Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS PADA POPULASI


RENTAN
“POPULASI YANG
MENGALAMI GANGGUAN
JIWA”
KELOMPOK 1
Rizka Anggraini 19031003
M. ABD. Maulana 19031004
Ardiyansyah 19031005
Fadhila Putri 19031009
Nissa Hidayah 19031013
Reza Kurniawan Syahputra 19031018
Muhammad Farid 19031023
Liza Ermita 19031029
Lydia Prastika Pratami Yeti 19031034
Widya Aprilia Ningsih 19031035
Zakiyah Resha Ningsih 20033001
DEFINISI POPULASI RENTAN
Kelompok rentan adalah semua orang yang menghadapi
hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum
bagi suatu masyarakat yang berperadaban. Jadi kelompok
rentan dapat didefinisikan sebagai kelompok yang harus
mendapatkan perlindungan dari pemerintah karena kondisi
sosial yang sedang mereka hadapi.
DEFINISI GANGGUAN MENTAL
Gangguan mental adalah bentuk penyakit, gangguan, dan kekacauan fungsi
mental atau kesehatan mental, disebabkan oleh kegagalan mekanisme
adaptasi dari fungsifungsi kejiwaan/mental terhadap stimuli ekstern dan
ketegangan-ketegangan; sehingga muncul gangguan fungsional atau
struktural dari satu bagian, satu orang, atau sistem kejiwaan/mental.
1. Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa: Sindrom atau pola
perilaku Sindrom atau pola psikologik
2. Gejala klinis tersebut menimbulkan “penderitaan” (distress), antara lain
berupa: rasa nyeri, tidak nyaman, tidak tentram, terganggu, disfungsi
organ tubuh, dll.
3. Gejala klinis tersebut menimbulkan “disabilitas” (disability) dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk
perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan,
kebersihan diri, dll).
MACAM-MACAM GANGGUAN MENTAL
1. Gangguan mental organik dan simtomatik
2. Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif
3. Gangguan skizofrenia dan gangguan waham
4. Gangguan suasana perasaan (mood/afektif)
5. Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stres
6. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan
faktor fisik
7. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
8. Retardasi mental
9. Gangguan perkembangan psikologis
10. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak-kanak.
MACAM-MACAM GANGGUAN MENTAL

1. Gangguan emosional (emotional distubance)


2. Psikopatologi (psychopathology)
3. Sakit mental (mental illenes)
4. Gangguan mental (mental disorder)
5. Ganguan prilaku (behavior disorder)
6. Gila (insanity)
CARA PENCEGAHAN

1. Gambaran dan sikap baik terhadap diri-sendiri


2. Keterpaduan atau integrasi diri
3. Pewujudan diri (aktualisasi diri)
4. Kemampuan menerima orang lain
5. Agama dan falsafah hidup
6. Pengawasan diri
PENGKAJIAN ASUHAN
1. Pendekatan konsep keperawatan :
Neuman, Roy dan Orem
KEPERAWATAN
2. Pertimbangan sosial dan ekonomi
3. Pemeriksaan fisik Aspek Biologis
4. Aspek Psikologis
5. Aspek Pola Hidup
6. Aspek Lingkungan
PERENCANAAN
1. Pelaksanaan peran perawat
2. Client empowerment and health
education
EVALUASI 3. Menerapkan tingkat-tingkat pencegahan
4. Promosi perubahan pola hidup
1. Evaluasi berfokus pada pencapaian tujuan
2. Evaluasi dilakukan untuk membuat
intervensi menjadi lebih efektif
3. Evaluasi dilakukan jika suatu kegiatan
selesai dilakukan jika suatu kegiatan selesai
dilaksanakan
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnose keperawatan yang mungkin muncul dalam


gangguan kejiwaan di komunitas yang terjadi pada anak
(gangguan kecemasan, ganguan perilaku, gangguan
perkembangan, gangguan makan, gangguan eliminasi,
gangguan afektif, skizofrenia, gangguan TIC), lansia
(gangguan kecemasan, gangguan depresi, skizofrenia,
parafrenia, gangguan jiwa afektif, dan neurosis).
PERENCANAAN

1. Tujuan jangka panjang


Koping komunitas di kelurahan menjadi efektif dalam menjalani
masalah.

2. Tujuan jangka pendek


a) Orangtua di kelurahan patimuan dapat mengatasi stres.
b) Tidak terjadi kekerasan pada remaja di kelurahan patimuan.
c) Remaja di kelurahan patimuan tidak lagi takut dengan orangtuanya.
d) Percaya diri paa remaja di kelurahan patimuan meningkat.
e) Kedekatan orang tua dan remaja menjadi lebih baik.
Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Rencana Kegiatan
Setelah Setelah dilakukan tind. keperawatan Proses 1. Pembentukan kelompok kerja kesehatan jiwa di desa
dilakukan selama 1 minggu: kelompok 2. Pembentukan kelompok pendukung seperti kelompok pengajian, kelompok
tind.keperawa Warga Kelurahan Patimuan dapat diskusi kesehatan jiwa.
tan selama 3 membentuk kelompok kerja
minggu kesehatan jiwa di desa dan
diharapkan kelompok pendukung .
orangtua bisa Setelah dilakukan tind keperawatan  Pedidikan 9. Latihan kepemimpinan (mengadakan training motivasi)
melakukan selama 2 minggu warga kelurahan kesehatan 10. Edukasi (penyuluhan tentang bagaimana cara memecahkan
tindakan patimuan dapat melakukan Jiwa melalui masalah)
koping yang demonstrasi ttg bagaimana cara Formasi
efektif. menyelesaikan suatu masalah yang kepemimpinan
  baik.
  Setelah dilakukan tind. keperawatan Pemberdayaa 1. Pembinaan keluarga sehat dan anggota keluarga resiko gang. jiwa
selama 3 minggu warga kelurahan n dan membahas kasus terkait manajemen stress dan di diskusikan.
patimuan dapat melakukan studi kemitraan 2. Pembinaan kelompok & masy. melalui kunjungan Perawat
kasus tentang masalah yang sering Puskesmas/ Komunitas
dihadapi 3. Kerjasama LP dengan Dinas Kesehatan Kabupaten berupa
pengadaan kegiatan rutin Life Skill Education dan LS berupa
pelatihan kewirausaan dari Dinas Perikanan.
Setelah dilakukan tind.keperawatan Intervensi 1. Terapi modalitas keperawatan berupa pemberian teknik relaksasi
selama 4 minggu warga kelurahan profesional nafas dalam.
patimuan dapat melakukan studi 2. Terapi komplementer berupa manajemen stress
kasus tentang masalah yang sering 3. Pemberian bimbingan keagamaan (spiritual)
dihadapi
KESIMPULAN
Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang mempengaruhi
kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau sehat. Pandera
mengkategorikan faktor resiko kesehatan antara lain genetik, usia, karakteristik
biologi, kesehatan individu, gaya hidup dan lingkungan. Jika seseorang dikatakan
rawan apabila mereka berhadapan dengan penyakit, bahaya, atau outcome negatif.
Faktor pencetusnya berupa genetik, biologi atau psikososial.
Populasi rawan atau rentan merupakan kelompok-kelompok sosial yang memiliki
peningkatan risiko yang relatif atau rawan untuk menerima pelayanan kesehatan.
Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan
memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya
dengan manusia lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian
integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan
perkembangan orang lain.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai