Pedoman dasar
tersebut terdapat pada berikut.
1. UUD 1945 (setelah amandemen)
a. Pasal 33 merupakan pasal utama
Dalam pasal ini, dijelaskan sebagai berikut.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkadang didalamnya dikuasai ileh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
b. Sebagai pelengkap dasar konstitusional
1) Pasal 23 yang mengatur tentang APBN, pasal 23 A tentang pajak, pasal 23 B
tentang macam dan harga mata uang, pasal 23 C tentang keuangan negara, dan
23 E tentang tanggung jawab keuangan negara.
2) Pasal 27(ayat 2) tentang hak-hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan dan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3) Pasal 34 tentang kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak-
anak terlantar.
2. Strategi dan kebijakan pembangunan nasional yang sesuai dengan pancasila dan UUD
1945 (khususnya pasal 33) adalah sebagai berikut :
1. Roda perekonomian nasional harus digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan
moral. Apabila di negara-negara kapitalis, roda ekonomi lebih digerakkan oleh
rangsangan ekonomi yaitu harga, dan di negara sosialis oleh rangsangan sosialis saja,
maka dalam masyarakat pancasila roda ekonomi harus digerakkan melalui
mekanisme pasar(rangsangan ekonomi) dengan pengawasan oleh masyarakat
(rangsangan sosial) dan pedoman moral bangsa yang dilandasi oleh ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa (rangsangan moral).
2. Perlu dijaga kondisi masyarakat dimana terjadi pemerataan soaial ekonomi, yakni
keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam distribusi pendapatan dan
kekayaan nasional. Dalam keadaan pemerataan sosial ekonomi yang demikian,
kecemburuan sosial tidak ada. Martabat setiap warga negara sebagai manusia
dihargai dan dijunjung tinggi, dimana tidak ada warga negara yang tidak sempat
menikmati pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Prioritas dari setiap kebijakan ekonomi adalah pengembangan ekonomi nasional
yang kuat dan tangguh, yang berarti bahwa nasionalisme dan patriotisme selalui
menjiwai setiap kebijakan ekonomi yang diambil.
4. Koperasi adalah soko guru perekonomian nasional yang merupakan perwujudan
demokrasi ekonomi. Hal itu berarti sebagai organisasi ekonomi rakyat yang
berwatak sosial harus mampu menjadi pelaku utama dalam kehidupan ekonomi
masyarakat yang tumbuh dan berakar kuat dalam ekonomi rakyat.
5. Ada imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan sentral dalam strategi dan
kebijakan ekonomi nasional dengan desentralisasi pelaksanaannya di daerah-
daerah. Dengan cara demikian, efisiensi dan pertumbuhan bisa dijamin pada tingkat
yang tinggi, dan sekaligus bisa diwujudkan keadilan ekonomidan keadilan sosial.
perekonomian Indonesia termasuk salah satu sistem ekonomi yang mungkin saat ini
sedang berkembang khususnya bagi Anda yang ingin memulai bisnis atau
sebagai startup company, yang sedikit banyak mengadopsi sistem ekonomi Pancasila
sistem ekonomi Pancasila tersebut dilaksanakan berhasil. Adapun Fungsi sistem ekonomi Pancasila
tersebut adalah :
2. Supaya dapat tercipta koordinasi yang tepat dalam sebuah aktivitas individu di bidang
perekonomian.
3. Untuk mengatur pembagian hasil dari suatu produksi dalam seluruh anggota masyarakat, supaya
4. Supaya dapat menciptakan mekanisme tertentu, sehingga distribusi barang dan juga jasa dapat