MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Hukum
Disusun Oleh:
Semester/Kelas : 2/B
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan lancar. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H.
Suparman Usman, S.H. dan Dr. H. Itang, M.Ag.sebagai dosen mata kuliah Filsafat Hukum
Penulis berharap makalah ini dapat berguna sebagai literatur kajian ilmiah mengenai
Hak Asasi Manusia dalam Kajian Filsafat Hukum dan Dalam Kajian Hukum Islam. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat
Penulis
38
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
1. HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM.....................4
A. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)..........................................................4
B. Latar Belakang Hak Asasi Manusia....................................................................6
C. Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia (HAM)......................................................7
D. HAM dalam UUD NRI Tahun 1945...................................................................8
E. Hak Asasi Manusia dalam Barat.........................................................................9
F. Hak Asasi Manusia dan Wibawa Hukum...........................................................9
G. Contoh Pelanggaran HAM di-Indonesia...........................................................10
1.2 FILSAFAT HUKUM.......................................................................................12
A. Pengertian Filsafat............................................................................................12
B. Filsafat Hukum.................................................................................................12
C. Ruang Lingkup Filsafat Hukum.......................................................................15
D. Sifat Filsafat Hukum........................................................................................17
E. Fungsi Filsafat Hukum.....................................................................................18
2. HAK ASASI MANUSIA DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM..........................19
A. DEFINISI HAK ASASI MANUSIA DAN KONSEPNYA DALAM ISLAM.....19
B. PENGATURAN HAK ASASI MANUSIA DALAM HUKUM ISLAM.........23
C. HUKUM ISLAM DAN HAM..........................................................................25
D. Contoh Kasus Pelanggaran HAM Dari Sudut Pandang Islam..........................28
BAB III............................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
A. Kesimpulan..........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................32
BIODATA DIRI..............................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Dalam pembahasan kali ini yaitu mengenai Hak Asasi Manusia dalam
kajian Filsafat Hukum, bagaimana kita dapat berfikir secara logis tentang
kehidupan HAM yang ada dimuka bumi ini, dalam hal ini tentu saja kita
membicarakan mengenai sisi keadilannya, bagaimana komposisi keadilan
itu sendiri dalam kehidupan berfalsafah. Sesungguhnya pada dasarnya
sebuah keadilan didapatkan oleh manusia secara bebas dan itu merupakan
haknya ketika mereka sudah terbentuk seperti janin ketika berada dalam
kandungan ibu. Pada zaman sekarang ini semua orang mengenal sebutan
“keadilan” , tetapi sayangnya mereke mencederai nama keadilan itu
sendiri dengan sikap mereka yang tidak memikirkan orang lain, tetapi
hanya memikirkan dirinya saja dan kelompoknya saja. Betapa ironisnya
ketika keadilan itu keluar dari jalan yang benar karena pikiran manusianya
dalam berfalsafah yang telah menyimpang dari aturan-aturan atau kaidah-
kadiah yang ada.
Filsafat hukum harus dapat menekan segala problematika hukum
yang ada di dalam negara ini maupun di dunia ini, tidak boleh adanya
proses presure of mind atau presure of react dalam menjalankan sikap
hukum.
B. Rumusan Masalah
1. HAK ASASI MANUSIA
a) Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia?
38
1
C. Tujuan
1. Memahami definisi dari Hak Asasi Manusia dan Filsafat Hukum.
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam tentang HAM
3. Memahami mengenai Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia dan Filsafat
Hukum.
4. Mengetahui contoh dari pelanggaran Hak Asasi Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1
M. Syukri Albani Nasution dan Zul Pahmi Lubis. Hukum Dalam Pendekatan Filsafat, (Jakarta :PT
Karisma Putra Utama), Hlm.267
2
H.Baharudin Lopa, Al-Qur’an dan hak-hak Asasi Manusia, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,
1996),
Hlm 2.
38
1
7
Lihat Prof. Dr. H. Suparman Usman, S.H. Etika dan tanggung jawab profesi hokum di Indonesia
hal. 65
38
1
8
Darwan Prinst, Sosialisasi dan Dimensi Penegakan Hak Asasi Manusia, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2001), hlm. 1.
Mengajukan petisi, kritik, atau saran
e. Hak asasi sosial dan kebudayaan (Sosial and Cultur Right), yaitu hak:
Mendapatkan pendidikan dan pengajaran
Hak memilih pendidikan
Hak mengembangkan kebudayaan
f. Hak asasi perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
(Procedural Right), misalnya hak mendapatkan perlakuan yang wajar
dan adil dalam:
Penggeledahan
Razia
Penangkapan
Peradilan
Pembelaan hukum
38
1
9
Dr. H. Zainuddin, Filsafat Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm. 155.
38
1
A. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philosophia. Philo atau
philein berarti cinta, Sophia berarti kebijaksanaan. Gabungan kedua kata
dimaksud berarti cinta kebijaksanaan. Philosophos adalah pecinta
kebijaksanaan. Dalam bahasa Arab disebut Failasuf , kemudian ditransfer
ke dalam bahasa Indonesia menjadi Failasuf atau Filsuf.
Selain itu dalam bahasa Arab dikenal kata hikmah yang hampir
sama dengan arti kebijaksanaan. Kata hikmah atau hakiem dalam bahasa
Arab dipakai dalam pengertian falsafah dan failasuf, tetapi harus dilihat
dalam konteks apa kata hikmah dan hakiem itu digunakan, karena tidak
semua kata hikmah atau hakiem digunakan. Hal itu menunjukkan bahwa
tidak semua kata hikmah atau hakiem dapat diartikan falsafah atau filsuf.
Antara falsafah dengan sejarah tidak dapat dipisahkan, karena
sejarah falsafah sudah merupakan falsafah itu sendiri. Ketika satu demi
satu ilmu pengetahuan memisahkan diri dari falsafah sebagai induknya,
akhirnya sisa dua bidang yang tetap melekat pada falsafah itu : Apakah
yang dapat aku ketahui dan apakah yang harus aku kerjakan. Kedua
pernyataan itu merupakan inti dari falsafah, yang pembahasannya meliputi
tiga realitas masalah, yaitu Tuhan, manusia, dan alam.10
B. Filsafat Hukum
Di mana letak filsafat hukum? Menurut Carl Joachim Friedrich
(1901-1984), filsafat hukum merupakan bagian dari filsafat hukum, karena
10
H.M Rasyidi, dkk., Islam untuk Disiplin Ilmu Filsafat, (Jakarta:Bulan Bintang, 1998), hlm.104.
38
1
38
1
16
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Alumni, 1982), hlm.339
17
Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Renungan tentang Filsafat Hukum, (Palembang:
Fakultas Hukum UNSRI, 1978), hlm.11
C. Ruang Lingkup Filsafat Hukum
Para Filsif masa dahulu menjadikan tujuan hukum sebagai objek
kajian dalam filsafat hukum. Hal itu tampak ketika membicarakan
mengenai tujuan hukum, hubungan hukum alam dengan hukum positif,
hubungan negara dan hukum, dan lain-lain. Oleh karena itu,
perkembangan filsafat yang kemudian melahirkan hukum sehingga
tampak bahwa filsafat hukum merupakan pembulat dalam kajian ilmu
hukum. Walaupun kajian para filsuf dahulu terbatas pada tujuan hukum,
tetapi besar faedahnya terhadap perkembangan ilmu hukum saat ini.
Pemikiran hukum dari Socrates, Plato, Aristoteles, Cicero, Zeno dari
zaman Yunani atau Romawi misalnya masih banyak diikuti oleh para ahli
hukum baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya.18
Objek pembahasan di filsafat hukum bukan hanya tujuan hukum,
melainkan masalah hukum yang mendasar sifatnya yang muncul di dalam
masyarakat yang memerlukan suatu permasalahan. Karena, filsafat hukum
saat ini bukan lagi filsafat hukumnya para ahli filsafat seperti di zaman
Yunani atau Romawi, tetapi merupakan hasil pemikiran dari para ahli
hukum (baik teoritis maupun praktis yang dalam tugas kesehariannya
banyak menghadapi permasalahan yang menyangkut keadilan sosial di
masyarakat. Masalah-masalah hukum tersebut, dapat diungkapkan sebagai
berikut :
5. Pertanggungjawaban.
6. Hak milik.
18
Zainudin Ali, Filsafat Hukum (Jakarta : Sinar Grafika, 2014), hlm.24
38
1
7. Kontrak.
Contoh yang menjadi objek filsafat hukum di atas, merupakan ruang lingkup
pembahasan filsafat hukum di Indonesia saat ini. Hal itu menunjukkan
bahwa kajian sosiologi hukum tidak dapat diceraipisahkan dengan kajian
filsafat hukum. Sebab, kajian sosiologi hukum merupakan bagian dari kajian
filsafat hukum.19
38
1
20
Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, ( Yogyakarta: Kanisius, Cet.ketiga, 1986),
hlm.286
A. DEFINISI HAK ASASI MANUSIA DAN KONSEPNYA DALAM
ISLAM
Definisi HAM sampai saat ini belum ada yang baku, pengertian
dinamika dari manusia itu sendiri. Bila di lihat dari definisi yang ada, pada
makhluk hidup.
manusia adalah hak milik bersama umat manusia yang diberikan oleh
untuk dasar dan hak-hak pokok yang mem-bawa manusia semenjak lahir
hakikat manusia23.
21
Mansur Efendi, Tempat Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional/Internasional
(Bandung Alumni 1980), h.20
22
Darmaji Darmodiharjo, Pendidikan Pancasila diperguruan Tinggi, (Malang
Laboratorium Pancasila IKIP, 1989), h.25
23
Sidney Hook et.al, Hak Asasi Manusia Dalam Islam, penyunting Harun Nasution dan
Bahtiar Effendy, (Jakarta ; Pustaka Firdaus, 1995), h. 19
38
1
24
Jhon. L. Eposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern (Jilid II cet I ; Bandung : Mizan,
Zoon). H. 136
25
Syekh Syaukat Hussain, Hak Asasi Manusia Dalam Islam, Diterjemahkan oleh Abdul Rochim
C. H, (Cet. I ; Jakarta Gema Insani Press, 1996), h.55
Aspek khas dalam konsep HAM Islam adalah tidak adanya orang
lain yang dapat memaafkan suatu pelanggaran hakhak jika pelanggan itu
terjadi atas seseorang yang harus dipenuhi haknya. Meskipun Allah sendiri
telah menganugerahkan hak-hak ini, dan secara asalnya adalah tetap
bagiNya. Serta didepanNyalah semua manusia wajib
mempertanggungjawabkan, Allah tidak akan melaksanakan kekuasaanNya
untuk mengampuni pelanggaran hak-hak pada hari akhirat kelak.
Secara universal, pada hakikatnya misi Rasulullah itu sendiri adalah untuk
menegakkan HAM. Beliau sebagai Rahmat Lil Alamin, dalam setiap
kesempatan selalu mendahulukan HAM sekaligus KAM (Kewajiban Hak
Asasi Manusia). Keadilan sebagai ciri HAM adalah tuntunan jelas yang
tercantum dalam Al Qur'an.26
Adapun Islam telah memberikan jaminan pada kebebasan manusia.
Dalam Al Qur'an Allah menegaskan bahwa memeluk agama tidak
dipaksakan, sebab telah jelas yang baik dan buruk itu. Demikian juga
kebebasan berpendapat, Islam meletakkan kedudukannya pada posisi
tinggi, bila berangkat dari niat suci semata karena Allah. Oleh karena itu
banyak ayat ayat Al Qur'an yang mendorong umat Islam agar
menggunakan logika (ya'qiluun), berfikir (yatafakkaruun) dan
berkontemplasi (yatadabbaruun).
Sampai abad ke-18 bangsa-bangsa di dunia masih meletakkan sekat sekat
yang kokoh dalam kelas dan kasta. Namun kehadiran Islam sejak lebih
empat belas abad lampau telah menghilangkan dinding pemisah itu dengan
semangat persamaan (egalitarianisme) sebelum bast melakukannya.27
Dalam hal ini mnegenai persamaan tersebut, termaktub dalam QS. Al
Hujarat (49):13, Yaitu
Artinya
"Hai sekalian manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
26
QS. An -Nisaa (4) : 58. Departemen Agama RI, Al terjemahannya, (Surabaya: Mahkota 1989), h
27
Anwar Harjono, Indonesia Kita Pemikiran Berwawasan Iman - Islam, (Cet. I ; Jakarta Gema
Insani Press, 1995),h. 11.
38
1
28
Lihat Prof. Dr, H. Suparman Usman, S.H. Etika dan tanggung jawab Profesi hokum di Indonesia
H. 69
B. PENGATURAN HAK ASASI MANUSIA DALAM HUKUM ISLAM
29
Lihat Al Qur'an
38
1
38
1
38
1
38
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Hak Asasi Manusia di atas dapatlah
kita tarik kesimpulan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (hak-hak yang
bersifat kodrati). Pada hakikatnya HAM terdiri dari atas dua hak dasar
yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Dari
kedua hak dasar inilah lahir HAM yang lainnya atau tanpa kedua hak dasar
ini hak asasi manusia lainnya sulit ditegakkan.
Sedangkan filsafat hukum adalah mencari hakikat dari hukum, dia
ingin mengetahui apa yang ada di belakang hukum, mencari apa yang
tersembunyi di dalam hukum, dia menyelidiki kaidah-kaidah hukum
sebagai pertimbangan nilai, dia memberi penjelasan mengenai nilai,
mengkaji sampai pada dasar-dasarnya dan berusaha untuk mencapai akar-
akar dari hukum. Dan di dalam filsafat hukum terdapat teori yang bernama
teori keadilan.
30
http://donaemons.wordpress.com/2009/01/29/pelanggaran-pelanggaran-ham-di-indonesia
Islam itu adalah agama yang asy-syumul (lengkap). Ajaran Islam
meliputi seluruh aspek dan sisi kehidupan manusia. Islam memberikan
pengaturan dan tuntunan pada manusia, mulai dari urusan yang paling
kecil hingga urusan manusia yang berskala besar. Dan tentu saja telah
tercakup di dalamnya aturan dan penghargaan yang tinggi terhadap HAM.
Memang tidak dalam suatu dokumen yang terstruktur, tetapi tersebar
dalam ayat suci Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw.
Hak Asasi Manusia telah di atur dalam Al-Qur’an dan Hadist dan
umat islam harus benar-benar mengetahui hak-hak yang diberikan
kepadanya dan menggunakan haknya tersebut sebaik-baiknya selama tidak
bertentangan dan melanggar hak orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Bahder Johan Nasution, Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia, (Bandung: CV
Mandar Maju, 2017), cet.Kelima.
Carl Joachim Freidrich, Filsafat Hukum: Perspektif Historis, Diterjemahkan oleh
Raisul Muttaqin, (Bandung: PT Nuansa dan PT Nuansa Medua, 2004).
Darwan Prinst, Sosialisasi dan Dimensi Penegakan Hak Asasi Manusia,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001).
Dr. H. Zainuddin, Filsafat Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006).
Higgins (c.k. no.27).
http://donaemons.wordpress.com/2009/01/29/pelanggaran-pelanggaran-ham-
di-indonesia
38
1
Muhamad Erwin, Filsafat Hukum : Refkleksi Kritis terhadap Hukum dan Hukum
Indonesia. ( Depok, PT RajaGrafindo Persada, 2015).
M. Syukri Albani Nasution dan Zul Pahmi Lubis. Hukum Dalam Pendekatan
Filsafat, (Jakarta :PT Karisma Putra Utama).
Prof. Dr, H. Suparman Usman, S.H. Etika dan tanggung jawab Profesi hokum di
Indonesia H. 65, 69
Umozurike, U.O., the african charter on human and people rights (1997).
Utrecht, Pengantar dalam Hukum Indonesia, (Jakarta:cetakan ke-9, Penerbitan
Universitas,1966).
BIODATA DIRI
Faletehan, Saya anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara orang tua bekerja
38
1