NIM : 032111133065
Menurut Pasal 1313 BW, perjanjian yang merupakan perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih yang mengikatkan diri terhadap orang lain. Hukum kontrak mengatur terkait
perjanian dan hukum kontrak memiliki prinsip universal yang berlaku, yaitu:
Asas kebebasan berkontrak (freedom of contract) berarti setiap orang dapat secara bebas
untuk membuat kontrak tentang apapun, di manapun dan kapanpun secara lisan maupun
tulisan. Namun kebebasan ini tentulah bukan kebebasan mutlak, karena dibatasi oleh
undang-undang. Pembatasan itu ialah selama memenuhi syarat sahnya perjanjian dan
tidak melanggar hukum, kesusilaan, serta ketertiban umum.
Apa yang dikehendaki oleh pihak satu, dikehendaki juga oleh pihak yang lain.
Patut diperhatikan, pemahaman substansi iktikad baik dalam Pasal 1338 ayat (3) KUH
Perdata tidak harus diinterpretasikan secara gramatikal, bahwa iktikad baik hanya muncul
sebatas pada tahap pelaksanaan kontrak. Iktikad baik ini harus dimaknai dalam keseluruhan
proses kontraktual. Artinya, iktikad baik harus melandasi hubungan para pihak pada tahap pra
kontraktual, kontraktual, dan pelaksanaan kontraktual.
6. Prinsip Proposionalitas
Asas proporsionalitas menjawab secara teoritis mengenai bagaimana mengakomodir kepentingan
para pihak yang melakukan hubungan kontraktual. Dengan adanya asas proporsionalitas dalam
perjanjian ini diharapkan kontrak yang tercipta adalah kontrak yang dapat mengakomodir
kepentingan di antara para pihak, baik hak dan kewajiban secara tepat, agar kontrak yang tercipta
adalah kontrak yang saling menguntungkan para pihak (win-win contract)