SKRIPSI
Nurisa Widiyani
6221542
FAKULTAS KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2023
Program Studi Sarjana Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung
2023
ABSTRAK
Latar Belakang: Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti hal nya karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Makanan bergizi merupakan komponen utama
untuk membantu tumbuh kembang manusia terutama bagi anak-anak (balita).
Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang gizi
seimbang dengan status gizi balita di desa Mekarsari Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi Tahun 2023.
Metode Penelitian: Menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi
penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita 438 orang. Dan sampel adalah
berjumlah 209 orang. Teknik sampling menggunakan stratified random sampling.
Uji Bivariate menggunakan Somers’d. Hasil: Pengetahuan ibu ditemukan kurang
yaitu sebanyak 101 responden, kemidian hasil menunjukkan status gizi anak
sangat kurus sebanyak 8 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat
dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang gizi seimbang,
sebagian responden masih ditemukan memiliki anak dengan status gizi kurus
yaitu sebanyak 5 responden atau sebesar 5%, kemudian pada responden yang
memiliki pengetahuan kurang diperoleh sebagian responden masih ditemukan
memiliki anak dengan status gizi sangat kurus yaitu sebanyak 7 responden atau
sebesar 6%.
Simpulan: terdapat Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang
Dengan Status Gizi Balita Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi
Nurisa Widiyani
ABSTRACT
Background: Nutrients are elements found in food and can be utilized directly by
the body such as carbohydrates, proteins, fats, vitamins, minerals and water.
Nutritious food is the main component to help human growth and development,
especially for children (toddlers). Research Objectives: To analyze the
relationship between mother's knowledge about balanced nutrition and the
nutritional status of toddlers in Mekarsari Village, Cicurug District, Sukabumi
Regency in 2022. Research Method: Using a cross sectional approach. The study
population was all mothers who had 438 toddlers. And the sample is 209 people.
The sampling technique uses stratified random sampling. Bivariate test using
Somers'd. Results: Mother's knowledge was found to be lacking as many as 101
respondents, then the results showed the nutritional status of very thin children as
many as 8 respondents. The results showed that it can be seen that respondents
who had good knowledge about balanced nutrition, some respondents were still
found to have children with underweight nutritional status, namely as many as 5
respondents or as large as 5%, then among respondents who had less knowledge,
some respondents were still found to have children with very thin nutritional
status as many as 7 respondents or by 6%. Conclusion: there is a relationship
between mother's knowledge about balanced nutrition and the nutritional status
of toddlers in Mekarsari Village, Cicurug District, Sukabumi Regency
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi Balita Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi Tahun 2023”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kebidanan Fakultas Kesehatan Institut
Kesehatan Rajawali Bandung.
Penyusunan skripsi ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada
1. Tonika Tohri S.Kp, M.Kes. selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Bandung.
2. Erni Hernawati, S.S.T, Bd., M.M., M.Keb. Selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
3. Lia Kamila, S.S.T, Bd., M.Keb. Selaku Penanggung jawab Program Studi
Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung sekaligus sebagai
pembimbing utama.
4. Elisa Situmorang, S.S,T, M.Tr. Keb. selaku Pembimbing pendamping yang
telah meluangkan banyak waktu untuk tersusunnya draft skripsi ini
5. Intan Karlina, S.S.T., Bd., M.Keb selaku Penguji yang telah memberikan
arahan dan masukan dalam tersusunnya skripsi penelitian ini.
6. dr Bagus Jatiswara selaku Kepala Puskesmas beserta rekan rekan Puskesmas
Cipari yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan kesabaran
selalu mendoakan penulis dalam setiap langkah.
7. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan
kesabaran selalu mendoakan penulis dalam setiap langkah.
8. Teman- teman seperjuangan sarjana kebidanan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Karena memahami keterbatasan kemampuan, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan kebaikan kepada semuanya. Akhirnya
besar harapan penulis semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bagan 2.1 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi
Balita Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi 2023..30
Bagan 3.1 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi....31
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
data tersebut merupakan data 4 besar kejadian gizi kurang pada tiap provinsi
se-indonesia.
Menurut data Surveylans gizi tahun 2020 pada kegiatan pemantauan
pertumbuhan yang dimasukkan pada data nasional. Badan menurut umur
adalah sebanyak 49% dari Sasaram balita yang ada. Dari sasaran balita
didapatkan data sebanyak 58/425 (1.3%) balita dengan gizi kurang
berdasarkan seluruh provinsi se-indonesia. Balita dengan pengukuran indeks
berat badan menurut umur sebanyak 49% balita yang ada, terdapat balita
dengan kedaan gizi kurang yaitu sebanyak 6.7% dari total balita mengalami
gizikurang. Dijawa barat terjadi sebanyak 612.110 atau sebesar 5.4% dari
seluruh balita di Provinsi se-indonesia (Profil Kesehatan RI, 2020).
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti hal nya karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Makanan bergizi merupakan komponen utama untuk
membantu tumbuh kembang manusia terutama bagi anak-anak (balita). Untuk
memaksimalkan tumbuh kembang anak makanan bergizi sangat diharuskan
dikonsumsi mulai masa kehamilan hingga anak lahir 0-2 tahun. Pada usia 0-2
tahun adalah masa paling baik untuk memaksimalkan pertumbuhan sel otak
dan gizi yang baik dan cukup. Makanan bergizi dan gizi yang baik tidak hanya
dapat dikonsumsi oleh anak-anak tetapi oleh semua jenis usia. Gizi seimbang
yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari
sehinggatubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit dan tubuh
tetap sehat. yang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan (Irianto, 2018).
Keadaan Gizi kurang menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi karena
menurunkan pertahanan tubuh dan mengganggu fungsi kekebalan tubuh
manusia. Terdapat Beberapa faktor yang mempengaruhi gizi kurang yaitu
pengetahuan ibu, penyakit infeksi, pola makan, pendapatan keluarga,
pelayanan kesehatan, ekonomi keluarga dan jumlah keluarga. Pada awalnya,
balita kurang gizi ditandai dengan sulit makan yang jika terus-menerus akan
berat badan anak tidak meningkat atau bila di timbang hanya meningkat
4
sekitar 200 gram per bulan yang idealnya diatas 500 gram setiap bulan, anak
mengalami apatis pada keadaan sekitar, gangguan bicara, penurunan IQ,
penurunan perkembangan kognitif, serta penurunan percaya diri. Status gizi
kurang juga berdampak jangka panjang yaitu mempengaruhi kecerdasan calon
generasi penerus, serta kualitas dan produktivitas sumber daya manusia.
Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbanganantara kebutuhan dan masukan nutrient (Beck 2002 dalam Jafar
2010). Pada masa ini otak balita telah siap menghadapi berbagai stimuli
seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Perlunya perhatian lebih
dalam tumbuh kembang diusia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang
terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Anak
dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan
pertumbuhan berat badanyang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang
tinggi setiap kilogram beratbadannya. Usia balita juga membutuhkan gizi
seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan
sesuai usia. Makanan seimbang padausia ini perlu diterapkan karena akan
berpengaruh kualitas pada usia dewasa sampai lanjut (Irianto, 2018).
Menurut Almatsier (2018), Gizi kurang yang terjadi pada balita dapat
menyebabkan Kekurangan energi dan protein sehingga mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan balita terganggu. Gangguan asupan gizi yang
bersifat akan menyebabkan anak kurus kering yang disebut Wasting. Wasting,
berat badan tidak sebanding dengan tinggi badan. Kekurangan energi protein
akut dengan derajat berat dapat dibedakan 3 bentuk yaitu Marasmus,
Kwashior, Marasmuskwashior dan Obesitas. Timbulnya obesitas dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya faktor keturunan dan lingkungan
(Irianto,2014).
Status gizi pada balita dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor langsung,
faktor tidak langsung, dan faktor mendasar. Faktor langsung yaitu asupan gizi
yang kurang dan penyakit infeksi. Faktor yang tidak langsung yaitu tidak
cukup pangan, pola asuh, pengetahuan, sanitasi dan air bersih. Sedangkan
5
faktor mendasar yaitu krisi ekonomi politik dan social. (Septikasari, 2018).
Terdapat beberapa dampak jika status gizi balita mengalami kurang gizi
atau gizi kurang yaitu akan berdampak pada masalah yang sangat kompleks,
keadaan budaya politik dan sosial ekonomi akan berhubungan langsung
dengan adanya kejadian gizi kurang. Pengelolaan gizi kurang memerlukan
banyak kerjasama yang komprehensif dari semua pihak. Bukan hanya dari
dokter saja tetapi tenaga medis dan pihak orangtua serta keluarga dan
masyarakat sekaligus pemerintah dalam mengatasi keadaan gizi kurang.
Semua pihak ini sangat dibutuhkan dalam membantu pemberian edukasi pada
masyarakat teruatam dala menanggulangi kebiasaan atau keadaan yang salah
pada pemberian makanan untuk anak oleh orang tua dan kebudayaan
lingkungan sekitar.
Kemudian peran posyandu dan puskesmas sangat penting bagi masalah
gizi kurang ini selain sebagai ujung tombak dalam melakukan skrining atau
deteksi dini, pihak tersebut juga sangat berperan penting dalam menurunkan
kejadian gizi kurang terutama dalam meningkatkan dan merealisasikan
pencegahan kejadian gizi buruk melalui pelauamam pertama dalam kasus gizi
kurang (Setyaningsing, 2020)
Pengetahuan ibu tentang gizi yang kurang atau kurangnya menerapkan
pengetahuan gizi dalam kehidupan sehari-hari akan menimbulkan masalah
gizi terutama pada anak (Hartono, 2018). Status gizi balita dapat dipengaruhi
oleh pengetahuan ibu yaitu dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan
yang mempengaruhi gizi dalam bidang memasak, budaya tentang adanya
pantangan, sosial ekonomi keluarga, adanya penyakit pada anak yang
menyebabkan tergangu status gizi balita, jenis dan jumlah makanan yang
diberikan (Marmi 2019).
Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi sangat menentukan bagaimana ibu
memberikan makanan pada anaknya yang sesuai dengan kebutuhan. Gizi yang
kurang pada anak tidak hanya terjadi akibat ekonomi keluarga yang kurang,
tetapi juga karena kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi pada anaknya.
Tingginya tingkat pengetahuan gizi pada ibu akan banyak sekali membantu
6
sikap ibu dalam pe-milihan bahan makanan yang nantinya akan dikonsumsi
oleh keluarga. Ibu de-ngan pengetahuan gizi yang baik akan me-ngerti dan
memahami pentingnya status gizi yang baik bagi kesehatan serta kese-
jahteraan. Sejalan juga dengan penelitian Nugrahani dkk dengan judul
Perbedaan Kejadian Gizi Lebih pada Balita Usia 1-2 tahun dengan Riwayat
Pemberian Asi Eks-klusif yang menyatakan, Tingkat pendidikan berhubungan
dengan pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah
tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang mereka
peroleh.
Berdasarkan data Riskesdas (Kemenkes RI 2018), diketahui bahwa
prevalensi gizi kurang di Provinsi Jawa Barat berdasarkan BB/U sebesar 9,9
persen. Prevalensi gizi kurang Kabupaten Sukabumi berdasarkan BB/U
sebesar 8,5 persen. . Berbagai upaya telah dilakukan mengurangi gizi kurang ,
antara lain penguatan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, dan
terus dilakukan penetapan status gizi oleh bidan desa, petugas gizi, atau
petugas kesehatan lainnya. Selain itu, makanan dan perawatan tambahan
disediakan untuk anak-anak yang kurang gizi.
Berdasarkan data gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tahun 2021
balita yg status gizi buruk sebanyak 3% dan balita gizi kurang 8% dari dari
190410 balita yang diukur serta sebesar dan 1,8% balita mempunyai status
gizi lebih (Dinkes Kabupaten Sukabumi 2022).
Berdasarkan data laporan Gizi Puskesmas Cipari tahun 2020 balita dengan
status gizi buruk sebanyak 3 %, balita dengan status gizi kurang 5,3 %, dan
balita dengan status gizi lebih sebanyak 2,3 % dari total jumlah balita 2528
anak. Sedangkan pada tahun 2021 balita dengan status gizi buruk 3,4 % ,
balita dengan status gizi kurang sebanyak 6 %, dan balita dengan status gizi
lebih sebesar 3,2 % dari total balita 2599 anak . Berdasarkan data tersebut,
tahun 2021 terjadi kenaikan kasus balita dengan gizi buruk yaitu sebesar
0,4%, kenaikan kasus balita dengan gizi kurang yaitu sebesar 0,7 % dan
kenaikan kasus gizi lebih terdapat kasus sebesar 1,1%.
Wilayah kerja Puskesmas Cipari terdiri dari 5 Desa yaitu Desa Cisaat,
8
Desa Mekarsari, Desa Tenjolaya, Desa Bangbayang, dan Desa Caringin. Dari
ke 5 desa tersebut, Desa Mekarsari merupakan desa dengan presentase paling
tinggi capaian kasus balita dengan status gizi kurang, gizi lebih dan gizi
buruk. Pada tahun 2021, balita dengan gizi kurang sebanyak 5,6 % , gizi lebih
10,8 %, dan gizi buruk 1 % dari total balita 425 anak. Pada bulan Januari –
Desember tahun 2022, balita dengan gizi kurang sebesar 6 %, gizi lebih
sebesar 12,5 %, dan balita dengan gizi buruk sebesar 1,5% dari total balita 438
anak. Berdasarakan data tersebut, bulan Januari – Desember tahun 2022
terdapat kenaikan kasus di Desa Mekarsari yaitu kenaikan kasus balita
dengan status gizi kurang sebesar 0,4 %, kenaikan gizi lebih sebesar 1,7 % dan
kenaikan kasus gizi buruk sebesar 0,5 %.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang
Dengan Status Gizi Balita Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi Tahun 2023”.
%.
Wilayah kerja Puskesmas Cipari terdiri dari 5 Desa yaitu Desa Cisaat,
Desa Mekarsari, Desa Tenjolaya, Desa Bangbayang, dan Desa Caringin. Pada
tahun 2021 dari 5 desa wilayah kerja Puskesmas Cipari, prensentasi capaian
kasus balita dengan status gizi kurang dan status gizi buruk yang paling
rendah adalah Desa Bangbayang dengan prensentasi kasus balita status gizi
kurang sebanyak 3 anak atau 0,8% dan balita dengan status gizi buruk
sebanyak 1 anak atau 0,3 % dari total balita 401 anak.
Sedangkan presentasi capaian kasus balita dengan status gizi kurang, gizi
lebih, dan balita dengan status gizi buruk yang paling tinggi adalah Desa
Mekarsari dengan kasus balita status gizi kurang sebanyak 24 anak atau 5,6
% gizi lebih sebanyak 46 anak atau 12,5 % dan gizi buruk sebanyak 4 anak 1
% dari total balita sebanyak 425 anak.
Pada bulan Januari - November tahun 2022, capaian kasus status gizi
kurang dan gizi buruk yang paling rendah adalah Desa Tenjolaya dengan
kasus status gizi kurang sebanyak 7 anak atau 1,8 % dan gizi buruk sebanyak
2 anak atau 0,5 % dari total balita 397 anak. Sedangkan capaian kasus status
gizi kurang dan gizi buruk paling tinggi adalah Desa Mekarsari dengan kasus
gizi kurang sebanyak 26 anak atau 6 %, balita dengan status gizi lebih 84 atau
19,2% dan gizi buruk 7 anak atau 1,5% dari total balita 438 anak.
Berdasarkan data tersebut, Desa Mekarsari merupakan desa yang paling
tinggi presentasi jumlah kasus status gizi kurang dan gizi buruk. Bulan Januari
sampai dengan November tahun 2022 terdapat kenaikan kasus di Desa
Mekarsari yaitu kenaikan kasus balita dengan status gizi kurang sebesar 0,4 %
dan kenaikan kasus gizi buruk sebesar 0,5 %.
Studi pendahuluan dilakukan wawancara kepada 10 ibu yang memiliki
balita dengan status gizi kurang di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi menemukan bahwa 7 dari 10 ibu balita tidak
menimbang di posyandu setiap bulan karena ibu belum memahami pentingnya
menimbang balita di posyandu, Kemudian ibu juga belum memahami hasil
penimbangan yang dicatat pada grafik KMS balita, jika datang ke posyandu
10
ibu hanya memberikan buku KIA pada kader tetapi tidak memperhatikan
catatan berat badan dan tinggi badan yang telah ditulis pada grafik KMS
sehingga ibu tidak mengetahui berat badan dan tinggi badan balita sudah
sesuai dengan usia balita ataupun tidak. Ibu belum mengetahui ciri- ciri balita
dengan gizi kurang ataupun gizi buruk. Ibu juga belum memahami menu gizi
seimbang pada balita, selama ini ibu hanya memberikan , selama ini ibu hanya
memberikan nasi dengan lauk pauk saja atau nasi dengan sayur saja karena
menurut ibu sudah cukup untuk usia balita.. Sedangkan 3 ibu balita lainnya
sudah rutin setiap bulan menimbang balita di posyandu, sudah memahami
hasil penimbangan pada KMS, dan sudah memberikan makanan dengan menu
gizi seimbang seimbang.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti tertarik untuk
mengambuil judul penelitian yaitu “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi Balita Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi Tahun 2023”.
12
13
adalah:
1) Memperlancar transportasi zat gizi dlam tubuh
2) Mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh.
3) Mengatur suhu tubuh
4) Melancarkan proses BAB dan BAK
2.1.3 Kandungan Gizi Seimbang
a. Karbohidrat
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
persamaan dari sudut dan fungsinya. Karbohidrat yang terkandung
dalam makanan pada umumnya hanya ada tiga jenis yaitu:
Polisakarida, Disakarida, dan Monosakarida (Santoso S dan Anne
Lies, 2004). Karbohidrat terdapat dalam bahan makanan yang berasal
dari tumbuhan dan hanya sedikit yang termasuk bahan makanan
hewani.
Fungsi karbohidrat yaitu:
1) Sumber energi
2) Melancarkan peristaltik saluran pencernaan
3) Komponen struktural membran sel (glikoprotein)
4) Cadangan makanan (glikogen)
b. Protein
Protein merupakan zat gizi yang penting karena yang paling erat
hubungannya dengan kehidupan. Protein mengandung unsur C,H,O
dan unsur khusus yang tidak terdapat pada karbohidrat ataupun lemak
yaitu nitrogen. Protein nabati dapat diperoleh dari tumbuh- tumbuhan,
sedangkan protein hewani didapat dari hewan.
Protein berfungsi untuk:
1) Membangun sel yang rusak
2) Membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormone
3) Membentuk zat anti energi, dalam hal ini tiap protein
menghasilkan sekitar 4,1 kalori
16
c. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang majemuk, terdiri dari
unsur-unsur C,H,O yang membentuk senyawa asam lemak dan
gliserol, apabila terhubung dengan zat lain akan membentuk lipoid,
fosfolipoid, dan sterol. Fungsi lemak antara lain:
1) Sumber utama energi atau cadangan dalam jaringan tubuh dan
bantalan bagi organ tertentu dari tubuh.
2) Sebagai sumber asam lemak yaitu zat gizi yang esensial bagi
kesehatan kulit dan rambut.
3) Sebagai pelarut vitamin (A,D,E,K) yang larut dalam lemak
d. Vitamin
Vitamin berasal dari kata Vitamine dan Vladimin Funk karena
disangka suatu ikatan organic amine dan merupakan zat vitamin yang
dibutuhkan untuk kehidupan.Ternyata zat ini bukan merupakan amine,
sehingga diubah menjadi vitamin.
Fungsi vitamin sebagai berikut:
1) Vitamin A : Fungsi dalam proses melihat, metabolism umum, dan
reproduksi.
2) Vitamin D : Calciferol, berfungsi untuk prohormon transport
kalsium ke dalam sel. Bahan makanan yang kaya akan vitamin D
adalah susu.
3) Vitamin E : Alpha Tocoperol, berfungsi sebagai antioksida alamiah
dan metabolisme selenium. Umumnya bahan makanan kacang-
kacangan atau biji-bijian khususnya berbentuk kecambah,
mengandung vitamin E yang baik.
4) Vitamin K : menadione, berfungsi dalam proses sintesis
prothrombine yang dipelukan dalam pembekuan darah. Vitamin K
terdapat dalam konsentrasi tinggi di dalam ginjal, paru-paru, dan
sumsum tulang. Pada penyerapan vitamin K diperlukan garam
empedu dan lemak.
5) Mineral : Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam
17
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Definisi
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada
waktu pengindraan sampa menghasilkan pengetahuan tersebut sengat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2018).
Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan
atau kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang
diketahui. Segenap apa yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu
(Nurroh 2019). Menurut Notoatmodjo dalam Yuliana (2019), pengetahuan
adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Jadi pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh
oleh seseorang melalui panca indera.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan merupakan fakta atau informasi yang kita anggap benar dan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu melalui panca indra manusia
2.3.2 Macam-macam Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2018) membagi 6 tingkat pengetahuan menjadi
sebagai berikut :
a. Tahu (Know) Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
27
Faktor langsung
Asupan Nutrisi
Penyakit Infeksi
Status Gizi
Faktor Tidak Langsung
Ketersediaan pangan
Pola asuh
Kesehatan lingkungan
Pelayanan kesehatan dasar
Sosial budaya
Ekonomi
Pendidikan
Pengetahuan
31
32
n = N / 1+N(5%)2
n = 438 / 1+438(0.05)2
n = 208,5 = 209
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang diinginkan
N : Jumlah populasi
e : Tingkat kekeliruan (0,05).
Keterangan :
D : Koefisien Somers’D
r : Jumlah Baris
c : Jumlah Kolom
N : Sampel
40
41
4.3 Pembahasan
4.3.1 Gambaran Status Gizi Balita Di Desa Mekarasri Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sebagian responden
memiliki status gizi buruk yaitu sebanyak 8 responden atau sebesar 3,8%.
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yangmengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhantubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
42
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam
rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah
gizi.
Menurut Nugraha (2020), status gizi Balita adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, merupakan indeks
yang statis untuk melihat terjadinya perubahan dalam waktu tertentu, dan
status gizi pada Balita pun dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan pendidikan
ibu.
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi salah
satunya adalah pekerjaan. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi status gizi balita, pada ibu yang bekerja akan kehilangan
waktu untuk memeperhatikan asupan makanan bagi balitanya sehingga
akan mempengaruhi status gizi balitanya. Ibu yang memiliki balita
kemudian bekerja kemudian bekerja lebih banyak memiliki status gizi
balitakurang dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang
bekerja dan eninggalkan rumah sampai sore perhatiannya akan berkurang
terhadap gizi anaknya dan mengakibatkan anak memiliki gizi kurang
(Nugraha, 2019). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa dari 9 balita gizi kurang ibu yang bekerja sebanyak 6 orang dan 8
balita gizi buruk ibu yang bekerja seabnyak 5 orang.
Namun perlu ditekankan tidak semua ibu yang bekerja akan
mempunyai anak yang status gizi balitanya tidak normal karena ada factor
lain yang mempengaruhi selain pekerjaan salah satunya yang peneliti
dapatkan di lapangan bahwa ibu yang bekerja peranannya digantikan oleh
nenek balita sehingga asupan makanannya dapat terpenuhi dengan baik.
Menurut Suparisa kehidupan ekonomi keluarga dengan penghasilan
tinggi akan memungkinkan keluarga mampu untuk memberikan perhatian
yang layak bagi asupan gizi balitanya, mutu makanannya juga akan baik
dan berdampak pada status gizi balita. Namun tidak semua ibu yang
pendapatannya tidak ada gizi balitanya akan kurang, dan tidak semua ibu
43
diharapkan bahwa semakin matang usia ibu maka akan semakin baik pula
pengetahuan tentang gizi balitanya.
Kemudian hasil penelitian juga dapat dipengaruhi oleh ibu yang bekerja
ataupun tidak bekerja, pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan
terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, berulang dan banyak tantangan.
Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga.
Pada ibu yang bekerja mungkin informasi yang diperoleh tentang gizi
seimbang sangatlah banyak, akan tetapi penerapan gizi seimbang pada
anak yang dimiliki oleh ibu yang bekerja akan kurang, dimana ibu yang
tidak bekerja akan lebih banyak meluangkan waktunya untuk memenuhi
kebutuhan anaknya, sedangkan pada ibu yang bekerja akan memiliki
keterbatasan waktu dalam memenuhi kebutuhan anak sehari-harinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan ibu yang
memiliki pengetahuan kurang tentang status gizi, dari 9 responden yang
memiliki balita status gizi kurang dan 8 status gizi buruk , dan 20
reponden yang memiliki status gizi lebih, sebagian besar responden belum
mendapatkan informasi tentang gizi seimbang pada balita. peneliti
berasumsi bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor selain
informasi, kurangnya pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh ibu yang
sibuk bekerja sehingga informasi atau wawasan tentang status gizi yang
baik bagi anaknya masih minim dan mungkin tidak memperoleh
informasinya sama sekali sehingga hasil peneiltian menunjukkan masih
ditemukannya ibu yang memiliki pengetahuan tentang status gizi.
penelitian didapatkan hasil yaitu tidak adalagi anak Balita dengan status
gizi buruk, sedangkan Balita dengan status gizi kurang turun menjadi
45.3%.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Balita Di
Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi adalah sebagai
berikut:
5.1.1 Sebagian kecil responden memiliki balita dengan gizi kurang, gizi buruk,
dan gizi lebih.
5.1.2 Hampir sebagian dari jumlah responden masih memiliki pengetahuan yang
kurang tentang gizi seimbang pada balita.
5.1.3 Terdapat Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan
Status Gizi Balita Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Puskesmas Cipari
Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi dan bahan
pertimbangan agar setiap ibu dapat selalu meningkatkan dan
memperhatikan status gizi anaknya agar angka kekurangan gizi dapat
teratasi sebagaimana mestinya. Hasil penelitian semoga bisa dijadikan
sebuah tolak ukur keberhasilan petugas kesehatan tentang hasil yang nyata
tentang bagaimana hasil kinerja sosialisasi tentang gizi seimbang pada
masyarakat disamping nilai status gizi yang beragam. Dan diharapkan agar
setiap pertugas kesehatan dapat selalu mengutamakan pelayanan yang
terbaik dengan selalu bekerja secara optimal dan penuh kesungguhan agar
status gizi balita di desa mekarsari selalu optimal. Kemudian diharapkan
adanya hasil penelitian dapat menjadi acuan untuk dilakukan peningkatan
program kegiatan agar indormasi mengenai gizi balita dapat lebih optimal,
seperti dapat diadakannya Pelatihan PMBA Pemberian Makanan Balita
49
50
dan Anak pada seluruh ibu yang memiliki balita dan anak, sehingga
informasi mengenai program pemberian makanan yang baik akan
tersampaikan dan mungkin saja angka status gizi yang kurang dapat
diminimalisir seminimal mungkin dengan adanya program PMBA.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi acuan dan tolak ukur serta
pertimbangan untuk menambah wawasan dan sumber bacaan serta untuk
mengelola apa yang menjadi kekurangan penelitian ini, dan diharapkan
pada peneliti selanjutnya agar dapat membuat penelitian dengan metode
yang lebih unik dan menggunakan sampel yang lebih banyak. Selain itu,
untuk memudahkan mengolah data peneliti juga dapat menggunakan
aplikasi z score yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, dkk. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang Gizi dengan
status gizi balita di puskesmas Pal III Kabupaten Pontianak Tahun
2018.Jurnal Publikasi Volume 8 Nomor 1 Tahun 2018. Akademi
Kebidanan Panca Bhakti Pontianak. 2018.
Alini, Tjut. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan
buku KIA. Jurnal Ilmiah Maksitek. ISSN 2655-4399.2021. STIKES Nurul
Hasanah Kutacane. 2021.\
Apriadji W.H. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : Gramedia Pustaka,
2017
Bintang, Lilis Kurnia. Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Pada
Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Tanjung Mulia Kecamatan PagarMerbau.
Karya Tulis Ilmiah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Politekni
Kesehatan Medan Jurusan Gizi Program Studi Diploma III Gizi. 2020.
Fadila, Rista Nur dkk. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Tentang Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi anak TK di Desa Yosowilangun Lor
Kabupaten Lumajang. Jurnal Publikasi Kesehatan. Program Studi Gizi
Klinik Jurusan Kesehatan. Politeknik Negeri Jember Indonesia. 2019
Idris, Ibnu. Faktor yang berhubungan dengan kejadian Gizi buruk dan Gizi kurang
pada Balita. Jurnal Mahasiswa dan Penelitian Kesehatan. (Studi Kasus Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Sintang). Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak. 2021
Lania, Filia, dkk Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi
Anak Usia 24-59 bulan di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara. Jurnal Kesmas. Vol 8 No 6 Oktober 2019. Fakultas
KesehatanMasyarakat Universitas SAM Ratulangi Manado. 2019
Proverawati A, dan Asfuah Siti. Buka Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Nuh. Medika:
Yogyakarta. 201
Sa’diyah, Halimatus, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Status GiziPada
Balita. Jurnal Universitas Kadiri. Program Studi Kebidanan DIII
FakultasIlmu Kesehatan. Kadir. 2020
Shabariah, Rahmini dan Thera Cahya Pradini. Hubungan Antara Asupan ZatGizi
dengan Status Gizi pada Balita di TK Pelita Pertiwi Cicurug Sukabumi.
Artikel Penelitian. Vol. 1 No. 2 Tahun 2020
jurnal.umj.ac.id/index.php/MJNFuptjurnal.fkkumj@gmail.come-issn:2722
2942. Departemen Anak, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran
dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta. 2021
Suriani, Nelsi dkk (2021) Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian
Gizi Kurang Pada Balita Di Desa Rambusaratu Kecamatan Mamasa.
Pidemia Jurnal Kesehatan Masyaratak UNIMA. Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi.
Fakultas Ilmu Kelolahragaan. Universitas Negeri Manado. 2021.
Yuneta, Agus Eka Nurma, dkk Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
IbuDengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Wonorejo Kabupaten
Karanganyar. Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya. Jurusan
Kebidanan. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
2019
Yugiana, Wahyu Annastiya Gambaran Status Gizi Pada Balita. Naskah Publikasi,
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. 2020.
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 : Lembar Bimbingan
KEGIATAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR
Paraf
No Tanggal Topik Bimbingan Rekomendasi
Pembimbing
16/02/2023 Konsul Bab I, II, dan - Perbaiki Bab 1
III pada Studi
Pendahuluan
- Perbaiki Bab 2
pada kerangka
teori
- Perbaiki sumber
dan cantuman
sumber
- Acc Sidang
Proposal
24/02/2023 Konsul Bab I, II, III - Perbaiki bab III
perbaikan dan Bab terutama pada
IV definisi
Operasional
- Perbaiki sumber
penelitian di
pembahasan
- Munculkan data
yang bermasalah
saja
- Lengkapi draft
akhir penelitian
28/02/2023 Konsul Perbaikan - Lengkapi daftar
Bab I, II, III, IV isi, tabel dan
lampiran
- Lengkapi
lembar
pengesahan
- Acc Sidang
Hasil
Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Responden
Dalam kegiatan penelitian “Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita
Di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Tahun 2022”
mahasiswa Program Sarjana Kebidanan Institut Rajawali Bandung Tanpa Ada
Paksaan dan secara sukarela.
Demikiran surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
(………..)
*Nama Lengkap
Lampiran 6 : Kisi-kisi Kuesioner
KISI-KISI KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG
DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MEKARSARI KECAMATAN
CICURUG KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2023
LEMBAR KUESIONER
Tanggal Pengisian :
Petunjuk : isi titik atau berilah tanda cek (√) pada kolom yang
telahdisediakansesuai dengan pilihan anda.
I. Data Demograf
1. Nama anak :
2. Tanggal lahir anak :
3. Jenis kelamin anak :
4. Tanggal lahir ibu :
5. Pendidikan terakhir ibu :
( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) PT/ Akademi
6. Pekerjaan Ibu : ( ) Tidak Bekerja ( ) Bekerja
7. Tinggi Badan Anak Balita ……… cm
8. Berat Badan Anak Balita ……… kg
9. Apakah ibu sudah pernah mendapat informasi atau penyuluhan tentang
gizi seimbang anak?
( ) Pernah ( ) Tidak
Jika pernah, berasal dari manakah informasi tersebut didapat?
Media cetak (surat kabar, majalah, tabloid)
Media alektronik (radio, tape, internet)
Layanan kesehatan (puskesmas, posyandu)
Penyuluhan
II. Lembar Pertanyaan
Petunjuk pengisian Kuesioner :
a. Jawablah pertanyaan dengan memilih satu jawaban yang paling benar
menurut pendapat ibu.
b. Berilah tanda silang (x) pada huruf didepan jawaban
Soal!
1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah……
a. Makanan yang mengandung zat-zat gizi yang berguna
untukpertumbuhan dan perkembangan balita.
b. Makanan yang biasa dimakan.
c. Makanan siap saji.
d. Makanan yang mempunyai rasa enak
2. Makanan yang bergizi adalah.....
a. Makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna
b. Makanan yang mengenyangkan
c. Makanan yang memiliki rasa yang enak
d. Makanan yang mengandung bahan pengawet
3. Manfaat makanan bagi anak adalah untuk….
a. Pembentuk tulang dan badan
b. Kecerdasan anak dan berat badan menurun
c. Sumber energy dan pertumbuhan anak
d. Agar anak tidak mudah terserang penyakit
4. Salah satu manfaat makanan bergizi bagi anak adalah untuk
kekebalantubuh yang berfungsi……
a. Sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit
b. Sebagai penambah berat badan
c. Sebagai penambah nafsu makan
d. Sebagai penambah tinggi badan
5. Salah satu bukti makanan anak tercukupi, adalah……
a. Dalam KMS berada dibawah garis merah
b. Terjadi peningkatan berat badan setiap hari
c. Tidak terjadi penungkatan berat badan tiap bulannya
d. Anak menjadi tidak mudah sakit
6. Anak yang tercukupi kebutuhan zat gizinya akan memperlihatkan
aktivitassebagai berikut…..
a. Cepat lelah dan suka menyendiri
b. Diam dan pemalu
c. Aktif dan semangat
d. Sering malas-malasan
7. Secara garis besar kebutuhan gizi ditentukan oleh ?
a. Usia, jenis kelamin
b. Aktivitas
c. Berat badan dan tinggi badan
d. Benar semua
8. Makanan yang tidak sehat megandung zat?
a. Pengawet
b. Vitamin
c. Karbohidrat
d. Protein
9. Secara fisiologi batita sedang masa pertumbuhan sehingga
kebutuhannyarelative lebih besar daripada orang dewasa. Berikut
pengertian dari ?
a. Kebutuhan zat pembangun
b. Kebutuhan zat pengatur
c. Kebutuhan energi
d. Zat gizi
10. Apa saja zat gizi yang diperlukan oleh anak ?
a. Karbohidrat, protein
b. Lemak, vitamin
c. Mineral, air
d. Benar semua
11. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, makan- makanan
yang dimakannya tidak boleh hanya sekedar mengenyangkan perut saja.
Makanan yang dimakan anak harus ...
a. Beragam jenisnya, porsinya cukup, higenis, dan aman
b. Harus yang mahal dan bermerk
c. Harus daging sapi
d. Harus yang banyak
12. Pengolahan bahan makanan adalah dengan cara......
a. Dipotong-dikupas-dicuci
b. Dicuci-dipotong-dikupas
c. Dikupas-dipotong-dicuci
d. Dikupas- dicuci-dipotong
13. Cara mengolah makanan pada anak adalah sebagai berikut ................
a. Sajikan dalam bentuk yang mudah ditelan
b. Berikan telur setengah matang
c. Berikan daging goreng atau daging yang diasap dan ikan asin
d. Campurkan makanan segar dan makanan jadi untuk variasi
14. Menghilangkan zat-zat yang merugikan seperti pestisida dari
bahanmakanan yang akan dikonsumsi adalah.....
a. Dicuci
b. Disikat
c. Dimasak
d. Disabun
15. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi status gizi anak adalah ?
a. Ketersediaan pangan ditingkat keluarga dan pola asuh keluarga
b. Kesehatan lingkungaan dan pelayanan kesehatan dasar
c. Budaya keluarga, sosial ekonomi dan tingkat
pengetahuan Pendidikan
d. Semua benar
16. Permasalahan kurang gizi tidak hanya menggambarkan masalah
kesehatansaja, tetapi lebih jauh mencerminkan kesejahteraan rakyat
termasuk pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Berikut pengertian
dari?
a. Pola asuh keluarga
b. Kesehatan lingkungan
c. Tingkat pengetahuan dan Pendidikan
d. Budaya keluarga
17. Pemantauan pertumbuhan yang diikuti dengan tindak lanjut berupa
konseling, terutama oleh petugas kesehatan berpengaruh pada
pertumbuhan anak. Berikut pengertian dari ?
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Budaya keluarga
c. Kesehatan lingkungan
d. Sosial ekonomi
18. Masalah gizi timbul tidak hanya karena dipengaruhi oleh
ketidakseimbangan asupan makanan, tetapi juga dipengaruhi oleh
penyakitinfeksi adalah pengertian dari...
a. Kesehatan lingkungan
b. Kesehatan spiritual
c. Kesehatan jasmani
d. Kesehatan rohani
19. Banyaknya anak yang kurang gizi dan gizi buruk di sejumlah wilayah di
tanah air disebabkan...
a. Tinggal di daerah terpencil
b. Belum ada listrik
c. Pendidikan orang tua yang rendah
d. Lingkungan kumuh
20. Pemantauan pertumbuhan yang diikuti dengan tindak lanjut
berupakonseling,terutama oleh ?
a. Petugas Kesehatan
b. Kepala desa
c. Sanak saudar
d. Petugas keamanan
21. Salah satu dampak kekurangan gizi pada anak adalah ?
a. Penurunan IQ anak
b. Anak menjadi pintar
c. Anak lebih aktif
d. Anak menjadi gemuk
22. Jika tidak teratasi akan berlanjut sampai remaja dan dewasa,hal ini akan
berdampak tingginya kejadian berbagai penyakit infeksi. Berikut
pengertian dari....
a. Dampak gizi buruk
b. Dampak gizi kurang
c. Dampak gizi lebih
d. Salah semua
23. Penurunan fungsi otak berpengaruh terhadap?
a. Kemampuan belajar
b. Kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan
c. Perubahan kepribadian anak
d. Benar semua
24. Masa anak merupakan proses pertumbuhan yang pesat diman
amemerlukan...
a. Kasih sayang orang tua dan lingkungan
b. Harta melimpah
c. Baju selalu baru
d. Selalu makan enak
25. Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya...
a. Selalu jajan ditoko
b. Anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya
c. Bermain dengan temannya
d. Selalu ingin bersama ibunya
Hasil pengukuran :
BB U Z-Score Status Gizi
(buruk/kurang/baik/lebih)
Lampiran 8 : Output SPSS
Statistics
RiwayatInforma SumberInformas i
Pendidikan Pekerjaan Si
N Valid 209 209 209 209
Missing 0 0 0 0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 45 21.5 21.5 21.5
2.00 54 25.8 25.8 47.4
3.00 86 41.1 41.1 88.5
4.00 23 11.0 11.0 99.5
5.00 1 .5 .5 100.0
Total 209 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 140 67.0 67.0 67.0
2.00 69 33.0 33.0 100.0
Total 209 100.0 100.0
Riwayat Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 70 33.5 33.5 33.5
2.00 139 66.5 66.5 100.0
Total 209 100.0 100.0
Sumber Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid .00 139 66.5 66.5 66.5
1.00 5 2.4 2.4 68.9
2.00 31 14.8 14.8 83.7
3.00 34 16.3 16.3 100.0
Total 209 100.0 100.0
Analisa Univariate Variabel
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 108 51.7 51.7 51.7
Kurang 101 48.3 48.3 100.0
Total 209 100.0 100.0
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Gizi Lebih 20 9.6 9.6 9.6
Gizi Kurang 9 4.3 4.3 13.9
Gizi Baik 172 82.3 82.3 96.2
Gizi Buruk 8 3.8 3.8 100.0
Total 209 100.0 100.0
Analisa Bivariate
Count
StatusGizi
Gemuk Kurus Normal Sangat Total
Pengetahuan Baik 13 5 89 1 108
Kurang 7 4 83 7 101
Total 20 9 172 8 209
Directional Measures
Asymptotic Approximate
Value Standard Errora Approximate Tb Significance
Ordinal by Ordinal Somers' d Symmetric .134 .062 2.087 .037
Pengetahuan Dependent .175 .080 2.087 .037
StatusGizi Dependent .109 .052 2.087 .037
Lampiran 9 : Tabel Z Score
Lampiran 10 : Rekapitulasi Data Excel
TB BB Jenis
Usia
No Nama Anak Anak Kelamin Z-Score Hasil
Anak
(cm) (kg) Anak
1 NY. A 80 12.8 23 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
2 NY. I 110 16 51 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
3 NY. S 86 16.5 29 P >+2SD Gizi lebih
4 NY. G 88 12.1 28 p >-2SD sampai +2SD Gizi baik
5 NY. A 86 11.8 25 p >-2SD sampai +2SD Gizi baik
6 NY. B 107 14 54 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
7 NY. L 106 15 44 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
8 NY. L 13 L
71 7 <-3SD buruk
9 NY. M 85 12 26 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
10 NY. A 36 L
91 10.5 ,-2SD sampai -3 SD kurang
11 NY. M 90 14 34 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
12 NY. A 86 12 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
13 NY. H 90 13 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
14 NY. D 117 18 51 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
15 NY. E 100 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
16 NY. D 99 13.5 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
17 NY. K 99 13.3 43 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
18 NY. A 99 13.9 43 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
19 NY. H 105 16.5 48 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
20 NY. M 84 14.9 24 P >+2SD Gizi lebih
21 NY. H 80 10 20 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
22 NY. E 77 10.5 15 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
23 NY. S 77 9.6 14 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
24 NY.J 104 18.9 38 L >+2SD Gizi lebih
25 NY. R 110 16 55 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
26 NY. S 101 14.8 40 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
27 NY. F 100 15 40 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
28 NY. H 79 10 15 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
29 NY. S 105 16 45 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
30 NY. R 76 14 15 L >-2SD sampai +2SD Gizi lebih
31 NY. P 109 18.8 50 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
32 NY. D 106 16.5 48 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
33 NY. N 105 16.5 51 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
34 NY. H 105 16.5 49 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
35 NY. E 89 12 28 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
36 NY. N 97 14 37 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
37 NY. B 87 16.3 29 P >+2SD Gizi lebih
38 NY. A 103 16 48 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
39 NY. D 85 11 25 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
40 NY. E 77 10.2 13 P ,-2SD sampai -3 SD Gizi baik
41 NY. V 81 11 24 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
42 NY. E 92 14 29 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
43 NY. I 87 11 25 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
44 NY. M 99.8 15.7 43 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
45 NY. M 99 15.8 38 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
46 NY.R 106 16.6 44 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
47 NY. N 105 21 44 L >+2SD Gizi lebih
48 NY. T 99.5 15.8 42 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
49 NY. S 105.3 16.3 40 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
50 NY. T 96.3 15.8 36 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
51 NY. D 97.5 14 39 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
52 NY. N 96 16 37 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
53 NY. I 99.2 14.5 39 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
54 NY. C 99.5 16.7 44 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
55 NY. S 87.6 12 48 P >-3sd Gizi buruk
56 NY. E 86.2 13 28 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
57 NY. E 96 15 30 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
58 NY. R 90 13.5 32 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
59 NY. N 88.5 14.5 28 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
60 NY. S 88 13 30 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
61 NY. S 80 12.8 23 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
62 NY. D 99 16 51 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
63 NY. R 85 16.9 29 P >+2SD Gizi lebih
64 NY. A 88 12.1 28 p >-2SD sampai +2sd Gizi baik
65 NY. N 82 8 25 p ,<-3SD Gizi buruk
66 NY. S 105.5 16.2 54 l >-2SD sampai +2sd Gizi baik
67 NY. Z 102 15 44 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
68 NY. D 72 10 13 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
69 NY A 88 12 26 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
Gizi
70 NY. E 36 L
92 10.5 ,-2SD sampai -3 SD kurang
71 NY. K 90 14 34 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
72 NY. N 86 13.5 33 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
73 NY. P 89 14 33 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
74 NY. T 109 22 51 L >+2SD Gizi lebih
75 NY . R 99 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
76 NY. A 100 14 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
77 NY. R 93.5 13.8 43 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
78 NY. R 99.5 15.9 43 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
79 NY. S 101 16 48 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
80 NY. S 83 15 24 P >+2SD Gizi lebih
81 NY. P 82 10.4 20 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
82 NY. M 77 10.5 15 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
83 NY. L 77 9.6 14 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
84 NY. D 109 18.8 50 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
85 NY. E 106 17.6 48 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
86 NY. S 105 16.5 51 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
87 NY. D 105 16.5 49 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
88 NY. R 89 12 28 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
89 NY D 97 14 37 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
90 NY. M 89.5 16.5 29 P >+2SD Gizi lebih
91 NY. H 99 16 48 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
92 NY. L 85 11 25 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
93 NY.L 78 9 13 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
94 NY. S 88 12 26 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
95 NY. S 95 13 36 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
96 NY. M 90 14 34 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
97 NY. N 90 11.9 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
98 NY. S 89 13.9 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
99 NY. R 109 22.5 51 L >+2SD Gizi lebih
100 NY. E 99 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
101 NY. N 96.5 13.5 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
102 NY. R 95 13.3 43 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
103 NY. B 69 7 14 L ,<-3SD Gizi buruk
104 NY. S 82 10.8 24 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
105 NY. E 81.2 10.6 24 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
106 NY. S 78.5 10.7 19 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
107 NY.J 77.7 10.3 17 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
108 NY. R 108.5 22.3 50 L >+2SD Gizi lebih
109 NY. S 103.8 15.7 45 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
110 NY. F 96.8 13 36 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
111 NY. H 101.7 15 39 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
112 NY. S 36
96 11 L ,-2SD sampai -3 SD kurang
113 NY. S 90 13 29 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
114 NY. C 93.3 13 26 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
115 NY. N 101 15 44 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
116 NY. S 80 12.8 23 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
117 NY. S 103 16 51 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
118 NY. D 85 16.5 29 P >+2SD Gizi lebih
119 NY. A 88 12.1 28 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
120 NY. M 82 8.8 27 L ,<-3SD Gizi buruk
NY. RNY.
121 54 l Gizi baik
N 101 15.7 >-2SD sampai +2SD
122 NY. R 102 15 44 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
123 NY. S 70 9 13 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
124 NY. I 88 12 26 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
125 NY. I 36 L
89 10.5 ,-2SD sampai -3 SD kurang
126 NY. A 90 14 34 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
127 NY. M 91 11.8 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
128 NY. S 88 12.1 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
129 NY. S 110.5 23 51 L >+2SD Gizi lebih
130 NY. E 99 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
131 NY. F 36 L
92 10.4 ,-2SD sampai -3 SD kurang
132 NY. R 90 14 34 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
133 NY. N 89.5 12.6 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
134 NY. W 90.5 13.1 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
135 NY. A 105.5 21 46 L >+2SD Gizi lebih
136 NY. I 99 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
137 NY. I 101 14.1 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
138 NY. S 93.5 13.3 43 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
139 NY. S 67 6 15 P ,<-3SD Gizi buruk
140 NY. I 82 10.9 24 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
141 NY. L 81.2 10.2 24 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
142 NY P 80 11.1 19 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
143 NY. S 77.7 10.3 17 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
144 NY.A 107.5 22.5 50 P >+2SD Gizi lebih
145 NY. C 103.8 15.7 45 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
146 NY. D 96.8 13 36 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
147 NY. R 101.7 15 39 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
148 NY. P 36
98.5 10.4 L ,-2SD sampai -3 SD kurang
149 NY. D 90 14 34 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
150 NY. N 86 12.7 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
151 NY. A 95 14.8 40 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
152 NY. S 105 17 49 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
153 NY. A 99 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
154 NY. V 26 L
85 9.1 ,-2SD sampai -3 SD kurang
155 NY. E 90 14 34 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
156 NY. M 92 14.9 39 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
157 NY. L 91 14.8 33 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
158 NY. A 106.5 21 46 L >+2SD Gizi lebih
159 NY. E 99 15 42 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
160 NY. N 31
92 10.4 L ,-2SD sampai -3 SD kurang
161 NY. M 96.5 13 29 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
162 NY. E 93.3 13 26 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
163 NY. R 101 15 44 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
164 NY. L 80 12.8 23 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
165 NY. R 104 16 55 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
166 NY. I 96 18.5 35 P >+2SD Gizi lebih
167 NY. E 88 12.1 28 p >-2SD sampai +2SD Gizi baik
168 NY. H 88 13 30 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
169 NY. L 80 12.8 23 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
170 NY. N 99 16 47 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
171 NY. A 95 18.5 37 P >+2SD Gizi lebih
172 NY. E 88 12.1 28 p >-2SD sampai +2SD Gizi baik
173 NY. W 80 8 25 p ,<-3SD Gizi buruk
174 NY. Z 106.5 15.8 54 l >-2SD sampai +2SD Gizi baik
175 NY. U 102 15 44 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
176 NY. R 70.5 10.4 13 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
177 NY. S 88 12 26 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
178 NY. F 97.7 15 39 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
179 NY. H 98.5 16.2 36 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
180 NY. S 86.5 13 29 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
181 NY. S 88.3 13 26 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
182 NY. C 101 15 44 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
183 NY. D 80 12.8 23 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
184 NY. R 102.5 16 53 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
185 NY. P 85 14 29 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
186 NY. A 90 10 40 p ,<-3SD Gizi buruk
187 NY. O 85 10.8 25 p >-2SD sampai +2SD Gizi baik
188 NY. L 101 15.8 54 l >-2SD sampai +2SD Gizi baik
189 NY. R 102 15 44 L >+2SD Gizi lebih
190 NY. E 71 9.3 13 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
191 NY. D 88 12 26 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
192 NY. S 92 14.9 36 L >-2SD sampai +2SD Gizi baik
193 NY. T 90 14.7 33 P >-2SD sampai +2SD Gizi baik
Gizi
194 NY. E 33
85 10.2 P ,-2SD sampai -3 SD kurang
195 NY. D 98.5 14.1 45 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
196 NY. G 99 15 42 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
197 NY. R 96.5 13.5 42 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
198 NY. M 93.5 13.3 43 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
199 NY. M 71 10.5 12 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
200 NY. C 79 11.8 24 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
201 NY. D 105 16.5 48 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
202 NY. H 103 15.5 40 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
203 NY. E 89 12 28 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
204 NY. E 90 9.5 37 P >-2SD sampai +2sd Gizi buruk
205 NY. R 79 9.8 20 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
206 NY. S 77 10.5 15 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
207 NY. L 77 9.6 14 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
208 NY. F 109 18.8 50 P >-2SD sampai +2sd Gizi baik
209 NY. S 74 9.4 13 L >-2SD sampai +2sd Gizi baik
Lampiran 11 : Lembar Dokumentasi
Lampiran 12 : Riwayat Hidup
Biodata
Nama : Nurisa Widiyani
Tempat/ Tanggal Lahir : Sukabumi, 18 Januari 1989
Alamat : Kp. Caringin Rt 04 Rw 05 Desa
Mekarsari Kec. Cicurug
Riwayat Pendidikan
SDN Nyangkowek Tahun 2001
SMP Negeri 1 Cicurug Tahun 2004
SMA Negeri 1 Cicurug Tahun 2007
Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2010
Riwayat Pekerjaan
RSUD Sekarwangi Tahun 2011
Bidan Harian Lepas Puskesmas Cipari Tahun 2015