NAMA : Ayamah
NPM 225491517024
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
BIDAN 2022
A. Persiapan Pengetahuan tentang manajemen asuhan kebidanan pada masa nifas
dan menyusui
a. Identifikasi rentang nifas Normal menurut referensi
Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa pemulihan tersebut
berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat
fisiologis dan banyak memberikan ketidak nyamanan pada awal postpartum,
yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis bila tidak diikuti
dengan perawatan yang baik (Yuliana & Hakim, 2020).
b. Identifikasi teori aplikasi peran bidan dalam memberikan postnatal care dan
memberikan pengalaman yang positif pada ibu dan keluarga
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post
partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan
kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa
nifas.
2. Sebagai promotor yang memfasilitasi hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui serta meningkatkan rasa nyaman ibu dan bayi.
4. Mendeteksi penyulit maupun komplikasi selama masa nifas dan menyusui serta
melaksanakan rujukan secara aman dan tepat waktu sesuai dengan indikasi.
5. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas dan menyusui,
pemenuhan nutrisi yang baik, serta mempraktekkan personal higiene yang baik.
6. Melakukan manajemen asuhan dengan langkah-langkah; pengkajian, melakukan
interpretasi data serta menetapkan diagnosa, antisipasi tindakan segera terhadap
permasalahan potensial, menyusun rencana asuhan serta melakukan
penatalaksanaan dan evaluasi untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah
komplikasi, serta untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas
7. Memberikan asuhan kebidanan nifas dan menyusui secara etis profesional.
c. Asuhan standar masa nifas
Pelayanan nifas yang diperoleh Kemenkes RI tahun 2016, asuhan yang dapat
dilakukan pada masa nifas yaitu :
1. Kunjungan nifas pertama (KF1) diberikan enam jam sampai 3 hari setelah
persalinan. pemeriksaan tanda-tanda vital, pemantauan jumlah darah yang
keluar, pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina, pemeriksaan fundus
uteri.
2. Kunjungan nifas kedua (KF2) diberikan hari ke-28 setelah persalinan.
Pelayanan yang diberikan adalah pemeriksaan payudara dan anjurkan ASI
ekslusif enam bulan, minum tablet tambah darah setiap hari, dan
pelayanan KB pascasalin.
d. Identifikasi pasien safety dalam proses asuhan pada masa nifas dan menyusui
Adapun yang dimaksud praktik asuhan yang aman pada ibu nifas adalah
mengutamakan keselamatan ibu (patient safety) dan kesejahteraan ibu dan anak
(wellbeing mother and child). Dalam memberikan asuhan kebidanan nifas harus
menaati pedoman, protap dan aturan-aturan mengenai kewenangan serta dasar hukum
yang berlaku (legal aspect). Sebagai seorang profesional harus bertanggung gugat
terhadap tindakan dan kelalaian dalam praktik kebidanan, harus menggunakan bukti
sebagai dasar tindakan atau keputusan klinik dalam praktik kebidanan. Bertindak
berdasarkan hukum yang berlaku, baik hukum tersebut berhubungan dengan praktik
profesional. Hukum yang berhubungan dengan praktik profesional misalnya tentang
Undang-undang tentang Kesehatan, Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan,
maupun aturan-aturan hukum lain yang mendasari praktik bidan, kewenangan serta
otonomi dalam praktik kebidanan.
e. Identifikasi aplikasi teori etika, komunikasi dan konseling dalam melakukan
promosi kesehatan pada masa nifas dan menyusui
1. KIE cara menyusui
2. KIE tanda bahaya masa nifas
3. KIE perawatan payudara
4. KIE perawatan luka perineum
5.
B. Daftar prosedur keterampilan klinis pada masa nifas
PENATALAKSANAAN BODY MASSAGE
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung. Secara
filosofis, massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-massage
dengan yang di-massage.
Sentuhan yang diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi perasaan
dan fisik, serta dapat
menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa, perasaan
dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung. Secara
filosofis, massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-massage
dengan yang di-massage.
Sentuhan yang diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi perasaan
dan fisik, serta dapat
menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa, perasaan
dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Merupakan suatu bentuk
penyembuhan dengan
menggunakan tehnik
sentuhan/kontak
kulit secara langsung.
Secara filosofis,
massage merupakan
interaksi yang bersifat
rileksasi antara si pe-
massage dengan yang di-
massage. Sentuhan yang
diberikan dengan
sepenuh hati dapat
mempengaruhi kondisi
perasaan dan fisik, serta
dapat menimbulkan
rasa nyaman bagi jiwa,
perasaan dan pikiran
Suatu bentuk penyembuhan dengan menggunakan teknik
sentuha/kontak kulit secara langsung, secara filosofis massage
merupakan interaksi yang bersifat rileksasi antara si pre massage
dengan yang di massage
Prosedur A. Persiapan Pasien
1. Berikan salam, perkenalkan diri, dan identifikasi klien
dengan memeriksa identitas klien secara cermat.
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Berikan privasi pada klien.
4. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan
nyaman saat tindakan berlangsung.
B. Persiapan Alat
1. Selimut
2. Kemben
3. Handuk kecil
4. Mangkuk
5. Baskom
6. Massage Oil
7. Essential Oil
C. Tindakan
1. Beritahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Cek peralatan yang akan digunakan
3. Dekatkan peralatan ke sisi tempat tidur klien
4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
5. Kaji nadi dan tekanan darah klien sebelum melakukan
masase
6. Bantu klien dengan posisi fowler atau semifowler
7. Menyiapkan lotion atau minyak gosok secukupnya
8. Hangatkan lotion atau minyak gosok ditelapak tangan
9. Berdiri di dekat klien
10. Gosokkan minyak atau lotion mulai dari dahi bagian
tengah ke bagian pembuluh darah temporalis dengan
gerakan sirkuler
11. Lakukan pemijatan daerah kepala dari tepi menuju ke
bagian tengah atas kepala (ubun-ubun)
12. Pijat pada area belakang telinga (mastoideus) yang
terdapat pembuluh darah dengan gerakan sirkuler. Pijat
sampai ke bagian leher
13. Dengan gerakan sirkuler, pijat daerah leher dengan
menggunakan tiga jari
14. Lakukan pemijatan pada daerah punggung belakang
secara sirkuler
15. Ulangi kembali gerakan-gerakan tersebut di atas masing-
masing gerakan 3-5 menit. Tambahkan lotionatau
minyak jika diperlukan.
16. Sambil melakukan massage periksa adanya kemerahan
pada kulit.
17. Tanyakan pada klien jika terdapat daerah yang perlu
dilakukan massage khusus.
18. Bersihkan sisa lotion pada punggung klien dengan
menggunakan handuk
19. Bantu klien ke posisi semula
20. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
21. Bereskan peralatan yang telah digunakan
22. Lepas sarung tangan
23. Kaji respon klien (subyektif dan obyektif)
24. Buat kontrak pertemuan selanjutnya selama 5-10 menit
C. Hasil penelitian terkait post natal care (minimal 5 jurnal)
Sukma, Febi dkk. (2017). BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS.
Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan dan JICA.
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan . (2013). Modul 3, Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tim Penulis PD IBI Jawa Barat . (2019). Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan
Kebidanan. Jawa Barat: PT Islampos Global Media.
Yuliana Wahida, & Hakim, B. N. (2020). Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa Nifas. In
asuhan kebidanan masa nifas
Kemenkes RI. (2016) Pelayanan Persalinan dan Nifas Normal Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta