LITERATUR REVIEW
DISUSUN OLEH :
LITERATUR REVIEW
DISUSUN OLEH :
MOTTO :
”Allah tak pernah mengatakan bahwa jalan hidupmu akan mudah, namun
Allah berkata bahwa Allah akan bersama orang yang mau bersabar”.
bersabar, Allah mampu memberikan lebih dari apa yang kamu minta.”
vi
PERSEMBAHAN
selesai kuliah
pengertiannya.
Untuk yang lainya Elfina, Ayu, Teten, Lilis, Desi, Luci terimakasih untuk
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini..
vii
RIWAYAT PENULIS
viii
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu
Jurusan Kebidanan
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
2021
ABSTRAK
ix
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu
Jurusan Kebidanan
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
2021
ABSTRAK
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya Skripsi ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kepada:
Kemenkes Bengkulu.
Kebidanan.
4. Bunda Rialike Burhan., SST., M.Keb selaku Pembimbing I yang sangat sabar
5. Bunda Wewet Safitri, SST., M.Keb selaku Pembimbing II yang sangat sabar
xi
6. Seluruh Dosen dan Staf Pendidikan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian ini, semoga skripsi ini mempunyai nilai
Bengkulu,Januari 2021
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat penelitian ............................................................................ 5
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 57
B. Saran ............................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
2. Lembar Bimbingan
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Postpartum blues sudah dikenal sejk lama yaitu ibu yang mengalami
perubahan hormon dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan, dan juga
dikenal sejak 460 tahun sebelum Masehi, oleh Hippocrates Postpartum blues
atau sering juga disebut martenity blues atau baby blues. Ini ditandai seperti
gejala cemas tanpa sebab, menangis tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya
yang baru melahirkan. Hal ini dapat terjadi karena belum siapnya melahirkan
prolaktin, dan esteriol yang terlalu rendah, umur dan paritas (umur yang masih
Girsang, 2015).
berhasil dalam menyesuaikan diri dengan peran dan aktivitas barunya akan
mudah cemas tanpa sebab, menangis tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya
diri, sensitif atau mudah tersinggung, serta merasa kurang menyayangi bayinya
(Oktaputrining, 2017).
Angka kejadian postpartum blues cukup tinggi yakni 26,00% - 85,00%. Dari
blues. Pieter dan Lubis (dalam Kusumadewi, 2010) menyatakan 50-70% dari
Indonesia menurut hidayat yaitu 50-70% dan hal dapat berlanjut menjai depresi
postpartum dengan jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih dari 25% setelah
2
berharga. Bentuk depresi postpartum yang tidak tertangani dengan baik akan
seperti latihan, akupunktur dan massage terapi (Fitelson.et al, dalam Murwati,
2017).
cara pencegahan stress pasca persalinan dalam bentuk poster, leaflet, booklet,
flipchart dan video berisi hal-hal yang menyebabkan setelah melahirkan rentan
dengan cara memberikan informasi yang memadai atau adekuat tentang proses
3
kehamilan dan persalinan serta penyulit-penyulit yang mungkin timbul pada
Denpasar Selatan.
penurunan tingkat post partum blues maka penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan masalah
peran petugas dalam melakukan penanganan postpartum blues pada ibu post
psikoedukasi terhadap tingkat post partum blues pada masa nifas ibu
primigravida”?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui tanda dan penyebab terjadinya post partum blues pada masa
b. Diketahui tingkat post partum blues pada masa nifas ibu primigravida
primigravida.
D. Manfaat penelitian`
a. Bagi pendidikan
c. Bagi penulis
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjuan Teori
1. Masa Nifas.
a. Pengertian
kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam
sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai
dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan
diantaranya:
6
1) Masa Taking In (fokus pada diri sendiri)
Masa ini terjadi 1-2 hari pasca persalinan, ibu yang baru akan
Masa ini biasanya terjadi bila ibu sudah pulang dari RS dan
7
bayinya dan terhadap interaksi sosial.Ibu sudah mulai
2. Postpartum Blues
a. Pengertian
Post partum blues adalah perasaan sedih dan depresi segera setelah
persalinan dengan gejala dimulai dua atau tiga hari pasca persalinan
dan akan hilang dalam waktu satu atau dua minggu. Gejala post
partum blues akan memuncak antara hari ke-tiga hingga ke-lima pasca
gejala ini berlanjut lebih dari dua minggu, maka dapat menjadi tanda
8
b. Gejala Postpartum Blues
lebihberat(Suhernidkk, 2016).\
9
mestinya.Hal tersebut dapat menimbulkan masalah yangmenyulitkan
cintaiSuhernidkk (2016).
adalah:
10
sedih, khawatir dan sering menangis merupakan gejala baby blues
terkait cara merawat bayi dengan baik. Ibu juga mulai bertanya-
baik.
2) Depresi postpartum
berat, sehingga bisa membuat ibu merasa putus asa, sedih, tidak
11
setelah dua minggu, sebaiknya waspada. ada kemungkinan ibu
3) Psikosis postpartum
12
sekitar satu sampai dua ibu dari 1000 ibu melahirkan yang
orang-orang negatif, serta jauhi dari hal-hal yang berbau horor dan
mengerikan.
diantaranya:
1) Faktor Hormonal
terlalu rendah.
13
6) Latar belakan psikososial wanita yang bersangkutan seperti
12) Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa
14
e. Penanganan Postpartum Blues
ingindiungkapkan.
barusetelah melahirkan.
7) Berolahraga ringan.
melakukanpengawasan.
15
yang lain harus dilibatkan dalam tiap sesi konseling,sehingga dapat
melahirkan :
3) Olahraga
16
menghindari stress, sehingga dapat segera dan lebih mudah
17
yang belum stabil, biasa curahkandengan memasak atau
melakukan segalanya.
9) Dukungan emosional.
persoalan ini.
3. Konsep Psikoedukasi
a. Pengetian
18
komunikasi dan pelatihan asertif (Bauml dkk .2006 dalam Wijaya
2014).
kelompok.
19
memecahkan ataumenyelesaikan konflik, kemampuan
learning by doing.
20
3) Pendidikan humanistik
21
5) Serangkaian kegiatan pelayanan kepada masyarakat
22
c. Tujuan psikoedukasi
2014).
23
d. Tahapan dalam psikoedukasi
sesi.
pasangan.
24
dalam melakukan manajemen pengetahuan terkait keadaannya
25
diikuti. Durasi tiap sesi bisa dilakukan dalam waktu 30-90
sosialnya.
26
perasaan bersalah yangtinggi, dan ada ketakutan tersendiri jikabayi yang
2015).
27
secara statistic ada perbedaan bermakna antara tingkat posttpartum blues
Konseling Ibu Nifas berbasis Cognitive Behavior terapi (CBT) dan untuk
sebanyak 16% pada kelompok perlakuan dan 52% pada kelompok kontrol.
28
bermakna (p=0,001), sedangkan kelompok booklet dan kontrol terdapat
uji beda pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan uji mann
blues.
intervensi (p=0,000).
29
5. Psikoedukasi terapi yang diberikan.
a. Psikoedukasi
b. Konseling
30
B. Bagan Postpartum Blues
Hormon Perubahan
kadar estrogen, Faktor umur dan paritas
progesteron, (jumlah anak)
prolactin dan estriol
yang terlalu rendah
Pengalaman dalam proses
kehamilan dan persalinan
Ketidaknyamanan
fisik seperti
payudara bengkak,
Kelelahan pasca melahirkan
nyeri jahitan, rasa
mules
Pembelajaran
Psikoedukasi
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DesaindanJenis Penelitian
B. StrategiPencarianLiteratur
1. ProtokoldanRegistrasi
Rangkumanmenyeluruhdalambentukliterature
blues pada masa nifas ibu primigravida. Protokol dan evaluasi dari
2. Database Pencarian
32
dari pengamatan langsung. Akan tetapi data tersebut diperoleh dari
Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan ilmiah
primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal (tercetak
tingkat post partum blues pada masa nifas ibu primigravida, Pemilihan
yang signifikan.
33
PencarianDatabase (Kata
kuncidalamBahasaInggrisdanBahasa
Indonesia)Scienct Direct, Sinta, Garuda, Goggle
Schoolardan Repository JurnalDikecualikan (N=84)
PoltekkesKemenkesBengkulu (N=169)
1. TidakBerhubungan
Studitermasukdalamsintesis
3. Kata kunci
dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam
34
Table 3.1 Kata Kunci Literature Riview
Pengaruh Psikoedukasi IbuNifas tingkat post
partum blues
Hubunganpsikoedukasi IbuNifas Tingkat post partum
blues
OR OR OR OR
Efektifitas Psikoedukasi IbuNifas Terhadappost
partum blues
35
D. Seleksi studi dan Penilaian Kualitas
kunci tersebut.
literature review.
2. PenilaianKualitas
adalah penilaian sumber data jurnal yang layak dengan criteria sebagai
36
Scopus, SCImago Journal Rank (SJR). Kriteria tersebut dapat
membatalkan data atau jurnal yang sudah didapat untuk dianalisa lebih
lanjut.
37
BAB IV
A. Karakteristik Studi
penelitian dalam literature review ini adalah Quasi Experiment, one group
pada masa nifas ibu primigravida. Studi yang sesuai dengan tinjauan
1 jurnal.
Jurnal yang memenuhi kriteria insklusi adalah : hong kong; Chan dkk
38
Scholar, Indonesia; Azmi (2016) terindeks Garuda dan Google Scholer,
2. (Chan et al, Studi Desain: Perbedaan rata-rata skor EPDS Hasil penelitian
Randomized Antarakeduakelompokadalah - ditemukan adanya
2019) controlled trial 0,65 (95% CI -1,29 hingga 0,00; P gangguan
(RCT) = .049) setelahdisesuaikanuntuk kecemasan, stress
terindeks Sampel: 660 ibu faktor perancu. Ditemukan antara dalam menghadapi
hamil ( partisipan dalam intervensi dan persalinan dan nifas
pubmed. intervensi= 330 penurunan depresi. karna tidak adanya
dan kontrol= 330) dukungan suami
Instrumen : ponsel dan keluarga
pintar,kelas dengan
antenatal pemberianintervensi
Variabel : berbasis smarphone
psikoedukasi ditambah layanan
melalui TAU efektif dalam
smartphone mengurangi depresi
Analisis : uji coba pascanatal.
39
terkontrol
40
2017)terindeks group design 52% pada kelompok kontrol. Nilai adalah sedih,
Sampel: 50 orang p=0,014. menangis, cepat
garuda, Instrumen : tersinggung, cemas,
edinburgh sulit berkonsentrasi,
SINTA 2 dan postnatal labilitas perasaan
depression scale factor penyebab
google scholer (EPDS) adanya perubahan
Variabel : CBT, hormonal. Dengan
Postpartum blues. pemberian cognitif
Analisis: uji behavior therapi
statistik unpaired (CBT)bahwa ada
t-test pengaruh terhadap
postpartum blues.
7. (Winarni., Studi Desain: Penelitian menunjukan bahwa Hasil Penelitian
Quasi Experiment nilai p=0,024 dengan signifikansi menunjukan adanya
2017)terindeks post test control 0,005 yang bearti H0 ditolak dan gangguan perasaan,
group design Ha diterima. sedih
garuda dan Sampel: 40 ibu berlebihan,cemas,
hamil mudah marah.
google scholer Instrumen : leaflet Denganadanya
Variabel : KIE, pemberian KIE
Postpartum blues. persiapan persalinan
Analisis : uji dan nifas
statistik berpengaruh
paired sampel T- terhadap kejadian
test postpartum blues
8. (Abdilah., Studi Desain: One Penelitian menunjukan bahwa p- Hasil penelitian
group pretest value 0.016 sehingga dapat adanya kelelahan,
2016)terindeks posttest design disimpulkan bahwa terjadi gangguan tidur,
Sampel: 24 ibu penurunan tingkat depresi setelah adanya perasaan
garuda dan hamil dilakukan psikoedukasi pada ibu tidak mampu
Instrumen : postpartum primipara. merawat bayi. Hasil
google scholer sebelum dan menunjukan adanya
sesudahpemberian penurunan tingkat
psikoedukasi depresi setelah
Variabel dilakukan
:psikoedukasi, psikoedukasi pada
depresi ibu postpartum
postpartum primipara.
Analisis : uji t-test
9. (Azmi., Studi Desain: Dari hasil penelitian diperoleh, Hasil penelitian
Quasi Experiment mean skor kelompok intervensi diperoleh adnya
2016)terindeks post test only with nilai p value =0,000 (p<0.05). perubahan kondisi
non equivalent. terdapat perbedaan nilai mean biologis, perubahan
garuda dan Sampel: 55 ibu pada kelompok control 5,92 dan psikologis, dan
hamil kelompok intervensi 14,28. hasil adaptasi dari
google scholer Instrumen : analisis bivariat pendidikan ibu seorang wanita,
kuesioner berhubungan dengan depresi perubahan fisik dan
Variabel : dengan nilai p value emosional yang
konseling, 0,005(p<0,05). kompleks tersebut
postpartum memerlukan
Analisis : uji penanganan.
statistik Dengan pemberian
independen t-test konseling, ibu yang
diberikan konseling
41
lebih renda dari ibu
postpartum yang
tidak diberikan
konseling.
10. (Basri., Studi Desain: Terdapat perbedaan antara Hasil penelitian
Quasi Experiment kelompok psikoedukasi, booklet terdapat sedih
2015)terindeks Prevalence follow dan kontrol hasil uji anova berlebihan, cemas,
up study menunjukkan antara kelompok mudah marah, tidak
garuda dan Sampel: 78 ibu psikoedukasi dengan booklet dan nafsu makan, susah
hamil psikoedukasi dengan kontrol tidur dan kurang
google scholer Instrumen : terdapat perbedaan yang bermakna perhatian pada
kuesioner dan (p=0,001), sedangkan kelompok bayinya. Sehingga
wawancara booklet dan kontrol terdapat adanya pengaruh
langsung perbedaan namun tidak bermakna psikoedukasi
Variabel : (p=0,937). Dari ketiga kelompok, terhadap
psikoedukasi, intervensi psikoedukasi yang postpartum.
depresi memiliki penurunan tingkat
postpartum. depresi paling besar.
Analisis : uji t
berpasangan dan
anova
Responden multi/primi
42
C. Analisis
primigravida.
dan stress.
adalah gangguan mood ringan, sedih yang berlebihan, cemas tidak bisa
mengurus bayinya dengan baik, takut tidak bisa menjadi orang tua
43
yang baik, kelelahan habis melahirkan, faktor penyebab hormon,
mudah marah, tidak nafsu makan, susah tidur, kurang perhatian pada
tidak peduli dengan bayinya. Penyebab sering terjadi hormon dan tidak
perasaan senang yang berlebihan akibat kelahiran bayi dan gejala stres.
44
dan hormon, dukungan keluarga, suami, dan sosial yang kurang
semakin meningkat.
segi psikologis.
45
50-70% dan hal dapat berlanjut menjadi depresi postpartum dengan
melahirkan.
ketidak seimbangan hormone karena cemas dan stress. Pada bayi dapat
46
Hasil penelitian Murwati (2017), secara umum ada tiga gangguan
psikologis utama pasca persalinan, dari yang ringan sampai berat, yaitu
postpartum blues.
kecemasan atau stress sehingga harus ditangani dengan baik, agar tidak
Penelitian dari Azmi (2016), menurut WHO (2012) sekitar 25% -85 %
postpartum blues.
47
3. Psikoedukasi yang diberikan pada masa nifas ibu primigravida.
penanganannya.
blues.
48
dan pencegahannya dengan menggunakan booklet, mendengarkan
depresi dalam bentuk poster, leaflet, flipchart, booklet dan vidio berisi
49
dalam memenuhi rasa aman, cinta, harga diri, membuat keputusan dan
aktualisasi diri.
sifat dan penerapan CBT. CBT berfokus pada hubungan antara pikiran,
50
menunjukan bahwa Hipotesis H0 ditolak Dan H1 diterima, secara
postpartum blues.
EPDS.
nifas ini ibu merasa bertambah percaya dan siap dalam hal masalah
51
setengah responden (41.7%). terjadi penurunan tingkat depresi setelah
Hasil penelitian Asmi (2016), dari hasil uji statistik independen t-test
diberikan konseling.
52
D. Pembahasan
53
Purposive consequtive sampling, dengan penerapan cognitif behavior
positif.
54
Hasil penelitian Tindaon (2018), efektifitas konseling terhadap
dirinya sendiri dalam memenuhi rasa aman, cinta, harga diri, membuat
Hal ini didukung oleh teori Azmi (2016), pengaruh pemberian konseling
dialaminya dan dapat mengetahui apa saja kebutuhan yang ibu inginkan
smartphone, sampel akhir adalah 660 ibu hamil, intervensi =330 dan
antenatal.
postpartum, dengan 78 ibu hamil yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
dalam bentuk poster, leaflet, flipchart, booklet dan vidio berisi hal-hal
55
yang menyebabkan setelah melahirkan rentang terhadap depresi dan
persalinan dan nifas, ibu merasa bertambah percaya dan siap dalam hal
56
BAB V
A. Kesimpulan
penyebab.
psikosis postpartum.
57
kemungkinan yang akan terjadi setelah persalinan, ibu lebih
B. Saran
1. Bagipendidikan
postpartum blues
3. Bagipenulis
menghadapi persalinan.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Muyassaroh.2017, Tujuh Kontak Konseling Laktasi Terhadap Kejadian
Postpartumblues.JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.14 Oktober 2017
Machmudah .2015. Gangguan Psikologis Pada Ibu Postpartum; Postpartum
Blues.Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 3, No. 2, November
Rukiyah, A.Y dan Lia Y. 2018.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Masa Nifas. Jakarta:
Penerbit Buku Kesehatan.
Saleha, S. 2016. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Salemba Medika: Jakarta.
Siswoyo, 2014, „Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Pengetahuan, Intensi, Dan
Sick Role Behaviour Pada Pasien Katarak Dengan Pendekatan Model
Theory Of Planned Behaviour Ajzen‟, Journal of nursing science.
http://jik.ub.ac.id
Siti dan Ade.2013. Asuhan Kebidanan Postpartum. PT. Rafika Aditama: Bandung
Stuart. 2015. Buku Saku Keperawatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Suherni, W 2016, Perawatan Masa Nifas,.Fitramaya : Yogyakarta.
Supratiknya.2011. Merancang Program dan Modul Psikoedukasi edisi revisi.
Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Tindaon.2018. Efektivitas Konseling Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu
Primipara.Jurnal JUMANTIK Vol. 3 No.2 November 2018
Oktaputrining. 2017. Post Partum Blues: Pentingnya Dukungan Sosial Dan
Kepuasan Pernikahan Pada Ibu Primipara. Psikodimensia, Vol. 16; No. 2,
Tahun 2017
Upadhyay, 2017.Postpartum depression in India: a systematic review and meta-
analysis. Bull World Health Organ 2017;95:706–717Bdoi:
http://dx.doi.org/10.2471/BLT.17.192237
Wijaya.2014, „Gambaran Psikoedukasi Terhadap PenderitaSkizofrenia‟,
Psibernika, vol. 7, no. 2, hal. 153-168
Winarni.2017. Pengaruh Pemberian Kie (Komunikasi Informasi Edukasi)
Persiapan Persalinan Dan Nifas Terhadap Kejadian Postpartum
Blues.Jurnal Kebidanan Vol. 6 No.14 Oktober 2017 ISSN.2089-7669
60
L
A
M
P
I
R
A
N
61
62
63