Oleh :
Kadek Indah Purnama Apsari (2018.II.2.0009)
Dosen :
Dr. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si
Soal :
1. Apa pengertian dan ruang lingkup ilmu sosiolinguistik ?
2. Sebutkan manfaat dan tujuan dari ilmu sosiolinguistuk ?
3. Hal-hal apa saja yang dikaji oleh ilmu sosiolinguistik ?
4. Jelaskan latar belakang terbentuknya ilmu sosiolinguistik ?
5. Bagaimana metode penelitian yang digunakan ilmu sosiolinguistik dalam pengkajian ?
Jawaban :
1. -Sosiolinguistik terdiri dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah bidang kajian
yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dan proses sosialnya. Linguistik adalah
bidang kajian yang menjadikan bahasa sebagai objeknya. Jadi, sosiolinguistik adalah
bidang ilmu yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di
dalam masyarakat. Sosiolinguistik mengkaji bahasa sebagai alat komunikasi atau
interaksi antara kelompok/masyarakat satu dengan lainnya.
Secara etimologis, sosiolinguistik berasal dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses social. Sementara itu,
linguistik adalah disiplin yang mempelajari struktur bahasa tanpa mengkaji konteks
sosial tempat struktur itu dipelajari atau digunakan. Jadi, sosiolinguistik adalah cabang
linguistik yang mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa,
khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam bahasa yang berkaitan dengan
faktor-faktor kemasyarakatan.
-Ruang lingkup sosiolinguistik terbagi menjadi dua macam, yaitu Sosiolinguistik Mikro
dan Sosiolinguistik Makro yaitu sebagai berikut :
Sosiolinguistik Mikro Yakni ruang lingkup sosiolinguistik yang berhubungan
dengan kelompok kecil. Titik pusat pengkajian mikro sosiolinguistik adalah
tingkah ujar (speech act) (Sharle, 1965) yang terjadi di dalam kelompok-
kelompok primair menurut sosiolog, dan tingkah ujar itu dimodofikasi oleh
variabel-variabel seperti status keakraban (intimasi), pertalian keluarga, sikap,
dan tujuan antara tiap anggota kelompok. Kebanyakan variabel linguistik
digolongkan ke dalam kelompok yang umumnya disebut register (Crystal dan
Davi, 1969) dan bukan dalam kelompok dialek, yaitu variabel yang diakibatkan
oleh penggunaan bahasa oleh individu dalam situasi tertentu yang diamati, dan
bukan pula variasi yang diakibatkan oleh karakteristik yang relatif permanen
pada diri si pemakai bahasa seperti umur, pendidikan, kelas sosial dan
seterusnya.
Sosiolinguistik Makro Yakni ruang lingkup sosiolinguistik yang berhubungan
dengan masalah prilaku bahasa dan struktur sosial. Kajian intinya adalah:
komunikasi antar kelompok, barangkali di dalam konteks satu kelompok
masyarakat, misalnya tentang penggunaan bahasa ibu dan bahasa lokal oleh
kelompok-kelompok linguistik minoritas.
Cabang linguistik makro menjadi sangat banyak salah satu diantaranya adalah
sosiolinguistik.
Istilah sosiolinguistik ini muncul pada tahun 1952 dalam karya Haver C. Currie yang
merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang
objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga –
lembaga serta proses sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah
ilmu bahasa atau bidang yang menjadikan bahasa sebagai objek kajian. Sebagai objek
dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati sebagai bahasa melainkan dilihat
dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat manusia
(Chaer, 2004: 3).
Sosiolinguistik adalah ilmu tata bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial;
cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa
dan perilaku sosial (KBBI, 2008 : 1332).
Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam
kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2).
Menurut sejumlah ahli (Wardaugh, 1986, Holmes, 1995) sosiolinguistik adalah
cabang ilmu bahasa yang berusaha menerangkan korelasi anatar perwujudan
struktur atau elemen bahasa dengan faktor – faktor sosiokultural pertuturannya…
(Dalam Wijana, 2010: 11).
Sosiolinguitik lahir karena ketidakpuasan ahli bahasa terhadap linguistik struktural yang
hanya mengkaji bahasa dari segi strukturalnya dengan mengabaikan faktor sosial dalam
analisisnya.
Secara etimologis, sosiolinguistik berasal dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses social. Sementara itu,
linguistik adalah disiplin yang mempelajari struktur bahasa tanpa mengkaji konteks
sosial tempat struktur itu dipelajari atau digunakan. Jadi, sosiolinguistik adalah cabang
linguistik yang mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa,
khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat di dalam bahasa yang berkaitan dengan
faktor-faktor kemasyarakatan.
Menurut Fishman, sosiolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan antara
pemakaian bahasa dan perilaku sosial. Fishman memformulasikan sosiolinguistik adalah
“siapa berkata apa”. Sementara itu, formulasi Labov adalah “mengapa seseorang
mengatakan sesuatu.
Wardhaugh mendefinisikan sosiolinguitik adalah ilmu yang mengkaji bahasa
dalam hubungannya dengan faktor-faktor sosial yang hidup di dalam masyarakat
penuturnya.
Soetomo memberi definisi sosiolinguistik sebagai ilmu yang membicarakan
bentuk-bentuk serta perubahan bahasa dikaitkan dengan fungsi sosialnya di dalam
masyarakat pemakainya. Lebih lanjut ia membedakan dengan istilah sosiologi bahasa.
Berdasarkan objek kajiannya kedua ilmu tersebut berbeda. Objek kajian
sosiolinguistik adalah bahasa, sementara itu, objek kajian sosiologi bahasa adalah
manusia sebagai anggota masyarakat yang berinteraksi satu degan yang lain lewat
bahasa.