Nim : 21016036
Sosiolinguistik adalah satu kajian yang menekankan dan mendasarkan pendekatannya pada
hal-hal yang berada di luar bahasa, yang berkaitan dengan pemakaian bahasa oleh para penuturnya
di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan. Kajian sosiolinguistik yang bersifat
eksternal ini menghasilkan kaidah-kaidah yang berkenaan dengan kegunaan dan penggunaan
bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia di dalam masyarakat.
(a). Struktur sosial akan mempengaruhi atau menentukan struktur perilaku linguistik;
tingkatan usia, etnis, status sosial, jenis kelamin dan lain-lain,
(b). Struktur linguistik akan mempengaruhi struktur sosial (misalnya, hipotesis Whorf dan
pernyataan Bernstein),
(c). Bahasa dan masyarakat akan saling mempengaruhi,
(d). Tidak ada hubungan antara keduanya, seperti teori Chomsky yang asosial. Akan tetapi,
analisa yang seperti ini lemah sifatnya dan banyak kritik yang diajukan oleh para linguis
sendiri.(Mujib, 2009)
Lingua franca adalah sebuah sistem linguistik yang dipergunakan sebagai alat
komunikasi sementara oleh para partisipan yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda.
Samarin (dalam Wardhaugh, 1988:55) juga mengungkapkan empat bentuk bahasa yang
ditempatkan sebagai lingua franca, yaitu (1) bahasa perdagangan, (2) bahasa perhubungan,
(3) bahasa Inggris di dunia kontemporer, dan (4) bahasa bantu.
Selain istilah sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa. Dari
kedua istilah tersebut ada yang menganggap itu sama, tetapi ada juga yang menganggap
berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya sosiolinguistik karena penelitiannya
dimasuki dari bidang linguistik; sedangkan istilah sosiologi bahasa digunakan kalau
penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi.
• Keompok pertama berpandangan bahwa kedua istilah itu identik dan dapat saling
menggantikan
Daftar Pustaka
Malabar, S. (n.d.). SOSIOLINGUISTIK.
Mujib, A. (2009). Hubungan bahasa dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik). Adabiyyāt: Jurnal
Bahasa Dan Sastra, 8(1), 141–154.