Anda di halaman 1dari 14

ILMU MELATIH DASAR

“Jenis dan Pengertian Kondisi Fisik”

Oleh:

1. Dewa Herlangga (16086013)


2. Dean ivan harli(16086324)
3. Aulia alfinul bahri(16086452)

Dosen pembimbing: Drs.Ali Asmi M.pd

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “kondisi
fisik”.makalah ini dibuat untuk melengkapi persyaratan tugas ilmu melatih dasar yang
nantinya akan di sampaikan di dalam forum diskusi
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan.Dalam pelaksanaan penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan
dan bimbingan baik moril maupun materi dari berbagai pihak.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu,
semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Padang, Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Persiapan fisik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam latihan untuk
mencapai suatu prestasi yang sangat tinggi. Dalam usaha meningkatkan prestasi atlet perlu
ditingkatkan unsur-unsur kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan mental, kerja sama, dan
kekompakan serta pengalaman dalam bertanding.
Persiapan kondisi fisik sangat penting untuk meningkatkan dan memantapkan kualitas
teknik. Tanpa persiapan kondisi fisik yang memadai maka akan sulit untuk mencapai prestasi
yang tinggi. Tujuan dari latihan kondisi fisik adalah untuk meningkatkan kualitas fungsional
organ tubuh sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan untuk mencapai prastasi yang optimal
dalam suatu cabang olahraga tertentu.
Sebagai calon guru, Pembina dan pelatih olahraga yang membina anak-anak calon
olahragawan, benar-benar dapat memberikan dasar fisik yang kuat, sehingga anak-anak yang
berbakat nantinya akan dapat berkembang mencapai prestasi yang optimal. Untuk itu
olahraga ekstrakurikuler di sekolah hendaknya memiliki wawasan yang luas dalam hal
pembinaan prestasi, karena untuk mencapai prestasi puncak dalm suatu cabang olahraga
harus dimulai sejak usia muda dengan latihan terencana, secaara benar dan mendasar
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Jenis kondisi fisik


Kondisi berasal dari kata “condition” (bahasa latin) yang berarti keadaan. Sedangkan
secara definitif kondisi menurut Jopath/krampel dalam Syafruddin (1992: 34) adalah keadaan
fisik dan psikis serta kesiapan seorang atlet terhadap tuntutan-tuntutan khusus suatu cabang
olahraga.
Beberapa ahli mengemukakan batasan tentang pengertian kondisi fisik, menurut Jonath
dan Krempel kondisi fisik itu dapat di bedakan atas pengertian sempit dan luas.Dalam arti
sempit kondisi merupakan keaadaan yang meliputi factor kekuatan, kecepatan, dan daya
tahan. Sedangkan dalam arti luas ketiga factor di atas ditambah dengan factor kelentukan
( fleksibility) dan koordinasi.
Peningkatan kondisi fisik bertujuan agar kemampuan fisik atlet meningkat kekondisi
puncak dan berguna untuk melakukan aktivitas olahraga dalam mencapai prestasi maksimal.
Cara peningkatan fisik ada dua jalan secara metodis adalah peningkatan fisik umum dan fisik
khusus. Unsur-unsur gerak fisik umum meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan
dan kelentukan. Unsur-unsur gerak fisik khusus mencakup stamina, daya ledak, reaksi,
koordinasi, ketepatan dan keseimbangan

2. komponen kondisi fisik


a) Kekuatan (strength)
Secara fisiologis (ilmu faal) kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau
latihan, sedangkan secara fisikal (ilmu fisika) kekuatan merupakan hasil perkalian antara
massa dengan percepatan (acceleration). Dapat juga dikatakan bahwa kekuatan merupakan
kemampuan dasar kondisi fisik. Tanpa kekuatan orang tidak akan bisa melompat, menarik,
mendorong, mengangkat, menahan, lari, dan sebagainya. Dalam arti lain bahwa kekuatan
dibutuhkan dalm kebanyakan aktifitas fisik.
Setiap cabang olahraga memerlukan kekuatan, beberapa banyak dan beberapa besar
kekuatan yang di butuhkan serta jenis kekuatan mana yang diperlukan sangat tergantung
kepada cabang olahraganya.Bentuk kekuatan yang diperlukan sangat tergantung kepada
cabang olahraganya. Dilihat dari bentuk kekuatan yang dipergunakan maka kekuatan tersebut
dapat dibedakan atas :
1 Kekuatan maksimal
Kekuatan maksimal merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan
secara maksimal.Kekuatan ini merupakan jenis kekuatan yang terbesar yang dapat di gunakan
untuk mengatasi beban atau tahanan, baik secara statis maupun secara dinamis.Kekuatan
maksimal di butuhkan terutama dalam cabang olahraga yang lebih banyak mengatasi beban
luar, misalnya olahraga angkat besi, gulat, angkat berat, dan nomor-nomor tolak dan lempar
dalam cabang atletik.
2) Kekuatan kecepatan
Kekuatan kecepatan merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan
dengan kecepatan kontraksi yang tinggi.Kemampuan tersebut merupakan kombinasi antara
kekuatan dan kecepatan.Kebanyakan cabang olahraga membutuhakan kekuatan kecepatan
atau power. Misalnya pada cabang olahraga yang menuntut ledakan seperti lompat dan smash
pada permainan bola voli, tolak, lempar, dan lompat dalam cabgng atletik.
3) Daya tahan kekuatan
Daya tahan kekuatan merupakan kombinasi antara kekuatan dan daya tahan.Daya tahan
kekuatan adalah kemampuan otot untuk mempertahankan atau mengatasi kelelahan yang
disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang relative lama.
Jika di tinjau dari bentuk kontraksi otot yang terjadi maka kekuatan dapat di bedakan atas :
a) Kekuatan isotonic
Merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan di mana otot
berkontraksi secara isotonik (dinamis).Pada kontraksi isotonic ini terjadi perubahan panjang
otot, artinya otot berkontraksi memanjang (eccentric) dan memendek (concentric).
b) Kekuatan isometric (statis)
Kekuatan isometrik adalah kemampuan otot dalam mengatasi beban (tahanan), di mana
otot berkontraksi secara isometrik (statis). Dengan kata lain kemampuan otot untuk mengatasi
beban secara statis. Pada kontraksi isometrik ini tidak terlihat adanya gerakan, akan tetapi
otot berkontraksi tinggi dengan tidak mengalami perubahan panjang, misalnya dapat kita lihat
pada saat mendorong, menarik, atau mengangkat suatu objek atau benda yang tidak dapat kdi
gerakkan.
c) Kekuatan auxotonik
Merupakan kekuatan otot untuk mengatasi beban (tahanan) di mana otot berkontraksi
secara auxotonik.Pada kontraksi ini tidak hanya panjang otot yang mengalami perubahan,
tetapi juga dengan tegangannya. Jump and Reach merupakan salah satu contoh jenis
kontraksi auxotonik, di mana tegangan otot dan panjang otot berubah dalam waktu
bersamaan
d) Kecepatan (speed)
Kecepatan merupakan satu elemen kondisi fisik yang sangat penting.Secara fisiologis
kecepatan diartikan sebagai kemampuan yang berdasarkan kelentukan (flexibility). Jonath
dan Krempel (1981) mengatakan bahwa kecepatan adalah proses sistem persyaratan dan alat-
alat otot untuk melakukan gerakan-gerakan dalam satu satuan waktu.
Kecepatan sangat tergantung dari kekuatan, karena tanpa kekuatan, kecepatan tidak dapat
berkembang atau meningkat.Bila seorang atlet ingin mengembangkan atau meningkatkan
kecepatannya maka dia harus mengembangkan kekuatan, karena kemampuan kecepatan yang
di peroleh sangat tergantung dari impuls kekuatan dan merupakan produk dari masa tubuh
dan kecepatan tubuh itu sendiri. Pada dasarnya kecepatan itu dapat di bedakan atas :
1) Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksi adalah kemampuan untuk menjawab rangsangannya akustik, optik, dan
rangsangan taktik secara cepat (Jonath dan Krempel, 1981).Pada cabang-cabang olahraga
permainan kecepatan reaksi, lebih banyak terjadinya disebabkan rangsangan secara
penglihatan (mata).Sedangkan pada nomor-nomor lari dalam cabang atletik lebih dominan di
butuhkan reaksi melalui rangsangan (akustik).
2) Kecepatan aksi (gerakan)
Kecepatan aksi diartikan sebagai kemampuan, di mana dengan bantuan kebutuhan system
syaraf pusat dan alat-alat otot dapat melakukan gerakan-gerakan dalam satuan waktu minimal
(Letzeler, 1978).
c) Daya tahan (endurance)
Secara definitive daya tahan merupakan kemampuan organisme tubuh untuk mengatasi
kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan dalam waktu yang relative lama. Daya tahan
merupakan salah satu elemen kondisi fisik yang terpenting, oleh karena basis dari elemen-
elemen kondisi fisik yang lain.Daya tahan terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
1) Daya tahan umum
Kemampuan organisme tubuh menghadapi atau mengatasi kelelahan akibat gerakan-
gerakan yang lebih banyak melibatkan kelompok-kelompok otot besar seperti lari jarak jauh.
2) Daya tahab lokal
Kemampuan sekelompok kecil otot dalam mengatasi kelelahan yang ditimbulkan akibat
pembebanan yang relatif agak lama, seperti kerja otot tangan pada tinju.
3) Daya tahan aerob umum dinamis
Kemampuan mengatasi kelelahan pada kerja dinamis yang melibatkan 1/6 sampai 1/7 dari
kwseluruhan otot kerangka dengan intensitas gerakan lebih dari 50% dan lama beban antara 3
sampai 5 menit.
4) Daya tahan aerob umum statis
Kemampuan mengatasi kelelahan pada kerja statis dengan melibatkan suatu kelompok otot
besar dan pembenaan di bawah 15% dari kekuatan maksimal serta dengan pembebanan yang
relatif lama seperti menembak, panahan dan sejenisnya.
d) Kelentukan (fleksibilitas)
Kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-latihan dengan
amplitude gerakan yang besar dan luas. Dengan kata lain kelentukan juga merupakan
kemampuan persendian/pergelangan untuk dapat melakukan gerakan-gerakan ke semua arah
secara optimal.
Kelentukan merupakan salah satu unsure kondisi fisik yang menentukan dalam; 1)
mempelajari keterampilan gerakan, 2) mencegah cidera, 3) mengembangkan kekuatan,
kecepatan, daya tahan dan koordinasi. Pada dasarnya kelentukan dapat dilihat dari beberapa
sudut pandang, yakni:
1) Bila dilihat dari sudut kebutuhan suatu cabang olahraga, maka kelentukan dapat di bedakan
atas:
a)Kelentukan umum adalah kemampuan semua pergelangan/persendian untuk melakukan
gerakan-gerakan ke semua arah secara optimal, dan dibutuhkan untuk banyak cabang
olahraga.
b) Kelentukan khusus adalah kemampuan kelentukan yang dominan dibutuhkan dalam suatu
cabang olahraga tertentu, misalnya kelentukan pergelangan tangan pada olahraga Hocky.
c)Bila dilihat dari bentuk pelaksanaannya, maka kelentukan dapat dikelompokkan atas:
(1) Kelentukan aktif adalah kelentukan di mana gerakan-gerakannya dilakukan sendiri seperti
senam kalistonic.
(2) Kelentukan pasif adalah kelentukan di mana gerakan-gerakannya di lakukan dengan adanya
bantuan dari orang lain seperti senam atau stretching bepasangan.
(3) Kelentukan dianamis adalah latihan kelentukan dengan menggerak-gerakan persendian
secara berulang-ulang.
(4) Kelentukan statis adalah latihan kelentukan dengan tidak melakukan pengulangan gerakan
dan dalam waktu dan hitungan tertentu seperti latihan peregangan (stretching).
e) Koordinasi
Ada beberapa batasan tentang pengertian koordinasi yang dikemukakan oleh para ahli,
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Suharmo (1982) koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk merangkai berbagai unsur
gerak menjadi suatu gerakan menjadi suatu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya.
2) Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (1992: 84) koordinasi merupakan kerjasama sistem
persyarafan pusat sebagai system yang telah diselarakan oleh proses rangsangan dan
hambatan serta otot rangka pada waktu jalannya suatu gerakan secara terarah.
3) Hirtz (1981) koordinasi adalah kemampuan yang ditentukan oleh proses pengendalian dan
pengaturan gerakan.

Berdasarkan urain-urain seperti yang telah dikemukakan di atas tentang pengertian


koordinasi, maka sulit bagi kita untuk merumuskan suatu definisi yang tepat tentang
koordinasi tersebut.Sehingga Bompa (1983) mengatakan bahwa koordinasi merupakan suatu
kemampuan yang sangat komplek, karena saling berhubungan dengan kecepatan, kelentukan,
daya tahan, dan kelentukan. Kemudian para ahli membedakan koordinasi atas dua bagian,
yaitu:
1) Koordinasi otot inter
Merupakan koordinasi antara otot-otot yang bekerja sama dalam melakukan gerakan.
Kerja sama yang dimaksud yaitu kerjasama otot antagonis dan agonis dalam suatu proses
gerakan yang terarah.
2) Koordinasi otot intra
Merupakan koordinasi yang terjadi dalam otot, ini berarti bahwa koordinasi otot intra
tidak dapat diamati, karena prosesnya di dalam otot tubuh manusia.Bagaimana suatu
rangsangan di koordinasika dalam tubuh yang dapat menimbulkan kontraksi otot.

Latihan fisik sepak bola

1. Melatih Kekuatan

Dalam mempersiapkan pertandingan, setiap pemain perlu melakukan yang terbaik dan salah
satunya adalah dengan melatih kekuatan fisik. Latihan beban adalah yang paling umum
dilakukan dan memang efektif dalam membuat pemain sepak bola memiliki kekuatan fisik
yang luar biasa.

 Squat jump – Latihan fisik ini dilakukan dengan membuka kaki lebar ketika tubuh
berdiri dan meletakkan tangan tepat di belakang kepala. Kemudian dilanjutkan
dengan sedikit melompat dan kaki mendarat dengan posisi setengah berjongkok
sampai menekuk lutut.
 Squat thrust – Latihan fisik ini juga disebut dengan istilah gerakan jongkok berdiri
dan memang bertujuan meningkatkan kekuatan otot tungkai sekaligus lengan.
 Push up – Latihan fisik ini dilakukan dengan posisi tidur tengkurap di awal di mana
tangan ada di samping kiri dan kanan tubuh. Tujuannya adalah memperkuat otot
trisep dan bisep.
 Back up – Latihan fisik ini dilakukan dengan posisi tidur tengkurap di awal di mana
kaki rapat dan tangan keduanya dirapatkan di depan dagu. Tubuh bagian depan
kemudian diangkat ke atas sehingga tak menyentuh lantai lalu kembali ke posisi
semula.
 Pull up – Latihan fisik ini dilakukan dengan fokus pada kemampuan menarik berat
badan secara menyeluruh dan berulang kali.

2. Melatih Daya Tahan Tubuh

Melatih daya tahan tubuh tentu sangat penting bagi setiap pemain karena hal ini jugalah yang
menentukan apakah mereka mampu bertahan lama di tengah lapangan atau tidak. Daya tahan
kardiovaskulerlah yang diutamakan dalam hal ini dan untuk itulah ada sejumlah jenis latihan
fisik yang tidak boleh sampai dilewatkan, seperti:
 Jogging – Ini adalah salah satu jenis latihan dengan nilai aerobik yang tinggi dan
pemain perlu membiasakan diri untuk melatih fisik dengan ber-jogging ria selama 40
menit hingga 1 jam. Biasanya untuk latihan ini, ada beragam variasi kecepatan yang
diaplikasikan serta dikombinasikan. Tujuan dari latihan ini dengan durasi tersebut
adalah agar mampu bergerak terus di lapangan tanpa cepat lelah secara berlebih.
 Skipping – Istilah lainnya adalah lompat tali dan ini termasuk di dalam bagian
pemanasan yang akan menambah kekuatan stamina tubuh pemain.
 Twisting
 Quick starts
 Cutting

Latihan-latihan tersebut pada dasarnya dibutuhkan oleh para pemain sepak bola demi
menambah intensitas serta kualitas gerakan fisik mereka. Tak hanya itu, latihan fisik tersebut
diperlukan agar kecepatan pun bisa bertambah.

Kualitas gerak tubuh, intensitas gerak tubuh dan kecepatan tubuh sangat memengaruhi
kekuatan stamina seorang pemain sepak bola di lapangan. Latihan perlu dilakukan rutin
hingga akhirnya gerakan cepat bisa dilakukan, khususnya dalam durasi yang lama. Gerakan
cepat dan lama bukan satu-satunya, tapi juga perlu konsisten dan juga stabil.

3. Melatih Kelenturan

Bila ingin menjadi seorang pemain sepak bola profesional, latihan fisik yang diperlukan salah
satunya adalah melatih kelenturan. Fleksibilitas adalah poin penting karena itu artinya pemain
mampu bergerak tak hanya cepat tapi juga lincah. Fleksibel dalam berbalik badan dan
mengubah arah ketika berada dalam permainan merupakan tujuan utama.

Tak hanya itu saja, melatih kelenturan tubuh atau fisik diperlukan oleh para pemain agar
mampu mencegah cedera pada bagian otot serta sendi. Dengan fleksibilitas lebih tinggi, maka
ini sama dengan memperkecil risiko cedera pada pemain ketimbang pemain yang memiliki
fleksibilitas fisik yang rendah.

 Sikap lilin – Gerakan latihan fleksibilitas yang paling sering adalah sikap lilin. Sikap
lilin ini memang diketahui masih termasuk di dalam gerakan senam lantai. Sikap lilin
artinya tubuh dalam sikap tidur telenhtang dan kedua kaki diangkat dalam waktu yang
sama di mana Anda perlu menopang bagian pinggang dengan kedua tangan. Pastikan
bahwa saat melakukannya, posisi pundak menempel di lantai.
 Mencium lutut – Untuk kelenturan otot, mencium lutut adalah jenis latihan fisik
lainnya yang diperlukan. Mencium lutut juga menjadi salah satu teknik pemanasan di
mana tubuh dalam posisi duduk di permukaan yang datar sambil meluruskan kedua
kaki yang dalam keadaan rapat. Kemudian bungkukkan tubuh ke depan sambil
meluruskan tangan hingga wajah menyentuh lutut.

4. Melatih Kecepatan

Selain daya tahan tubuh, kelenturan dan kekuatan, tentu kecepatan pun penting untuk dilatih.
Pemain sepak bola harus bermain cepat agar tidak terbungkam oleh lawan dan keseimbangan
pun harus tetap bagus ketika bergerak cepat. Beberapa bentuk latihan di bawah ini adalah
yang paling umum:
 Shuttle run – Lari bolak-balik adalah nama lainnya dan ini adalah bentuk latihan
yang mengharuskan pemain berlari membentuk angka 8 pada antara 2 tiang yang
diatur peletakkannya 10 meter antar tiangnya. Kegiatan lari ini pun perlu dilakukan
sebanyak 3 kali hingga akhirnya kembali ke posisi awal atau start. Pada umumnya
juga, lari bolak-balik ini dilakukan pemain ketika berlatih dengan 6 kilometer sebagai
jaraknya.
 Sprint jarak pendek – Dalam melatih kecepatan, belum lengkap apabila seorang
pemain sepak bola tidak melakukan yang namanya sprint jarak pendek. Sprint sendiri
adalah lari dengan kecepatan maksimal pada jarak yang telah ditentukan dan biasanya
jarak yang dianggap pendek adalah 100, 200, dan 400 meter. Gerakan sprint pada
dasarnya sama secara teknik dan yang berbeda hanya pada jarak sehingga tenaga yang
digunakan pun berbeda disesuaikan dengan jarak tempuhnya.

Pada latihan kecepatan ini, membiasakan untuk melakukan relay juga sangat dianjurkan dan
sangat baik dalam meningkatkan kecepatan. Relay serta balapan dengan teman satu tim saat
latihan, terutama juga dikombinasikan dengan gerakan menggiring bola pasti akan jauh lebih
afdol. Kualitas dari kedua contoh latihan fisik tersebut perlu untuk dinaikkan dan cara
menaikkannya adalah dengan menambah rintangan serta beban. Latihan khusus sprint jarak
pendek juga perlu dalam intensitas tinggi supaya penerapan dalam permainan bisa efektif.

5. Pendinginan

Sama halnya dengan olahraga biasa, ada pemanasan tentu juga ada pendinginan. Latihan fisik
yang dilakukan memang cukup berat dan jangan sampai ketinggalan untuk gerakan
pendinginan yang diawali dari kepala sampai dengan kaki. Proses urut bisa Anda lakukan
dari atas hingga bawah dan tujuan dari hal ini adalah demi merilekskan kembali otot-otot
yang telah bekerja keras.

6. Menjaga Asupan Nutrisi

Dalam latihan fisik penting pada permainan sepak bola, setiap pemain juga perlu
memerhatikan kesehatan fisik. Oleh karena itu, sesudah berlatih fisik, memerhatikan
sekaligus menjaga asupan nutrisi harian merupakan kewajiban setiap pemain sepak bola
selanjutnya.

Kecepatan, kelenturan dan daya tahan fisik yang tinggi tak akan bisa diperoleh maksimal
apabila asupan gizi penting tidak diindahkan. Menjaga asupan nutrisi tubuh bakal menjadi
kunci penting dalam membuat tenaga fisik lebih optimal ketika bermain di lapangan.
Perhatikan betul jumlah kalori, lemak, karbohidrat, protein dan nutrisi lainnya setiap hari.

Pola makan pun perlu diperhatikan, bukan hanya jenis makanannya saja. Pola makan perlu
dibuat dan dilakukan seteratur mungkin. Bahkan porsi makan pun perlu disesuaikan dengan
yang tubuh perlukan. Walau menu makanannya sehat, namun terlalu banyak makan juga tak
bagus untuk kesehatan fisik seorang pemain sepak bola dan ada dampak tersendiri dari
kelebihan nutrisi tertentu.

Rata-rata para pemain sepak bola memang mengonsumsi karbohidrat jauh lebih banyak
karena memang tubuhnya memerlukan lebih banyak tenaga. Bahkan pemain sepak bola juga
dianjurkan untuk minum air khusus, seperti air yang di dalamnya terkandung rehydrate.
Tujuan meminum air ini adalah supaya karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh dapat lebih
cepat dicerna.

Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah yang paling tepat untuk seorang atlet, apalagi dengan
latihan intensif dan profesional yang cukup menguras tenaga. Itu artinya, jangan lewatkan
makanan-makanan sehat seperti buah, sayur dan susu yang sangat penting dalam menjaga
kebugaran tubuh.

7. Menjaga Gaya Hidup Sehat

Tak lupa, memerhatikan gaya hidup adalah kewajiban lain yang juga sama pentingnya. Daya
tahan fisik dan kekuatan tubuh yang bagus akan tetap stabil apabila Anda memiliki gaya
hidup yang teratur, sehat dan seimbang. Rajin latihan fisik bukan satu-satunya hal yang perlu
diperhatikan. Dalam menyeimbangkan latihan fisik, gaya hidup sehat adalah hal wajib karena
gaya hidup tak sehat bisa memengaruhi fisik yang menjadi lemah.

Gaya hidup sehat di sini artinya Anda perlu menjauhi kebiasaan minum minuman keras,
begadang, dan merokok. Pemain sepak bola perlu memperoleh kualitas tidur yang cukup dan
jam tidur maksimal adalah jam 10 malam. Makan di malam hari dan begadang adalah contoh
gaya hidup yang kurang sehat dan tepat untuk pemain sepak bola profesional.

Itulah sejumlah tips dan keterangan penting tentang latihan fisik sepak bola berikut sedikit
info mengenai pola hidup yang tepat. Jika ingin sukses dalam bidang olahraga ini, program
latihan fisik dan pola hidup benar-benar harus terjaga seimbang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami membuat makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam olahraga
sangat dibutuhkan sekali kondisi fisik, teknik, taktik/strategi dan mental. Komponen dasar
kondisi fisik meliputi : daya tahan (endurance), kekuatan (strength), daya ledak (power),
kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), dan
koordinasi (coordination).
Dari komponen-komponen dasar kondisi fisik fisik tersebut, perlu mendapat latihan
yang sesuai dengan porsinya, karena komponen tersebut mempunyai perbedaan dalam sistem
energy, bentuk gerakan, metode latihan, beban latihan dan lain sebagainya yang digunakan
pada berbagai kegiatan olahraga
Tujuan pembinaan kondisi fisik antara lain adalah untuk meningkatkan perkembangan
fisik secara umumnya, bagian fisik yang khas, menyempurnakan teknik dari olahraga yang
dipilih atau dibina. Untuk meningkatkan dan menyempurnakan taktik dan strategi serta cara
belajar teknik yang baik. Persiapan fisik berarti mempersiapkan fisik pada umumnya,
persiapan fisik khusus dan penyempurnaan kemampuan biomotor khusus.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam
pembuatan makalah atau karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan baik dalam segi bentuk atau dalam segi isinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsil.(1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK UNP
Erianti. 2004. Bola Voli. (Bahan Ajar). Padang. FIK UNP
Syafruddin.(1999). Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: DIP Proyek UNP

Anda mungkin juga menyukai