Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SOSIOLINGUISTIK
“Pengertian Sosiolinguistik”

Disusun Oleh :
Ruliana Novita Sapan 1951041005
Syarifa Nur Fadillah Said 1951041008
Syayidatul Zuhrah Al-Munawarah 1951042004
Zahratul Jannah 1951041002
Marhaeni Dini 1951041003
Andi Nurfadillah Basri 1951031013

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tapat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal fikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sosiolinguistik dengan judul “Pengertian
Sosiolinguistik”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi, kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Makassar, 03 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiolinguistik 2
B. Masalah-masalah Sosiolinguistik 4
C. Manfaat Sosiolinguistik.......................................................................................................4

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan 5
b. Saran 5

DAFTAR PUSTAKA 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia yang merupakan makhluk sosial tentu tidak dapat di pisahkan dari
bahasa dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Dengan bahasa yang merupakan alat
komunikasi, manusia mampu melakukan aktifitas, mengungkapkan ide, gagasan dan
mampu merubah sikap seseorang. Manusia yang merupakan makhluk sosial tentu
tidak dapat di pisahkan dari bahasa dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Sehingga
peranan bahasa dalam aktifitas bermasyarakat sangat penting untuk membantu
kemajuan sektor kehidupan. Oleh karena itu, mengenai bahasa sebagai alat
komunikasi, penggalian pemahaman mengenai salah satu disiplin ilmu bahasa.
Penulis akan membahasaan materi yang berkaitan dengan sosiolinguistik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah di atas, maka dirumuskan beberapa masalah
dalam makalah ini sebagai beriku:
1. Apa yang dimaksud dengan sosiolinguistik?
2. Apa saja masalah-masalah dalam sosiolinguistik?
3. Apa saja manfaat dari sosiolinguistik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
4. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sosiolinguistik.
5. Untuk memahami masalah-masalah sosiolinguistik.
6. Untuk memahami manfaat dari sosiolinguistik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK
Bahasa yang merupakan sebagai alat komunikasi serta alat interaksi manusia
tentunya bahasa perlu dikaji secara internal dan eksternal. Kajian secara internal adalah
pengkajian yang hanya dilakukan khusus terhadap struktur intern bahasa itu sendiri.
Seperti fonologi, morfologi dan sintaksis. Sedangkan kajian eksternal adalah kajian yang
dilakukan terhadap faktor-faktor yang berada di luar bahasa yang ada kaitannya dengan
pemakaian bahasa oleh para penutur dalam kelompok sosial kemasyarakatan (Wildan,
2014: 86). Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam arti
alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaa di dalam masyarakat
inilah dinamakan fungsi bahasa secara tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara
bahasa dan penggunanya di dalam masyarakat ini merupakan kajian sosiolinguistik.
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua
bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Sosiolinguistik adalah ilmu yang
interdisipliner. Disiplin ilmu sosiologi dan ilmu linguistik, dua bidang ilmu yang masing-
masing memberi peran yang berbeda. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah
mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial
yang ada di dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari
bahasa. Jadi, sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa
dan kaitannya dengan pengguna bahasa itu di dalam masyarakat. Sosiolinguistik
menyangkut individu sebab unsur yang sering terlihat melibatkan individu sebagai akibat
dari fungsi individu sebagai makhluk sosial. Sosiolinguistik lebih berhubungan dengan
perincian-perincian penggun bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola
pemakaian bahasa/dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa/dialek tertentu
yang dilakukan penutur, topik dan latar pembicaraan, sedangkan sosiologi bahasa lebih
berhubungan dengan faktor-faktor sosial, yang saling bertimbal-balik dengan
bahasa/dialek (Fishman, 1972: 45-58).
Dalam istilah linguistik-sosial (sosiolinguistik) kata sosio merupakan ciri umum
bidang ilmu tersebut. Linguistik dalam hal ini juga berciri sosial, yaitu bahasa dan
strukturnya hanya dapat berkembang dalam suatu masyarakat tertentu. Selain istilah
sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa.

2
B. MASALAH-MASALAH SOSIOLINGUISTIK
Konferensi sosiolinguistik pertama pada tahun 1964 yang berlangsung di
University of California, Los Angeles merumuskan tujuh dimensi yang merupakan
masalah dalam sosiolinguistik, yaitu:
1. Identitas sosial dari penutur
Dapat diketahui dari pernyataan apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana
hubungannya dengan lawan tutur. Dengan demikian identitas penutur dapat berupa
keluarga (ibu, ayah, adik atau kakak), teman, atasan atau bawahan, guru, murid, dan
lain-lain. Identitas penutur ini dapat memengaruhi pilihan kode dalam bertutur.
2. Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi
Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur. Dengan
demikian identitas pendengar itu pun dapat berupa anggota keluarga (ayah, ibu, adik,
kakak, paman, dan sebagainya) teman karib, guru, murid, tetangga, pejabat, orang
yang dituakan, dan sebagainya. Identitas pendengaran atau para pendengar juga akan
mempengaruhi pilihan kode dalam bertutur.
3. Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi
Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang keluarga di
dalam sebuah rumah tangga, di dalam masjid, di lapangan sepak bola, di ruang kuliah,
di perpustakaan, atau di pinggir jalan. Tempat peristiwa tutur terjadi dapat pula
mempengaruhi pilihan kode dan gaya dalam bertutur, misalnya, di ruang perpustakaan
tentunya kita harus berbicara dengan suara yang tidak keras, di lapangan sepak bola
kita boleh berbicara keras-keras, malah di ruang yang bising dengan suara mesin-
mesin kita harus berbicara dengan suara keras, sebab kalau tidak keras tentu tidak
dapat didengar oleh lawan bicara kita.
4. Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial
Analisis diakronik dan sinkronik dari dialek-dialek sosial berupa deskripsi pola-
pola dialek sosial itu, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada
masa yang tidak terbatas. Dialek sosial ini digunakan para penutur sehubungan dengan
kedudukan mereka sebagai anggota kelas-kelas sosial tertentu di dalam masyarakat.
5. Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran
Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur terhadap bentuk-bentuk perilaku
ujaran. Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu di dalam
masyarakat. Dengan demikian berdasarkan kelas sosialnya itu, dia mempunyai

3
penilaian tersendiri, yang tentunya sama, atau jika berbeda, tidak akan terlalu jauh dari
kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung.
6. Tingkatan variasi dan ragam linguistik
Tingkatan variasi atau linguistik, maksudnya bahwa sehubungan dengan
heterogennya anggota suatu masyarakat tutur, adanya berbagai fungsi sosial dan politik
bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan kode, maka alat komunikasi manusia
yang disebut bahasa itu menjadi sangat bervariasi. Setiap variasi, entah namanya dialek
varietas, atau ragam, mempunyai fungsi sosialnya masing-masing.
7. Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik
Topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi
masalah-masalah praktis dalam masyarakat, misalnya, masalah pengajaran bahasa,
pembakuan bahasa, penerjemahan, mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa, dan
sebagainya (lihat Dittmar 1976:128).

C. MANFAAT SOSIOLINGUISTIK
Setiap bidang ilmu tertentu mempunyai kegunaan dalam kehidupan praktis, begitu
juga dengan sosiolinguistik. Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis banyak
sekali, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya mempunyai aturan-
aturan tertentu dalam penggunaannya. Sosiolinguistika memberikan pengetahuan
bagaimana cara menggunakan bahasa. Sosiolinguistik menjelaskan bagaimana
menggunakan bahasa itu dalam aspek atau segi sosial tertentu, seperti dirumuskah
Fishman (1967:15) bahwa yang dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah, ”who speak,
what language, to whom, when, and to what end”. Dari rumusan Fishman itu dapat kita
jabarkan manfaat atau kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis.
1. Pengetahuan sosiolinguistik dapat dimanfaatkan dalam berkomunikasi atau
berinteraksi. Sosiolinguistik memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi
dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa atau gaya bahasa apa yang harus kita
gunakan jika kita berbicara dengan orang tertentu. Jika kita adalah anak dalam suatu
keluarga, tentu kita harus menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda jika lawan
bicara kita adalah ayah, ibu, kakak, atau adik. Jika kita seorang murid, tentu kita harus
menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda pula terhadap guru, terhadap teman
sekelas, atau terhadap sesama murid yang kelasnya lebih tinggi. Sosiolinguistik juga
akan menunjukkan bagaimana kita harus berbicara bila kita berada di dalam mesjid, di
ruang perpustakaan, di taman, di pasar, atau juga di lapangan sepak bola.

4
2. Buku-buku tata bahasa, sebagai hasil kajian internal terhadap bahasa, biasanya hanya
menyajikan kaidah-kaidah bahasa tanpa mengaitkannya dengan kaidah penggunaan
bahasa. Misalnya hampir semua buku tata bahasa Indonesia menyajikan sistem kata
ganti orang sebagai berikut:
Orang ke Tunggal Jamak
1 yang berbicara Aku, saya Kami, kita
2 yang berbicara Engkau, kamu, anda Kalian, kamu, sekalian
3 yang dibicarakan Ia, dia, nya Mereka
Bagan cukup jelas tetapi kaidah sosial bagaimana menggunakannya tidak ada,
sehingga orang yang baru mempelajari bahasa Indonesia dan tidak mengenal kata ganti
itu akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, bantuan sosiolinguistik dalam
menjelaskan penggunaan kata ganti tersebut sangat penting.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu


antardisiplin yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya.
Terdapat tujuh dimensi dalam penelitian sosiolinguistik yakni identitas sosial dari
penutur, identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi,
lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi, analisis sinkronik dan diakronik dari
dialek-dialek sosial, penilaian sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-
bentuk ujaran, tingkatan variasi dan ragam linguistik, penerapan praktis dari penelitian
sosiolinguistik. Manfaat sosiolinguistik bagi kehidupan adalah dimanfaatkan dalam
berkomunikasi, buku-buku tata bahasa sebagai hasil kajian internal terhadap bahasa,
biasanya hanya menyajikan kaidah-kaidah bahasa tanpa mengaitkannya dengan kaidah
penggunaan bahasa.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dittmar, Norbert. 1976. Sociolinguistics. London: Edwar Arnold.


Fishman, Joshua A. 1972. The Sociology Of Language. Rowley: Newbury House.
Wildan. 2014. Fungsi Kemasyarakatan Bahasa Dalam Perspektif Kajian Sosiologi-Linguistik.
Jurnal Kariman. 2(2), 86.
Rokhman, Fathur. 2013. Sosiolinguistik Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa dalam
Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumber dari blog:
Dhanu, Kuswan Herrera. 2015. Makalah Sosiolinguistik.
http://kuswandhanuherrera.blogspot.com/2015/05/makalah-sosiolinguistik.html?m=1
(diakses pada tanggal 03 September 2020)

Anda mungkin juga menyukai