KETERAMPILAN MENYIMAK
MENINGKATKAN DAYA SIMAK
DISUSUN OLEH
Kelompok 10
Sitti Nurmuthmainnah Isma ( 1951040001 )
Nurul Hikma ( 1951041014 )
Nur Sasmita ( 1951042003 )
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya
penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul "Meningkatkan Daya Simak".
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keterampilan Menyimak.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kuliah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran. Kritik dan saran tersebut akan
menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................
YBAB II PEMBAHASA
A. SimpulanY...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menyimak konservatif
Agaknya perlu pula kita ingatkan bahwa menyimak kritis pun turut pula terlibat
tatkala anak-anak bekerja bersama-sama untuk meningkatkan kebiasaan-kebiasaan
menyimak mereka.
2. Menyimak apresiatif
Dalam kegiatan menyimak apresiasif ini haruslah dipertimbangkan dua aspek yang
berbeda, yaitu:
- Keresponsifan, dan
- Pengolahan serta pengembangan cita rasa.
Dan perlu pula kita sadari bahwa meyimak kreatif pun terlibat pula dalam sejumlah
kegiatan yang didaftarkan di sini. Membaca nyaring atau membaca bersuara sering kali
merupakan latar belakang bagi menyimak responsif atau menyimak apresiasif, apabila
para penyimak;
a) Membuat sketsa atau bagan suatu kartun asli seorang tokoh atau situasi yang
dilukiskan dalam suatu cerita.
b) Mempantomimkan, memainkan boneka atau wayang, atau mendramatisasikan secara
spontan sebagai suatu responsi terhadap suatu cerita yang baru saja disimaknya.
c) Secara individual menceritakan atau menulis suatu kesimpulan akhir yang original
bagi suatu cerita yang berkualitas tinggi; dan
d) Membuat latar belakang suara/bunyi-bunyian dengan ritme instrumen-instrumen
orkes pada saat guru membacakan suatu puisi atau cerita yang melukiskan berbagai
jenis suara atau kecepatan gerakan; misalnya pada saat sang tokoh berjalan-jalan,
berjalan cepat, tersandung, berlari dengan lompatan, berhenti sebentar dan berjalan
lagi pelan-pelan, membalap, mengebut, dan meloncat menyelamatkan diri dari bahaya
maut.
Dalam menyimak apresiatif terhadap film adalah kurangnya fokus atau perhatian
mahasiswa terhadap bahan simakan. Kegiatan menyimak apresiatif dan kreatif ini
dikhususkan pada film karena selama ini film belum menjadi media yang banyak
dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran. Film masih sebatas dinikmati atau
menjadi sebuah komoditi yang kurang memberi kontribusi bagi dunia pendidikan, kecuali
film-film yang memang sudah dirancang secara khusus untuk menjadi media dan sumber
belajar dapat dimaksimalkan, mahasiwa akan dapat mempelajari banyak hal. Diantaranya
budaya, bahasa, etika, teknologi, sejarah, dan hokum (Nurhidayah, 2015: 332).
3. Menyimak eksploratif
Cara yang paling baik untuk membantu para siswa menyimak informasi ialah melihat
apakah mereka menyimak dengan suatu pertanyaan atau masalah dalam hati, apakah
mereka mempunyai suatu maksud eksplisit bagi kegiatan menyimak yang akan mereka
lakukan itu. Sang guru dapat mengajukan berbagai pertanyaan yang timbul dari diskusi
kelas ataupun yang dikemukakan oleh seorang siswa secara individual yang belum
memahami sepenuhnya beberapa pengalaman yang menimbulkan semangat dan
kegairahan.
4. Menyimak konsentratif
Untuk membuat diri kita menjadi penyimak efektif, banyak upaya yang dapat dilakukan,
yang dapat kita rangkumkan sebagai berikut:
1. Berupayalah mengembangkan kemauan dan keikhlasan untuk menyimak lebih lama dan
lebih sering sehingga kegiatan menyimak itu membudaya pada diri kita, bukan sebagai
suatu beban atau paksaan.
2. Berupayalah menyimak dengan penuh rasa hormat kepada pembicara sambil memancing
umpan balik darinya agar kita mendapat banyak masukan dari pembicaraan itu.
3. Berupayalah menyimak seseorang tanpa evaluasi dan keputusan yang terlalu dini, yang
bersifat prematur; pendek kata, pergunakanlah ketenangan dan kesabaran untuk dapat
menyimak secara mendalam dan tenggang hati.
4. Berupayalah menyimak secara analitis dengan perilaku tanpa membela diri terhadap
pembicara; jauhkanlah prasanka-prasangka dan perkecillah stereotip-stereotip yang ada.
Tidak baik menaruh prasangka kepada pembicara, biarlah nanti fakta yang berbicara.
5. Berupayalah menyimak tanda-tanda atau isyarat-isyarat nonverbal dari pembicara dan
carilah ketidakkonsekwenan yang dilakukan olehnya (disarikan dari: Russel & Black,
1981 : 192).
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyimak, anak harus sering
mengikuti aktivitas berbahasa lisan dan sering menyimak dalam berbagai macam situasi.
Kemampuan memusatkan perhatian sangat penting dalam menyimak, baik sebelum,
sedang dan sesudah proses menyimak berlangsung (Rukajat & Hetty, 2018: 104).
Kalau kita selalu berupaya menempa diri sendiri menjadi penyimak tepat guna, hal itu
berarti bahwa kita telah meningkatkan dan mempertinggi daya simak kita sendiri.
Berbahagialah orang yang dapat berbuat disiplin terhadap diri sendiri karena hal itu
merupakan salah satu cara untuk memperoleh kemajuan. Bagaimana kita dapat
menasehati orang lain kalau kita sendiri tidak dapat menasehati serta berdisiplin terhadap
diri sendiri.
Setiap orang tentu ingin meningkatkan daya simaknya. Ada pakar yang mengemukakan
beberapa kaidah bagi kemajuan atau peningkatan kegiatan menyimak, antara lain:
1. Kembangkan dan tingkatkanlah keinginan untuk menyimak. Tanpa keinginan dan minat
yang besar tidak mungkin dapat kita berikan perhatian yang baik terhadap pembicara.
2. Bangunlah kebiasaan-kebiasaan menyimak yang baik. Jadikanlah menyimak itu menjadi
suatu kebutuhan, suatu budaya dalam kehidupan kita.
3. Berikanlah perhatian yang besar dan wajar pada pembicara dan pembicaraannya agar kita
dapat memetik hikmah dari dalamnya.
4. Jangan dulu memberi penilaian atau evaluasi terhadap pembicara dan materinya sebelum
dia selesai berbicara. Setelah memperoleh gambaran keseluruhan, barulah kita dapat
memberi penilaian yang tepat.
5. Simaklah gagasan serta konsep pembicara. Kita perlu mengetahui isi dan bobot
pembicaranya, bernilai atau tidak. Manfaatkan dan gunakanlah kecepatan berfikir secara
wajar, tepat, dan juga menuju sasaran.
6. Manfaatkanlah waktu luang dengan bijaksana sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia
tanpa guna, manfaatkanlah kedua telinga anugerah Tuhan Yang Maha Penyimak
(disarikan dari: Hunt, 1981 : 21-4).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
- Pengalaman-pengalaman audio serta kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang daya
simak. Misalnya kita dapat melakukan menyimak rekaman-rekaman fonograf pelajaran-
pelajaran yang sama.
- Kegiatan lainnya untuk meningkatkan daya simak, yaitu dapat dengan menggunakan
menyimak konservatif, menyimak apresiatif, menyimak eksploratif, menyimak
konsentratif serta dengan melakukan latihan-latihan yang telah di persiapkan oleh guru.
- Dapat kita lihat bahwa sikap guru dapat memengaruhi para siswa, inklusif terhadap
menyimak. Sikap guru yang disiplin, dengan selalu menentukan norma-norma dapat
membantu meningkatkan daya menyimak para siswa.
- Untuk membantu meningkatkan daya simak para siswa, tentunya seorang guru terutama
guru bahasa harus memenuhi kualifikasi umum dengan ketentuan yang telah di tetapkan
sebagai guru bahasa. Khususnya dalam bidang menyimak, ada tiga tingkatan, yakni
kualifikas minimal, kualifikasi baik, dan kualifikasi baik sekali.
- Menjadi penyimak efektif tidaklah sulit, kuncinya kita harus selalu berupaya melatih diri
sendiri menjadi penyimak tepat guna, dan disiplin terhadap diri sendiri untuk
memperoleh kemajuan.
- Kendala dalam menyimak, terutama faktor kendala yang berada dalam diri kita tidak
boleh terus-menerus di biarkan begitu saja, banyak cara yang dapat kita lakukan agar
dapat meraih kesuksesan.
- Dari kaidah-kaidah yang ada, kita dapat menerapkannya untuk meningkatkan daya
menyimak dan dapat juga digunakan untuk mengatasi kendala-kendala menyimak.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayah. 2015. “Peningkatan Keterampilan Menyimak Apresiatif dan Kreatif Tayangan Film
Melalui Teknik Pecatatan 5R (Record, Reduce, Recite, Reflect, and Review)”. Jurnal
Litera, 332.
Rukajat, A., Hetty, E. 2018. “Upaya Guru Meningkatkan Daya Simak Anak Melalui Metode
Bercerita dengan Media Boneka Tangan”. Journal Unsika, 104.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit Angkasa.