Anda di halaman 1dari 3

Nama : even heppy daeli

Nim : 203309010172

Class : hukum pagi E

Tugas hukum perikatan

1. Apakah yang dimaksud dengan perjanjian? Berikan pemahaman anda tentang perjanjian atas
berbagai defenisi yang ada.
2. Jelaskan asas-asas perjanjian, sertakan dasar hukumnya.
3. Jelaskan teori-teori yang memberikan pengaturan umum terhadap perjanjian, serta bandingkan
teori holmes tentang tanggung jawab dengan teori liberal dalam kontrak.
4. Apa sajakah syarat syarat sah perjanjian? Jelaskan beserta dasar hukumnya.
5. Jelaskan syarat sah subjektif dan syarat sah objektif dalam perjanjian.
6. Bagaimanakah konsekwensi yuridis dari tidak di penuhinya syarat sah objektif dalam kontrak?
7. Apa sajakah konskwensi yuridis dari tidak dipenuhinya perjanjian?

Jawab
1. Defenisi perjanjian diatur dalam 1313 KUH Perdata yang berbunyi “suatu persetujuan adalah
suatu perbuatan yang terjadi antara satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang
lain atau lebih.
2. 1. Asas hukum perjanjian bersifat mengatur.
Maknanya adalah peraturan-peraturan hukum yang berlaku bagi subjek hukum, seperti
pengaturan tentang para pihak dalam perjanjian.
2.Asas freedom of contract.
Asas ini diartikan sebagai asas kebebasan berkontrak merupakan konsekwensi dari berlakunya
asas kontrak yang bersifat mengatur, asas ini maksudnya adalah memberikan kebebasan bagi
para pihak untuk membuat atau untuk membuat perjanjian, serta bebas untuk menentukan isi
dari perjanjian tersebut. (Pasal 1338 (1) KUH Perdata)
3.Asas pacta sunt servanda.
Asas ini mengajarkan bahwa suatu kontrak yang telah dibuat secarah sah mempunyai kekuatan
hukum yang penuh dan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak (pasal 1338 (2) KUH
Perdata)
4.Asas obligatoir.
Asas ini memberikan pengaturan bahwa jika kontrak telah dibuat maka para pihak adalah
terikat, tetapi kerikanya tersebut hanyalah sebatas timbulnya hak dan kewajiban bagi masing-
masing.
3. A. teori hasrat
Teori ini disebut juga sebagai will theory, yang mendasarkan kepada hasrat dari para pihak
dalam kontrak tersebut, ketimbang apa yang secara nyata dilakukan
B. teori benda
Teori ini menyatakan bahwa suatu kontrak, secara objektif keberadaanya adalah dianggap suatu
benda, sebelum dilaksanakannya (performance) dari kontrak tersebut
C. teori pelaksanaan.
Teori ini mengajarkan bahwa yang terpenting dari suatu kontrak adalah pelaksanaan dari kontak
yang bersangkutan.
D. teori prinsip umum
Menurut teori ini, suatu kontrak tetap mengacu pada efek general dari suatu kontrak itu sendiri.
Maknanya adalah bahwa walaupun ada pengaturan khusus terhadap kontra baik itu yang lahir
dari suatu undang-undang ataupun kesepakatan para pihak sendiri, namun secara umum
prinsip-prinsip yang ada tetap di pakai.
Dan menurut teori holmes mengajarkan bahwa:
A. Tujuan utama dari teori hukum adalah untuk menyesuaikan hal-hal eksternal ke dalam
aturan hukum
B. Kesalahan-kesalahan moral bukan unsur dari suatu kewajiban.
Dan secara teori liberal tentang kontrak mengajarkan bahwa:
Teori mengajarkan bahwa secara prinsipil setiap orang mengiginkan keamanan

4. Syarat-syarat sah yang telah di tentukan adalah


1. Syarat sah umum:
a. Berdasarkan pasal 1320 KUH Perdata
1) Konsenkus disebut juga kesepakatan kehendak
2) Cakap atau wenang berbuat
3) Perihal tertentu
4) Causa halal
5. Syarat sah subjektif adalah memenuhi unsur adanya konsensus atau kesepakatan para pihak.
Maknanya, ketika kesepakatan telah dicapai oleh para pihak maka di antara para pihak telah
tercapai kesesuaian pendapat tentang hal-hal yang menjadi pokok perjanjiannya sedangkan
syarat sah objektif berdasarkan pasal 1320 KUH perdata terdiri dari perihal tertentu dan kausa
halal atau kausa yang di perbolehkan.
6. Akibat hukum tidak di penuhinya syarat sebjektif dalam suatu perjanjian ialah dapat dimintakan
pembantalan atau vernietigbaar, apabila salah satu pihak dalam perjanjian merasa telah
dirugikan akibat syarat subjektif yang tidak dipenuhi maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan.
7. 1. Batal demi hukum
Kondisi ini terjadi apabila dilanggarnya syarat objektif dalam pasal 1320 KUH perdata yaitu
perihal tertentu dan kausa yang halal.
2.dapat dibatalkan
Terjadi apabila syarat subjektif yang diatur dalam pasal 1320 KUH perdata tentang kesepakatan
kehendak dan kecakapan berbuat tidak di penuhi.
3.perjanjian tidak dapat dilaksanakan
Perjanjian ini tidak otomatis batal sebagaimana halnya dengan nietig, karena pada dasarnya
kontrak ini masih dapat dilanjutkan,sepanjang dipenuhinya syarat tertentu.
4.sanksi administratif
Konsekwensi sanksi administratif ini timbul apabila tidak di penuhinya syarat-syarat seperti
perijinan atau pelaporan kepada instansi terkait.
8.

Anda mungkin juga menyukai