Disusun Oleh :
1. Dhea Ramadhani(21129365)
2. Dinda sephia gusly(21129372)
3. Hayatu Ridani(21180039)
Dosen Penganpu :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia
-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar pendidikan yang
berjudul “Tokoh Pendidikan yang Berpengaruh di Indonesia” tepat pada waktu
nya. Shalawat beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah mengungkapkan semua umat di muka bumi ini dengan kebena
ran kebenaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memba
ntu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.Khususnya kepada dosen
pembimbing yaitu ibuk Anes Fitria, M.Pd yang telah memandu dan membagi
pengalamannya kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi
bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bertujuan untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap agar makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 9
KATA PENGANTAR........................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 3
A. Latar Belakang...................’.............................................................3
B. Rumusan Penulisan...........................................................................3
C. Tujuan Penulisan..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali
melalui peningkatan mutu pendidikan. Kualitas pendidikan bagi suatu bangsa,
bagaimanapun,harus diprioritaskan.Sebab kualitas pendidikan sangat penting
artinya, karena hanya manusia yang berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di
masadepan.Manusia yang dapat bergumul dalam masa dimana dunia betapa
tingginya tingkat kompetensinya adalah manusia yang berkualitas.
Manusia demikianlah yang diharapkan dapat bersama-sama manusia yang
lain turut berpartisipasi dalam percaturan dunia yang berubah dan penuh teka-
teki.Sebagai mahasiswa jurusan keguruan dan ilmu pendidikan sudah selayak
nya kita mengetahui tentang pendidikan itu sendiri khususnya apa saja unsur
pendidikan sampai dengan sistem pendidikan nasional.
Di sini perlu mengetahui apa saja yang terjadi dari sisi pendidikan nasional
itu sendiri agar para penikmat pendidikan dapat mengetahui produk dan hasil
belajar. Dalam pembahasan mengenai penyelenggaraan diharapkan sistem
pendidikan nasional kita sebagai calon pendidik nantinya bisa menerapkan para
tokoh yang berpengaruh di Indonesia ketika turun kelapangan serta mampu
membangun kesadaran kepada peserta didik untuk mengembangkan tujuan
pendidikan, prinsip dari penyelenggaraan sisi pendidikan yang ada.
B. Rumusan Masalah
1.Siapa saja tokoh pendidikan yang berpengaruh di indonesia?
2. Apa saja pengaruh tokoh pendidikan di indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetauhi yang berpengaruh di pendidikan indonesia
2. Agar Mengetahui Pengaruh Tokoh Pendidikan di Indonesia
BAB II
PENDAHULUAN
A. Tokoh Pendidikan yang Berpengaruh di Indonesia .
1.Tokoh Ki Hajar Dewantara (1889-1959)
Raden Mas Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara,
lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada
umur 69 tahun.Putra dari K.P.H Suryaningrat,dan cucu dari Pakualam III.Ki
Hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis,
politik, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indone sia dari zaman
penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa pada 3 juli tahun
1922.
Di dalam penyelenggaraan pendidikan Ki Hajar Dewantara menerapkan
system among,yang mengemukakan dua dasar,yaitu:
a.Kemerdekaan sebagai syarat untuk mengidupkan dan menggerakkan
kekuatan lahir dan batin sehingga dapat hidup merdeka.
b.Kodrat alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan
dengan cepat dan sebaik-baiknya.
2. Mohammad Syafei
Mohammad Syafei lahir 31 oktober 1893 di Ketapang (Kalimantan Barat) dan
wafat 11 november 1966 diangkat menjadi anak oleh Ibarahim Marah Sutan dan
ibunya Andung Chalijah,kemudian pindah ke Sumatra Barat dan menetap di
Bukittinggi. Marah Sutan adalah seorang pendidik dan intelektual ternama. Dia
sudah mengajar di berbagai daerah di nusantara, pindah ke Batavia pada tahun
1912 dan aktif dalam Indische Partij.
Pada tahun 1922 beliau menjadi guru pada Sekolah Kartini di Jakarta dan
sejak ini aktivitasnya di bidang pendidikan terus berkembang. Ia mendirikan
sekolah yang diberi nama “Indonesische Nederlansche School”atau yang lebih
dikenal denga INS di kayutanam Sumatera Barat.
Dasar pendidikan yang dikembangkannya adalah kemasyarakatan,keaktifan,
kepraktisan,serta berpikir logis dan rasional.Isi pendidikan yang dikembang
kannya adalah bahan bahan yang dapat mengembangkan pikiran, perasaan,dan
ketempilan yang dikenal dengan istilah 3 H (Head,Heart and Hand).
Tujuan sekolah yang diselenggarakan muhammad Syafei adalah :
a.Mendidik anak-anak agar mampu berpikir rasional.
b.Mendidik anak-anak agar mampu bekerja secara teratur dan bersungguh-s
sungguh.
c.Mendidik anak-anak agar menjadi manusia yang baik.
d.Menanamkam rasa persatuan.
Pemikiran Syafei menyarankan kesempurnaan lahir dan batin yang harus
selalu.Hal ini terungkap dalam pikiran G. Revesz seperti yang dikutip oleh
Syafei :bahwa lapangan pendidikan mesti berubah menurut zamannya, seandai
nya orang tetap saja,bahwa sistem pendidikan dan pengajaran yang berlaku
adalah sebaik-baiknya dan tidak akan berubah lagi,maka orang atau lembaga
yang berpendirian dan berpikir demikian telah menyimpang dari kebenaran.
Manusia yang sempurna lahir dan batin atau aktif kreatif itu,apa saja unsur-
unsur atau aspek-aspeknya? Ia menyatakan bahwa yaitu jiwa dan hati yang
meledak dan otak yang berisi pengetahuan (Thalib Ibarahim, 1978:20 ). Orang
yang jiwa dan prestasinya berusaha keras, teliti, rajin, giat, berperhatian, dan
apik dalam segala sesuatunya. Pelatihan jiwa dan hati ini diperoleh melalui
pelatihan bebuat atau mengerjakan pekerjaan sehari-hari atau bahkan pekerjaan
tangan. Bahkan untuk pengisian otakpun, pelajaran pekerjan tangan dapat turut
dimanfaatkan.
4. Rahmah El Yunusiah
Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (lahir di Nagari Bukit
Surungan, Padang Panjang, Hindia Belanda, 26 Oktober 1900 – meninggal di
Padang Panjang, Sumatra Barat , 26 Februari 1969 pada umur 68 tahun) adalah
seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia.Ia
merupakan pendiri Diniyah Putri,perguruan yang saat ini meliputi taman kanak-
kanak hingga sekolah tinggi. Ia memelopori pembentukan Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) di Padangpanjang, menjamin seluruh perbekalan dan membantu
pengadaan alat senjata mereka sewaktu Revolusi Nasional Indonesia.
Bentuk realisasi dari pemikiran pendidikan Rahmah el-Yunusiyah adalah
berupa pendiri an sekolah–sekolah bagi perempuan. Hal ini merupakan tangga
pan dari situasi pada masa itu dan sejalan dengan teorinya Arnold J. Toynbee
yaitu : “Challenge and Responses”. Sedangkan tujuan pendidikannya untuk
mencerdaskan kaum perempuan agar pendidikan pada masa itu tidak berpusat
pada laki-laki, dengan demikian sejalan dengan teori feminisme, yaitu teori
poststrukturalis dan postmodernisme.
Beberapa hambatan pada kaum perempuan Indonesia. Pendidikan yang
belum berpihak pada kaum perempuan dapat pula ditemukan di bidang lain.
Misalnya dalam bidang kesehatan dan pekerjaan. Perusahaan. masih banyak
yang belum memberi lapangan kerja pada perempuan. Angka perempuan
menganggur lebih tinggi dapat ditemukan dimanamana dibandingkan laki-laki.
Kalaupun perempuan banyak ditemui bekerja disektor informal (pabrik) itu
bukan berarti menentukan diskriminasi. Angka kaum perempuan upahnya tidak
dibayar oleh perusahaan mencapai 41,3% lebih tinggi dibandingkan laki-laki
yang hanya 10% menjadi bukti beban yang diterima perempuan diluar rumah.
B. Pengaruh Tokoh–Tokoh Pendidikan terhadap Perkembangan
Pendidikan di Indonesia
2.Mohammad Syafei
Mohammad Syafei mengenyam pendidikan di Belanda. Pada tahun 1925
beliau kembali ke indonesia untuk mengabdikan ilmunya. Cita-cita tersebut
diwujudkan dengan mengelola sebuah sekolah yang kemudian dikenal Sekolah
INS Kayutanam. Sekolah ini lebih dikenal dengan nama Sekolah Kayutanam,
karena sekolah ini didirikan di Kayutanam. Akibat kemampuan Syafei mengelo
la sekolah ini kemudian tersohor dengan nama Ruang pendidikan Indonesische
Nederlandsche School (RP INS) Kayutanam. Tujuan utama syafei mendirikan
INS adalah untuk mendidik anak-anak dapat berdiri sendiri atas usaha sendiri
dengan jiwa yang merdeka. Dengan berdirnya sekolah ini, berarti ia menetang
sekolah- hindia belanda yang hanya menyiapkan anak-anak untuk menjadi
pegawai-pegawai mereka saja.
Dengan pecahnya perang dunia ke II, INS dipaksakan oleh belanda dan
proses pembelajaran terhenti. Setelah Jepang menang tahun 1942 RPINS
berubah terjemahannya menjadi Indonesiche Nippon School. Dijaman ini
pembelajaran tajam yang disebabkan oleh sulitnya memperoleh alat-alat pelaja
ran dan digunakan untuk bekerja serta berlatih demi kepentingan perang Jepang.
Jadi, berdasarkan pemikiran mohammad syafei tentang pembelajaran di tekan
kan kepada siswa, sudah tercantum pada kurikulum 2013 pada saat ini
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyelenggaraan pendidikan tersebut dirancang dengan sangat bagus dan
dengan tujuan yang sangat bagus pula. Dengan mengaplikasikan tokoh yang
berpengaruh di Indonesia tersebut, diharapkan pendidikan yang berlangsung di
seluruh dunia termasuk Indonesia dapat menjadi lebih baik.
Namun masih banyak aspek penghalang dalam pelaksanaan tersebut, baik
mengenai SDMnya, fasilitasnya, perbedaan pola pikir setiap masyarakat atau
daerah dalam memandang arti penting pendidikan, dan kendala-kendala lain.
Persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, karenanya tentu
secara bersama-sama pula kita mencari alternative pemecahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewantara,Bambang S.1989.100 Tahun Ki Hajar Dewantara : Bapak
Pendidkikan.Jakarta:Pustaka Kartini
Hasbullah.2005.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jssakarta : Rajawali Pers