Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HUKUM PERIKATAN

NAMA : ENDAH YESSY KRISTINA SIHOMBING


NIM : 203309010178
GROUP : 4 PAGI E

1. Apakah yang dimaksud dengan perjanjian ? berikan pemahaman anda tantang perjanjian
atas berbagai defenisi yang ada !
Jawab : Perjanjian adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh satu atau dua orang yang
dimana mengikat mereka dalam suatu kesepakatan yang harus melaksanakan suatu hal.

2. Jelaskan asas-asas perjanjian, sertakan dasar hukumnya


Jawab : 1. Asas kebebasan berkontrak (freedom of contract), asas ini merupakan asas yang
memberikan kebebasan terhadao para phak untuk membuat atau tidak membuat
perjanjian, mengadakan perjanjian terhadap siapa pun, menentukan isi perjanjian serta
pelaksanaan dan persyaratannya dan menentukan bentuk perjanjiannya apakah tertulis
atau lisan.
Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi : ‘’ semua perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.``
2. Asas konsensualisme (concensualism) menjelaskan bahwa perjanjian pada
umumnya tidak diadakan secara formal, melainkan cukup dengan adanya kesepakatan
kedua belah pihak. Didalam hukum jerman asas tidak dikenal dengan istilah konsensualisme
tetapi dikenal dengan perjanjian riil dan perjanjian formal, dapat disimpulkan pada pasal
1320 ayat (1) KUHPer dikatakan apabila salah satu syarat sahnya perjanjian adalah adanya
kata sepakat antara kedua pihak.
3. Asas kepastian hukum (pacta sunt servanda) pasal 1338 ayat (1) KUHPer
asa pacta sunt servanda merupakan asas yang berkaitan dengan akibat perjanjian.
4. Asas itikad baik (good faith) asas ini merupakan asas bahwa para pihak, yaitu pihak
kreditur dan debitur harus melaksanakan substansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau
keyakinan yang teguh maupun kemauan baik dari para pihak dan asas ini dibagi atas dua
macam yakni itikad baik nisbi dan itikad baik mutlak
5. Asas kepribadian (personality) merupakan asas yang menentukan bahwa
seseorang yang akan melakukan atau membuat kontrak hanya untuk kepentingan perorang
saja dalam pasal 1315 dan 1340 KUHPer menjelaskan pada umumnya seseorang tidak dapat
mengadakan perikatan atau perjanjian selain dirinya sendiri.
3. Jelaskan teori-teori yang memberikan pengaturan umum terhadap perjanjian, serta
bandingkan teori Holmes tentang tanggung jawab dengan teori liberal dalam kontak
Jawab : 1. Teori berdasarkan prestasi kedua belah pihak adalah para pihak yang telibat
dalam kontrak melihat dari prestasi kedua belah pihak
2. Teori berdasarkan formasi kontrak
3. Teori klasik
4. Teori Holmes mengenai tanggung jawab yang berkenan dengan kontrak
Teori ini menjelaskan :
1. Tujuan utama dari teori hukum adalah untuk menyesuaikan hal-hal eksternal ke dalam
aturan hukum
2. kesalahan-kesalahan moral bukan unsur dari suatu kewajiban
Teori holmes mengajarkan bahwa peranan moral tidak berlaku untuk kontrak dan kontrak
merupakan suatu cara mengalokasikan resiko wanprestasi serta kontrak adalah standar
tanggung jawab yang eksternal

5. Teori Liberal tentang kontrak


Secara principal setiap orang menginginkan keamanan sehingga setiap orang harus
menghormati orang lain begitu juga menghormati hartanya demikian perlu adanya
komitmen di antara para pihak sehingga secara moral komitmen ini harus dilaksanakan

4. apa sajakah syarat-syarat sah perjanjian ? jelaskan berdasarkan dasar hukumnya !


Jawab : syarat perjanjian diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata yang mengatur bahwa
sahnya perjanjian-perjanjian, diperlukan empat syarat :
- Kesepakatan mereka mengikatkan dirinya
- Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
- Suatu hal tertentu
- Suatu sebab yang halal

5. Jelaskan syarat sah subjektif dan syarat sah objektif dalam perjanjian
Jawab : syarat subjektif adalah yang berhubungan dengan subjek dalam perjanjian dan
syarat obyektif yang berkaitan dengan obyek perjanjian yang disepakati oleh para pihak dan
akan dilaksanakan sebagai prestasi atau utang dari para pihak
6. Bagaimanakah konsekuensi yudiris dari tidak dipenuhinya syarat sah subyektif dalam
kontak ?
Jawab : karena tidak terpenuhinya syarat subyektif dalam perjanjian dapat menimbulkan
konsekuensi yudiris yang akibatnya ‘’dapat dibatalkan`` atau bahasa lain voidable.

7. Apa sajakah konsekuensi yudiris dari tidak dipenuhinya perjanjian ?


Jawab : keabsahan perjanjian ditentukan oleh syarat sah perjanjian dalam pasal 1320
KUHPer. Konsekuensi tidak terpenuhi syarat sah perjanjian adalah perjanjian menjadi tidak
sah dan perjanjian tersebut dapat dibatalkan atau demi hukum

Anda mungkin juga menyukai