Anda di halaman 1dari 8

MODUL 4

AKTIFITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI


(FAR442)

Materi 04
Konsep Sehat Dan Sakit

Disusun Oleh
Tim Dosen Aktifitas Fungsional dan Rekreasi
1. Mohamad Reza Hilmy
2. Miranti Yolanda Anggita

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020
TOPIK / MATERI PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat
yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis
dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek
sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

B. Kompetensi Dasar

Mengetahui tentang konsep sehat dan sakit

C. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Mahasiswa mampu memahami, mengerti dan menjelaskan konsep sehat


dan sakit

D. Kegiatan Belajar

1. Konsep Sehat
2. Konsep Sakit
1. Konsep Sehat

Untuk memahami tentang public health, alangkah baiknya kalau kita


memahami terlebih dahulu konsep sehat dan sakit. Mengingat konsep sehat
dan sakit merupakan dasar untuk mempelajari public health.
Secara tradisional, kesehatan sebagai tidak adanya penyakit
merupakan
konsep yang sempit.
Penyakit adalah kemampuan merespons, adaptasi individu untuk
mempertahankan keseimbangan fisik dan emosional yang
kemudian
menghasilkan penurunan kemampuan
fungsional.

Sementara itu wellness merupakan kondisi di mana fungsi individu berada


pada level yang optimal. Kesehatan adalah tema global mengingat
sehat menyangkut setiap aspek kehidupan manusia, termasuk :

1. fisik
2. kesejahteraan emosional
3. hubungan sosial
4. fungsi intelektual; dan kondisi spiritual (Delaune and Ladnes,
2010)

The American Nurses Association (1994) menjelaskan tentang sehat sebagai


upaya menjaga harmonidan keseimbangan dari tubuh, pikiran, dan jiwa.
Keseimbangan merujuk pada homeostasis, di mana adanya equilibrium pada
psikologis, fisiologis, sosial budaya, intelektual, dan kebutuhan spiritual.

Proses di mana seseorang mengadaptasi homeostasis disebut adaptasi.


Ketika orang menjelaskan tentang status kesehatan. pada dasarnya mereka
mempertimbangkan beberapa hal diantaranya:
1) Ada atau tidak adanya tanda dan gejala (physicaland
emotional),
2) Bagaimana mereka merasakan (emotionally and
physically),
3) apa yang mereka dapat lakukan (ability tofunction) (DeLaune and
Ladner,
2010).
Bagi setiap orang, sehat dapat diartikan secara berbeda. Tiap orang memiliki
pendapat, persepsi ataupun padangan yang bervariasi. Hal ini tergantung
dari bagaimana seseorang memandang atau mempersepsikan tentang sehat.

Latar belakang mereka yang berbeda akan memberikan pandangan yang


berbeda satu sama lainnya.
Berikut ini adalah beberapa definisi sehat di
antaranya:

a. Definisi sehat menurut Virginia


Henderson

Sehat adalah sebuah kualitas hidup, merupakan dasar dari fungsi-fungsi


manusia. Hal tersebut membutuhkan tidak ketergantungan dan saling
ketergantungan. Promosi kesehatan lebih penting dibandingkan dengan
perawatan pada orang yang sakit.

b. Definisi sehat menurut Paplau

Sehat adalah simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung dalam arah yang kreatif,
konstruktif produktif, pribadi, dan kehidupan komunitas.

c. Definisi sehat menurut WHO

Sehat adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social dan spiritual
dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan. Tetapi belakangan
WHO memodifikasi definisi sehat menjadi: sehat adalah keadaan dinamis
dari fisik, mental, sosial spiritual dan tidak hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan.

d. Definisi Wellness

Sehat yakni lebih dari sekadar kesehatan yang bagus, tetapi merupakan
proses yang aktif di mana seorang individu berkembang ke arah potensi
maksimum, terlepas dari status kesehatan. Sehat dipengaruhi oleh
faktor- faktor yang bervariasi termasuk faktor lingkungan, kebutuhan dasar
manusia dan juga faktor budaya seseorang.
Dari berbagai macam definisi sehat maupun kesehatan tersebut di atas,
ditemukan adanya kesamaan dan perbedaan satu sama lainnya, Namun,
semua definisi tersebut merupakan hal penting yang patut untuk
dipahami oleh petugas kesehatan dan masyarakat,

Dengan memahami definisi tersebut maka diharapkan semua orang atau


paling tidak sebagian besar orang berasumsi bahwa sehat merupakan hal
terpenting dalam kehidupan manusia yang dapat diraih melalui upaya
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
2. Konsep Sakit

Sakit adalah respon seseorang terhadap penyakit. Hal tersebut merupakan


proses yang abnormal di mana level fungsi seseorang berubah dibandingkan
level sebelumnya.

Respons tersebut berbeda pada setiap orang dan dipengaruhi oleh persepsi
diri, persepsi lainnya, efek terhadap perubahan dan tubuh, struktur dan
fungsi, efek terhadap perubahan-perubahan tersebut tentang peran dan
hubungan; budaya, nilai spiritual dan kepercayaan (Basavanthappa, 2003).

Sakit tidak hanya hadirnya proses penyakit. Sakit dikatakan sebagai status di
mana fungsi fisik, emosional, intelektual, perkembangan sosial atau fungsi
spiritual seseorang mengalami penurunan dibandingkan pengalaman
seseorang (Basavanthappa, 2003).

Kita mengenal berbagai macam perilaku manusia. Ada yang kita kenal
dengan perilaku sehat atau healthy behavior dan perilaku sakit atau
unhealthy behavior. Namun semua perilaku tersebut ada determinannya.
Berikut ini adalah determinan perilaku sakit (Determinant of Illness Behavior)
(Basavanthappa, 2003):

a. Visibilitas dan pengakuan adanya gejala


kemalasan.
b. Seseorang mempersepsikan gejala sebagai sesuatu yang
serius.
c. Informasi seseorang, pengetahuan dan asumsi budaya
dan pemahaman merealisasikan persepsi terhadap gejala.
d. Sejauh mana gejala mengganggu keluarga, pekerjaan dan
aktivitas sosial.
e. Frekuensi munculnya gejala.
f. Sejauh mana kebutuhan dasar ditolak karena sakit.
g. Sejauh mana paparan yang lain dapat menoleransi gejala

Sakit memiliki beberapa tahapan (stages of illness) seperti berikut ini


(Basavanthappa, 2003):

a. Pengalaman terhadap gejala


Pada tahap ini seseorang menyadari terdapat sesuatu yang
salah
(something wrong). Seseorang biasanya mengakui adanya sensasi
fisik atau adanya keterbatasan fungsi tetapi bukan dugaan diagnosis
spesifik.

b. Asumsi terhadap "peran sakit"


Jika gejala sakit berlanjut dan semakin berat, klien berasumsi
peran
sakit. Pada tahap ini sakit dianggap sebagai sebuah fenomena sosial.
Orang yang sakit akan mencari keterangan dari keluarga ataupun
kelompok-kelompok sosial mereka. Kelompok tersebut kemudian akan
mengkonfirmasi sakit yang diderita dan perlu segera dilakukan
pengobatan.

c. Kontak terhadap pelayanan kesehatan


Ketika gejala sakit berlanjut dan berpotensi menjadi berat. Pada tahap
ini seseorang memerlukan emergency care. Penderita perlu
diberikan
dorongan atau motivasi untuk mencari atau mendapatkan
pelayanan
kesehatan yang profesional.

d. Peran klien yang ketergantungan


Seseorang yang tengah dalam kondisi sakit dan mendapatkan
tindakan, Pada tahap ini, klien menggantungkan diri kepada
petugas
kesehatan profesional. Klien menerima pelayanan
kesehatan.
3. Pain Assessment

Anda mungkin juga menyukai