Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN PERSALINAN KALA

1 Luh Ayu Purnami, S.ST.,M.Tr.Keb


TUJUAN Tujuan Khusus Midwifery Update
PEMBELAJARAN a) Memahami paradigma dalam
asuhan persalinan normal b)
Memahami Lima aspek dasar yang

01 02 penting dalam asuhan persalinan


yang bersih dan aman
c) Memahami Asuhan Kala I
PersalinanNormal d) Memahami
pencatatan proses persalinan pada
Partograf e) Memahami Asuhan
kala II persalinan
f) Memahami Asuhan kala III dan
kala IV persalinan g) Memahami
Tujuan Umum Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
h) Memahami penjahitan robekan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta perineum
mampu i) Memahami pelayanan persalinan
memahami tentang hal - hal yang pada saat pandemi j) Memahami
harus langkah-langkah penuntun belajar
diperhatikan dalam melakukan persalinan
APN.
PARADIGMA DALAM ASUHAN PERSALINAN

Fokus asuhan komplikasi


persalinan bersih dan aman :
1. Kualitas
pelayanan
2. Kepuasan pasien 3. Mencegah
terjadinya
komplikasi Terbukti mampu mengurangi kesakitan dan
4. Keselamatan ibu dan bayi (patient’s kematian ibu dan bayi baru lahir
savety)
Hal tersebut merupakan pergeseran paradigma
dari menunggu timbulnya penyulit dan
penanganan komplikasi menjadi proaktif dalam
persiapan persalinan dan pencegahan
Midwifery Update
CONTOH
PERGESERAN
PARADIGMA

1 M encegah perdarahan pasca

persalinan yg disebabkan atonia


uteri

4Mence gah terjadinya

partus lama

2M encegah terjadinya laserasi

atau episiotomi
5Mencegah terjadinya
asfiksia BBL

3Mencegah terjadinya
retensio plasenta

Midwifery Update
Jika semua penolong persalinan kompeten melakukan :
• Upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap berbagai
komplikasi yang mungkin terjadi,
• Memberikan pertolongan secara adekuat dan tepat waktu •
Melakukan upaya rujukan segera dimana kondisi ibu masih optimal
Maka semua upaya tersebut dapat secara signifikan
menurunkan jumlah kesakitan dan kematian ibu dan BBL
di Indonesia.

Midwifery Update
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN BERSIH DAN
AMAN

Menjaga kelangsungan hidup dan


memberikan derajat kesehatan yang
tinggi bagi ibu dan bayinya, sehingga
melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap tetapi dengan intervensi
minimal maka prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga
pada tingkat yang diinginkan

Midwifery Update

Setiap intervensi yang akan di


aplikasikan dalam asuhan
persalinan normal harus
mempunyai alasan dan bukti
ilmiah yang kuat, termasuk
juga manfaat dari berbagai
intervensi yang ada, bagi
kemajuan dan keberhasilan
proses persalinan

Midwifery Update
LIMA ASPEK DASAR PENTING DALAM ASUHAN PERSALINAN
BERSIH DAN AMAN

menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien. Keputusan harus


1 akurat, komprehensif dan aman
Membuat keputusan klinik yang cepat dan tepat masalah dan Asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan
Merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan
keinginan ibu.

mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan


2 kelahiran bayi
Melaksanakan asuhan sayang ibu dan sayang bayi Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk
Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu dan bayi adalah dengan

kesehatan lainnya dg mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur


3 serta melakukan upaya menurunkan risiko penularan
Melaksanakan prinsip-prinsip melindungi ibu, BBL, keluarga, penolong persalinan dan tenaga
pencegahan infeksi

Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan

4 Melakukan pendokumentasian atau


pencatatan
klinik karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus
menerus memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses
persalinan dan kelahiran bayi.

Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas

5 Melakukan rujukan secara tepat


waktu
rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap,
Midwifery Update
diharapkan mampu menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya.

KALA I ASUHAN PERSALINAN NORMAL

• Persalinan adalah proses perubahan pada serviks (membuka


dimana bayi, plasenta dan dan menipis) dan berakhir dengan
selaput ketuban keluar dari lahirnya plasenta secara lengkap.
uterus ibu. • Ibu belum dapat dikatakan inpartu
• Persalinan dianggap normal jika kontraksi uterus tidak
jika prosesnya terjadi pada mengakibatkan perubahan atau
usia kehamilan 37-42 minggu pembukaan pada serviks.
tanpa disertai penyulit.
• Persalinan dimulai sejak uterus Midwifery Update
berkontraksi dan menyebabkan
Mengukur Tinggi Fundus
• Pengukuran dilakukan saat uterus tidak
berkontraksi
• Ibu setengah duduk, tempelkan ujung

pita ditepi atas simfisis dan rentangkan
mengikuti linea mediana hingga ke
puncak fundus (lihat Gambar)
• Jarak antara tepi atas simfisis pubis dan
✔ ✕
puncak fundus uteri adalah
TANDA DAN GEJALA INPARTU

Adanya kontraksi uterus


yang teratur dan semakin
Adanya penipisan dan meningkat (frekuensi dan
pembukaan serviks kekuatannya) minimal 2
x dalam 10 menit.
01 02

Keluarnya lendir
bercampur darah (bukan
tanda pasti)
03
Midwifery Update
PEMERIKSAAN PEMBUKAAN SERVIKS

Pembukaan diukur dengan satuan sentimeter


melalui tera bukaan antara jari telunjuk dan jari
tengah pada lingkaran pembukaan.

BENAR SALAH
KALA I ASUHAN PERSALINAN

FASE LATEN pembukaan serviks secara


bertahap
• Dimulai sejak awal kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan • Berlangsung hingga serviks
membuka kurang dari 4 cm dianggap adekuat jika terjadi 3 x
• Pada umumnya berlangsung atau lebih dalam waktu 10 menit
selama 6 – 8 jam dan lamanya berlangsung selama
40 detik atau lebih
FASE AKTIF
• Pembukaan serviks 4 cm atau
• Frekuensi dan lama kontraksi akan
lebih.
meningkat secara bertahap dan
• Terjadi penurunan bagian
terbawah janin. Midwifery Update
ANAMNESA DAN PEMERIKSAAN UNTUK MENSELEKSI ADANYA
RISIKO KEGAWAT DARURATAN DAN PENYULIT ANTARA LAIN :

1. Riwayat bedah Caesar 5. Ketuban Pecah Lama (>24 jam) 6. Ketuban


2. Perdarahan pervaginam Pecah pada Persalinan Kurang Bulan (usia
3. Persalinan Kurang Bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
kehamilan kurang dari 37 minggu) 4. 7. Ikterus
Ketuban Pecah dengan Mekonium 8. Anemia Berat
Kental 9. Tanda/gejala Infeksi
10.Pre-eklampsi/Hipertensi Dalam 18. Syok
Kehamilan 19. Penyakit penyakit yang menyertai
11. Tinggi Fundus Uteri 40 cm atau lebih 20. Tinggi badan < 140 cm
12. Gawat Janin
13. Primipara dalam Fase Aktif Kala Satu
Persalinan dengan palpasi kepala
masih 5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala
15. Presentasi Majemuk
16. Kehamilan Gemeli Midwifery Update
17. Tali pusat menumbung
Bidan harus dapat mengenali
berbagai penyulit pada ibu
bersalin, yang mengharuskan
ibu untuk dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap,
dimana jika salah satu hasil
anamnesa dan pemeriksaan
risiko kegawat-daruratan
terdapat jawaban “ya” ibu
harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan rujukan yang lebih
lengkap.

Midwifery Update
ASUHAN SAYANG IBU
PADA KALA I

01
Memberikan dukungan emosional 02
Membantu pengaturan posisi ibu
Memberikan cairan dan nutrisi

03

04 Pencegahan infeksi

05
Keleluasaan melakukan mobilisasi
Midwifery Update
MENCATAT PROSES PERSALINAN DENGAN
MENGGUNAKAN PARTOGRAF

• Observasi yang ketat harus dilakukan selama kala I persalinan


untuk keselamatan ibu, hasil observasi dicatat didalam
partograf.
• Partograf membantu bidan mengenali apakah ibu masih dalam
kondisi normal atau mulai ada penyulit.
• Dengan selalu menggunakan partograf, bidan dapat mengambil
keputusan klinik dengan cepat dan tepat sehingga dapat
terhindar dari keterlambatan dalam pengelolaan ibu bersalin.
• Partograf dilengkapi halaman depan dan halaman belakang untuk
diketahui dengan lengkap proses persalinan kala I sampai dengan
kala IV
Midwifery Update
PENGGUNAAN PARTOGRAF

• Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan


sebagai bagian penting asuhan persalinan. Partograf harus
digunakan, baik tanpa ataupun adanya penyulit.
• Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah,
puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit, dll).
• Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang
memberikan asuhan kepada ibu selama persalinan dan
kelahiran (Spesialis Obgin, bidan, dokter umum, residen
dan mahasiswa kedokteran).
Midwifery Update
PENGGUNAAN PARTOGRAF
Partograf membantu penolong persalinan dalam memantau,
mengevaluasi dan membuat keputusan klinik baik persalinan
normal maupun yang disertai dengan penyulit. Pencatatan
pada partograph dimulai pada saat proses persalinan masuk
dalam “fase aktif”. Bila hasil pemeriksaan dalam
menunjukkan pembukaan 4 cm, tetapi kualitas kontraksi
belum adekuat minimal 3x dalam 10 menit dan atau
lamanya masih kurang 40 detik, lakukan observasi selama
1 jam kedepan. Jika masih sama, berarti pasien belum
masuk fase aktif.
Bila pembukaan sudah mencapai > 4 cm tetapi kualitas
kontraksi masih kurang 3x dalam 10 menit atau lamanya
kurang dari 40 detik, pikirkan diagnosa “inertia uteri”
Midwifery Update
KOMPONEN YANG HARUS DI OBSERVASI

1. Denyut jantung janin setiap 1/2 jam


2. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2
jam
3. Nadi: setiap 1/2 jam
4. Pembukaan serviks setiap 4 jam
5. Penurunan kepala: setiap 4 jam
6. Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
7. Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4
jam
Midwifery Update
Lembar partograf halaman depan
menyediakan lajur dan kolom
untuk mencatat hasil-hasil
pemeriksaan selama fase aktif
persalinan, termasuk:
1. Kondisi janin
• DJJ;
• Warna dan adanya air ketuban
• Penyusupan (molase) kepala janin

2. Kemajuan Persalinan
• Pembukaan
• Penurunan Kepala
• Kontraksi

3. Keadaan Umum Ibu


• Tekanan Darah
• Nadi
• Suhu
• Urin
• Makan/minum

Midwifery Update
GARIS WASPADA, GARIS
BERTINDAK, DAN LAJUR
PEMBERIAN OKSITOSIN

• Jika grafik dilatasi melewati garis


waspada maka penolong harus
mewaspadai bahwa persalinan yang
sedang berlangsung telah memasuki
kondisi patologis
• Partograf menyediakan lajur pemberian
oksitosin untuk persalinan patologis
tetapi intervensi ini hanya dilakukan di
fasilitas yang memiliki sumber daya
dan sarana yang lengkap dan petugas
memiliki kewenangan untuk
melakukan prosedur tersebut.
Midwifery Update

KALA II PERSALINAN
Gejala dan tanda kala II:
1. Ibu merasa adanya dorongan ingin meneran
bersamaan dengan adanya kontraksi
2. Ibu merasa adanya tekanan pada
rectum/vagina
3. Perineum menonjol
4. Vulva dan sfingter ani membuka

Tanda pasti kala II jika:


1. Pembukaan lengkap
2. Terlihat bagian kepala janin pada introitus vagina

Midwifery Update
ASUHAN SAYANG IBU DAN BAYI PADA KALA II
• Anjurkan ibu selalu didampingi oleh keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayi. Dukungan suami atau keluarga sangat diperlukan dalam
menjalani proses persalinan.
• Jelaskan tahapan dan proses kemajuan persalinan

• Tentramkan hati ibu

• Bantu ibu memilih posisi yang nyaman pada saat meneran. Posisi terlentang
tidak dianjurkan lebih dari 10 menit

• Anjurkan ibu meneran pada kala II, hanya pada saat kontraksi atau adanya
dorongan ingin meneran. Jangan anjurkan ibu meneran berkepanjangan
sehingga upaya akan terhalang. Anjurkan ibu beristirahat diantara
kontraksi

• Anjurkan untuk minum selama proses persalinan


Midwifery Update
ALUR PENATALAKSANAAN
FISIOLOGIS KALA II PERSALINAN
Midwi
fery Update
POSISI DAN BIMBINGAN MENERAN
Midwifery
Update

DISTOSIA BAHU
Distosia bahu adalah suatu keadaan yang tidak dapat
di duga sebelumnya. distosia bahu adalah
kegawatdaruratan obstetri. kegagalan untuk
melahirkan bahu secara spontan menempatkan ibu
dan bayi berisiko untuk terjadinya trauma. insiden
distosia bahu secara keseluruhan berkisar antara 0,3
- 1 %, sedangkan pada berat badan bayi diatas 4000
gram insiden meningkat menjadi 5 - 7 % dan pada
berat badan bayi lebih dari 4500 gram insidennya
menjadi antara 8 - 10 %

Midwifery Update
TANDA YANG HARUS DIWASPADAI
KEMUNGKINAN ADANYA DISTOSIA BAHU
1. Kala II persalinan yang memanjang.
2. Kepala bayi melekat pada perineum (recoil/ofhead perineum. Turtle’s sign).

Midwifery
Update

KALA III & IV PERSALINAN


• Tujuan manjemen aktif kala III adalah membuat uterus berkontraksi
lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu kala III, mencegah
perdarahan dan mengurangi kehilangan darah selama kala III persalinan
jika dibandingkan dengan pelepasan plesenta secara spontan.

• Sebagian besar (25-29 %) morbiditas dan mortalitas ibu di Indonesia


disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri dan
separasi parsial/retensio plasenta yang dapat dicegah dengan
manajemen aktif kala III.

Midwifery Update

MANAJEMEN AKTIF KALA III


LANGKAH KEUNTUNGAN
PEMBERIAN SUNTIKAN OKSITOSIN (DALAM 1 PERSALINAN KALA III LEBIH SINGKAT
MENIT PERTAMA) SETELAH BAYI LAHIR

MELAKUKAN PENEGANGAN TALI PUSAT MENGURANGI JUMLAH


TERKENDALI DAN KEHILANGAN DARAH
MELAHIRKAN PLASENTA

MELAKUKAN MASASE FUNDUS UTERI SEGERA MENGURANGI ANGKA KEJADIAN


SETELAH PLASENTA LAHIR RETENSIO PLASENTA

Midwifery Update

MEMPERKIRAKAN KEHILANGAN DARAH


• Cara tak langsung untuk mengukur kehilangan darah adalah melalui
penampakan gejala, dan mengukur tanda vital (nadi dan tekanan
darah).

• Apabila perdarahan menyebabkan ibu lemas, pusing, tachicardi dan


hipotensi (sistolik turun > 30 mmHg dari kondisi sebelumnya) maka
telah terjadi perdarahan 500 ml – 1000 ml.

• Bila ibu mengalami syok hipovolemik, maka ibu telah kehilangan darah
50 % (2000 -2500 ml).

• Penting sekali untuk selalu memantau keadaan umum ibu dan menilai
jumlah kehilangan darah ibu selama kala IV melalui tanda vital, jumlah
darah yang keluar dan kontraksi uterus.

Midwifery Update

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)


1. Bayi harus mendapatkan kontak kulit ke kulit dengan ibunya segera
setelah lahir selama paling sedikit 1 jam
2. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan IMD dan ibu dapat mengenali
bahwa bayinya siap untuk menyusu serta memberikan bantuan jika
diperlukan
3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada BBL,
hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan. Prosedur tersebut seperti
pemberian vitamin K, menimbang, mengukur dan sebagainya.

Midwifery Update
KEUNTUNGAN KONTAK KULIT IBU DAN BAYI
1. Menstabilkan pernafasan dan detak

jantung 7. Mengurangi tangis bayi


2. Mengendalikan temperatur tubuh 3. Memperbaiki 8. Mengurangi infeksi bayi dikarenakan adanya kolonisasi
atau membuat pola tidur bayi lebih baik kuman di usus bayi akibat kontak kulit ibu dengan bayi
4. Mendorong keterampilan bayi untuk menyusu dan bayi menjilat kulit ibu
lebih cepat dan efektif 9. Mengeluarkan mekonium lebih cepat, sehingga
5. Meningkatkan kenaikan berat badan (bayi lebih menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir
cepat kembali ke berat badan lahirnya) 10. Memperbaiki kadar gula dan parameter biokimia lain
6. Meningkatkan hubungan psikologis antara ibu dan selama beberapa jam pertama hidupnya
bayi 11. Mengoptimalisasi keadaan hormonal bayi

Midwifery Update
KEUNTUNGAN IMD BAGI IBU oksitosin dan prolaktin pada ibu yang
dapat membantu kontraksi uterus

1. Merangsang produksi
sehingga menurunkan risiko 1. Mempercepat keluarnya kolostrum yaitu
perdarahan post partum (pasca makanan dengan kualitas dan kuantitas
persalinan optimal untuk kebutuhan bayi
2. Merangsang pengeluaran 2. Mengurangi infeksi dengan kekebalan pasif
kolostrum dan meningkatkan maupun aktif
produksi ASI 3. Mengurangi 22 % kematian bayi berusia
3. Membantu ibu mengatasi stress kurang dari 28 hari
sehingga ibu merasa lebih tenang 4. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara
dan tidak nyeri pada saat plasenta ekslusif dan lamanya bayi disusui. Membantu
lahir dan prosedur pasca bayi mengkoordinasikan kemampuan isap,
persalinan lainnya telan dan nafas. Reflex menghisap awal pada
4. Menunda ovulasi bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama
setelah lahir
5. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan
bayi
6. Mencegah kehilangan panas.
Midwifery Update
KEUNTUNGAN IMD BAGI BAYI

PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM


TUJUAN bagi ibu
3. Menggunakan
1. Menyatukan kembali
jahitan lebih
jaringan tubuh
sedikit
(aproximasi)
2. Mencegah kehilangan
Midwifery Update
darah yang tidak
perlu (hemostasis)
KEUNTUNGAN TEKNIK
PENJAHITAN JELUJUR

1. Mudah dipelajari
2. Tidak terlalu nyeri
DERAJAT ROBEKAN
1. Derajat 1: mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perineum
2. Derajat 2: derajat 1 ditambah otot
perineum
3. Derajat 3: derajat 2 ditambah otot
sfingter ani
4. Derajat 4: derajat 3 ditambah
mukosa rektum
Penolong asuhan persalinan
normal
tidak dibekali keterampilan
menjahit
derajat 3 dan 4. Segera rujuk ke
fasilitas rujukan
Midwier Udate

PERAWATAN LUKA JAHITAN


1. Menjaga daerah perineum selalu bersih dan kering
2. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum 3.
Cuci daerah perineum dengan sabun dan air 3-4x perhari 4.
Kembali 1-2 minggu untuk memeriksa penyembuhan luka, dan
segera datang ke petugas bila mengalami demam atau
mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya
atau terasa sangat nyeri.

Midwifery Update

INGAT !!!
JANGAN! meninggalkan ibu dalam 2 jam
pertama pasca persalinan. Seorang ibu dapat
meninggal akibat dari atonia uteri (perdarahan
dan syok hipovolemik). Penilaian dan
penatalaksanaan yang cermat selama kala III dan
IV persalinan dapat menghindari ibu dari
komplikasi berat dan kematian.

Midwifery Update
ASUHAN DAN PEMANTAUAN KALA IV
1. Lakukan masase uterus dan pantau kontraksi, tekanan darah, nadi, tinggi fundus,
kandung kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan
setiap 30 menit selama satu jam kedua. Jika ada temuan tidak normal, tingkatkan
observasi penilaian kondisi ibu.
2. Ajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai kontraksi uterus dan jumlah darah yang
keluar serta melakukan masase jika uterus menjadi lembek.
3. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi. Bersihkan dan bantu ibu mengenakan
baju atau sarung yang bersih dan kering, atur posisi agar nyaman. Anjurkan ibu
untuk memberikan ASI pada bayi.
4. Jangan gunakan gurita atau bebat perut selama 2 (dua) jam pertama pasca persalinan.
5. Jika kandung kemih penuh bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya. Jika
ibu tidak dapat berkemih, bantu ibu dengan cara menyiram air hangat ke
perineumnya. Jika setelah berbagai upaya dilakukan, ibu tetap tidak dapat berkemih
secara spontan, mungkin perlu dilakukan kateterisasi dengan menggunakan tehnik
aseptik.
6. Dokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan pada table pemantauan kala IV di halaman
belakang lembar patograf
Midwifery Update
TABEL PEMANTAUAN KALA IV
Midwifery

Update
Midw

ifery Update
Midwifery Update

Anda mungkin juga menyukai