Anda di halaman 1dari 2

DATA KESEHATAN IBU DI DESA KAYUBIHI

- K1 : 75 %
- K4 : 72 %
- PERSALINAN : 78,12 %
- KF 3 : 68,74 %
- VITAMIN A NIFAS : 78,12 %

ANALISA MASALAH :

1. K1 dibandingkan dengan K4 terdapat kesenjangan 3 %.


Hal ini disebabkan karena dari total ibu hamil yaitu K1 terdapat 3 orang ibu khamil belum
melakukan pemeriksaan K4 dan 3 kasus abortus.
2. Persalinan dibandingkan dengan KF3 terdapat kesenjangan 9,37 %.
Disebabkan 7 orang ibu bersalin di bulan desember 2021 belum melakukan pemeriksaan nifas
ke 3.
3. Capaian K1, K4, persalinan dan kunjungan nifas belum mencapai target 100 % dari sasaran yang
ditetapkan disebabkan karena sedikitnya ibu hamil baru di tahun 2021 dan tingginya sasaran
yang diberikan. Selain itu masyarakat (para ibu) takut untuk hamil di masa pandemic ini.

TINDAK LANJUT :

1. Penyesuaian dan evaluasi jumlah sasaran oleh petugas disesuaikan dengan kondisi di desa.
2. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor ( PLKB, Kader dan aparat desa) dalam pendataan
ibu hamil baru di wilayah setempat.
3. Mengaktifkan kembali kelas ibu hamil di desa berkoordinasi dengan pihak desa dan kader.
4. Pemantauan kondisi ibu hamil dengan meningkatkan kunjungan rumah dan KIE kepada ibu
hamil tentang pentingnya pemeriksaan selama kehamilan.
5. Bekerjasama dengan pihak desa dalam perencanaan anggaran desa untuk meningkatkan
kesehatan gizi ibu hamil.
DATA KESEHATAN ANAK

- PERSALINAN : 78,12 %
- KNI : 71,64 %
- KN LENGKAP : 56, 71 %
- KOMPLIKASI NEONATAL : 77,77 %
- KUNJUNGAN BAYI : 107,46 %
- VITAMIN A 6-11 BULAN : 100 %
- Hb O : 95, 45 %
- IMUNISASI LENGKAP : 97,83 %

ANALISA MASALAH :

1. Persalinan dibandingkan dengan KN 1 terdapat kesenjangan 6,48 % , dikarenakan terdapat


kasus kematian neonatal 1 orang dan kasus IUFD 2 orang.
2. Kunjungan bayi dengan imunisasi lengkap terdapat kesenjangan 9,63 % , disebabkan oleh usia
bayi yang belum mencukupi untuk di imunisasi lengkap (MR) dan adanya bayi yang terlambat
untuk di imunisasi oleh karena sakit.
3. Cakupan hasil kunjungan neonates masih dibawah target dikarenakan rendahnya angka
kelahiran, kejadian abortus pada ibu hamil dan IUFD. Selain itu sasaran yang diberikan terlalu
tinggi.

TINDAK LANJUT :

1. Lebih mengintensifkan pemberian konseling kepada ibu hamil tentang perawatan kehamilan,
tanda bahaya pada kehamilan dan BBL.
2. Meningkatkan koordinasi dengan aparat desa, kader, PLKB dan PMB di wilayah kerja untuk
pendataan dan penyampaian informasi tentang kondisi ibu bumil, ibu nifas dan bayi.
3. Evaluasi dan penyesuaian jumlah sasaran oleh petugas disesuaikan dengan kondisi di desa.
4. Mengaktifkan kelas ibu balita di posyandu, bersinergi dengan kelompok BKB dan posyandu,
bekerjasama dengan aparat desa, kader, PLKB.

Anda mungkin juga menyukai