KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pelatihan
Pelatihan merupakan suatu gerakan fisik dan atau aktifitas mental yang
memperbaiki sistem serta fungsifisiologi dan psikologi tubuh agar pada waktu
2015)
berolahraga yang berisikan materi, teori, dan praktek, menggunakan metode, dan
terencana dan teratur, sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai tepat pada
1) Tujuan Pelatihan
Kita ketahui bahwa setiap pelatihan yang dilakukan pasti memiliki tujuan.
Apabila kita tidak menetapkan terlebih dahulu tujuan pelatihan kita, maka akan
apa yang diinginkan tidak tercapai (Nala, 2015 : 75). Tujuan pelatihan secara
umum atau garis besar menurut (Bompa, 1994) adalah sebagai berikut :
5
6
juga kekuatan dan kelemahan serta watak dari lawan yang akan dihadapi,
ada yang bermain secara beregu, sehingga memerlukan kerja sama dan
2) Prinsip Pelatihan
meningkatkan fungsi sistem organ tubuh agar mampu memenuhi kebutuhan tubuh
secara optimal ketika berolahraga. Agar pelatihan olahraga mencapai hasil Yang
prinsip atau patokan yang harus diikuti oleh semua pihak yang terkait, terutama
pelatih dan atlet, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi
pelatihan akan sulit untuk mencapai hasil yang maksimal (Nala, 2015 : 23).
dengan pemberian beban yang ditingkatkan secara progresif, yang harus ditaati
olahraga seseorang adalah power (daya ledak). Daya Ledak adalah kemampuan
otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat
(Harsono, 1988). Unsur penting dalam daya ledak yaitu kekuatan otot, dan
tenaga dengan kuat, dengan cepat seperti untuk nomor-nomor lompat dalam
(1999 disitir dari Wibintoro 2009) mengemukakan bahwa daya ledak atau daya
ledak eksplosif adalah kualitas yang memungkinkan kerja otot atau sekelompok
otot untuk menghasilkan kerja fisik yang eksplosif daya ledak ditentukan kekuatan
8
daya ledak eksplosif (explosive power), daya ledak cepat (speed power), daya
ledak kuat (strongth power) dan daya ledak tahan lama (endurance power) (Nala,
2015 : 119).
Berdasarkan jenis gerakannya daya ledak juga dapat dibagi menjadi dua
Daya ledak asiklik adalah daya ledak dalam waktu singkat yang dihasilkan
olahraganya adalah: lari, bersepeda, sepak bola, futsal, basket dan lain
sebagainya.
Menurut Hasanah (2013), daya ledak juga dapat dibedakan menjadi dua
beratbadansendiri.
Daya ledak juga merupakan suatu ukuran dari performa otot, yang
berkaitan dengan kekuatan dan kecepatan gerak, dan dapat didefinisikan sebagai
kerja per unit waktu (gaya x jarak/waktu). Gaya x kecepatan gerak adalah definisi
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya ledak otot, Gerakan dari daya
ledak otot dapat dilihat pada gerakan vertical jump, long jump, angkat besi, dan
Daya ledak dapat ditingkatkan dengan menambah kerja target dari otot
Meskipun daya ledak berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kecepatan, tetapi
kecepatan merupakan faktora tau variabel yang cukup sering untuk dimanipulasi
intensitas pelatihan yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang singkat, dapat
Saraf pengatur daya ledak otot tungkai adalah saraf motorik dan sistem
saraf pusat. Daya ledak terjadi akibat adanya suatu rangkaian alur impuls
kemudian ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah. Akhirnya akan muncul
a. Muscle spindle
terdiri dari jaringan ikat yang mengelilingi setiap lapisan jaringa notot.
Keterlibatan sistem saraf pusat dalam pelatihan memberikan output daya ledak
sebagai akibat langsung dari tindakan otot rangka, hal itu terjadi dalam respon
terhadap berbagai sinyal yang dikirim dan diterima dari sistem saraf. Gerakan
terkontrol yang menghasilkan daya ledak selama aktivitas fisik dimulai pada
korteks motorik yang terletak di lobus frontalis otak besar. Sinyal-sinyal listrik
yang membentuk kuanta informasi yang kemudian diteruskan dari pusat otak
Jumlah motor unit yang direkrut untuk gerakan adalah salah satu faktor
penentu yang paling penting dari amplitude daya ledak yang dihasilkan karena
menentukan jumlah luas penampang otot dan jumlah actin-myosin yang sesuai
yang akan digunakan dalam gerakan. Pada tingkat aktivasi terendah, hanya
motor unit yang terkecil yang direkrut dan menghasilkan daya ledak minimal.
Saat tingkat aktivasi meningkat, ambang rekrutmen motor unit yang lebih
besar terlampaui, sehingga lebih banyak motor unit direkrut dan kekuatan
bertahap menjadi lebih besar dan produksi daya ledak meningkat signifikan.
Pada tingkat rangsangan tertentu, semua motor unit yang tersedia di dalam
otot direkrut, menghasilkan daya ledak tertinggi (Guyton & Hali, 2009).
dengan kontraksi volunteer. Hal ini menunjukkan potensi output daya ledak
maksimal otot dihambat oleh proses fisiologis tertentu. Untuk meraih output
daya ledak maksimal mungkin akiba tdisinhibisi atau hilangnya inhibisi oleh
aktivasi otot antagonis bersama dengan otot-otot agonis dari gerakan. Karena
memungkinkan untuk kontrol yang lebih baik dari gerakan ini dan mencegah
jumlah gaya yang diterapkan pada tendon (Juliantine, 2009). Meskipun GTO
bertindak sebagai ukuran keamanan terhadap cedera, namun di sisi lain juga
dari GTO telah secara teoritis mampu membantu meningkatkan output daya
2009).
Daya ledak adalah bagian dari banyak gerakan baik intensitas rendah
Komposisi motor unit untuk ukuran serat otot, jenis dan jumlah memainkan
3) Faktor-FaktorDayaLedakOtotTungkai
13
1. Usia
otot sehingga terjadi hipertropi otot. Pada masa ini terjadi pertumbuhan
fisik berupa penambahan massa otot dan pematangan saraf. Saat usia 17-
2. Jenis Kelamin
persentase tambahan tubuh pria yaitu otot. Sedangkan kekuatan otot pada
laki-laki sedikit lebih kuat dari pada kekuatan otot perempuan pada usia
pertambahan umur, di mana kekuatan otot laki-laki jauh lebih kuat dari
14
pada wanita (Bompa, 1994). Dapat disimpulkan bahwa ukuran sebuah otot
3. Berat Badan
seseorang pada berbagai tes antara lain speed test, endurance test, balance
1. Motivasi
individu tersebut.
2. Pelatihan
15
merupakan materi pelatihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih untuk
satu sesi pelatihan atau satu kali tatap muka dalam pelatihan, misalnya
susunan materi pelatihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya
(suplemen), dan (5) cooling down/penutup. Salah satu pelatihan yang dapat
leg press. Dalam pelatihan beban leg press diterapkan pelatihan tahanan
1) Kekuatan (strength)
2) Kecepatan (Speed)
Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun
oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang
betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki dan tulang jari-jari kaki. Fungsinya
sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala bentuk
Tungkai pada manusia terdiri dari dua yaitu tungkai bawah dan tungkai
digunakan untuk segala aktifitas. Tungkai dibentuk oleh tungkai atas atau paha (os
femoris). Tulang tungkai bawah yang terdiri dari tulang kering (os tibia) dan
tulangbetis (os fìbula) dan tulang kaki (ossa pedis) (Guyton & Hall, 2009).
Musculus Peroneus Longus, (3) Musculus Soleus, (4) Musculus Peroneus Brevis,
(5) Musculus Pectineus, (6) Musculus Adductor longus, (7) Musculus Adductor
17
Magnus, (8) Musculus Rectus Femoris, (9) Musculus Vastus Lateralis, dan (10)
Sumber : EncyclopediaBaritancia2008.com
Secara anatomi gerakan standing jumps dan box jumps melibatkan otot
tungkai bagian atas dan otot tungkai bagian bawah sehingga semua otot yang ada
pada bagian tersebut bekerja menerima beban pelatihan. Pelatihan ini melatih
kekuatan dan kecepatan otot tungkai atau sering disebut daya ledak otot tungkai.
Gerakan fleksi pada paha (menekuk paha), otot - otot yang berperan
adalah otot sartorius, illiacus dan gracialis. Pada gerakan ekstensi paha
(meluruskan paha), otot - otot yang terlibat yaitu bisep femoris, semitedinosus
(kelompok hamstring), dan juga gleuteus maksimus dan minimus. Pada gerakan
fleksi lutut dan kaki (menekuk lutut dan kaki), otot yang berperanya itu
18
otot yang berperanya itu otot rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis dan
cara: a). Kekuatan, b). meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau
dan kecepatan dilatih secara simultan (Walujo, 2004 disitir dari Jusuf, 2004).
Plyometric pertama kali dimunculkan pada tahun 1975 oleh Fred Wilt
salah seorang pelatih atletik dari amerika. Asal istilah plyometric diperkirakan dari
dariakar kata bahasa yunani "plio" dan "metric" masing – masing berarti
adalah suatu pelatihan yang memiliki cirri khusus, yaitu kontraksi otot yang
sangat kuat, yang melupakan respon dari pembebanan dinamik atau regangan
yang cepat dari otot. Sedangkan Chu, (1992) disitir dari Rohman (2013),
otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Matavulj et al. (2005) dikutip dalam Hilmi dan Dwi 2009, mengatakan
bahwa aplikasi pelatihan plyometric pada remaja terbukti dapat menurunkan rata
– rata tingkat cidera lutut khususnya pada Anterior cruciatum ligament. Pelatihan
19
terhadap remaja umur 12 - 15 tahun baik untuk tumbuh dan berkembang karena
pada umur tersebut kekuatan masih dapat dibentu ksecara bersamaan dengan
umur remaja pertengahan ini sangat tepat dalam pembangunan basic skill dalam
Sebagian besar gerakan dalam olahraga berasal dari pinggul dan tungkai,
karena kelompok otot tungkai dan pinggul ini merupakan pusat power gerakan
Pelatihan pliometrik diawali dengan pelatihan yang sederhana atau mendasar dan
kemudian dilanjutkan kepelatihan yang lebih kompleks dan sukar atau sulit
otot secara cepat sebelum kontraksi eksentrik pada otot yang sama, yaitu
pelatihan untuk anggota gerak bagian bawah (Tungkai dan Pinggul), pelatihan
untuk batang tubuh (Togok), dan pelatihan untuk anggota gerak atas (Dada
plyometric yaitu :
20
serabut otot.
gambaran pada saat melompat, otot dapat dengan cepat menyimpan tegangan
yang dihasilkan pada peregangan cepat, sehingga otot memiliki sebuah bentuk
energy elastic potensial. stretch reflex atau reflek renggang adalah respon
diluar kemauan tubuh terhadap rangsangan dari luar yang merenggangkan otot
tersebut. Sebuah contoh pada stretch reflex adalah ketika terjadi hentakan
lutut dimana otot quadriceps diketuk dengan palu karet. Peregangan dapat
Kumparan otot (muscles spindle) adalah bagian dalam otot yang sangat
adalah untuk memberikan panjang awal yang optimum pada otot untuk
berkontraksi.
Panjang awal yang optimunl pada otot adalah pada saat otot dalam
1986 : 126).
neuromuscular
agar pelatihan yang dilakukan lebih tepat dan efektif. Menurut JC. Radclife
dan Robert C. Farentinos dalam Cayoto (2007) yang disitir dari penelitian
yang tepat dan memadai kurang lebih selama 15 menit. Pemanasan yang
besar jika otot diberi beban yang cepat. Karena pelatihan – pelatihan harus
berupa berat badan siswa dari kemampuan maksimal selama enam puluh
detik.
dalam berbagai hal, titik beratnya adalah kecepatan dimana suatu aksi
semakin sedikit ulangan untuk rangkaian yang lebih berat dan lebih
dilatih jika dalam pelaksanaan dan penerapannya dilakukan dengan tepat dan
2009).
aspek khusus untuk melakukan pelatihan plyometric yang tepat dan efektif
antara lain :
b. Intensitas tinggi
berpengaruh terhadap otot tungkai. Otot - otot yang terlihat harus bekerja
otot tungkai, sehingga akan terjadi adaptasi terhadap gerakan yang dilakukan.
bertahap, karena pelatihan ini dilakukan dengan cepat, eksplosif dan bertenaga
antara lain "bounds, hop, jumps, leaps, skips, ricochets, jumping-in place,
standing jump, multiple hop and jump, box jump, bounding, knee tuck jump
dan dept jump. Dari beberapa jenis bentuk pelatihan plyometric diatas knee
tuck jump merupakan salah satu pelatihan yang sesuai untuk peningkatan daya
ledak otot tungkai. Pelatihan knee tuck jump merupakan bentuk pelatihan
kedepan dengan kedua kaki dan bertumpu atau mendarat dengan kedua kaki
yang sama.
Depth Jump adalah metode yang paling populer dan paling efektif
untuk pengembangan power dan juga merupakan metode yang paling efektif
metabolisme, itu adalah murni fisik. Depth Jump adalah salah satu bentuk
latihan yang sangat baik untuk membantu meningkatkan kekuatan reaktif atau
vertical jump. Tujuan dari latihan depth jump adalah untuk meningkatkan
kekuatan reaktif seorang atlet, semakin sedikit lentur dari lutut dan semakin
sedikit waktu kaki berada dalam kontak dengan tanah akan lebih efektif.
dan gerakan ini dilakukan secepat mungkin. Kuncinya membentuk latihan ini
dan menurunkan fase amortisasi adalah untuk menekan aksi “sentuhan dan
tegak diatas bangku dengan tangan di depan paha dan kaki di buka
selebar bahu.
gerakan tubuh.
luarruangan.
minimusdan halucis.
2) Beban yang diangkat menjadi ringan karena dilakukan oleh dua kaki
secara besama-sama.
rata dan berbekas seperti rumput, matras atau keset. Pelatihan ini dilakukan
Pelatihan knee tuck jump merupakan salah satu jenis pelatihan dari
meloncat ke atas ke depan dengan kedua kaki diangkat tinggi ke depan dada.
tuck jump berdiri dengan lutut sedikit ditekuk dan kaki rapat. Gerakan
kebawah.
2. Gerakan pada gmabar kedua dan ketiga meloncat ke atas depan dengan
pertama.
31
maksimal.
bahwa dalam upaya peningkatan daya ledak otot tungkai harus memperhatikan
dua faktor yang sangat berpengaruh dalam pelatihan plyometric depth jump dan
knee tuck jump, guna meningkatkan daya ledak otot tungkai. Dua faktor tersebut
yaitu faktor Internal dan faktor eksternal yang dimana faktor internal terdiri dari
umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan sedangkan faktor eksternal
terdiri dari motivasi dan pelatihan yang dimana kedua faktor ini memiliki
hubungan untuk mencapai peningkatan daya ledak otot tungkai. Dan juga disusun
33
kerangka berpikir sebagai berikut: pada pembinaan kondisi fisik, daya ledak otot
maksimal. Untuk mendapatkan tolakan yang kuat dan kecepatan yang tinggi
seorang olahragawan harus memiliki daya ledak yang besar. Daya ledak otot
merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan dan merupakan dasar dalam
setiap melakukan bentuk aktifitas. Untuk menghasilkan daya ledak otot yang
maksimal, perlu diadakan pelatihan yang memiliki beban lebih dan bertahap untuk
peningkatan daya ledak otot tungkai. Suatu bentuk pelatihan yang baik untuk
peningkatan daya ledak adalah pelatihan plyometric yaitu pelatihan depth jump
dan pelatihan plyometric knee tuck jump. Maka padakesempatan ini penulis
2.3 Hipotesis
maka diajukan hipotesis (Sutrisno Hadi, 199: 62). Hipotesis dapat dibagi menjadi
dua yaitu :hipotesis nol dan hipotesis alternative. Hipotesis nol selalu mengatakan
tidak ada hubungan antara dua variabel penelitian dan dinyatakan dengan kalimat
untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai extra kulikuler SMP Negeri 12