Anda di halaman 1dari 88

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN

ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI UPTD PUSKESMAS


TOTOREJO KECAMATAN BELITANG II
KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN 2022

Oleh
ELI PURWANTI
20142019025.P

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2022
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN
ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI UPTD PUSKESMAS
TOTOREJO KECAMATAN BELITANG II
KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN 2022

Oleh
ELI PURWANTI
20142019025.P

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2022
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Skripsi, 29 Juni 2022

Eli Purwanti

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di


UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur
Tahun 2022
(xvii + 73 halaman, 8 tabel + 2 bagan + 9 lampiran)

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.Walaupun banyak
manfaat dan keunggulan dari pemberian ASI eksklusif, namun masih banyak ibu
yang menjadikan proses menyusui sebagai halangan untuk memberikan ASI
Eksklusif pada anaknya,Banyak factor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian
ASI, salah satunya adalah dukungan keluarga.Dukungan keluarga adalah bantuan
yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan
nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai,
dan tenteram.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan
Belitang II Kabupaten OKU Timur dan dilakukan pada tanggal 15 sampai dengan 25
juni tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 responden, tehnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental sampling.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi
Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara
dukungan emosional dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan p value
0,012 (< 0,05) dan ada hubungan yang bermakna dukungan penilaian/penghargaan
dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan p value 0,035 (< 0,05).
Diharapkan kepada pihak Puskesmas Totorejo untuk dapat menjadikan hasil
penelitian ini sebagai masukan bagi pemegang program agar lebih memperhatikan
dukungan keluarga dalam hal pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Pemberian ASI Eksklusif


Daftar Pustaka : 24 (2012-2022)

ii
ABSTRACT
BINA HUSADA COLLEGE OF HEACTH SCIENCE
NURSING STUDY PROGRAM
Student Thesis,29 Juni 2022

Eli Purwanti

Relationship between Family Support and Exclusive Breastfeeding for Infants at


UPTD Puskesmas Totorejo, Belitang II District, East OKU Regency in 2022
(xvii + 73 pages, 8 tables, 2 charts, 9 attachments)

Breast milk is an ideal source of nutrition with a balanced composition and


adapted to the growing needs of the baby. Although there are many benefits and
advantages of exclusive breastfeeding, there are still many mothers who make the
breastfeeding process an obstacle to giving exclusive breastfeeding to their children.
Many factors influence mothers in breastfeeding, one of which is family support.
Family support is assistance that can be given to other family members in the form of
goods, services, information and advice that is able to make the recipient of the
support feel loved, valued, and at ease.
This study aims to determine the relationship between family support and
exclusive breastfeeding for infants at the UPTD Puskesmas Totorejo, Belitang II
District, East OKU Regency and was conducted from 15 to 25 June 2022. This study
used a quantitative method with a cross sectional approach. The sample in this study
amounted to 79 respondents, the sampling technique in this study used the accidental
sampling technique. Data analysis was carried out univariate and bivariate using Chi
Square test.
The results of this study indicate that there is a significant relationship
between emotional support and exclusive breastfeeding for infants with p value 0.012
(< 0.05) and there is a significant relationship between assessment support/award
with exclusive breastfeeding for infants with p value 0.035 (< 0, 05).
It is hoped that the Totorejo Health Center can use the results of this study as
input for program holders to pay more attention to family support in terms of
exclusive breastfeeding for infants.

Keywords : Family Support, Exclusive Breastfeeding


Bibliography : 24 (2012-2022)

iii
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPS
iv
v
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Identitas
Nama : Eli Purwanti
Npm : 20142019025.P
Tempat/Tanggal Lahir : Sumber Jaya / 24 Januari 1984
Agama : Islam
Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara
Nama Orang Tua : Wisono & Herawati
Nama Suami : Sobirin
Nama Anak : 1. Aby Bione Saputra
2. Reiby Najua Amanda
3. Bibie Azri Akbar
Alamat : Ds. Cahya Maju Kp 4 Kecamatan Lempuing
Kabupaten OKI
No.Hp : 086368282992
Email/Fb : eliwanti3@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Sumber Jaya (Tahun 1991-1995)
2. SLTP Negeri 3 Purwodadi (Tahun 1995-1998)
3. SPK Lahat (Tahun 1998-2001)
4. Akper Depkes Kelas Jauh Baturaja (Tahun 2001-2004)
5. STIK Bina Husada Palembang (Tahun 2020-2022)

PERSEMBAHAN DAN MOTTO


vi
PERSEMBAHAN

 Teruntuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Wisono dan Ibunda

Herawati yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, doa dan

rasa cinta yang luar biasa kepada anakmu ini sehingga bisa

menyelesaikan studi ini dengan baik

 Teruntuk Suamiku tercinta Sobirin yang senantiasa memberikan

supportnya terhadap studi ini hingga selesai

 Anak-anakku yang paling kusayangi Aby Bione Saputra, Reiby

Najua Amanda, Bibie Azri Akbar kalian adalah support terkuat,

terimakasih atas kasih sayang kalian nak

 Teman-Teman Satu Angkatan PSIK Reg B1 STIK Bina Husada

Palembang Yang selalu mensupport dan saling menyemangati

MOTTO

 Belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak

 Disiplin diri adalah sebenar-benarnya wujud kebebasan yang

hakiki

UCAPAN TERIMAKASIH

vii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga peneliti dapat

menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul ”Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan

Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022” Peneliti menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari isi maupun cara

penulisannya. Dengan demikian peneliti sangat mengharapkan masukan yang

membangun berupa kritik dan saran untuk perbaikan Skripsi ini agar menjadi lebih

baik.

Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan pengarahan serta

dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ersita, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Ketua STIK Bina Husada Palembang.

2. Kardewi, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Ketua Program Studi Keperawatan

STIK Bina Husada Palembang

3. Hili Aulianah, S.Kep., Ners., M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta saran dengan

ikhlas dan sabar dalam pembuatan Skripsiini

4. Yofa Anggraini Utama, S.Kep.,Ners., M.Kes., M.Kep selaku penguji I yang

telah banyak memberikan masukan serta sarannya untuk perbaika Skripsi

penelitian ini

viii
5. Amalia, S.Kep.,Ners., M.Kes., M.Kep selaku penguji II yang telah banyak

memberikan masukan serta sarannya untuk perbaika Skripsi penelitian ini

Penelitimenyadari dalam pembuatan Skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan kearah yang lebih baik di masa akan datang. Semoga skripsi bisa

bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridhanya.

Amin ya rabballalamin.

Palembang, 29 Juni 2021

peneliti

ix
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ......................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................ v
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI .......................................................... vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS ...................................................................... vii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO................................................................. viii
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.4.1 Tujuan umum .................................................................... 5
1.4.2 Tujuan khusus.................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 6
1.5.1 Bagi UPTD Puskesmas Totorejo ....................................... 6
1.5.2 Bagi STIK Bina Husada .................................................... 6
1.5.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................. 6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 ASI Eksklusif .............................................................................. 8
2.1.1 Definisi ASI Eksklusif .................................................... 8
2.1.2 Manfaat ASI Eksklusif .................................................... 9
2.1.3 Komposisi Gizi dalam ASI ............................................. 11
2.1.4 Produksi ASI ................................................................... 12
2.1.5 Penyimpanan ASI ........................................................... 13
2.2 Bayi ............................................................................................. 15
2.3 Konsep Keluarga......................................................................... 17
2.3.1 Definisi Keluarga ............................................................ 17
2.3.2 Fungsi Keluarga .............................................................. 17

x
2.3.3 Dukungan Keluarga ........................................................ 18
2.4 Penelitian Terkait ........................................................................ 19
2.5 Kerangka Teori ........................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 24
3.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 24
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................... 25
3.5 Definisi Operasional ................................................................... 27
3.6 Hipotesis ..................................................................................... 29
3.7 Etika Penelitian ........................................................................... 29
3.8 Prosedur Penelitian ..................................................................... 30
3.9 Pengolahan Data ........................................................................ 31
3.10 Analisa Data ................................................................................ 32

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Puskesmas Totorejo ...................................... 34
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................... 36
4.2.1 Analisis Univariat ........................................................... 36
4.2.1.1 Karakteristik Responden........ ............................. 36
4.2.1.2 Dukungan Emosional........ .................................. 37
4.2.1.3 Dukungan Penilaian/Penghargaan ...................... 37
4.2.1.4 Pemberian ASI Eksklusif........ ............................ 38
4.2.2 Analisis Bivariat .............................................................. 39
4.3 Pembahasan ................................................................................ 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ..................................................................................... 48
5.2 Saran ......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

3.1 Definisi Operasional............................................................................ 27


4.1 Distribusi Frekuensi Usia Bayi ........................................................... 36
4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin .................................................... 36
4.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional ........................................ 37
4.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian/penghargaan ..................... 38
4.5 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif .................................. 38
4.6 Hubungan Dukungan Emosional dengan Pemberian ASI Eksklusif .. 39
4.7 Hubungan Dukungan Penilaian dengan Pemberian ASI Eksklusif .... 40

xii
DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan Halaman


2.1 Kerangka Teori......................................................................................... 23
3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 25

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Kesediaan Responden


Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Surat Persetujuan Pembimbing
Lampiran 4 : Surat ACC Judul Penelitian
Lampiran 5 : Surat Pengambilan Data Awal Dari STIK Bina Husada
Lampiran 6 : Surat Penelitian Dari STIK Bina Husada
Lampiran 7 : Surat Selesai Penelitian
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

xiv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri alami dari seluruh makhluk

hidup. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh optimalisasi

tumbuh kembang di setiap fase yang dilalui (Fikawati, 2020). Untuk memenuhi setiap

fase tumbuh kembang dibutuhkan makanan yang bernutrisi, makanan yang paling

utama dan terbaik untuk tumbuh kembang bayi adalah ASI yang kandungannya

sangat banyak dengan nutrisi (Agustin, 2018). World Health Organization

menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang

terbaik (Walyani, 2020).

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang

dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI mampu memberikan

perlindungan baik secara aktif maupun pasif, ASI juga mengandung zat anti-infeksi

sehingga bayi akan terlindung dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan

oleh bakteri, virus, jamur atau parasite (Walyani, 2021).

Walaupun banyak manfaat dan keunggulan dari pemberian ASI eksklusif, namun

masih banyak ibu yang menjadikan proses menyusui sebagai halangan untuk

memberikan ASI Eksklusif pada anaknya, padahal proses menyusui sebaiknya

menjadi hal yang wajar dan natural yang harus dipenuhi jika tidak ada halangan yang

signifikan (Paramashanti, 2019). Banyak factor yang mempengaruhi ibu dalam

1
2

pemberian ASI, salah satunya adalah dukungan keluarga, Keluarga merupakan suatu

kumpulan dua orang atau lebih yang telah hidup bersama dengan keterikatan aturan

dan emosional dan individu mempunyai peran masingmasing yang merupakan bagian

dari keluarga ( friedman, 2013).

Dukungan keluarga merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan kepada

anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu

membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram.

Dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita

yang sakit (Misgiyanto & Susilawati, 2014). Dukungan keluarga merupakan

dukungan yang paling utama dalam pemberian ASI eksklusif, karena dukungan

merupakan unit dasar dalam masyarakat yang membentuk suatu hubungan kasih

sayang antara manusia sehingga keluarga mempunyai peran penting dalam pemberian

ASI eksklusif (Sulistyowati, 2020).

Data statistik kesehatan menjelaskan bahwa capaian pemberian ASI eksklusif

pada bayi 0 sampai dengan 6 bulan didapatkan capaian ASI eksklusif tahun 2019

sebesar 66,69%, meningkat pada tahun 2020 yaitu sebanyak 69,62% dan pada tahun

2021 yaitu sebanyak 71,58%. Sedangkan data sumatera selatan tahun 2019 terdapat

64,39% capaian pemberian ASI eksklusif, meningkat pada tahun 2020 yaitu 68,06%

dan tahun 2021 sebesar 69,93% (Data Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan,

2022).

Pernyataan diatas didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ummah

(2021) dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga pada ibu bekerja dengan
3

keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dengan hasil kajian literatur dari lima artikel

terdapat tiga artikel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan

keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Dukungan keluarga sangat penting bagi

ibu menyusui, karena hal tersebut dapat meningkatkan keyakinan ibu untuk

memberikan ASI eksklusif. Ibu bekerja perlu mendapatkan dukungan keluarga serta

dukungan dari atasan kerja untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Supriyanto (2021) dengan judul penelitian yaitu

hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan,

dengan hasil dari studi literatur ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga

dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dengan demikian peneliti

menemukan bahwa dukungan keluarga berpengaruh terhadap pola pemberian ASI,

ibu yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua,

maupun keluarga lainnya akan berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran

positif terhadap bayi sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian

memikirkan bayi dengan penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif

kepada bayinya.

Studi awal yang dilakukan peneliti terkait data balita di UPTD Puskesmas

Totorejo didapatkan data bayi usia 0-6 bulan pada tahun 2020 yaitu sebanyak 346

bayi, dan meningkat pada tahun 2021 yaitu sebanyak 379 bayi. Peneliti juga

melakukan wawancara pada beberapa ibu yang memiliki bayi yang sedang berada di

UPTD Puskesmas Totorejo terkait dukungan dari pihak keluarga dalam pemberian

ASI eksklusif didapatkan informasi bahwa dari 7 orang ibu yang diwawancarai
4

terdapat 4 ibu yang menyatakan tidak mendapatkan dukungan keluarga secara

optimal dikarenakan tidak tinggal berdekatan dengan orang tua ataupun mertua, orang

tua atau mertua sdh tua. 3 orang ibu lainnya menyatakan bahwa mendapatkan

dukungan dari keluarga yang ada dirumah (Data UPTD Puskesmas Totorejo, 2022).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif

pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU

Timur Tahun 2022.

1.2 Rumusan Masalah

Capaian pemberian ASI eksklusif memang meningkat dari tahun ke tahun, namun

masih belum optimal, banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI secara eksklusif

karena berbagai alasan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada beberapa ibu yang

memiliki bayi yang sedang berada di UPTD Puskesmas Totorejo terkait dukungan

dari pihak keluarga dalam pemberian ASI eksklusif didapatkan informasi bahwa dari

7 orang ibu yang diwawancarai terdapat 4 ibu yang menyatakan tidak mendapatkan

dukungan keluarga secara optimal dikarenakan tidak tinggal berdekatan dengan orang

tua ataupun mertua, orang tua atau mertua sdh tua. 3 orang ibu lainnya menyatakan

bahwa mendapatkan dukungan dari keluarga yang ada dirumah. Berdasarkan latar

belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu hubungan dukungan keluarga

dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan

Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022.


5

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian adalah

“adakah hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di

UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun

2022”

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif

pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU

Timur.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya distribusi frekuensi Karakteristik responden (Umur dan jenis

kelamin bayi di UPTD Peskesmas Totorejo Belitang II Kabupaten OKU Timur

2. Diketahuinya distribusi Frekuensi dukungan emosional ibu bayi di UPTD

Puskesmas Totorejo Belitang II Kabupaten OKU Timur

3. Diketahuinya distribusi frekuensi dukungan penilaian/penghargaan ibu bayi di

UPTD Puskesmas Totorejo Belitang II Kabupaten OKU Timur

4. Diketahuinya distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif bada bayi di UPTD

Puskesmas Totorejo Belitang II Kabupaten OKU Timur


6

5. Diketahuinya hubungan dukungan emosional dengan pemberian ASI Eksklusif

pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU

Timur

6. Diketahuinya hubungan dukungan penilaian/penghargaan dengan pemberian ASI

Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II

Kabupaten OKU Timur

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi UPTD Puskesmas Totorejo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan

tambahan referensi bacaan bagi perawat dan juga pegawai puskesmas totorejo tentang

pentingnya pemberian ASI pada bayi secara eksklusif.

1.5.2Bagi STIK Bina Husada Palembang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan bagi mahasiswi

dan mahasiswa STIK Bina husada khususnya bagi yang akan melakukan penelitian

terkait pemberian ASI Eksklusif.

1.5.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan akan beguna bagi peneliti selanjutnya yang

juga akan melakukan penelitian tentang pentingnya ASI eksklusif dan dukungan

keluarga dengan desain penelitian serta metode yang berbeda.


7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam area keperawatan anak. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui “hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif

pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU

Timur tahun 2022”. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai dengan

25 juni tahun 2022 dan dilakukan di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang

II Kabupaten OKU Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki

bayi yang datang ke UPTD Puskesmas Totorejo kecamatan belitang II Kabupaten

OKU Timur. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 responden, teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik pengambilan sampel

secara Accidental sampling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariate menggunakan

uji Chi Square.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI Eksklusif

2.1.1 Definisi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air susu ibu) secara eksklusif

adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30 menit post natal (setelah lahir)

sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti : susu formula, sari buah, air

putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti buah-buahan, biscuit,

bubur susu, bubur nasi dan nasi tim (Walyani & Puwoastuti, 2021).

Menurut World Health Organization, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI

saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI

dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif selama 6

bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah

tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun Negara (Maritalia, 2014).

World Health Organization dan UNICEF merekomendasikan kepada para

ibu, bila memungkinkan memberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan dengan

menerapkan (Sutanto, 2021) :

1. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi

2. ASI Eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan

atau minuma

8
9

3. ASI diberikan ondemand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam

4. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot

2.1.2 Manfaat ASI Eksklusif

Menurut Sutanto (2021) dibandingkan dengan yang lain, ASI memiliki

beberapa keunggulan yaitu :

1. Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan gizi bayi

2. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal

3. Mengandung berbagai zat antibody sehingga mencegah terjadinya infeksi

4. Tidak mengandung laktoglobulin yang dapat menyebabkan alergi

5. Ekonomis dan praktis, tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan dalam

keadaan segar serta bebas dari kuman.

Menurut Wiji (2013), terdapat beberapa manfaat dari pemberian ASI secara

Eksklusif yaitu antara lain :

1. Bagi Bayi

a. Dapat memulai kehidupannya dengan baik

b. Mengandung antibody

c. ASI mengandung komposisi yang tepat


10

d. Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu

dan bayi

e. Terhindar dari alergi

f. ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi

2. Bagi Ibu

a. Alat kontrasepsi, pemberian ASI dapat menjadi kontrasepsi alami hal ini

terjadi karena hisapan mulut bayi pada putting susu ibu merangsang ujung

saraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolactin,

prolactin masuk ke indung telur dan menekan produksi estrogen akibatnya

tidak ada ovulasi.

b. Aspek kesehatan ibu, isapan bayi merangsang terbentuknya oksitosin,

oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan

pasca persalinan, penundaan haid dan berkurangnya prevalensi anemia

defisiensi besi, kejadian karsinoma mammae pada ibu menyusui lebih

rendah disbanding yang tidak menyusui.

c. Aspek penurunan berat badan, ibu menyusui eksklusif lebih mudah dan

lebih cepat kembali ke berat badan semula, dengan menyusui tubuh akan

menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang

berfungsi sebagai cadangan tenaga akan terpakai

d. Ungkapan kasih sayang

3. Bagi Keluarga
11

a. Aspek ekonomi, memberikan ASI pada bayi dapat mengurangi

pengeluaran keluarga terhadap pembelian susu formula

b. Aspek psikologi, kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih

jarang

c. Aspek kemudahan karena ASI cenderung praktis diberikan dan selalu

tersedia

4. Bagi Negara

a. menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi

b. menghemat devisa Negara

c. peningkatan kualitas generasi penerus

2.1.3 Komposisi Gizi dalam ASI

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, kandungan gizi dari ASI sangat

khusus dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan bayi, ASI dibedakan dalam 3

stadium (Maritalia, 2014) :

a. Kolostrum

Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolostrum ini disekresi

oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari keempat pasca

persalinan. Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket dan

berwarna kekuningan. Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam,

vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibody yang tinggi dari pada ASI
12

matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.

Protein utama pada kolostrum adalah immunoglobulin (IgG, IgA, dan IgM)

yang digunakan sebagai zat antibody untuk mencegah dan menetralisir

bakteri, virus, jamur dan parasite.

b. ASI Transisi / Peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI

matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selama 2 minggu, volume ari

susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar

immunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa

meningkat.

c. ASI Matur

ASI matur disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. ASI matur tampak

berwarna putih. Kandungan ASI matur relative konstan, tidak menggumpal

bila dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit

pertama disebut foremilk, foremilk lebih encer, foremilk mempunyai

kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air.

Selanjutnya air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak

dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan cepat kenyang (maritalia, 2014).
13

2.1.4 Produksi ASI

Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan

mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar pituitary

anterior untuk memproduksu sejumlah prolactin, hormone utama yang mengandalkan

pengeluaran air susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada let down

replex, dimana hisapan putting dapat merangsang kelenjar pictuitary posterior untuk

menghasilkan hormone oksitosin yang dapat merangsang serabut otot halus di dalam

dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar (Walyani,

2020).

Kegagalan dalam perkembangan payudara secara fisiologis untuk menampung

air susu sangat jarang terjadi, payudara secara fisiologis merupakan tenunan aktif

yang tersusun seperti pohon tumbuh didalam putting dengan cabang yang menjadi

ranting semangkin mengecil. Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir ke

dalam cabang-cabang besar menuju saluran kedalam putting. Secara visual payudara

dapat digambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang

mengeksresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu. Bila sel-sel mioepitelia

didalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut terpencar dan mengeluarkan

susu kedalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang lebih besar, yang secara

perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk sinus lactitereous. Pusat dari

areola adalah pitingnya yang tidak kaku, letaknya dan dengan mudah dihisap (masuk

kedalam) mulut bayi (Walyani, 2020).


14

2.1.5 Penyimpanan ASI

Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan

ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Bagi ibu yang bekerja

tidak perlu dihentikan menyusui. Ibu bekerja harus tetap memberikan ASInya dan

jika memungkinkan, ASI dapat diperah kemudian disimpan. Cara penyimpanan ASI

yaitu sebagai berikut (Sutanto, 2020) :

1. ASI dapat disimpan dalam botol atau gelas atau plastik

2. ASI yang disimpan di dalam Frezezer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak

digunakan lagi setelah 2 hari

3. ASI beku perlu dicairkan terlebih dahulu dalam lemari es 40C

4. ASI beku tidak boleh dimasak atau dipanaskan hanya dengan merendam

dengan air hangat saja

5. Petunjuk umum untuk penyimpanan ASI dirumah :

a. Cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir

b. Setelah diperas, ASI dapat disimpan dilemari es atau frezzer

c. Tulis hari, tanggal dan jam saat diperas

6. Jika ruangan tidak ber-AC, lama penyimpanan tidak lebih dari 4 jam. Jika

ruangan ber AC bisa sampai 6 jam. Suhu ruangan ber AC tersebut harus

stabil. Misalnya AC tidak mati sama sekali selama botol ASI ada didalamnya

7. Jika segera disimpan dilemari es, ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari dalam

suhu lemari es, syaratnya ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan

makanan lain
15

8. Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI

hasisl pompa, maka senaiknya ASI jangan disimpan lebih dari 3x24 jam

9. Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI

dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu

10. ASI hasil pompa dapat disimpan dengan aman pada suhu kamar maksimum

25oC selama 4 jam, dalam lemari es pada suhu 4oC dapat disimpan selama 72

jam, dalam pembeku (frezzer) pada suku -20oC selama 3-6 bulan

11. Jangan lupa untuk selalu mencantumkan tanggal dilakukannya pemerahan

ASI pada botol susu.

2.2 Bayi

Bayi adalah periode awal atau tahapan pertama dari kehidupan seorang

manusia. Periode ini dimulai setelah seorang manusia dilahirkan dari rahim seorang

ibu. Pada periode ini, bayi mengalami perkembangan otak dan fisik yang amat pesat.

Hal itulah yang membuat masalah perkembangan otak dan fisik bayi selalu jadi

perhatian utama. berikut ini adalah tumbuh kembang seorang anak dari sejumlah

aspek perkembangan anak usia dini (Parameshanti, 2019).

1) Aspek perkembangan fisik

Aspek perkembangan fisik ini akan membicarakan mengenai perkembangan

motorik. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang dalam hal

kemampuan gerak seorang anak. Perkembangan dalam aspek ini berkembang

sejalan dengan kematangan saraf serta otot anak. Kematangan saraf ini membuat
16

setiap gerakan sesederhana apapun menjadi perwujudan dari hasil pola interaksi

yang kompleks. Interaksi yang kompleks ini terjadi antara berbagai bagian serta

sistem itu dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan

perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat saraf

dan otot.

2) Aspek perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif anak adalah ranah yang mencakup kegiatan mental atau

otak. Ranah kognitif ini berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk

kemampuan menghapal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis

serta kemampuan mengevaluasi sebuah isu atau kasus tertentu.

3) Aspek perkembangan bahasa

Keterampilan bahasa seorang anak akan berkembang melalui berbagai hal

keseharian yang terjadi disekitar anak. Misalnya saja suara yang didengar oleh

bayi, hal yang dilihat si bayi serta berbagai paparan yang konsisten dari beragam

pembicaraan dan bahasa orang-orang di sekitar bayi itu. Aspek perkembangan

kemampuan berbahasa ini terdiri dari dua aspek. Aspek itu yaitu kemampuan

berbahasa ekspresif serta kemampuan berbahasa reseptif. Kemampuan berbahasa

ekspresif adalah kemampuan untuk menghasilkan suara atau kata secara lisan,

isyarat atau gestur. Selain itu, bentuk-bentuk bahasa yang tertulis berfungsi untuk

menyampaikan pesan juga makin berkembang pada fase ini, sedangkan

kemampuan berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memproses dan

memahami pesan dari bahasa, baik tertulis, lisan maupun isyarat atau gestur.
17

2.3 Konsep Keluarga

2.3.1 Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan suatu kumpulan dua orang atau lebih yang telah hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran

masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman, 2013).

2.3.2 Fungsi Keluarga

Secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala

sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain

di luar rumah.

b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan

tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah

untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga

kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga

secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu

meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk

memeprtahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

produktifitas tinggi. Ini dikembangkan menjadi tugas di bidang kesehatan.


18

2.3.3 Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada anggota

keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat

penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram. Dukungan ini

merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit.

Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung akan selalu

siap memberi pertolongan dan bantuan yang diperlukan. Dukungan keluarga yang

diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga yang lainnya dalam

rangka menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuahkeluarga. Bentuk

dukungan keluarga terhadap anggota keluarga adalah secara moral atau material.

Adanya dukungan keluarga akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada

penderita dalam menghadapi proses pengobatan penyakitnya (Misgiyanto &

Susilawati, 2014).

Friedman (2013) membagi bentuk dan fungsi dukungan keluarga menjadi 4 dimensi

yaitu :

1. Dukungan Emosional

Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan

damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap

emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang

diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian,

mendengarkan dan didengarkan. Dukungan emosional melibatkan ekspresi


19

empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau

bantuan emosional.

2. Dukungan Instrumental

Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan sumber

pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal kebutuhan

keuangan, makan, minum, dan istirahat.

3. Dukungan Informasional

Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai pemberi

informasi, dimana keluarga menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,

informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Aspek-aspek

dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian

informasi.

4. Dukungan Penilaian atau penghargaan

Dukungan penghargaan atau penilaian adalah keluarga bertindak

membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan

validator identitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

penghargaan, dan perhatian.

2.4 Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fannami (2021) dengan judul hubungan

dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui,


20

dengan hasil penelitian yaitu pemberian ASI eksklusif sebagian besar

memberikan (54%). Dukungan Keluarga hampir setengahnya menunjukan

cukup (45.8%). hasil uji statistic Spearman Rank didapat hasil p value =

0,000 < α (0,05) yang menyatakan ada hubungan hubungan dukungan

keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui.

2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sary (2020) dengan judul penelitian

hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif di PMB UPI

Marlina Amd. Kep Tanjung Selor Kalimantan Utara, dengan hasil penelitian

yaitu di PMB Upi Marlina sebagian ibu memberikan ASI Ekslusif yaitu

sebanyak 74,6%. Sedangkan yang tidak memberikan ASI eksklusif sekitar

25,4%. Ibu menyusui yang di dukung keluarga adalah sebesar 50,8 %,

sedangkan yang kurang didukung adalah sebesar 49,2%.

3. Penelitian lainnya dilakukan oleh Ummah (2021) dengan judul penelitian

hubungan dukungan keluarga pada ibu bekerja dengan keberhasilan

pemberian ASI Eksklusif, dengan hasil kajian literatur dari lima artikel

terdapat tiga artikel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Dukungan keluarga

sangat penting bagi ibu menyusui, karena hal tersebut dapat meningkatkan

keyakinan ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Ibu bekerja perlu

mendapatkan dukungan keluarga serta dukungan dari atasan kerja untuk

keberhasilan pemberian ASI eksklusif.


21

4. Penelitian lainnya dilakukan oleh Supriyanto (2021) dengan judul penelitian

yaitu hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi

usia 0-6 bulan, dengan hasil dari studi literatur ini menunjukkan ada hubungan

dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan.

Dengan demikian peneliti menemukan bahwa dukungan keluarga berpengaruh

terhadap pola pemberian ASI, ibu yang mendapatkan dukungan dari

lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua, maupun keluarga lainnya akan

berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran positif terhadap bayi

sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian memikirkan bayi

dengan penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif kepada

bayinya.

5. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Anwar (2021), dengan judul hubungan

tingkat dukungan keluarga terhadap ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas

Batua Kota Makasar dengan hasil penelitian yaituhasil penelitian

menunjukkan bahwa hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI

yang mendukung sebanyak 48,5% dan tidak mendukung sebanyak

6,7%.Kesimpulan peneliti yang dapat dikemukakan yaitu terdapat hubungan

bermakna tingkat dukungan keluarga dan pemberian ASI (p value= 0,000)

dengan (α < 0,05).

6. Penelitian lainnya dilakukan oleh Wardhani (2021) dengan judul hubungan

dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui,

dengan hasil penelitian yaitu berdasarkan hasil review kelima artikel yang
22

diperoleh, sebanyak 4 jurnal (80%) menyatakan bahwa responden mendapat

dukungan keluarga dan memberika ASI eksklusif dan sebanyak 1 jurnal

(20%) menyatakan tidak mendapat dukungan dan tidak memberikan ASI

eksklusif. uji statistik menyatakan bahwa terdapat suatu hubungan yang

signifikan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada

ibu menyusui dengan. Pemberian ASI secara eksklusif sangat penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi, namun khususnya ibu primigravida

membutuhkan motivasi dan dukungan keluarga agar tetap semangat dalam

memberikan ASI eksklusif

7. Penelitian lainnya dilakukan oleh Febita (2021) dengan judul penelitian

hubungan antara dukungan suami dan keluarga dengan pemberian ASI

eksklusif pada ibu pekerja sector formal, dengan hasil penelitian yaitu hasil

penelitian tentang pemberian ASI eksklusif ini ditemukan bahwa responden

yang memberikan ASI eksklusif (58,2%) lebih banyak dibanding responden

yang tidak memberikan ASI eksklusif (41,8%). Mayoritas responden dalam

penelitian ini memberikan makanan/minuman tambahan selain ASI kepada

bayi pada usia tepat 6 bulan (52,27%) , hubungan yang signifikan antara

dukungan suami mengenai ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI

eksklusif dengan nilai p-value = 0,000


23

2.5 Kerangka Teori

Bagan 2.1

Kerangka Teori

Faktor Perilaku Kesehatan :


1. Faktor Intrinsik
a. Umur Dukungan Keluarga :
b. Intelegensi 1. Dukungan
c. Tingkat emosional emosional
2. Faktor Ekstrinsik 2. Dukungan
a. Lingkungan Pemberian ASI
instrumental
b. Pendidikan Eksklusif
3. Dukungan
c. Sosial ekonomi informasional
d. Kebudayaan 4. Dukungan
e. Keluarga penghargaan
f.

Sumber : Modifikasi teori Notoadmodjo (2012), Friedman (2013) dan Sutanto (2021)
24

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan

pendekatancross-sectional, dimana penelititian ini bertujuan untuk melihat gambaran

fenomena yang terjadi pada salah satu populasi tertentu dan tidak membandingkan

satu kelompok dengan kelompok lainnya (Pinzon, 2021). Pada penelitian ini peneliti

ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif

pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU

Timur Tahun 2022.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai dengan 25 Juni tahun

2022 di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur.

3.3 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep merupakan hasil identifikasi yang sistematis dan analisis

yang kritis terhadap teori-teori yang ada dikaitkan dengan masalah penelitian yang

diikat (Sucipto, 2020).Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah hubungan

dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas

Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022.

24
25

Bagan 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Pemberian ASI
Dukungan emosional
Eksklusif Pada Bayi

Dukungan penilaian
atau penghargaan

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan elemen/subjek riset yang mempunyai karakteristik

tertentu sesuai dengan domain (ranah) dan tujuan penelitian (Pinzon, 2021). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan di UPTD

Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur yang berjumlah

379 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan subjek-subjek dari populasi aktual yang benar-benar akan

diteliti oleh peneliti. Dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili
26

populasinya (Pizon, 2021). Jumlah besar sample pada penelitian ini menggunakan

rumus Slovin adalah sebagai berikut :

N
n= N.𝑒 2 +1

Keterangan

n = jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e2 = Tingkat kepercayaan yang diinginkan 0,1

N
n= N.𝑒 2 +1

379
n= 379.0,12+1

379
n= 1+3,79

379
n= 4,79

n = 79,1 sampel

dibulatkan menjadi n = 79 sampel

jadi untuk penelitian ini sampel sebesar 79 sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan tehnik accidental sampling.

Dengan kriteria sampel sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

- Bersedia menjadi responden penelitian

- Memiliki bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan

- Datang ke UPTD Puskesmas Totorejo


27

Kriteria Eksklusi :

- Tidak bersedia menjadi responden penelitian

- Memiliki bayi berusia lebih dari 6 bulan

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur Ukur

1. Usia Usia bayi saat Cheklist Kuesioner Usia 0 sampai Nomina


Responde dilakukan 6 bulan l
n penelitian

2. Jenis Jenis Kelamin yang Cheklist Kuesioner 1.Laki-Laki Ordinal


Kelamin dimiliki oleh
2. Perempuan
responden
penelitian

3. Dukungan Dukungan dari Cheklist Kuesioner 1. mendukung, Ordinal


emosional pihak keluarga jika nilai >
secara emosional 20 poin
yang 2. tidak
Diwujudkan dalam mendukun
kepercayaan, g, jika nilai
perhatian,
28

mendengarkan dan ≤ 20 poin


didengarkan.
Sumber :
Anwar (2021)

4. Dukungan Dukungan dari Cheklist Kuesioner 3. mendukung, Ordinal


penilaian/ pihak keluarga jika nilai>
pengharga keluarga berupa 20 Poin
an penilaian/pengharg 4. tidak
aan dengan mendukun
membimbing dan g, jika
membantu nilai≤ 20
pemecahan poin
masalah,
Sumber :
memberikan
Anwar (2021)
support,
penghargaan, dan
perhatian.
5. Pemberian Pemberian ASI saja Cheklist Kuesioner 1. Eksklusif Ordinal
ASI sejak kelahiran jika hanya
Eksklusif sampai dengan usia memberika
6 bulan tanpa n ASI saja
tambahan makanan pada bayi
lainnya 2. Tidak
eksklusif
jika
memberika
n makanan
lain selain
29

ASI pada
bayi

Sumber :
Anwar (2021)

3.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian (Sujarweni,

2020). Hipotesa dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi

di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun

2022.

3.7 Etika Penelitian

Pada saat akan melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti menentukan etika

penelitian terhadap responden yang akan diteliti antara lain sebagai berikut :

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Sebelum responden menandatangani lembar persetujuan penelitian, peneliti

memberikan informasi kepada responden tentang tujuan penelitian dan dalam

pengisian kuesioner ini dilakukan dengan keadaan sadar, kemudian peneliti

memberikan lembar persetujuan kepada responden untuk ditandatangani


30

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Peneliti menjaga rahasia identitas responden dengan tidak menyantumkan nama

(cukup dengan kode responden) pada setiap kuesioner. Peneliti juga menjaga

kerahasiaan data penelitian dengan menyimpannya pada file / komputer pribadi

yang tidak memungkinkan diakses orang lain.

3. Tanpa Nama (Anonymity)

Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada

masing-masing lembar tersebut.

3.8 Prosedur Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan melakukan penelitian

secara langsung pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang datang ke UPTD

Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II dengan menjelaskan kuesioner penelitian

dan melakukan wawancara secara langsung. Langkah-langkah penelitian yang

dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Peneliti menjaga protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 berupa

mencuci tangan/memakai handsanitaizer, menggunakan masker dan menjaga

jarak fisik.

b. Peneliti memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada responden

c. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada responden


31

d. Peneliti mengajukan lembar informed concentkepada responden penelitian dan

meminta responden penelitian mengisi dan menandatangani jika setuju

e. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian pada pasien serta keluarga pasien

f. Peneliti dibantu dengan 2 orang enumerator yaitu teman sebagai dokumentasi

penelitian dan pencatat serta membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

g. Setelah selesai melakukan penelitian, peneliti memberikan salam dan

mengucapkan terima kasih pada pasien dan keluarga yang mendampingi.

3.9 Pengolahan Data

Pada tahapan pengolahan data, setelah semua data penelitian telah terkumpul

maka dilakukan klasifikasi dalam beberapa kelompok menurut variabel yang ada,

data yang terkumpul pada penelitian ini akan diolah melalui langkah sebagai berikut :

1. Editing

Peneliti melakukan kegiatan untuk pengecekan lembar kuesioner, apakah sudah

lengkap terisi, penulisan jelas dan relevan. Dalam penelitian ini peneliti mengecek

lembar kuesioner berupa identitas responden dan kelengkapan responden sehingga

apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi oleh peneliti.

2. Coding

Setelah melakukan editing data maka peneliti akan melanjutkan dengan

memberikan kode identitas responden untuk menjaga kerahasiaan identitas

responden. Menetapkan kode skoring untuk jawaban responden atau hasil observasi

yang telah dilakukan.


32

3. Processing

Proses pengentryan data dari kuesioner ke program komputer agar dapat

dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memasukkan data yang sudah diberi kode

sebelumnya yang sudah dikelompokan oleh peniti, dan penliti menggunakan SPSS.

4. Cleaning

Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan pengecekan kembali data yang

dientri kedalam komputer tidak terdapat kesalahan. Peneliti mengecek kembali data-

data yang sudah dimasukkan dalam komputer untuk memastikan tidak terdapat

kesalahan dalam data sehingga apabila apabila terdapat ketidaksesuaian maka peneliti

akan melengkapinya kembali.

3.10Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat merupakan analisis yang bertujuan untuk menggambarkan

informasi pada masing-masing variable penelitian (Nugroho, 2020). Analisa data

yang disajikan adalah distribusi frekuensi dukungan emosional dan dukungan

penilaian/penghargaan dan distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif.

2. Analisa Bivariat

Pengolahan data akan dilakukan secara komputerisasi untuk mengetahui

hubungan antar variable penelitian yaitu variabel independen terhadap variabel

dependen yang diteliti. Analisis bivariate pada penelitian ini di uji dengan
33

menggunkan ujiChi Square dengan program komputer SPSS. Untuk melihat hasil

kemaknaan menghitung statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Apabila nilai

p<0,05(ada hubungan yang bermakna) sedangkan penerimaan terhadap hipotesa

apabila nilai p> 0,05 ( tidak ada hubungan yang bermakna).


34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Puskesmas Totorejo

UPTD Puskesmas Totorejo dibangun pada tahun 1990 oleh pemerintah

Kabupaten Ogan Komering Ulu yang kala itu status UPTD Puskesmas Totorejo

masih menjadi Pustu Totorejo dalam wilayah kerja Puskesmas Purwodadi. Pada

tahun 1993 mulai pembangunan gedung untuk Puskesmas Totorejo dan mulai

beroperasi padas tanggal 1 April 1994. UPTD Puskesmas Totorejo bertempat di Desa

Raman Jaya Kecamatan BelitangII Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan

yang terletak pada titik koordinat lat-long 3,943946 -104,911458 dengan batas-batas

wilayah kerja sebagai berikut:

- Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Cahya Maju,

Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI.

- Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Purwodadi

Kecamatan Belitang Mulya.

- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Burnai Mulya.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Nusa Bakti.

Dengan Luas wilayah Kecamatan Belitang II yaitu 13.895.5 Km².

34
35

Visi UPTD Puskesmas Totorejo

”Mewujudkan UPTD Puskesmas Totorejo yang berkualitas, mandiri,

menuju Belitang II Sehat”

Misi UPTD Puskesmas Totorejo

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan

masyarakat untuk hidup sehat

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau

3. Meningkatkan kemitraan ke semua pihak

4. Melaksanakan registrasi dan akreditasi puskesmas untuk memberikan

pelayanan paripurna.

Strategi UPTD Puskesmas Totorejo

Strategi utama yang dipakai untuk mencapai visi tersebut adalah :

- Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan

sehat.

- Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas.

- Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.


36

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Univariat

4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Distribusi frekuensi karakteristik responden (usia dan jenis kelamin bayi) dapat

dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1
Distribusi FrekuensiUsia Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan
Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022

No Usia Bayi Frekuensi (n) Persentase (%)

1 1 Bulan 1 1,3
2 2 Bulan 7 8,9
3 3 Bulan 17 21,5
4 4 Bulan 15 19,0
5 5 Bulan 23 29,1
6 6 Bulan 16 20,3

Jumlah 79 100

Sumber : Hasil Penelitian di Puskesmas Totorejo Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang diteliti

didapatkan sebagian besar bati berusia 5 bulan dengan jumlah 23 responden (29,1%).
37

Tabel 4.2
Distribusi FrekuensiJenis Kelamin Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo
Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022

No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Laki-Laki 26 32,9
2 Perempuan 53 67,1
Jumlah 79 100

Sumber : Hasil Penelitian di Puskesmas Totorejo Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang diteliti

didapatkan sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53 responden

(67,1%).

4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional

Distribusi frekuensi dukungan emosional dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut

ini:

Tabel 4.3
Distribusi FrekuensiDukungan Emosional Keluarga di UPTD Puskesmas
Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022

No Dukungan Emosional Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Mendukung 43 54,4
2 Tidak Mendukung 36 45,6
Jumlah 79 100

Sumber : Hasil Penelitian di Puskesmas Totorejo Tahun 2022


38

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang diteliti

didapatkan sebagian besar keluarga responden mendukung secara emosional yaitu

sebesar 43 responden (54,4%) lebih banyak dibandingkan yang tidak mendukung

secara emosional yaitu sebanyak 36 responden (45,6%).

4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian/Penghargaan

Distribusi frekuensi Dukungan Penilaian/Penghargaan dapat dilihat pada tabel

4.4 berikut ini :

Tabel 4.4
Distribusi FrekuensiDukungan Penilaian/Penghargaan Keluarga di UPTD
Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur
Tahun 2022

No Dukungan Frekuensi (n) Persentase (%)


Penilaian/Penghargaan
1 Mendukung 41 51,9
2 Tidak Mendukung 38 48,1
Jumlah 79 100

Sumber : Hasil Penelitian di Puskesmas Totorejo Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 79 responden didapatkan

sebagian besar keluarga responden mendukung secara penilaian/penghargaan yaitu

sebanyak 41 responden (51,9%) lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak

mendukung yaitu sebanyak 38 responden (48,1%).


39

4.2.1.3 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif

Distribusi frekuensi Pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut ini :

Tabel 4.5
Distribusi FrekuensiPemberian ASI Eksklusif di UPTD Puskesmas
Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur
Tahun 2022

No Pemberian ASI Eksklusif Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Eksklusif 45 57
2 Tidak Eksklusif 34 43
Jumlah 79 100

Sumber : Hasil Penelitian di Puskesmas Totorejo Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 79 responden sebagian besar

memberikan ASI Eksklusif pada bayi nya yaitu sebanyak 45 responden (57%), lebih

banyak dibandingkan responden yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu

sebanyak 34 responden (43%).

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat terhadap 79 responden dilakukan terhadap tiap variabel

independen dan variabel dependen bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Statistik Chi-Square.

1. Hubungan Dukungan Emosional dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi


40

Untuk mengetahui hubungan antara variabel dukungan emosional dari

keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi maka dilakukan uji chi-

Square dapat dilihat pada tabel 4.6 :

Tabel 4.6
Hubungan Dukungan Emosional Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi
di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten
OKU Timur Tahun 2022

Dukungan Pemberian ASI Eksklusif Jumlah P OR


Emosional Eksklusif Tidak Value
Eksklusif
n % n % n %
Mendukung 30 69,8 13 30,2 43 100 0,012 3,231
Tidak 15 41,7 21 58,3 36 100
Mendukung
Total 45 57 34 43 79 100

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas didapatkan bahwa dari 43 responden

yang mendapat dukugan emosional dari keluarga terdapat 30 responden (69,8%)

memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak

memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (30,2%). Dan dari

36 responden yang tidak mendapatkan dukungan emosional dari keluarga hanya

terdapat 15 responden (41,7%) yang memberikan ASI Eksklusif lebih sedikit

dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21

responden (58,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai

p value = 0,012 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan pemberian ASI
41

Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten

OKU Timur Tahun 2022 dengan nilai peluang (OR) yaitu 3,231.

2. Hubungan Dukungan Penilaian/Penghargaan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Pada Bayi

Untuk mengetahui hubungan antara variabel dukungan penilaian/penghargaan

dengan pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi maka dilakukan uji chi-Square dapat

dilihat pada tabel 4.7 :

Tabel 4.7
Hubungan Dukungan Penilaian/Penghargaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pada Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten
OKU Timur Tahun 2022

Dukungan Pemberian ASI Eksklusif Jumlah P OR


Penilaian/ Eksklusif Tidak Value
Penghargaan Eksklusif
n % n % n %
Mendukung 28 68,3 13 31,7 41 100 0,035 2,661
Tidak 17 44,7 21 55,3 38 100
Mendukung
Total 45 57 34 43 79 100

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas didapatkan bahwa dari 41 responden

yang mendapat dukugan penilaian/penghargaan dari keluarga terdapat 28 responden

(68,3%) memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak

memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (31,7%). Dan dari

38 responden yang tidak mendapatkan dukungan penilaian/penghargaan dari keluarga

hanya terdapat 17 responden (44,7%) yang memberikan ASI Eksklusif lebih sedikit
42

dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21

responden (55,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai

p value = 0,035 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ada hubungan yang bermakna antara dukungan penilaian/penghargaan dengan

pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan

Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022 dengan nilai peluang (OR) yaitu

2,661.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Hubungan Dukungan Emosional Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas didapatkan bahwa dari 43 responden

yang mendapat dukugan emosional dari keluarga terdapat 30 responden (69,8%)

memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak

memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (30,2%). Dan dari

36 responden yang tidak mendapatkan dukungan emosional dari keluarga hanya

terdapat 15 responden (41,7%) yang memberikan ASI Eksklusif lebih sedikit

dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21

responden (58,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai

p value = 0,012 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan pemberian ASI
43

Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten

OKU Timur Tahun 2022 dengan nilai peluang (OR) yaitu 3,231.

Bayi adalah periode awal atau tahapan pertama dari kehidupan seorang

manusia. Untuk mendukung pertumbuhannya, bayi membutuhkan nutrisi dari ibu

berupa ASI Eksklusif. ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air susu ibu)

secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30 menit post natal

(setelah lahir) sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti : susu formula,

sari buah, air putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti buah-

buahan, biscuit, bubur susu, bubur nasi dan nasi tim (Walyani & Puwoastuti, 2021).

Pemberian ASI eksklusif akan lebih maksimal jika ibu menyusui mendapatkan

dukungan dari pihak keluarga dan orang sekitar. Dukungan keluarga adalah bantuan

yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan

nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai,

dan tenteram. Dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang

bersifat mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang

diperlukan (Misgiyanto & Susilawati, 2014).

Salah satu bentuk dukungan keluarga yaitu dukungan secara emosional.

Dukungan emosional berupa keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk

istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek

dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi,

adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Dukungan


44

emosional melibatkan ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan

pribadi, cinta, atau bantuan emosional (Friedman, 2013).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Fannami (2021) dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI

Eksklusif pada ibu menyusui, dengan hasil penelitian yaitu pemberian ASI eksklusif

sebagian besar memberikan (54%). Dukungan Keluarga hampir setengahnya

menunjukan cukup (45.8%). hasil uji statistic Spearman Rank didapat hasil p value =

0,000 < α (0,05) yang menyatakan ada hubungan hubungan dukungan keluarga

dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui.

Penelitian selanjutnya yang juga sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Sary (2020) dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga dengan pemberian

ASI Eksklusif di PMB UPI Marlina Amd. Kep Tanjung Selor Kalimantan Utara,

dengan hasil penelitian yaitu di PMB Upi Marlina sebagian ibu memberikan ASI

Ekslusif yaitu sebanyak 74,6%. Sedangkan yang tidak memberikan ASI eksklusif

sekitar 25,4%. Ibu menyusui yang di dukung keluarga adalah sebesar 50,8 %,

sedangkan yang kurang didukung adalah sebesar 49,2%.

Berdasarkan hasil penelitian, teori terkait serta penelitian terkait diatas maka

peneliti berasumsi bahwa ibu yang sedang menyusui memerlukan dukungan secara

emosional dari orang-orang atau keluarga yang berada di sekelilingnya, dengan

adanya dukungan emosional yang diberikan oleh keluarga pada ibu menyusui, dapat

memberikan rasa aman dan nyaman serta membantu ibu lebih damai dan nyaman

dalam menyusui bayinya.


45

4.3.2 Hubungan Dukungan Penilaian/Penghargaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif

Pada Bayi

Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas didapatkan bahwa dari 41 responden

yang mendapat dukugan penilaian/penghargaan dari keluarga terdapat 28 responden

(68,3%) memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak

memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (31,7%). Dan dari

38 responden yang tidak mendapatkan dukungan penilaian/penghargaan dari keluarga

hanya terdapat 17 responden (44,7%) yang memberikan ASI Eksklusif lebih sedikit

dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21

responden (55,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai

p value = 0,035 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ada hubungan yang bermakna antara dukungan penilaian/penghargaan dengan

pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan

Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022, dengan nilai peluang (OR) yaitu

2,661.

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, kandungan gizi dari ASI sangat khusus

dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan bayi. Menurut World Health

Organization, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6

bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi

berusia 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman
46

internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi,

ibu, keluarga maupun Negara (Maritalia, 2014).

Dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayi, seorang ibu membutuhkan

dukungan dari keluarga terutama keluarga yang berada dekat dengan keberadaan ibu

menyusui. Dukungan keluarga merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang

bersifat mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang

diperlukan. Dukungan keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari

anggota keluarga yang lainnya dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi yang

terdapat dalam sebuahkeluarga. Bentuk dukungan keluarga terhadap anggota

keluarga adalah secara moral atau material. Adanya dukungan keluarga akan

berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada penderita dalam menghadapi

proses pengobatan penyakitnya (Misgiyanto & Susilawati, 2014).

Salah satu bentuk dari dukungan keluarga yaitu dukungan

penilaian/penghargaan dari keluarga. Dukungan penghargaan atau penilaian adalah

keluarga bertindak membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai

sumber dan validator identitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,

penghargaan, dan perhatian (Friedman, 2013).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ummah

(2021) dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga pada ibu bekerja

dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dengan hasil kajian literatur dari lima
47

artikel terdapat tiga artikel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Dukungan keluarga sangat

penting bagi ibu menyusui, karena hal tersebut dapat meningkatkan keyakinan ibu

untuk memberikan ASI eksklusif. Ibu bekerja perlu mendapatkan dukungan keluarga

serta dukungan dari atasan kerja untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Penelitian lainnya yang juga sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Supriyanto (2021) dengan judul penelitian yaitu hubungan dukungan keluarga

dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan, dengan hasil dari studi literatur

ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada

bayi usia 0-6 bulan. Dengan demikian peneliti menemukan bahwa dukungan

keluarga berpengaruh terhadap pola pemberian ASI, ibu yang mendapatkan

dukungan dari lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua, maupun keluarga lainnya

akan berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran positif terhadap bayi

sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian memikirkan bayi dengan

penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Berdasarkan hasil penelitian, teori terkait serta penelitian terkait diatas maka

peneliti berasumsi bahwa dengan adanya support dari keluarga berupa dukungan

penilaian/penghargaan akan membuat ibu menyusui merasa lebih dihargai dan

didengarkan serta diperhatikan di dalam lingkungan keluarga, sehingga akan

memberikan dampak yang baik terhadap pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.

Ibu menyusu akan merasa lebih nyaman dan merasa dibimbing, diperhatikan dalam

hal pemberian ASI pada bayinya, ibu tidak merasa sendirian dalam merawat bayinya.
48

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Distribusi frekuensi dukungan emosional didapatkan sebanyak 43 responden

(54,4%) mendukung dan 36 responden (45,6%) tidak mendukung

2. Distribusi Frekuensi dukungan penilaian/penghargaan didapatkan sebanyak 41

responden (51,9%) mendukung dan 38 responden (48,1%) tidak mendukung

3. Distribusi Frekuensi pemberian ASI Eksklusif didapatkan sebanyak 45 responden

(57%) memberikan ASI Eksklusif dan 34 responden (43%) tidak memberikan

ASI Eksklusif

4. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan pemberian ASI

Eksklusif pada bayi dengan p value 0,012 (< 0,05)

5. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan penilaian/penghargaan dengan

pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan p value 0,035 (< 0,05)

48
49

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut :

5.2.1 Bagi Puskesmas Totorejo

Diharapkan kepada pihak Puskesmas Totorejo untuk dapat menjadikan hasil

penelitian ini sebagai masukan bagi pemegang program agar lebih memperhatikan

dukungan keluarga dalam hal pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.

5.2.2 Bagi STIK Bina Husada Palembang

Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk dapat menjadikan hsil penelitian

ini sebagai informasi dasar tentang pentingnya dukungan keluarga dalam pemberian

ASI sehingga dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang

dukungan emosional dan penilaian/penghargaan dalam upaya meningkatkan

pemberian ASI dikalangan masyarakat sekitar..

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu

pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang dukungan keluarga

dan pemberian ASI Eksklusif dengan variabel dan metode yang berbeda.
50

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Seniwaty. 2021. Tingkat Dukungan Keluarga Terhadap Ibu Menyusui di


Wilayah Kerja Puskesmas Batua Kota Makasar. Jurnal Kesehatan Luna Raya
volume 7 nomor 2. http://jurnalstikesluwuraya.ac.id/index.php/eq/
article/view/62

Astuti, P. P. 2019. Hubungan Self Efficacy Dengan Self Care Pada Penderita. Jurnal
Stikes Icme Jombang volume 44 nomor 1. https://repo.stikesicme-
jbg.ac.id/2111/3/skripsi%20peni%20siap%20uplod.pdf

Badan Pusat Statistik. 2022. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Yang
Mendapatkan ASI Eksklusif Menurut Provinsi (Persen) Tahun 2019-2021.
https://www.bps.go.id/indicator/30/1340/1/persentase-bayi-usia-kurang-dari-
6-bulan-yang-mendapatkan-asi-eksklusif-menurut-provinsi.html

Fannami yusniar handani. 2021. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian


ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui. Repository STIKES Ngudia Husada
Madura. http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/1157/

Febita lisma hanifa alya. Syamsulhuda budi mustofa. Novia handayani. 2021.
Hubungan Antara Dukungan Suami dan Dukungan Keluarga Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Pekerja Sektor Formal. Jurnal Kesehatan
Masyarakat volume 9 nomor 2. https://ejournal3.undip.ac.id
/index.php/jkm/article/view/28853

Fikawati sandra. Ahmad syafiq. Arinda veratamala. 2020. Gizi Anak dan Remaja.
Edisi Kedua. Depok : Rajagrafindo Persada.

Friedman. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarg :; Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta : EGC

Maritalia Dewi. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.

Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.


Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho Setiyo Purwa. 2020. Analisis Data Penelitian Bidang Kesehatan.


Yogyakarta : Gosyen Publishing.
51

Paramashanti Astria Bunga. 2019. Gizi Bagi Ibu & Anak. Untuk Mahasiswa
Kesehatan dan Kalangan Umum. Yogyakarta : PT Pustaka Baru.

Pinzon Taslim Rizaldy, Dyah Wulaningsih Retno Edi. 2021. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Totorejo OKU Timur Tahun 2022

Sary octha monicha. Yuliasti eka. Hesty widyasih. 2020. Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif di PMB UPI Marlina Amd.Keb
Tanjung Selor Kalimantan Utara.http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5762/

STIK Bina Husada Palembang. 2022.Buku Panduan Penyusunan Skripsi S1


Keperawatan, Palembang

Sucipto dani Cecep. 2020. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gosyen


Publishing.

Sujarweni Wiratna V. 2020. Metodologi Penelitian Keperawatan.Yogyakarta : Gava


Media.

Supriyanto dewi laksmita adelia. Shinta kristianti. Suwoyo. 2021. Hubungan


Dukungan Keluarga Dengan Pola Pemberian ASI Pada Bayi Usia 0-6 Bulan.
Jurnal Pendidikan Kesehatan volume 10 nomor 1. https://ojs.poltekkes-
malang.ac.id/index.php/jpk/issue/view/41

Sutanto Vita Andina. 2021. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Teori Dalam
Praktik Kebidanan Profesional. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru

Ummah choirul fitri lailatul. 2021. Hubungan Dukungan Keluarga Pada Ibu Bekerja
Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif. Institutional Repository
Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/89051/

Walyani Siwi Elisabeth, Purwoastuti Endang. 2021. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
& Menyusui. Yogyakarta : PT Pustaka Baru.

Walyani Siwi Elisabeth. 2020. Perawatan Kehamilan & Menyusui Anak Pertama.
Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru.

Wardhani Kusuma Lusiana. 2021. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian


ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui. http://repository.stikesdrsoebandi.
ac.id/56/1/1
52

Wiji Natia Rizki. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
53

SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan STIK Bina Husada Palembang.
Nama : Eli Purwanti
NPM : 20142019025.P
Dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten
OKU Timur Tahun 2022. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
menimbulkan akibat yang merugikan bagi saya dan jawaban yang saya berikan
adalah jawaban yang sebenarnya sesuai dengan apa yang saya ketahui tanpa ada
paksaan dari pihak lain.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Juni 2022

Peneliti Responden

(Eli Purwanti)
54

KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA BAYI DI UPTD PUSKESMAS TOTOREJO
KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN 2022

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Tanggal pengisian :

Petunjuk pengisian :

a. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan alternative jawaban yang tersedia

sebelum menjawab pertanyaan dibawah ini.

b. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan

pendapat dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia.

c. Sebelum mengumpulkan kuesioner ini, periksa dan baca sekali lagi serta yakinkan

bahwa pertanyaan telah terjawab semuanya.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur responden :

2. Alamat :

3. Anak Ke/Jumlah anak :


55

B. DUKUNGAN KELUARGA

Dukungan Emosional
TP : Tidak Pernah
P : Pernah
KD : Kadang-kadang
SR : Sering
SL : Selalu
No Pernyataan TP P KD SR SL
1 Keluarga (suami, ibu, ibu mertua, dan orang
yang tinggal serumah) tidak mendengarkan
keluhan-keluhan yang ibu sampaikan pada saat
bayi berusia 0-6 bulan
2 Keluarga menghidupkan musik/ TV di rumah
agar suasana nyaman ketika ibu menyusui bayi.
3 Keluarga tidak meyakinkan ibu bahwa ibu
dapat menyusui bayi pada saat bayi berusia 0-6
bulan
4 Keluarga menjaga perasaan ibu dan
menyenangkan hati ibu pada saat bayi berusia
0-6 bulan
5 Keluarga tidak memberitahu ibu agar tidak
takut bentuk payudara menjadi jelek, tidak
kencang atau kendor setelah menyusui bayi.
6 Keluarga terlihat senang dan memberikan
pujian ketika ibu sedang menyusui bayi.
7 Keluarga ibu menanyakan keadaan ibu dan
bayi
8 Keluarga percaya terhadap masalah yang
56

dihadapi ketika menyusui bayi.

C. Dukungan Penilaian/Penghargaan

TP : Tidak Pernah
P : Pernah
KD : Kadang-kadang
SR : Sering
SL : Selalu
No Pernyataan TP P KD SR SL
1 Keluarga mengingatkan ibu untuk menyusui
bayi setiap dua jam sekali.
2 Keluarga memberikan pujian kepada ibu
karena sudah menyusui bayi
3 Keluarga ibu membantu menangani
permasalahan menyusui.
4 Keluarga mendampingi ibu untuk konsultasi
kepada tenaga kesehatan ketika menemukan
permasalahan menyusui.
5 Keluarga memarahi ibu ketika ibu mengeluh
kesulitan menyusui bayi
6 Keluarga tidak memberikan contoh ibu
(tetangga) yang telah berhasil menyusui bayi
selama enam bulan pertama.
7 Keluarga memberikan pengertian yang jelas
mengenai permasalahan menyusui yang
dikeluhkan ibu.
57

8 Keluarga tidak memberikan dukungan terhadap


keputusan ibu untuk menyusui bayi.

D. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Ibu memberikan susu formula pada saat bayi berusia 0-6
bulan
2 Ibu tidak pernah memberikan air tajin pada saat bayi
berusia 0-6 bulan.
3 Ibu tidak pernah mengoleskan madu ke mulut bayi pada
saat bayi berusia 0-6 bulan
4 Ibu pernah memberikan air teh atau air gula pada saat
bayi berusia 0-6 bulan
5 Ibu tidak pernah memberikan air putih pada saat bayi
berusia 0-6 bulan.
6 Ibu pernah memberikan pisang kepada bayi pada saat
bayi berusia 0-6 bulan.
7 Ibu tidak pernah memberikan buah pepaya ataupun buah
lainnya kepada bayi pada saat bayi berusia 0-6 bulan
8 Ibu pernah memberikan biskuit kepada bayi pada saat
bayi berusia 0-6 bulan.
9 Ibu pernah memberikan bubur nasi atau bubur nasi tim
kepada bayi pada saat bayi berusia 0-6 bulan
10 Ketika bayi menangis di malam hari, Ibu memberikan
susu formula atau makanan tambahan lain pada saat
bayi berusia 0-6 bulan.
Sumber : Kinasih, 2017
58

Frequencies

Usia
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
1 1 1.3 1.3 1.3
2 7 8.9 8.9 10.1
3 17 21.5 21.5 31.6
Valid 4 15 19.0 19.0 50.6
5 23 29.1 29.1 79.7
6 16 20.3 20.3 100.0
Total 79 100.0 100.0

JenisKelamin
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Laki-Laki 26 32.9 32.9 32.9
Valid Perempuan 53 67.1 67.1 100.0
Total 79 100.0 100.0

Frequency Table

DukunganEmosional
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Mendukung 43 54.4 54.4 54.4
Tidak 36 45.6 45.6 100.0
Valid
Mendukung
Total 79 100.0 100.0
59

DukunganPenilaian
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Mendukung 41 51.9 51.9 51.9
Tidak 38 48.1 48.1 100.0
Valid
Mendukung
Total 79 100.0 100.0

PemberianASIEksklusif
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Eksklusif 45 57.0 57.0 57.0
Tidak 34 43.0 43.0 100.0
Valid
Eksklusif
Total 79 100.0 100.0
60

Histogram
61
62
63
64

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
DukunganEmosional * 79 100.0% 0 0.0% 79 100.0%
PemberianASIEksklusi
f
65

DukunganEmosional * PemberianASIEksklusif Crosstabulation

PemberianASIEksklusif Total
Eksklusif Tidak
Eksklusif
Mendukung 30 13 43
DukunganEmosion
Tidak 15 21 36
al
Mendukung
Total 45 34 79

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.312a 1 .012
b
Continuity Correction 5.217 1 .022
Likelihood Ratio 6.376 1 .012
Fisher's Exact Test .022 .011
Linear-by-Linear 6.232 1 .013
Association
N of Valid Cases 79
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.49.
b. Computed only for a 2x2 table
66

Risk Estimate
Value 95% Confidence
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for 3.231 1.276 8.178
DukunganEmosional
(Mendukung / Tidak
Mendukung)
For cohort 1.674 1.085 2.584
PemberianASIEksklusi
f = Eksklusif
For cohort .518 .305 .882
PemberianASIEksklusi
f = Ridak Eksklusif
N of Valid Cases 79

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
DukunganPenilaian * 79 100.0% 0 0.0% 79 100.0%
PemberianASIEksklusi
f
67

DukunganPenilaian * PemberianASIEksklusif Crosstabulation

PemberianASIEksklusif Total
Eksklusif Tidak
Eksklusif
Mendukung 28 13 41
DukunganPenilaia
Tidak 17 21 38
n
Mendukung
Total 45 34 79

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.464a 1 .035
b
Continuity Correction 3.555 1 .059
Likelihood Ratio 4.502 1 .034
Fisher's Exact Test .043 .029
Linear-by-Linear 4.407 1 .036
Association
N of Valid Cases 79
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.35.
b. Computed only for a 2x2 table
68

Risk Estimate
Value 95% Confidence
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for 2.661 1.063 6.659
DukunganPenilaian
(Mendukung / Tidak
Mendukung)
For cohort 1.527 1.013 2.301
PemberianASIEksklusi
f = Eksklusif
For cohort .574 .337 .977
PemberianASIEksklusi
f = Ridak Eksklusif
N of Valid Cases 79
69

REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN


PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN
KEKAMBUHAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS
TOTOREJO KECAMATANG BELITANG II KABUPATEN
OKU TIMUR TAHUN 2022

No Inisial Usia Bayi Dukungan Dukungan Asi Eksklusif


Responden Emosional Penilaian/
Penghargaan
1 Da 5 Bulan 40 35 Eksklusif
2 Se 3 Bulan 20 18 Tidak Eksklusif
3 Ng 2 Bulan 37 34 Eksklusif
4 Ka 6 Bulan 40 35 Eksklusif
5 Ra 3 Bulan 37 34 Tidak Eksklusif
6 An 5 Bulan 35 30 Tidak Eksklusif
7 Ia 4 Bulan 33 30 Tidak Eksklusif
8 Pt 3 Bulan 18 34 Tidak Eksklusif
9 Us 2 Bulan 16 18 Tidak Eksklusif
10 Tu 1 Bulan 15 17 Eksklusif
11 Dn 4 Bulan 20 35 Eksklusif
12 Nd 5 Bulan 37 35 Tidak Eksklusif
13 Or 2 Bulan 38 34 Eksklusif
14 Se 3 Bulan 35 37 Eksklusif
15 Ds 5 Bulan 35 32 Tidak Eksklusif
16 Ti 6 Bulan 20 19 Tidak Eksklusif
17 Fi 5 Bulan 33 36 Tidak Eksklusif
18 Gn 3 Bulan 18 20 Eksklusif
19 Nb 4 Bulan 34 36 Tidak Eksklusif
20 Hn 6 Bulan 20 15 Tidak Eksklusif
21 Jk 5 Bulan 36 33 Tidak Eksklusif
22 Ku 6 Bulan 15 17 Tidak Eksklusif
23 Ag 5 Bulan 35 20 Eksklusif
24 Le 5 Bulan 33 37 Eksklusif
25 Bh 6 Bulan 37 33 Eksklusif
26 In 3 Bulan 20 18 Eksklusif
27 Nt 5 Bulan 36 32 Eksklusif
28 Sn 4 Bulan 20 35 Tidak Eksklusif
29 Hh 3 Bulan 37 18 Eksklusif
30 Ky 2 Bulan 20 32 Tidak Eksklusif
31 Nd 3 Bulan 31 35 Eksklusif
70

32 Mn 5 Bulan 20 18 Tidak Eksklusif


33 Vc 5 Bulan 20 20 Eksklusif
34 Zb 6 Bulan 20 34 Tidak Eksklusif
35 Kl 5 Bulan 35 34 Eksklusif
36 Wn 3 Bulan 16 32 Eksklusif
37 At 6 Bulan 30 34 Eksklusif
38 Yy 4 Bulan 30 20 Eksklusif
39 En 5 Bulan 18 20 Tidak Eksklusif
40 Dg 5 Bulan 16 37 Eksklusif
41 Lo 6 Bulan 18 20 Tidak Eksklusif
42 Pn 6 Bulan 35 34 Eksklusif
43 Ti 4 Bulan 30 20 Eksklusif
44 Wf 3 Bulan 33 19 Eksklusif
45 Yg 4 Bulan 30 35 Eksklusif
46 Rt 4 Bulan 34 36 Eksklusif
47 An 3 Bulan 20 34 Eksklusif
48 Ll 5 Bulan 33 20 Eksklusif
49 Sr 6 Bulan 32 33 Eksklusif
50 Jh 3 Bulan 30 33 Eksklusif
51 Gb 6 Bulan 19 14 Tidak Eksklusif
52 Cc 5 Bulan 34 30 Eksklusif
53 Dg 6 Bulan 16 31 Eksklusif
54 Ty 6 Bulan 16 32 Eksklusif
55 Rh 5 Bulan 18 16 Tidak Eksklusif
56 Jd 5 Bulan 34 20 Eksklusif
57 Gg 4 Bulan 30 20 Eksklusif
58 Aa 4 Bulan 36 19 Eksklusif
59 Ol 6 Bulan 20 35 Eksklusif
60 Vd 2 Bulan 17 18 Tidak Eksklusif
61 Rt 3 Bulan 18 20 Eksklusif
62 Hy 2 Bulan 30 15 Tidak Eksklusif
63 Ui 5 Bulan 20 33 Eksklusif
64 Oi 3 Bulan 35 17 Tidak Eksklusif
65 Yl 4 Bulan 19 17 Tidak Eksklusif
66 Tm 4 Bulan 33 20 Tidak Eksklusif
67 Dn 3 Bulan 17 19 Tidak Eksklusif
68 Gi 2 Bulan 34 33 Eksklusif
69 Sh 3 Bulan 20 19 Tidak Eksklusif
70 Wt 4 Bulan 32 36 Tidak Eksklusif
71 Rm 3 Bulan 18 19 Tidak Eksklusif
72 Dw 6 Bulan 30 20 Tidak Eksklusif
71

73 Tr 5 Bulan 16 20 Eksklusif
74 Ww 4 Bulan 38 18 Eksklusif
75 Sm 4 Bulan 33 36 Eksklusif
76 Ra 5 Bulan 33 37 Eksklusif
77 Le 5 Bulan 19 20 Eksklusif
78 Iy 6 Bulan 33 36 Tidak Eksklusif
79 At 5 Bulan 16 18 Tidak Eksklusif
72
73

Anda mungkin juga menyukai