KELOMPOK 1 :
6. Kurniati 19031024
DOSEN PEMBIMBING :
2021
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Tak lupa pula penulis ucapkan
salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW,karena beliaulah yang telah
menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh berkah.
Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Konsep Penyakit dan Asuhan
Keperawatan Pasien dengan Melanoma”, dan kami sangat berharap semoga dengan adanya
makalah ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini,baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Kelompok 1
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I : Pendahuluan...............................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................1
C. Manfaat...........................................................................................................................2
A. Definisi Melanoma.........................................................................................................3
B. Etiologi Melanoma.........................................................................................................3
C. Klasifikasi Melanoma....................................................................................................6
D. Patofisiologi Melanoma.................................................................................................9
F. Komplikasi Melanoma.................................................................................................17
A. Pengkajian....................................................................................................................21
B. Pemeriksaan Penunjang................................................................................................23
C. Diagnosa Keperawatan.................................................................................................25
ii
BAB IV : Penutup..................................................................................................................29
A. Kesimpulan...................................................................................................................29
B. Saran.............................................................................................................................29
Daftar Pustaka........................................................................................................................30
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang.
Melanoma maligna ialah neoplasma maligna yang berasal dari sel melanosit.
Disamping di kulit dapat pula terjadi pada mukosa. Di Amerika Serikat melanoma
maligna merupakan tumor ganas nomor 6 atau 7 terbanyak. Melanoma maligna dapat
terjadi pada semua usia dan paling banyak pada usia 35-55 tahun, insidensi pada pria
sama dengan wanita.
Faktor risiko yang diketahui untuk terjadinya melanoma antara lain : Congenital
nevi>5% dari luas permukaan tubuh, riwayat melanoma sebelumnya, faktor
keturunan, dysplastic nevi syndrome, terdapat 5 nevi berdiameter >5mm, terdapat 50
nevi berdiameter >2mm, riwayat paparan atau terbakar sinar matahari terutama pada
masa anak-anak, ras kulit putih, rambut berwarna merah, mata berwarna biru,
frecles/bintik-bintik kulit, tinggal di daerah tropis, psoralen sunscreen, xeroderma
pigmentosum.
Kulit adalah organ terbesar dan organ yang paling kompleks dari tubuh. Meskipun
kulit pada dasarnya berfungsi sebagai pelindung untuk berinteraksi dengan
lingkungan. Kulit juga melindungi terhadap agen paling berbahaya seperti bahan
kimia (yang impermeabilitas terhadap epidermis), radiasi matahari (dengan
membentuk pigmentasi), agen infeksi (melalui immuno survellance efficient) dan
deformitas fisik (pertahanan dermis).
Melanoma termasuk kanker kulit yang sangat ganas, bisa terjadi metastasis luas dalam
waktu singkat melalui aliran limfe dan darah ke alat-alat dalam. Di indonesi penderita
kanker kulit terbilang sangat sedikit dibandingkan, namun demikian kanker kulit perlu
dipahami karena selain menyebabkan kecacatan juga pada stadium lanjut dapat
berakibat fatal.
B. Tujuan.
1
b. Untuk mengetahui Etiologi Melanoma.
C. Manfaat.
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar kita bisa lebih mudah memahami
mengenai Konsep Penyakit dan Asuhan Keperawatan Pasien dengan Melanoma.
2
BAB II
Landasan Teori
A. Definisi Melanoma.
Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang terletak
terutama di kulit, tetapi juga ditemukan dimata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta membrane mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari
semua kanker kulit, namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait
kanker kulit di seluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk
mengurangi kematian.
Melanoma maligna adalah tahi lalat atau bercak kecoklatan kulit yang ganas dan
merupakan kanker kulit yang paling berbahaya. Kanker ini berkaitan dengan pajanan
yang berlebihan terhadap radiasi ultra violet paling sering menyerang individu
berkulit terang dan berambut pirang atau merah. Penyakit ini ditandai perubahan
dalam warna, bentuk dan ukuran tahi lalat atau tahi lalat yang berdarah atau gatal.
Prognosis bergantung pada ketebalan breslow penetapan stadium yang melibatkan
penetuan status kelenjar limfe dengan biopsi kelenjar sentinel. Karsinoma sel basal
atau ulkus rodens merupakan kanker kulit yang paling sering penyakit ini umum nya
terkalit dengan pajanan terhadap sinar matahari yang berlansung bertahun – tahun.
Misalnya individu yang bekerja di luar (pekerja bangunan) atau mereka yang berkulit
terang dan tinggal di dekat khatulistiwa meskipun menyebabkan kerusakan lokal yang
luas namaun kanker ini tidak pernah bermetatastis. Karsinoma sel skuamosa adalah
sel kanker invasit yang jika di biarkan dapat bermetastatis. Terapi kanker ini mungkin
eksisi yang luas.
B. Etiologi Melanoma.
Penyebabnya belum di ketahui secara pasti namun sinar ultraviolet matahari sangat
berperan dan diduga menjadi penyebab utama. Melanoma di temukan hampir pada
semua usia dan sering di temukan pada daerah tropik. Umumnya seseorang yang
berkulit putih/cerah, bermata biru, berambut merah atau pirangdan memiliki bercak-
bercak kecoklatan pada kulitnya sangat rentan untuk terkena melanoma maligna.
3
Hingga 10% penderita melanoma merupakan anggota keluarga yang cenderung
menderita melanoma dan memiliki lebih dari satu nevus yang terus berubah (nevi
displastik) serta rentan terhadap transformasi maligna. Penderita sindrom nevus
displastik ternyata memiliki mola yang tidak lazim, berukuran lebih besar dan
berjumlah lebih banyak, lesi dengan garis bentuk yang tidak teratur dan pigmentasi
pada seluruh kulit. Pemeriksaan mikroskopik nevus yang displastik akan
memperlihatkan pertumbuhan yang abnormal dan menyimpang.
Tahi lalat atau dalam bahasa kedokterannya disebut juga sebagai nevus
merupakan salah satu tumor jinak pada melanosit. Nevus tersebut dapat timbul
sejak lahir atau saat masa kanak-kanak, bisa juga saat remaja.
2. Faktor Keluarga.
Resiko akan menjadi lebih besar pada mereka yang memiliki keluarga yang
didiagnosa melanoma pada hubungan keluarga primer, seperti ayah, ibu, kakak,
adek atau anak. Sekitar 10% seseorang dengan melanoma memiliki sejarah
keluarga yang menderita penyakit yang sama.
3. Fenotip.
Fenotip yaitu ekspresi gen pada diri seseorang. Dan yang dimaksud dalam hal ini
yaitu ekspresi gen seseorang terhadap kulit yang terang, berbintik-bintik, warna
mata hijau atau biru, rambut merah atau pirang, dan lain sebagainya.
Orang yang telah diterapi dengan obat-obatan imun supresor, seperti pada pasien
pasien transplantasi, akan meningkatkan resiko terkena melanoma.
Sumber utama Radiasi Sinar UV adalah matahari. Sedangkan sumber yang lain
yaitu pada lampu-lampu yang biasanya dipakai di salon-salon kecantikan untuk
4
menggelapkan kulit. Orang dengan pajanan sinar ultraviolet yang berlebihan
memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak.
6. Usia.
Sekitar setengah dari kejadian melanoma, terdapat pada orang-orang pada usia
lebih dari 50 tahun.
7. Xeroderma Pigmentosum.
Orang yang pernah terkena melanoma akan memiliki resiko lebih tinggi untuk
terkena melanoma kembali atau residif.
9. Corak kulit kuning langsat, mata biru, rambut pirang atau merah.
13. Pemajanan pada agens kimia tertentu (arsenik, nitrat, tar dan ter, minyak dan
parafin).
14. Jaringan parut luka bakar, kerusakan kulit pada area osteomielitis kronis, lubang
fistula.
5
C. Klasifikasi Melanoma.
Klasifikasi melanoma merupakan salah satu proses yang digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh sel-sel kanker tersebut telah bermetastase. Deskripsi klasifikasi tersebut
meliputi ukuran, dan apakah tumor tersebut telah menyebar ke organ lain. Adanya
klasifikasi ini, merupakan standar petugas kesehatan dalam melihat sel-sel kanker
tersebut sehingga dapat memberikan penatalaksanaan yang tepat.
6
T1-4a N2b M0 nonulcerated primary.
T1-4a/b N2c M0 Single regional nodal macrometastasis,
nonulcerated primary.
2-3 macroscopic regiona24-29l nodes, no
ulceration of primary.
In-transit met(s)* and/or satellite lesion(s) 30-50
without metastatic lymph nodes.
IIIC T1-4b N2a M0 Single macroscopic regional node, 24-29
T1-4b N2b M0 ulcerated primary.
Any T N3 M0 2-3 macroscopic metastatic regional nodes,
ulcerated primary.
4 or more metastatic nodes, matted
nodes/gross extracapsular extension, or
intransit met(s)/satellite lesion(s) and
metastatic nodes
IV Any T any N M1a Distant skin, subcutaneous, or nodal mets 7-19
Any T any N M1b with normal LDH levels.
Any T any N M1c Lung mets with normal LDH.
All other visceral mets with normal LDH
or any distant mets with elevated LDH.
7
b. Klasifikasi menurut kedalaman (ketebalan) Tumor menurut Breslow.
3. Tingkat III : Sel melanoma mengisi papila dermis dan meluas sampai taut
dermis papiler dan retikuler.
8
3. Satge I-II : melanoma memiliki ketebalan antara 1-4 mm atau menurut
klasifikasi Clark sesuai dengan tingkat IV dengan ketebalan berapapun.
Tingkat ini masih terlokalisasi di kulit dan belum ditemukan penyebaran pada
kelenjar limfe atau organ lain yang jauh.
4. Stage III : melanoma sangat tebal, lebih dari 4 mm, atau jika dalam klasifikasi
Clark, sesuai dengan tingkat V dan atau nodul melanoma ditemukan dalam 2
cm dari tumor utama. Atau melanoma telah menyebar ke kelenjar limfe
terdekat, tapi masih belum ada penyebaran jauh.
D. Patofisiologi Melanoma.
Primary cutaneous melanoma dapat timbul dalam bentuk prekursor, yakni nevi
mealnotik ( Tipe umum, kongeenital, atipikal/displastik), walaupun dipercaya bahwa
lebih dari 60% kasus adalah arise de novo ( tidak tumbuh dari lesi pigmen yang telah
ada.) Perkembangan dari melanoma adalah multifaktor, dimana banyak hal yang
berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhannya, dan tampaknya
berhubungan dengan faktor resiko yang multipel pula; termasuk eksposur sinar
matahari berlebih, moles yang tumbuh, riwayat keluarga akan melanoma, mole yang
berubah-ubah dan tidak sembuh, dan yang terpenting usia yang lanjut.
Melanoma memiliki 2 fase pertumbuhan yaitu radial dan vertikal. Selama fase
pertumbuhan radial, sel-sel ganas tumbuh secra radial di epidermis. Seiring
berjalannya waktu, sebagian besar melanoma berlanjut ke fase pertumbuhan vertikal,
di mana sel-sel ganas menyerang dermis dan mengembangkan kemampuan untuk
bermetastasis.
9
Banyak gen yang terlibat dalam pengembangan melanoma, termasuk CDKN2A (p16),
CDK4, Rb1, CDKN2A (p19), PTEN/MMAC1, dan ras. CDKN2A (p16) berperan
penting dalam kejadian melanoma sporadis dan herediter. Gen supresor tumor ini
terletak di band 9p21, dan mutasinya berperan dalam berbagai kejadian kanker.
Merupakan tipe melanoma yang sering terjadi di Amerika Serikat, yaitu sekitar
70% dari kasus yang didiagnosa sebagai melanoma. Dapat terjadi pada semua
umur namun lebih sering pada usia 30-50 tahun, sering pada wanita dibanding
pria dan merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada dewasa
muda.
Pada stadium awal, tipe ini bisa berupa bintik yang datar yang kemudian
pigmentasi dari lesi mungkin menjadi lebih gelap atau mungkin abu-abu, batasnya
tidak tegas, dan terdapat area inflamasi pada lesi. Area di sekitar lesi dapat
menjadi gatal. Kadang-kadang pigmentasi lesi berkurang sebagai reaksi imun
seseorang untuk menghancurkannya. Tipe ini berkembang sangat cepat. Diameter
pada umumnya lebih dari 6mm. Lokasi pada wanita di tungkai bawah, sedangkan
laki-laki di badan dan leher.
10
besar serta berkromatin yang atipik, di dalam sel–sel tersebut terdapat butir–butir
kromatin, kadang – kadang dapat di temukan melanosit berbentuk kumparan dan
sel–sel radang.
b. Nodular Melanoma.
11
Gambaran histologis Nodular melanoma pada epidermis didapatkan melanosit
berbentuk epiteloid, dan kumparan atau campuran, dapat ditemukan pada daerah
dermo – epidermal. Gambaran dermis terlihat sel – sel melanoma menginvasi
ke lapisan retikuler dermis, pembuluh darah dan subcutis.
Pada tahap in situ lesinya luas (>3cm) dan telah ada selama bertahun-tahun.
Karakteristik invasinya ke kulit berupa macula hiperpigmentasi coklat tua sampai
hitam atau timbul nodul yang biru kehitaman. Pada permukaan dijumpai bercak-
bercak warna gelap (warna biru) tersebar tidak teratur, dapat menjadi nodul biru
kehitaman invasive agak hiperkeratonik.
12
Pada epidermis di dapatkan Melanositik atipik sepanjang membrane basalis,
berbentuk pleomorfik dengan inti yang atipik. Sel – sel yang di jumpai berbentuk
kumparan. Sedangkan pada dermisnya terdapat Infiltrasi limfosit dan makrofag
yang mengandung melanin.
Tipe ini paling sering menyerang kulit hitam dan Asia yaitu sebanyak 29-72% dari
kasus melanoma dan karena sering terlambat terdiagnosis maka prognosisnya
buruk. Sering disebut sebagai ”hidden melanoma” karena lesi ini terdapat pada
daerah yang sukar untuk dilihat atau sering diabaikan, yaitu terdapat pada telapak
tangan, telapak kaki, tumit, ibu jari tangan, atau dibawah kuku.
Melanoma subungual bisa terlihat sebagai diskolorasi difus dari kuku atau pita
longitudinal berpigmen di dasar kuku. Melanoma ini memiliki bentukan yang
sama dengan benign junctional melanotic nevus. Pigmen akan berkembang dari
arah proksimal menuju ke arah laterla kuku yang disebut sebagai tanda
Hutchinson, sebuah tanda yang khusus untuk melanoma akral. Pada permukaan
timbul papul, nodul, ulcerasi, kadang-kadang lesi tidak mengandung pigmen.
13
Gambaran yang paling khas paling baik di lihat pada daerah macula berpigmen.
Tampak adanya gambaran proliferasi melanosit atipikal sepanjang lapisan basal.
Selain 4 tipe tersebut terdapat juga salah satu tipe yaitu Non pigmentasi hanya
sebanyak <5 % dari jumlah kasus melanoma di Amerika Serikat.. Tipe ini tidak
berpigmen dan secara klinis tampak pink atau gambaran kemerahan.Variasinya
yaitu Desmoplastic atau neurotropic melanoma, mucosal (lentigenous melanoma),
malignant blue nevus.
Sangat sulit membedakan bentuk dini karsinoma sel basal, karsinoma sel
skuamosa maupun melanoma maligna. Diagnosa pasti keganasan di tentukan
dengan pemeriksaan patologi anatomi. Kunci penyembuhan melanoma maligna
adalah penemuan dini, sehingga diagnosa melanoma harus ditingkatkan bila
penderita melaporkan adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang
berubah.
a. Membesar.
14
b. Warna bertambah hitam.
c. Timbul satelitosis.
d. Terasa gatal.
e. Mudah berdarah.
f. Timbul ulkus.
g. Rambutnya rontok.
a. Telapak tangan/kaki.
b. Bawah kuku.
c. Belakang telinga.
d. Vulva.
1. Asymmetry.
Jika kita melipat lesi menjadi dua, maka tiap-tiap bagian tidak sesuai.
2. Border.
15
3. Color.
Ciri melanoma tidak memiliki satu warna yang solid melainkan campuran
yang terdiri dari coklat kekuningan, coklat dan hitam, juga bisa tampak
merah, biru atau putih.
4. Diameter.
5. Evolving.
16
Gambar berikut menunjukkan tahi lalat atypical yang normal dan melanoma.
F. Komplikasi Melanoma.
Komplikasi yang dapat timbul pada penderita melanoma biasanya terkait terapi yang
diterima, misalnya infeksi pada luka operasi, pembentukan jaringan parut, serta
gangguan emosional seperti depresi dan kecemasan.
Pada pasien dengan diseksi nodus aksilaris, komplikasi yang dapat timbul berupa
seroma dan limfokel (27%), disfungsi saraf atau nyeri (22%), serta hematoma (1%).
Pada pasien dengan diseksi kelenjar getah bening di pangkal paha dan aksila,
komplikasi dapat berupa limfedema pada ekstremitas atas dan bawah, dengan jumlah
kejadian bervariasi antara 2-39%.
a. Pembedahan.
17
Eksisi dilakukan seluas 1 cm di luar tumor. Eksisi dengan menyertakan fasia
profunda tidak mempengaruhi prognosis, demikian juga di seksi getah bening
regional pada tumor yang belum menunjukkan tanda metastasis jauh.
b. Perfusi.
c. Imunologi.
d. Terapi Adjuvant.
18
Interleukin-2 (IL-2) pada penelitian terakhir, dalam dosis tinggi baik diberikan
sendiri maupun dengan kombinasi bersama sel lymphokine activated
killer menghasilkan respon pada pasien sebesar 15% sampai 20%, dengan respon
lengkap sebesar 4-6%.
Terapi adjuvan lain selain IFN yaitu Kemoterapi dengan macamnya yaitu :
Beberapa makanan yang harus dikonsumsi setiap hari. Hampir semua mengandung
vitamin dan nutrisi penting untuk kesehatan kulit.
Sebagian besar sudah tahu bahwa makan atau sarapan tidak boleh dilewatkan.
Kita harus bisa memilih menu-menu yang berbahan dasar oat. Jika mendapatkan
asupan makanan sehat, tentu tubuh akan melawan pertumbuhan sel kanker kulit.
2. Konsumsi Yoghurt.
3. Minum Kopi.
Seseorang yang rajin minum kopi setidaknya dua cangkir sehari, kulitnya lebih
segat dan ada perlindungan dari sinar ultraviolet.
19
Sayuran tidak Cuma kaya antioksidan, tetapi juga nutrisi lainnya yang mengurangi
risiko kanker kulit.
5. Makan Tomat.
Selain mengusir rasa haus dan dehidrasi, tomat juga baik untuk mencegah
kerusakan kulit. Tomat mengandung likogen yang mampu menjaga kesehatan
kulit.
6. Kacang-kacangan.
1. Membatasi pajanan sinar Ultraviolet terhadap kulit. Hal ini bisa dilakukan dengan
jalan mencari tempat yang teduh jika berada di luar gedung, memakai baju
panjang untuk mengurangi banyaknya kulit yang terpajan matahari, dan
menggunakan lotion sunscreen dengan SPF 15 atau lebih pada kulit yang terpajan
sinar matahari, serta menggunakan kacamata hitam untuk perlindungan mata.
20
4. Hindari kontak dengan sinar X yang berlenihan terutama mereka yang harus
melakukan pemeriksaan organ tubuh menggunakan sinar X atau mereka yang
bekerja diruang radiologi.
Sama seperti halnya deteksi kanker payudara, deteksi dini melanoma maligna juga
dapat dilakukan baik oleh diri sendiri dan juga oleh petugas kesehatan. Tujuan
utama dari deteksi dini ini adalah untuk mengenali melanoma maligna sedini
mungkin ketika masih datar dan dapat disembuhkan.
Dilakukan dengan pemeriksaan rutin terhadap diri sendiri. Saat pertama kali
dilakukan, pemeriksaan ini mungkin akan memakan waktu yang lama dan
terlihat merepotkan, namun bila telah dilakukan berkali-kali maka akan
semakin terlatih dan hal itu berarti waktu yang digunakan akan semakin
pendek.
Pemeriksaan ini, harus dilakukan langkah demi langkah seperti yang akan
ditunjukkan dalam gambar berikut dan dilakukan dalam keadaan tidak
mengenakan baju. Untuk lokasi-lokasi tertentu yang sulit dilakuakn evaluasi
sendiri, maka pertolongan keluarga atau teman dekat sangat membantu. Pasien
harus berkonsultasi secepatnya pada dokter umum atau dokter spesialis jika
menemukan adanya perubahan yang signifikan pada lesi-lesi tertentu di tubuh
mereka.
Baik deteksi dini yang dilakukan oleh diri sendiri dan petugas kesehatan, yang
perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tanda dan gejala melanoma tersebut
yang dapat dilakukan dengan mengevaluasi ABCDE sistem ( Asymmetry,
Border, Colour, Diameter, Envolving).
21
BAB III
Pembahasan
A. Pengkajian.
1. Anamneses.
2. Pemeriksaan Fisik.
Yang perlu dilakukan saat pemeriksaan fisik ini yaitu memperhatikan lebih detail
dengan inspeksi, palpasi dan bila perlu inspeksi dengan bantuan kaca pembesar.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui ukuran, bentuk, warna dan tekstur dari nevus
tersangka dan mencari adanya perdarahan atau ulserasi. Pemeriksaan terhadap
kelenjar limfe yang berada dekat dengan lesi juga perlu dilakukan. Adanya
pembengkakan atau biasa disebut dengan limfadenopati menunjukkan
kemungkinan adanya penyebaran melanoma.
Pemeriksaan ditempat tubuh yang lain dapat dilakukan jika terdapat kecurigaan
atau untuk evaluasi dari pemeriksaan yang lalu pada individu dengan faktor
resiko. Di luar negeri, evaluasi terhadap seluruh tubuh sudah dilakukan, yaitu
dengan cara mendokumentasikan nevus-nevus yang ada di seluruh tubuh. Dengan
demikian, perubahan akan lebih cepat terdeteksi dengan membandingkannya
dengan dokumentasi terdahulu.
22
Pemeriksaan di tempat yang menjadi predileksi pada macam-macam bentuk klinis
melanoma juga perlu dilakukan. Misalnya pada melanoma superfisial dan
melanoma nodular yang biasanya berada di trunkus tubuh dan tungkai, sedangkan
melanoma maligna bentuk lentigo lebih banyak muncul di telapak tangan, telapak
kaki dan dibawah kuku.
a. Aktivitas Istirahat.
b. Sirkulasi.
c. Neurosensori.
d. Nyeri/Kenyamanan.
Gejala : Nyeri berat saat tindakan eksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada
area lesi yang di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit).
e. Keamanan.
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna
nodul (biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat
meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik
dan berulselasi.
f. Penyuluhan /Pembelajaran.
B. Pemeriksaan Penunjang.
23
Selain biopsi dari dugaan lesi, laboratori dan tes diagnostik digunakan menentukan
keadaan tumor apakah telah metastase. Karena malignan melanoma dapat metastase
pada beberapa organ atau jaringan dari tubuh, dilakukan macam-macam tes.
1. Tes laboratorium.
Tak ada pemeriksaan tertentu yang khusus untuk melanoma, baik yang
belum bermetastase maupun yang telah bermetastase, tetapi kadangkala tingginya
angka LDH ( Lactaet Dehydrogenase) dianggap membantu. Kadar LDH yang
tinggi dalam darah merupakan suatu kemungkinan adanya metastase melanoma
pada hati. Adanya peningkatan LDH ini juga dihubungkan dengan lebih buruknya
kemungkinan untuk hidup pada kelompok tersebut. Pemeriksaan LDH akan
bermakna pada melanoma stage IB/III atau dengan pemeriksaan berkala setiap 3-
12 bulan. Selain LDH, kadar serum S-100 mungkin juga berguna sebagai penanda
tumor pada pasien dengan melanoma yang telah bermetastase.
a. Tes fungsi liver untuk menentukan keadaan tumor yang telah metastasis pada
liver. Kombinasi dari elevasi LDH, alkaline phosphatase, dan SGOT
mempengaruhi liver.
a. Biopsi lesi adalah hanya metode definitif pada diagnosa malignan melanoma.
Eksisi biopsy adalah prosedur diagnostik dari pilihan karena dibawah ini lebih
komplit histologic evaluasi dan tingkat mikroskop. Biopsi tidak harus
dilakukan jika terduga melanoma, karena ketebalan dan dalamnya lesi tidak
dapat di kaji, membuat keputusan tentang prognosis dan pengobatan sangat
sulit.
b. CT–scan liver menentukan jika enzim hati abnormal dan menentukan luasnya
metastasis dari hati lebih akurat.
24
c. X-ray dada dilakukan jika klien sulit bernafas atau hemoptisis, dimana
rangsangan paru-paru menjadi metastasis.
e. CT scan atau MQI dari otak yaitu menentukan pengkajian dari metastasis jika
klien sakit kepala, seizure, atau defisit neurology.
f. Biopsi jaringan dari limpa tulang belakang atau lesi kulit lain dilakukan untuk
mengidentifikasi metastasis.
3. Pemeriksaan Radiografi
4. Pemeriksaan Histopatologi
C. Diagnosa Keperawatan.
25
1. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Keruskan Permukaan Kulit
Karena Destruksi Lapisan Kulit.
26
Perlindungan Kulit. cuci tangan yang 2. Melihat keadaan
baik setelah kontak umum pasien.
dengan pasien. 3. Menurunkan resiko
2. Awasi tanda-tanda infeksi.
vital.
3. Jauhkan pasien dari
hal-hal yang dapat
menyebabkan
infeksi.
4 Gangguan Citra Tubuh 1. Berikan harapan 1. Meningkatkan
b.d Krisis Situasi, dalam parameter perilaku positif dan
Kecatatan. situasi individu dan memberikan
jangan memberikan kesempatan untuk
keyakinan yang menyusun tujuan
salah. dan rencana untuk
2. Beri penguatan masa depan
positif terhadap berdasarkan
kemajuan. realitas.
3. Bersikap realistis 2. Kata-kata
dan positif selama penguatan dapat
Pengobatan. mendukung
terjadinya perilaku
koping positif.
3. Meningkatkan
kepercayaan dan
mengadakan
hubungan antara
pasien dan perawat.
5 Gangguan konsep diri 1. Berikan dukungan 1. Pada masa ini
atau harga diri rendah emosi untuk pasien
berhubungan dengan pasien/orang membutuhkan
pembentukan ulserasatau terdekat selama tes dukungan atas efek
tumor. diasnostik dan dari penyakitnya.
27
fase pengobatan.
6 Kurang 1. Tinjau ulang dengan 1. Memvaliadasi
pengetahuan tentang pasien/orang tinkat
pengobatan dan terdekat pemahaman pemahaman saat
penyakit. diagnose khusus ini,
alternaif pengobatan mengidentifikasikan
dan sifat harapan. kebutuhan belajar
dan memberikan
dasar pengetahuan
dimana pasien
membuat keputusan
berdasarkan
informasi.
7 Intoleransi aktivitas 1. Bantu atau dorong 1. Meningkatkan
berhubungan dengan pola perawatan kekuatan otak dan
adanya metastasis. diri/kebersihan sirkulasi.
(mandi,mencukur).
28
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan.
Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang terletak
terutama di kulit, tetapi juga ditemukan dimata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta membrane mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari
semua kanker kulit, namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait
kanker kulit di seluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk
mengurangi kematian.
B. Saran.
29
Daftar Pustaka
Kania, Dewi. 2018. 7 Makanan & Minuman Berkhasiat untuk Cegah Kanker Kulit. Okezone
: Senin 21 Mei 2018 20:19 WIB.
https://www.scribd.com/doc/260764590/Melanoma-askep
https://id.scribd.com/doc/260764590/Melanoma-askep
https://fk.unair.ac.id/melanoma-jenis-kanker-kulit-mematikan-mirip-tahi-lalat/
30