OLEH :
KELOMPOK 1
YUSMAIDALENA H 08190100002
ALBINA 081901000013
YUHESTI 081901000042
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu dan warga atau kuluwarga
menyatakan keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
family), tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing
family), tahap ketiga keluarga dengan anak usia prasekolah (families with
preschool), tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children), tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers),
tahap keenam keluarga dengan anak dewasa (launching center families), tahap
ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families) dan tahap kedelapan
dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki 2
sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas
Oleh karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usia anak sekolah
anak (Padila, 2012). Keluarga dengan usia anak sekolah mempunyai masalah
kesehatan yang sering terjadi. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap
perkembangan keluarga ini antara lain kesulitan belajar, gangguan tingkah laku,
hingga penyakit menular atau infeksi (Edelman & Mandle, 1986 dalam Setiadi
2008).
Sekolah”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Sekolah
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
2. Tipe Keluarga
Menurut (Friedman, Bowden, & Jones, 2003) dalam (Susanto, 2012), tipe
keluarga yaitu :
a. Tradisional
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam
satu rumah seperti nuclear family disertai paman, tante, orang tua
6) Commuter Family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak
8) Multigenerational Family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
sebelumnya.
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
ditinggal mati
b. Non tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
2) Thestep-parent Family
3) Commune Family
bersama.
4) The Nonmarital Heterosexual Cohabitting Family
pernikahan
6) Cohabitating Family
membesarkan anaknya
8) Foster Family
9) Homeless Family
kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
4. Fungsi Keluarga
Menurut (Friedman, Bowden, & Jones, 2003) dalam (Susanto, 2012), fungsi
keluarga yaitu:
stress.
b. Sosialisasi
c. Reproduksi
d. Ekonomi
kepentingan di masyarakat.
e. Fisik Atau Perawatan Kesehatan
menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, oleh karena itu perlu
keluarga.
sosial.
family)
menyenangkan.
preschool)
children)
semangat belajar.
perkawinan.
otonominya.
center families)
3) Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan
1) Mempertahankan kesehatan.
1. Pengertian
belum berusia 18 tahun. Sedangkan anak usia sekolah yaitu anak dengan
Menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun
yaitu anak usia sekolah (6-12 tahun) yang sehat memiliki ciri di antaranya
adalah banyak bermain di luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi,
serta beresiko terpapar sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat.
Secara fisik dalam kesehariannya anak akan sangat aktif bergerak, berlari,
anak, jika tidak diimbangi dengan asupan zat gizi yang seimbang dapat
sebesar 3 sampai 3,5 kilogram per tahun. Pada akhir masa usia sekolah,
sebagian besar anak perempuan melampaui tinggi dan berat badan anak
tubuh lebih ramping dengan kaki yang panjang. Postur lebih tinggi dari
anak usia pra sekolah untuk memfasilitasi lokomotor dan efisiensi dalam
gigi dan awal masa kanak-kanak pertengahan dikenal sebagai anak itik
yang buruk karena gigi sekunder yang baru tampak terlalu besar di
bandingkan wajah.
lebih sedikit, kapasitas kandung kemih juga lebih besar, denyut jantung
pengerasan.
1) Sistem Neurologi
wajah.
2) Sistem Pernapasan
3) Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah anak usia sekolah akan meningkat dan denyut nadi
megnalami penurunan
4) Sistem Gastrointestinal
Selama usia sekolah, terjadi tanggalnya ke-20 gigi primer/ susu dan
5) Sistem Genitourinarius
6) Pubertas
mengalami cedera
8) Sistem Imun
Sistem limfatik tumbuh hingga anak usia 9 tahun dan menjadi lebih
infeksi.
c. Perkembangan psikososial
Anak mengembangkan rasa harga diri anak usia sekolah dengan terlibat
menyertai pubertas.
d. Perkembangan kognitif
Anak mampu melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan berpikir
pihak otoritas dimana anak tidak dapat membayangkan lebih dari satu
cara untuk melihat persoalan moral. Tahap kedua (sekitar usia 7 atau 8
didasarkan pada keadilan atau perlakuan yang sama untuk semua orang.
moral anak usia sekolah berada pada tahap konvensional. Menurut Ford
(2007) dalam Kyle, Terri (2014), selama usia sekolah, anak mampu
g. Perkembangan sensorik
banyak tata bahasa yang kompleks seperti kata jamak dan kata benda.
digunakan orang tua ke dalam sistem nilai mereka sendiri. Selain itu,
fisik, kemampuan, nilai, ideal diri dan pengaharapan serta ide sendiri
dalam hubungannya dengan orang lain. Selain itu juga mengenai citra
Kelompok anak usia sekolah umumnya memiliki kesehatan lebih baik dari
makan dan asupan gizinya kurang dan seringkali menyebabkan berat badan
Lancaster, 2004). Beberapa faktor resiko pada anak usia sekolah, antara
lain: faktor sosial ekonomi, perilaku, biologi, sosial, ekonomi, gaya hidup,
Masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah meliputi bahaya fisik
berbicara, bahaya emosi, bahaya bermain, bahaya dalam konsep diri, bahaya
kebiasaan makan. Sehingga anak usia sekolah akan mudah terpengaruh oleh
teman sebaya untuk memilih jenis makanan atau jajanan yang dikonsumsi.
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi anak usia sekolah
adalah asupan anak dari kudapan atau jajanan sebagai cemilan. Makanan
cepat saji dan makanan ringan memiliki kandungan gula serta lemak tinggi
dan oleh sebab itu bersifat padat energi sehingga berkontribusi asupan
energi yang berlebih dan dapat menyebabkan obesitas (Mann, Jim dan
Stewart, A. 2014).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tangal 04 Juli 2018 pukul 09.00 WIB di rumah
1. Pengumpulan data
a. Data umum
1) Kepala keluarga
a) Nama : Tn. S
b) Usia : 60 tahun
d) Pendidikan : SD
e) Pekerjaan : Buruh
f) Agama : Islam
g) Alamat : Padang
2) Komposisi keluarga
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Kasus (klien)
: Tinggal Serumah
4) Tipe keluarga
Nuclear Family)
islam
dan pengeluaran)
batuk waktu masih muda dan pernah juga minum obat selama 6
bulan.
b. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
harmonis dan baik dengan tetangga sekitar. Tn. S kurang aktif dalam
kebunnya.
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka anggota
c. Struktur Keluarga
a) Peran formal
membesarkan anak-anaknya
(2) Ny. R, Istri, membantu dalam keluarga Tn. Ss mengatur
sekolah
sekolah
b) Peran informal
kebutuhan keluarga
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Dalam hal ini yang tua mengajarkan kepada yang muda bagaimana
3) Fungsi reproduksi
saja.
4) Fungsi ekonomi
Klien mengatakan biasa tidur pada pukul 21.00 WIB dan bangun
untuk rekreasi
6) Perawatan diri
diri dengan baik, mandi 2 kali sehari, gosok gigi setelah makan,
7) Praktik lingkungan
pengap.
sekolah nantinya.
menyelesaikan masalah.
Berat badan 65 Kg 60 Kg 20 Kg 19 Kg
Ekstremitas atas Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
dan bawah pergerakan otot pergerakan otot pergerakan otot pergerakan otot
normaL normal normal normal
2. Analisa data
3. Skoring
keluarga Tn. S
P:
Lanjutkan intervensi sesuai rencana dan kriteria
hasil (TUK 4).
Pukul 10.00 TUK 4 S:
WIB a. Menganjurkan keluarga agar selalu Keluarga mengatakan akan berusaha untuk
menjaga kebersihan rumah dan memelihara lingkungan rumah agar tetap bersih
membedakan peralatan makan O:
b. Memotivasi keluarga untuk Barang-barang tampak tertata rapi, jendela
memelihara lingkungan rumah agar dibuka matahari menyinari seluruh ruangan,
tetap bersih dan membuka jendela peralatan makan klien dibedakan
setiap hari agar sinar matahari A :
menyinari seluruh ruangan Keluarga memahami tentang menjaga
kebersihan rumah dan membedakan peralatan
makan
P:
Lanjutkan intervensi sesuai rencana dan kriteria
hasil (TUK 5).
Pukul 11.00 TUK 5 S:
WIB a. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga mengatakan akan datang ke pelayanan
tentang pentingnya fasilitas kesehatan apabila ada anggota keluarga yang
kesehatan dalam perawatan sakit atau obat klien habis
kesehatan keluarga O:
b. Memotivasi keluarga untuk Keluarga tampak termotivasi untuk
mengajak anggota keluarga yang memanfaatkan fasilitas kesehatan
sakit berobat ke pelayanan A :
kesehatan Keluarga mau berobat ke fasilitas kesehatan
P:
Pertahankan dan tingkatkan kesehatan keluarga,
intervensi selesai
2 Pukul 11.00 Ketidakmampuan TUK 1 S:
WIB keluarga memodifikasi a. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga mengatakan mengerti tentang syarat
lingkungan pada keluarga manfaat lingkungan yang sehat rumah sehat, akibat bila lingkungan tidak sehat
Tn. S b. Menjelaskan pada keluarga tentang dan akan berusaha untuk menjaga lingkungan
pengertian, syarat rumah sehat dan yang sehat
akibat bila lingkungan tidak sehat O:
c. Memotivasi keluarga untuk Keluarga mampu menjelaskan kembali syarat
menjaga lingkungan yang sehat rumah sehat, akibat bila lingkungan tidak sehat
A:
Keluarga mampu mengetahui tentang cara
menjaga lingkungan yang sehat
P:
Lanjutkan intervensi sesuai rencana dan kriteria
hasil (TUK 2).
Rabu, 23 TUK 2 S:
Des 2020, a. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga mengatakan akan berusaha
Pukul 09.30 untuk mempertahankan lingkungan mempertahankan lingkungan yang sehat
WIB yang sehat O:
b. Memotivasi keluarga untuk tetap Keluarga mampu kembali menjelasksan
menjaga lingkungan yang sehat bagaimana mempertahankan lingkungan yang
c. Memberi pujian terhadap keputusan sehat
yang diambil oleh keluarga A:
Keluarga mampu menjaga lingkungan yang sehat
P:
Lanjutkan intervensi sesuai rencana dan kriteria
hasil (TUK 3).