleh mitra
komunikasi. Ini juga hal ini menyebabkan pemisahan dan kurangnya hubungan emosional.

Bahasa adalah cara paling efektif untuk mengkomunikasikan ide, pikiran, niat, dan tujuan
orang lain. Selain itu, bahasa adalah salah satu aspek budaya. Bahasa merupakan salah satu ciri
khas suatu bangsa. Bahasa indonesia memiliki dialek karena seperti bahasa indonesia terdiri
dari berbagai latar belakang etnis, budya dan bahasa, seperti bahasa Bahasa Indonesia, Batak,
Jawa, dll. Bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh manusia komunitas bekerja
sama, berinteraksi dan mengenali diinya sendiri.

Dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu kebutuhan primer dalam sebagai
pengatur siklus hidup. Bahkan, bahasa juga dapat diklasifikasikan sebagai senjata paling
ampuh melawan ancaman perpecahan.

1
Adapun rumusan masalah terkaitnya adalah : 1. Apa yang di maksud dengan Bahasa
Indonesia? 2. Jelaskan yang termasuk dalam macam-macam bahasa? 3. Apa tujuan dari
mempelajari bahasa? 4. Apa yang dimaksud degan ragam bahasa dan yang terkait dengannya?.

Adapun penelitian terdahulunya yaitu karena kemajuan indonesia di berbagai bidang,


terutama dibidang ekonomi, bahasa indonesia sekarang sudah sebagai bahasa yang potensial
untuk studi sosial internasional. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
Untuk memahami satu sama lain dalam proses komunikasi, kita perlu memiliki pemahaman
yang sama tentang bahasa yang digunakan. Selain itu, bahasa juga dianggap sebagai lambang
identitas suatu masyarakat atau negara. Oleh karena itu, keberadaan bahasa menjadi sangat
penting, media memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana, media
komunikasi adalah mediator yang mentransfer informasi berdasarkan komunkator ke
komunikator, dan bertujuan untuk menyebarkan informasi atau berita secara efektif.
Komunikasi adalah bentuk obrolan yang berdasarkan pada kognitis bersama.

Teori yang digunakan menggunakan teori kualitatif yaitu, Pertama, Amalia Nurul Iktikoh
dengan judul “Meningkatkan Efektivitas Gambar Menggunakan Media Sosial
Instagram”(Tahun 2018). Kedua, Wanda Fazriah dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media
Sosial Sebagai Media Promosi “(2016).

METODE PENELITIAN

Untuk metode penelitian yang digunakan menggunakan kajian pustaka dan metode
observasi dalam kehidupan sehari-hari.

Tinjauan pustaka diambil dari penelitian kepustakaan yang berkaitan dengan


pertanyaan penelitian. Teori yang menjadi dasar pertanyaan penelitian dapat ditentukan dengan
melakukan penelitian kepustakaan. Penelitian memiliki akses ke informasi penelitian.

Penelitian literatur adalah tentang bagaimana mengumpulkan data dengan


berkonsultasi dengan buku-buku literatur, catatan, dan laporan yang berkaitan dengan masalah
penilitian.

Sedangkan observasi dalam kehidupan sehari-hari merupakan pengamatan langsung


yang dilakukan peneliti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

PEMBAHASAN

A. Bahasa Indonesia sebagai media komunukasi

Bahasa selalu berkembang sebagai alat komunikasi. Bahasa selalu berubah mengikuti
perkembangan teknologi dan perkembangan budaya manusia yang menggunakannya.
Keanekaragaman bahasa ilmiah adalah alat komunikasi resmi atau ilmiah, jadi bahasa
akan mengikuti teknologi, perkembangan manusia budaya dan perkembangan budaya
manusia melalui proses pemanfaatannya. Ini menjelaskan bahwa proses standarisasi kata
atau ejaan juga akan terjadi seiring waktu.

2
Sebagai negara berkembang, Indonesia melakukan berbagai kegiatan, ilmu sosial,
humaniora, dan teknologi berbasis generasi tua, serta kegiatan pencatatan karya ilmiah dan
penyebarluasan penemuan-penemuan baru. Banyak buku ilmiah telah diterbitkan dalam
bentuk asli dan terjemahan, dan banyak artikel dan makalah telah didistribusikan.
Semuanya dilakukan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi
tercinta dimuka bumi ini. Semua kegiatan ilmiah tersebut di atas dilakukan dengan
menggunakan alat komunikasilisan dan tulisan bahasa indonesia. Tentunya, bahasa
indonesia merupakan alat komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kegiatan ilmiah di
berbagai bidang keilmuan seperti ilmu sosial, humaniora, ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (2004:1), bahasa adalah alat komunikasi antar anggota
masyarakat yang berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh ucapan manusia. Ketika
seorang anggota komunitas ingi berkomunikasi satu sama lain, orang tersebut akan
menggunakan bahasa yang sudah digunakan untuk menyampaikan informasi. Secara
umum, bahasa-bahasa ini akan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, karena budaya,
lingkungan, dan kebiasaan mereka yang berbeda. Mungkin sebagian orang beranggapan
bahwa tidak hanya bahasa yang dapat digunakan sebagai media komunikasi. Mereka
menunjukkan bahwa dua orang atau lebih menggunakan beberapa metode yang disepakati
bersama untuk berkomunikasi. Mereka menggunakan berbagai alat atau media untuk
menyampaikan apa yang sebenarnya ingin mereka ketahui melalui lukisan, api, asap, drum,
atau suara gentong, dan sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], bahasa adalah sistem lambang bunyi
arbitrer yang digunakan oleh sekelompok orang untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Dari pengertian kamus dapat dipahami bahwa bahasa juga dapat
memainkan peran simbolis dalam bunyi seperti nada dalam nada, tetapi fungsi atau manfaat
yang diberikan keduanyacukup berbeda. Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa lebih
mengutamakan penyampaian informasi, lebih memperhatikan kepadatan isinya daripada
fungsi estetis yang dihasilakannya.

Bahasa adalah sistem tanda dan simbol. Arti dari sistem lambang adalah hubungan
antara lambang dengan makna yang disepakati. Sistem tanda berarti bahwa hubungan
antara tanda dan makna tidak dibentuk oleh kovensi, tetapi ditentukan oleh atribut atau
karakteristik tertentu dari objek atau situasi yang bersangkutan.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah
alat komunikasi yang dapat dikomunikasikan melaluilisan, tulisan, atau media lain yang
disepakati oleh 2 belah pihak. Bahasa lisan disebut bahasa pertama, dan bahasa yang
diungkapkan dalam bahasa selain bahasa lisan disebut bahasa kedua.

C. Fungsi Bahasa Indonesia

Pada dasarnya bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan


kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam
lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan, kontrol sosial.

3
Menurut Muhammad Doyin “Bahasa yang disahkan oleh undang-undang sebagai alat
komunikasi nasional secara resmi merupakan bahasa indonesia. Konsekuensi keputusan ini
menjadikan bahasa indonesia digunakan dalam segala keperluan dan dalam segala bidang.
Secara hestoris kita mengetahui bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu. Namun
karena adanya keputusan dalam sumpah pemuda itulah maka bahasa indonesia kemudia
berkembang dalam berbagai bidang karena masing-masing bidang memiliki kekhususan
tertentu, penggunaan bahasa indonesia dalam bidang-bidang tertentu tersebut kadang juga
harus menyesuaikan.

Sebagai sebuah ilmu, hal seperti itu tersebut diatas itu memang memungkinkan, hal ini
terjadi ilmu itu berkembang, bahasa indonesia sebagai ilmu pun dengan sendirinya ikut
berkembang. Namun dibalik itu, karena harus memiliki aturan-aturan yang dapat
dipertanggung jawabkan, perkembangan bahasa Indonesia tersebut juga dikaji untuk
memperoleh gambaran batas-batas perkembangan tersebut.

Tanpa adanya bahasa [termasuk bahasa indonesia] ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa indonesia pada struktur budaya, ternyata,
memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang
sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Oleh karena itu, jika cermat
dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa
merupakan cermin dari daya nalar [pikiran]. Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Fungsi Bahasa Secara Umum

Terdapat 4 Fungsi Bahasa Secara Umum, antara lain:

1) Sebagai alat untuk bereskpresi


Contoh: mampu menngungkapkan gambaran, maksud, pikiran dan perasaan. Melalui
bahasa, kita dapat secara terbuka mengungkapkan segala sesuatu yang tersembunyi di dada
dan pikiran kita, setidaknya dapat menyatakan keberadaan kita. Misalnya, seperti penulis,
mereka akan menuangkan idenya ke dalam karya, terlepas dari pembaca, mereka hanya
memperhatikan keinginan mereka sendiri. Sebenarnya ada dua faktor yang mendorong kita
untuk mengekspresikan diri, yaitu:
 Untuk menarik perhatian orang lain kepada kita.
 Keinginan untuk menyingkirkan semua tekanan emosional.

2) Sebagai alat komunikasi


Menurut Gorys Keraf, bahasa adalah saluran untuk memungkapkan niat kita,
memelihara perasaan kita, dan memungkinkan kita untuk bekerja sama dengan sesama
warga negara. Dia mengatur berbagai kegiatan sosial untuk merencanakan dan
membimbing masa depan kita. Komunikasi adalah hasil lebih lanjut dari ekspresi diri. Jika
ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain, komunikasi tidak akan
sempurna.

3) Alat integrasi dan adaptasi sosial


Ketika kita beradaptasi dengan lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa
yang akan kita gunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kami akan
berbicara bahasa yang berbeda untuk orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa

4
baku dalam pergaulan, dan menggunakan bahasa baku dengan orang tua atau orang yang
kita hormati. Dalam proses belajar bahasa asing, kami juga bekerja keras untuk belajar
bagaimana menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, dalam keadaan apa kita menggunakan
kata-kata tertentu, kata-kata mana yang sopan dan mana yang tidak. Jangan sampai kita
salah menggunakan program bahasa dalam budaya bahasa. Dengan menguasai bahasa
suatu bangsa, kita dapat dengan mudah berbaur dan beradaptasi dengan bangsa tersebut.

4) Sebagai alat kontrol


Kontrol sosial semacam ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau pada
masyarakat. Menyampaikan berbagai penjelasan, informasi dan pendidikan melalui
bahasa. Buku pelajaran, ceramah agama [dakwah], kuliah ilmiah atau politik adalah contoh
penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita sering mengikuti diskusi atau
talk show di TV dan radio. Iklan layanan masyarakat atau bakti sosial merupakan salah satu
bentuk penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

2. Fungsi Bahasa Secara Khusus

Terdapat 4 fungsi bahasa secara khusus

1) Mengadakan hubungan dalam interaksi sehari-hari


Manusia adalah makhluk sosial dan tidak pernah lepas dari hubungan (komunikasi)
dengan makhluk sosial. Komunikasi yang terjadi bisa dalam dialek resmi (standar) atau
dialek biasa (mengabaikan penggunaan bahasa resmi, biasanya saat berkomunikasi dengan
teman).

2) Mewujudkan seni (sastra)


Bahasa menyampaikan atau mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti puisi
dan prosa. Terkadang bahasa yang digunakan adalah bahasa yang memiliki makna atau
makna konotatif atau dengan makna tersirat. Dalam hal ini, kita perlu memahami cari tahu
apa artinya atau informasi lebih lanjut yang ingin disampaikan kepada kita.

3) Mempelajari bahasa-bahasa kuno


Dengan mempelajari bahasa-bahasa kuno ini, kita akan dapat memahami peristiwa atau
peristiwa yang telah terjadi di masa lalu, memprediksi peristiwa yang mungkin atau
mungkin terjadi di masa depan, atau hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu kita tentang
latar belakang sesuatu. Mengetahui keberadaan atau asal usul suatu kebudayaan yang dapat
ditelusuri melalui penemuan teks atau prasasti kuno.

4) Mengeksploitasi IPTEK
Mengandalkan rasa ingin tahu dan fitrah manusia, ditambah dengan akal dan pemikiran
bahwa Tuhan hanya memberi manusia, manusia akan selalu mengembangkan segala
macam hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Ilmu yang dimiliki manusia akan
selalu dicatat agar orang lain juga dapat memanfaatkan dan melestarikannya untuk
kepentingan manusia.

5
D. Tujuan Mempelajari Bahasa

Dalam setiap kajian ilmiah, setiap orang pasti memiliki tujuan tertentu.
Meskipun tujuan akhir yang diinginkan mungkin berbeda antara satu orang dengan
orang lainnya. Demikian pula, tujuan seseorang yang mau belajar bahasa harus
memiliki motivasi tertentu di baliknya.
Meskipun harus ada tujuan yang berbeda, selalu ada beberapa tujuan ketika
belajar bahasa. Dengan kata lain, dengan mempelajari suatu bahasa, kita berharap agar
konten yang kita sampaikan dapat dipahami dan dipahami oleh mitra komunikasi kita.
Karena, ketika bahasa kita tidak membangkitkan pemahaman orang lain, kita akan
menerima tanggapan yang sangat buruk. Selain itu, bahasa yang buruk dan benar dapat
menyebabkan kesalahpahaman yang dapat berakibat fatal. Seperti yang dikatakan
Gorys Keraf (2004:8), orang yang tidak mahir berbahasa akan kesulitan karena apa
yang mereka pikirkan atau inginkan tidak sempurna bagi orang lain.
Selain untuk memahami orang lain, tujuan belajar bahasa adalah untuk dapat
mewujudkan dan mengembangkan potensi diri dalam diri kita. Pemahaman bahasa
yang baik dan benar akan memudahkan untuk menemukan interaksi antara semua hal.
Ketika kita belajar bahasa, kita harus menetapkan salah satu tujuan terpenting.
Tujuannya adalah keterampilan bahasa. Menurut Gorys Keraf (2004:1), kemahiran
berbahasa akan membawa manfaat bagi masyarakat jika digunakan sebagai alat
komunikasi yang baik dengan orang lain, jika memungkinkan kita untuk
mengembangkan kemampuan kita dapat mempengaruhi apa yang dibutuhkan orang
lain untuk mengembangkan kontrol sosial.

E. Ragam Bahasa

Keragaman linguistik adalah pembagian bahasa dalam orang berkomunikasi


satu sama lain. Lamuddin Finoza (2002:3) menjelaskan bahwa ragam bahasa menjadi
sangat beragam, karena pilihan gaya bahasa yang digunakan seseorang untuk
berkomunikasi bergantung pada tiga hal berikut:
1. Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan
2. Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya
3. Topik yang dibicarakan atau dituluskan
Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin tersebut,
dapat diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat dalam bahasa
indonesia. Adapun klasifikasi ragam bahasaitu adalah:
 Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi
1) Ragam lisan

2) Ragam tulisan

 Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur


1) Ragam dialek

2) Ragam idealek

3) Ragam sosialek

6
 Ragam bahasa berdasarkan situasi
1) Ragam terpelajar

2) Ragam resmi

3) Ragam tidak resmi

 Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan


1) Ragam hukum

2) Ragam bisnis

3) Ragam sastra

4) Ragam kedokteran

a. Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi


Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah ragam lisan
dan ragam tulisan. Adapun perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah
sebagai berikut:

 Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang
diucapkan oleh seseorang sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan lawan
bicara.
 Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek, dan
keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak tubuh
dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus dinyatakan dengan
jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat mehamammi isinya.
 Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam lisan
baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi, kondisi, ruang
dan waktu yang sama sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada
tempat, waktu, kondisi, ruang dan waktu yang berbeda-beda.
 Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya suara. Sedangkan
ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf kapital, huruf kecil atau huruf tegak
dan huruf miring.(Lomuddin Finoza, 1993:4).

b. Ragam bahasa indonesia berdasarkan cara pandang penutur


Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam
dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.

 Contoh ragam dialek adalah “Gue udah baca itu buku”


 Contoh ragam terpelajar adalah “Saya sudah membaca buku itu”
 Contoh ragam resmi adalah “Saya sudah membaca buku itu”
 Contoh ragam tak resmi adalah “Saya sudah baca buku itu”

c. Ragam bahasa indonesia sebagai topik pembicaraan

7
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah,
ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam
sastra.

Ciri-ciri ragam ilmiah:


 Bahasa indonesia ragam baku
 Penggunaan kalimat efektif
 Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
 Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan
istilah yang bermakna kias
 Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
 Adanya keselarasan dan keruntutan antar posisi dan atar alinea

Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:


 Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pedana
 Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon
 Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback
 Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kangker
 Ragam Psikologis : Penderita autis perlu menerima bimbingan yang intensif

PENUTUP

KESIMPULAN

Oleh karena itu, perlu ditarik kesimpulan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang
tersusun dari lambang bunyi yang arbitrer dan bermakna serta jelas (dihasilkan oleh alat-
alat suara) yang digunakan oleh sekelompok orang sebagai alat komunikasi untuk
membangkitkan perasaan dan pikiran. Sementara itu, dari segi makna bahasa, jenis dan
varian bahasa telah diuraikan diatas.

Selain jenis dan varian bahasa, juga dapat digunakan sebagai bahasa nasional atau
bahasa etnis. Istilah ini digunakan dalam banyak cara. Bahasa nasional dapat mewakili
karakteristik nasional suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional juga bisa menjadi nama
satu atau lebih bahasa sebagai bahasa pertama di wilayah suatu negara.

Bahasa juga memiliki sebuah tujuan dari pembelajaran bahasa. Banyak orang yang
belajar bahasa dengan berbagai tujuan yang berbeda. Ada yang belajar hanya untuk
memahami terdapat yang belajar untuk memahami isi bacaan, ada yang belajar untuk
dapat berbicara dengan lancar, ada pula yang belajar dengan berbagai tujuan khusus.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran adalah keterampilan komunikasi dalam
berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap
makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekpresikan diri dengan berbahasa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. (2002). Komposisi Bahasa Indonesia.Cetakan ke-8.Jakarta:Dika


Insan Mulia.

Keraf, Gorys.( 2004). Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa
Indah.

Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran.(2009). Cermat Berbahasa IndonesiaUntuk


Perguruan Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.

Wibowo, Wahyu.(2001). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai