Oleh
ELI PURWANTI
20142019025.P
Oleh
ELI PURWANTI
20142019025.P
Eli Purwanti
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.Walaupun banyak
manfaat dan keunggulan dari pemberian ASI eksklusif, namun masih banyak ibu
yang menjadikan proses menyusui sebagai halangan untuk memberikan ASI
Eksklusif pada anaknya,Banyak factor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian
ASI, salah satunya adalah dukungan keluarga.Dukungan keluarga adalah bantuan
yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan
nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai,
dan tenteram.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan
Belitang II Kabupaten OKU Timur dan dilakukan pada tanggal 15 sampai dengan 25
juni tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 responden, tehnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental sampling.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi
Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara
dukungan emosional dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan p value
0,012 (< 0,05) dan ada hubungan yang bermakna dukungan penilaian/penghargaan
dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan p value 0,035 (< 0,05).
Diharapkan kepada pihak Puskesmas Totorejo untuk dapat menjadikan hasil
penelitian ini sebagai masukan bagi pemegang program agar lebih memperhatikan
dukungan keluarga dalam hal pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.
ii
ABSTRACT
BINA HUSADA COLLEGE OF HEACTH SCIENCE
NURSING STUDY PROGRAM
Student Thesis,29 Juni 2022
Eli Purwanti
iii
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPS
iv
v
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Identitas
Nama : Eli Purwanti
Npm : 20142019025.P
Tempat/Tanggal Lahir : Sumber Jaya / 24 Januari 1984
Agama : Islam
Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara
Nama Orang Tua : Wisono & Herawati
Nama Suami : Sobirin
Nama Anak : 1. Aby Bione Saputra
2. Reiby Najua Amanda
3. Bibie Azri Akbar
Alamat : Ds. Cahya Maju Kp 4 Kecamatan Lempuing
Kabupaten OKI
No.Hp : 086368282992
Email/Fb : eliwanti3@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Sumber Jaya (Tahun 1991-1995)
2. SLTP Negeri 3 Purwodadi (Tahun 1995-1998)
3. SPK Lahat (Tahun 1998-2001)
4. Akper Depkes Kelas Jauh Baturaja (Tahun 2001-2004)
5. STIK Bina Husada Palembang (Tahun 2020-2022)
rasa cinta yang luar biasa kepada anakmu ini sehingga bisa
MOTTO
hakiki
UCAPAN TERIMAKASIH
vii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga peneliti dapat
Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022” Peneliti menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari isi maupun cara
membangun berupa kritik dan saran untuk perbaikan Skripsi ini agar menjadi lebih
baik.
Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan pengarahan serta
dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin
1. Ersita, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Ketua STIK Bina Husada Palembang.
3. Hili Aulianah, S.Kep., Ners., M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah
penelitian ini
viii
5. Amalia, S.Kep.,Ners., M.Kes., M.Kep selaku penguji II yang telah banyak
oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan kearah yang lebih baik di masa akan datang. Semoga skripsi bisa
bermanfaat untuk kita semua. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridhanya.
Amin ya rabballalamin.
peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.4.1 Tujuan umum .................................................................... 5
1.4.2 Tujuan khusus.................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 6
1.5.1 Bagi UPTD Puskesmas Totorejo ....................................... 6
1.5.2 Bagi STIK Bina Husada .................................................... 6
1.5.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................. 6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 7
x
2.3.3 Dukungan Keluarga ........................................................ 18
2.4 Penelitian Terkait ........................................................................ 19
2.5 Kerangka Teori ........................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuh kembang di setiap fase yang dilalui (Fikawati, 2020). Untuk memenuhi setiap
fase tumbuh kembang dibutuhkan makanan yang bernutrisi, makanan yang paling
utama dan terbaik untuk tumbuh kembang bayi adalah ASI yang kandungannya
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
perlindungan baik secara aktif maupun pasif, ASI juga mengandung zat anti-infeksi
sehingga bayi akan terlindung dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan
Walaupun banyak manfaat dan keunggulan dari pemberian ASI eksklusif, namun
masih banyak ibu yang menjadikan proses menyusui sebagai halangan untuk
menjadi hal yang wajar dan natural yang harus dipenuhi jika tidak ada halangan yang
1
2
pemberian ASI, salah satunya adalah dukungan keluarga, Keluarga merupakan suatu
kumpulan dua orang atau lebih yang telah hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu mempunyai peran masingmasing yang merupakan bagian
anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu
Dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita
dukungan yang paling utama dalam pemberian ASI eksklusif, karena dukungan
merupakan unit dasar dalam masyarakat yang membentuk suatu hubungan kasih
sayang antara manusia sehingga keluarga mempunyai peran penting dalam pemberian
pada bayi 0 sampai dengan 6 bulan didapatkan capaian ASI eksklusif tahun 2019
sebesar 66,69%, meningkat pada tahun 2020 yaitu sebanyak 69,62% dan pada tahun
2021 yaitu sebanyak 71,58%. Sedangkan data sumatera selatan tahun 2019 terdapat
64,39% capaian pemberian ASI eksklusif, meningkat pada tahun 2020 yaitu 68,06%
dan tahun 2021 sebesar 69,93% (Data Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan,
2022).
(2021) dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga pada ibu bekerja dengan
3
keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dengan hasil kajian literatur dari lima artikel
terdapat tiga artikel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan
keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Dukungan keluarga sangat penting bagi
ibu menyusui, karena hal tersebut dapat meningkatkan keyakinan ibu untuk
memberikan ASI eksklusif. Ibu bekerja perlu mendapatkan dukungan keluarga serta
Penelitian lainnya dilakukan oleh Supriyanto (2021) dengan judul penelitian yaitu
hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan,
dengan hasil dari studi literatur ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga
dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dengan demikian peneliti
ibu yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua,
maupun keluarga lainnya akan berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran
positif terhadap bayi sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian
memikirkan bayi dengan penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya.
Studi awal yang dilakukan peneliti terkait data balita di UPTD Puskesmas
Totorejo didapatkan data bayi usia 0-6 bulan pada tahun 2020 yaitu sebanyak 346
bayi, dan meningkat pada tahun 2021 yaitu sebanyak 379 bayi. Peneliti juga
melakukan wawancara pada beberapa ibu yang memiliki bayi yang sedang berada di
UPTD Puskesmas Totorejo terkait dukungan dari pihak keluarga dalam pemberian
ASI eksklusif didapatkan informasi bahwa dari 7 orang ibu yang diwawancarai
4
optimal dikarenakan tidak tinggal berdekatan dengan orang tua ataupun mertua, orang
tua atau mertua sdh tua. 3 orang ibu lainnya menyatakan bahwa mendapatkan
dukungan dari keluarga yang ada dirumah (Data UPTD Puskesmas Totorejo, 2022).
Capaian pemberian ASI eksklusif memang meningkat dari tahun ke tahun, namun
masih belum optimal, banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI secara eksklusif
karena berbagai alasan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada beberapa ibu yang
memiliki bayi yang sedang berada di UPTD Puskesmas Totorejo terkait dukungan
dari pihak keluarga dalam pemberian ASI eksklusif didapatkan informasi bahwa dari
7 orang ibu yang diwawancarai terdapat 4 ibu yang menyatakan tidak mendapatkan
dukungan keluarga secara optimal dikarenakan tidak tinggal berdekatan dengan orang
tua ataupun mertua, orang tua atau mertua sdh tua. 3 orang ibu lainnya menyatakan
bahwa mendapatkan dukungan dari keluarga yang ada dirumah. Berdasarkan latar
belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu hubungan dukungan keluarga
dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan
“adakah hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di
2022”
Timur.
Timur
tambahan referensi bacaan bagi perawat dan juga pegawai puskesmas totorejo tentang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan bagi mahasiswi
dan mahasiswa STIK Bina husada khususnya bagi yang akan melakukan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan beguna bagi peneliti selanjutnya yang
juga akan melakukan penelitian tentang pentingnya ASI eksklusif dan dukungan
Penelitian ini termasuk dalam area keperawatan anak. Penelitian ini bertujuan
Timur tahun 2022”. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai dengan
25 juni tahun 2022 dan dilakukan di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang
II Kabupaten OKU Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air susu ibu) secara eksklusif
adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30 menit post natal (setelah lahir)
sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti : susu formula, sari buah, air
putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti buah-buahan, biscuit,
bubur susu, bubur nasi dan nasi tim (Walyani & Puwoastuti, 2021).
saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI
dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif selama 6
bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun Negara (Maritalia, 2014).
ibu, bila memungkinkan memberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan dengan
2. ASI Eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan
atau minuma
8
9
3. ASI diberikan ondemand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam
1. Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk
5. Ekonomis dan praktis, tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan dalam
Menurut Wiji (2013), terdapat beberapa manfaat dari pemberian ASI secara
1. Bagi Bayi
b. Mengandung antibody
d. Memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu
dan bayi
2. Bagi Ibu
a. Alat kontrasepsi, pemberian ASI dapat menjadi kontrasepsi alami hal ini
terjadi karena hisapan mulut bayi pada putting susu ibu merangsang ujung
c. Aspek penurunan berat badan, ibu menyusui eksklusif lebih mudah dan
lebih cepat kembali ke berat badan semula, dengan menyusui tubuh akan
3. Bagi Keluarga
11
jarang
tersedia
4. Bagi Negara
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, kandungan gizi dari ASI sangat
khusus dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan bayi, ASI dibedakan dalam 3
a. Kolostrum
Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolostrum ini disekresi
oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari keempat pasca
vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibody yang tinggi dari pada ASI
12
matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.
Protein utama pada kolostrum adalah immunoglobulin (IgG, IgA, dan IgM)
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI
matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selama 2 minggu, volume ari
meningkat.
c. ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. ASI matur tampak
bila dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit
kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air.
Selanjutnya air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak
dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan cepat kenyang (maritalia, 2014).
13
Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan
mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar pituitary
pengeluaran air susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada let down
replex, dimana hisapan putting dapat merangsang kelenjar pictuitary posterior untuk
menghasilkan hormone oksitosin yang dapat merangsang serabut otot halus di dalam
dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar (Walyani,
2020).
air susu sangat jarang terjadi, payudara secara fisiologis merupakan tenunan aktif
yang tersusun seperti pohon tumbuh didalam putting dengan cabang yang menjadi
ranting semangkin mengecil. Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir ke
dalam cabang-cabang besar menuju saluran kedalam putting. Secara visual payudara
dapat digambarkan sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang
mengeksresi dimana setiap selnya mampu memproduksi susu. Bila sel-sel mioepitelia
susu kedalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang lebih besar, yang secara
perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk sinus lactitereous. Pusat dari
areola adalah pitingnya yang tidak kaku, letaknya dan dengan mudah dihisap (masuk
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan
ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Bagi ibu yang bekerja
tidak perlu dihentikan menyusui. Ibu bekerja harus tetap memberikan ASInya dan
jika memungkinkan, ASI dapat diperah kemudian disimpan. Cara penyimpanan ASI
2. ASI yang disimpan di dalam Frezezer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak
4. ASI beku tidak boleh dimasak atau dipanaskan hanya dengan merendam
6. Jika ruangan tidak ber-AC, lama penyimpanan tidak lebih dari 4 jam. Jika
ruangan ber AC bisa sampai 6 jam. Suhu ruangan ber AC tersebut harus
stabil. Misalnya AC tidak mati sama sekali selama botol ASI ada didalamnya
7. Jika segera disimpan dilemari es, ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari dalam
suhu lemari es, syaratnya ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan
makanan lain
15
8. Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI
hasisl pompa, maka senaiknya ASI jangan disimpan lebih dari 3x24 jam
9. Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI
10. ASI hasil pompa dapat disimpan dengan aman pada suhu kamar maksimum
25oC selama 4 jam, dalam lemari es pada suhu 4oC dapat disimpan selama 72
jam, dalam pembeku (frezzer) pada suku -20oC selama 3-6 bulan
2.2 Bayi
Bayi adalah periode awal atau tahapan pertama dari kehidupan seorang
manusia. Periode ini dimulai setelah seorang manusia dilahirkan dari rahim seorang
ibu. Pada periode ini, bayi mengalami perkembangan otak dan fisik yang amat pesat.
Hal itulah yang membuat masalah perkembangan otak dan fisik bayi selalu jadi
perhatian utama. berikut ini adalah tumbuh kembang seorang anak dari sejumlah
sejalan dengan kematangan saraf serta otot anak. Kematangan saraf ini membuat
16
setiap gerakan sesederhana apapun menjadi perwujudan dari hasil pola interaksi
yang kompleks. Interaksi yang kompleks ini terjadi antara berbagai bagian serta
dan otot.
Perkembangan kognitif anak adalah ranah yang mencakup kegiatan mental atau
keseharian yang terjadi disekitar anak. Misalnya saja suara yang didengar oleh
bayi, hal yang dilihat si bayi serta berbagai paparan yang konsisten dari beragam
kemampuan berbahasa ini terdiri dari dua aspek. Aspek itu yaitu kemampuan
ekspresif adalah kemampuan untuk menghasilkan suara atau kata secara lisan,
isyarat atau gestur. Selain itu, bentuk-bentuk bahasa yang tertulis berfungsi untuk
memahami pesan dari bahasa, baik tertulis, lisan maupun isyarat atau gestur.
17
Keluarga merupakan suatu kumpulan dua orang atau lebih yang telah hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
di luar rumah.
kelangsungan keluarga.
keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat
penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram. Dukungan ini
merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit.
Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung akan selalu
siap memberi pertolongan dan bantuan yang diperlukan. Dukungan keluarga yang
diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga yang lainnya dalam
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga adalah secara moral atau material.
Adanya dukungan keluarga akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada
Susilawati, 2014).
Friedman (2013) membagi bentuk dan fungsi dukungan keluarga menjadi 4 dimensi
yaitu :
1. Dukungan Emosional
bantuan emosional.
2. Dukungan Instrumental
3. Dukungan Informasional
dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
cukup (45.8%). hasil uji statistic Spearman Rank didapat hasil p value =
Marlina Amd. Kep Tanjung Selor Kalimantan Utara, dengan hasil penelitian
yaitu di PMB Upi Marlina sebagian ibu memberikan ASI Ekslusif yaitu
pemberian ASI Eksklusif, dengan hasil kajian literatur dari lima artikel
sangat penting bagi ibu menyusui, karena hal tersebut dapat meningkatkan
yaitu hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi
usia 0-6 bulan, dengan hasil dari studi literatur ini menunjukkan ada hubungan
dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan.
berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran positif terhadap bayi
sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian memikirkan bayi
dengan penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya.
dengan hasil penelitian yaitu berdasarkan hasil review kelima artikel yang
22
ibu menyusui dengan. Pemberian ASI secara eksklusif sangat penting untuk
eksklusif pada ibu pekerja sector formal, dengan hasil penelitian yaitu hasil
bayi pada usia tepat 6 bulan (52,27%) , hubungan yang signifikan antara
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi teori Notoadmodjo (2012), Friedman (2013) dan Sutanto (2021)
24
BAB III
METODE PENELITIAN
fenomena yang terjadi pada salah satu populasi tertentu dan tidak membandingkan
satu kelompok dengan kelompok lainnya (Pinzon, 2021). Pada penelitian ini peneliti
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai dengan 25 Juni tahun
yang kritis terhadap teori-teori yang ada dikaitkan dengan masalah penelitian yang
diikat (Sucipto, 2020).Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah hubungan
dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di UPTD Puskesmas
24
25
Bagan 3.1
Pemberian ASI
Dukungan emosional
Eksklusif Pada Bayi
Dukungan penilaian
atau penghargaan
3.4.1 Populasi
tertentu sesuai dengan domain (ranah) dan tujuan penelitian (Pinzon, 2021). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan di UPTD
379 orang.
3.4.2 Sampel
diteliti oleh peneliti. Dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili
26
populasinya (Pizon, 2021). Jumlah besar sample pada penelitian ini menggunakan
N
n= N.𝑒 2 +1
Keterangan
n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi
N
n= N.𝑒 2 +1
379
n= 379.0,12+1
379
n= 1+3,79
379
n= 4,79
n = 79,1 sampel
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
ASI pada
bayi
Sumber :
Anwar (2021)
3.6 Hipotesis
Ha : Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi
2022.
Pada saat akan melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti menentukan etika
penelitian terhadap responden yang akan diteliti antara lain sebagai berikut :
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
(cukup dengan kode responden) pada setiap kuesioner. Peneliti juga menjaga
nama responden pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada
secara langsung pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang datang ke UPTD
jarak fisik.
Pada tahapan pengolahan data, setelah semua data penelitian telah terkumpul
maka dilakukan klasifikasi dalam beberapa kelompok menurut variabel yang ada,
data yang terkumpul pada penelitian ini akan diolah melalui langkah sebagai berikut :
1. Editing
lengkap terisi, penulisan jelas dan relevan. Dalam penelitian ini peneliti mengecek
2. Coding
responden. Menetapkan kode skoring untuk jawaban responden atau hasil observasi
3. Processing
dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memasukkan data yang sudah diberi kode
sebelumnya yang sudah dikelompokan oleh peniti, dan penliti menggunakan SPSS.
4. Cleaning
dientri kedalam komputer tidak terdapat kesalahan. Peneliti mengecek kembali data-
data yang sudah dimasukkan dalam komputer untuk memastikan tidak terdapat
kesalahan dalam data sehingga apabila apabila terdapat ketidaksesuaian maka peneliti
3.10Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
dependen yang diteliti. Analisis bivariate pada penelitian ini di uji dengan
33
menggunkan ujiChi Square dengan program komputer SPSS. Untuk melihat hasil
BAB IV
Kabupaten Ogan Komering Ulu yang kala itu status UPTD Puskesmas Totorejo
masih menjadi Pustu Totorejo dalam wilayah kerja Puskesmas Purwodadi. Pada
tahun 1993 mulai pembangunan gedung untuk Puskesmas Totorejo dan mulai
beroperasi padas tanggal 1 April 1994. UPTD Puskesmas Totorejo bertempat di Desa
Raman Jaya Kecamatan BelitangII Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan
yang terletak pada titik koordinat lat-long 3,943946 -104,911458 dengan batas-batas
- Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Cahya Maju,
- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Burnai Mulya.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Nusa Bakti.
34
35
terjangkau
pelayanan paripurna.
sehat.
berkualitas.
Distribusi frekuensi karakteristik responden (usia dan jenis kelamin bayi) dapat
Tabel 4.1
Distribusi FrekuensiUsia Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan
Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022
1 1 Bulan 1 1,3
2 2 Bulan 7 8,9
3 3 Bulan 17 21,5
4 4 Bulan 15 19,0
5 5 Bulan 23 29,1
6 6 Bulan 16 20,3
Jumlah 79 100
didapatkan sebagian besar bati berusia 5 bulan dengan jumlah 23 responden (29,1%).
37
Tabel 4.2
Distribusi FrekuensiJenis Kelamin Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo
Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022
1 Laki-Laki 26 32,9
2 Perempuan 53 67,1
Jumlah 79 100
(67,1%).
Distribusi frekuensi dukungan emosional dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut
ini:
Tabel 4.3
Distribusi FrekuensiDukungan Emosional Keluarga di UPTD Puskesmas
Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022
1 Mendukung 43 54,4
2 Tidak Mendukung 36 45,6
Jumlah 79 100
Tabel 4.4
Distribusi FrekuensiDukungan Penilaian/Penghargaan Keluarga di UPTD
Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur
Tahun 2022
Distribusi frekuensi Pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini :
Tabel 4.5
Distribusi FrekuensiPemberian ASI Eksklusif di UPTD Puskesmas
Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur
Tahun 2022
1 Eksklusif 45 57
2 Tidak Eksklusif 34 43
Jumlah 79 100
memberikan ASI Eksklusif pada bayi nya yaitu sebanyak 45 responden (57%), lebih
independen dan variabel dependen bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel
keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi maka dilakukan uji chi-
Tabel 4.6
Hubungan Dukungan Emosional Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi
di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten
OKU Timur Tahun 2022
memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (30,2%). Dan dari
dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21
responden (58,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai
p value = 0,012 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan pemberian ASI
41
OKU Timur Tahun 2022 dengan nilai peluang (OR) yaitu 3,231.
Pada Bayi
dengan pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi maka dilakukan uji chi-Square dapat
Tabel 4.7
Hubungan Dukungan Penilaian/Penghargaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pada Bayi di UPTD Puskesmas Totorejo Kecamatan Belitang II Kabupaten
OKU Timur Tahun 2022
(68,3%) memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (31,7%). Dan dari
hanya terdapat 17 responden (44,7%) yang memberikan ASI Eksklusif lebih sedikit
42
dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21
responden (55,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai
p value = 0,035 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022 dengan nilai peluang (OR) yaitu
2,661.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Hubungan Dukungan Emosional Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi
memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (30,2%). Dan dari
dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21
responden (58,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai
p value = 0,012 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan pemberian ASI
43
OKU Timur Tahun 2022 dengan nilai peluang (OR) yaitu 3,231.
Bayi adalah periode awal atau tahapan pertama dari kehidupan seorang
berupa ASI Eksklusif. ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air susu ibu)
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30 menit post natal
(setelah lahir) sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti : susu formula,
sari buah, air putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti buah-
buahan, biscuit, bubur susu, bubur nasi dan nasi tim (Walyani & Puwoastuti, 2021).
Pemberian ASI eksklusif akan lebih maksimal jika ibu menyusui mendapatkan
dukungan dari pihak keluarga dan orang sekitar. Dukungan keluarga adalah bantuan
yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan
nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai,
dan tenteram. Dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga
terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang
bersifat mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang
Dukungan emosional berupa keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk
dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi,
Hasil penelitian diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Fannami (2021) dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI
Eksklusif pada ibu menyusui, dengan hasil penelitian yaitu pemberian ASI eksklusif
menunjukan cukup (45.8%). hasil uji statistic Spearman Rank didapat hasil p value =
0,000 < α (0,05) yang menyatakan ada hubungan hubungan dukungan keluarga
Penelitian selanjutnya yang juga sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Sary (2020) dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga dengan pemberian
ASI Eksklusif di PMB UPI Marlina Amd. Kep Tanjung Selor Kalimantan Utara,
dengan hasil penelitian yaitu di PMB Upi Marlina sebagian ibu memberikan ASI
Ekslusif yaitu sebanyak 74,6%. Sedangkan yang tidak memberikan ASI eksklusif
sekitar 25,4%. Ibu menyusui yang di dukung keluarga adalah sebesar 50,8 %,
Berdasarkan hasil penelitian, teori terkait serta penelitian terkait diatas maka
peneliti berasumsi bahwa ibu yang sedang menyusui memerlukan dukungan secara
adanya dukungan emosional yang diberikan oleh keluarga pada ibu menyusui, dapat
memberikan rasa aman dan nyaman serta membantu ibu lebih damai dan nyaman
Pada Bayi
(68,3%) memberikan ASI Eksklusif pada bayi, lebih banyak dibandingkan yang tidak
memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebesar 13 respomden (31,7%). Dan dari
hanya terdapat 17 responden (44,7%) yang memberikan ASI Eksklusif lebih sedikit
dibandingkan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 21
responden (55,3%). Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square didapatkan nilai
p value = 0,035 (< dari α 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
Belitang II Kabupaten OKU Timur Tahun 2022, dengan nilai peluang (OR) yaitu
2,661.
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, kandungan gizi dari ASI sangat khusus
dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan bayi. Menurut World Health
Organization, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman
46
internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi,
dukungan dari keluarga terutama keluarga yang berada dekat dengan keberadaan ibu
terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang
bersifat mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang
diperlukan. Dukungan keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari
keluarga adalah secara moral atau material. Adanya dukungan keluarga akan
berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada penderita dalam menghadapi
Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ummah
(2021) dengan judul penelitian hubungan dukungan keluarga pada ibu bekerja
dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dengan hasil kajian literatur dari lima
47
artikel terdapat tiga artikel yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
penting bagi ibu menyusui, karena hal tersebut dapat meningkatkan keyakinan ibu
untuk memberikan ASI eksklusif. Ibu bekerja perlu mendapatkan dukungan keluarga
serta dukungan dari atasan kerja untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Penelitian lainnya yang juga sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh
dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan, dengan hasil dari studi literatur
ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada
bayi usia 0-6 bulan. Dengan demikian peneliti menemukan bahwa dukungan
dukungan dari lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua, maupun keluarga lainnya
akan berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran positif terhadap bayi
sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian memikirkan bayi dengan
penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan hasil penelitian, teori terkait serta penelitian terkait diatas maka
peneliti berasumsi bahwa dengan adanya support dari keluarga berupa dukungan
memberikan dampak yang baik terhadap pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.
Ibu menyusu akan merasa lebih nyaman dan merasa dibimbing, diperhatikan dalam
hal pemberian ASI pada bayinya, ibu tidak merasa sendirian dalam merawat bayinya.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
ASI Eksklusif
4. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional dengan pemberian ASI
pemberian ASI Eksklusif pada bayi dengan p value 0,035 (< 0,05)
48
49
5.2 Saran
sebagai berikut :
penelitian ini sebagai masukan bagi pemegang program agar lebih memperhatikan
dukungan keluarga dalam hal pemberian ASI secara eksklusif pada bayi.
ini sebagai informasi dasar tentang pentingnya dukungan keluarga dalam pemberian
pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang dukungan keluarga
dan pemberian ASI Eksklusif dengan variabel dan metode yang berbeda.
50
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. P. 2019. Hubungan Self Efficacy Dengan Self Care Pada Penderita. Jurnal
Stikes Icme Jombang volume 44 nomor 1. https://repo.stikesicme-
jbg.ac.id/2111/3/skripsi%20peni%20siap%20uplod.pdf
Badan Pusat Statistik. 2022. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Yang
Mendapatkan ASI Eksklusif Menurut Provinsi (Persen) Tahun 2019-2021.
https://www.bps.go.id/indicator/30/1340/1/persentase-bayi-usia-kurang-dari-
6-bulan-yang-mendapatkan-asi-eksklusif-menurut-provinsi.html
Febita lisma hanifa alya. Syamsulhuda budi mustofa. Novia handayani. 2021.
Hubungan Antara Dukungan Suami dan Dukungan Keluarga Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Pekerja Sektor Formal. Jurnal Kesehatan
Masyarakat volume 9 nomor 2. https://ejournal3.undip.ac.id
/index.php/jkm/article/view/28853
Fikawati sandra. Ahmad syafiq. Arinda veratamala. 2020. Gizi Anak dan Remaja.
Edisi Kedua. Depok : Rajagrafindo Persada.
Friedman. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarg :; Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta : EGC
Maritalia Dewi. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Paramashanti Astria Bunga. 2019. Gizi Bagi Ibu & Anak. Untuk Mahasiswa
Kesehatan dan Kalangan Umum. Yogyakarta : PT Pustaka Baru.
Pinzon Taslim Rizaldy, Dyah Wulaningsih Retno Edi. 2021. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.
Sary octha monicha. Yuliasti eka. Hesty widyasih. 2020. Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif di PMB UPI Marlina Amd.Keb
Tanjung Selor Kalimantan Utara.http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5762/
Sutanto Vita Andina. 2021. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Teori Dalam
Praktik Kebidanan Profesional. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru
Ummah choirul fitri lailatul. 2021. Hubungan Dukungan Keluarga Pada Ibu Bekerja
Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif. Institutional Repository
Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/89051/
Walyani Siwi Elisabeth, Purwoastuti Endang. 2021. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
& Menyusui. Yogyakarta : PT Pustaka Baru.
Walyani Siwi Elisabeth. 2020. Perawatan Kehamilan & Menyusui Anak Pertama.
Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru.
Wiji Natia Rizki. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
53
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Peneliti Responden
(Eli Purwanti)
54
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA BAYI DI UPTD PUSKESMAS TOTOREJO
KECAMATAN BELITANG II KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN 2022
Tanggal pengisian :
Petunjuk pengisian :
a. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan alternative jawaban yang tersedia
b. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan
pendapat dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang tersedia.
c. Sebelum mengumpulkan kuesioner ini, periksa dan baca sekali lagi serta yakinkan
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur responden :
2. Alamat :
B. DUKUNGAN KELUARGA
Dukungan Emosional
TP : Tidak Pernah
P : Pernah
KD : Kadang-kadang
SR : Sering
SL : Selalu
No Pernyataan TP P KD SR SL
1 Keluarga (suami, ibu, ibu mertua, dan orang
yang tinggal serumah) tidak mendengarkan
keluhan-keluhan yang ibu sampaikan pada saat
bayi berusia 0-6 bulan
2 Keluarga menghidupkan musik/ TV di rumah
agar suasana nyaman ketika ibu menyusui bayi.
3 Keluarga tidak meyakinkan ibu bahwa ibu
dapat menyusui bayi pada saat bayi berusia 0-6
bulan
4 Keluarga menjaga perasaan ibu dan
menyenangkan hati ibu pada saat bayi berusia
0-6 bulan
5 Keluarga tidak memberitahu ibu agar tidak
takut bentuk payudara menjadi jelek, tidak
kencang atau kendor setelah menyusui bayi.
6 Keluarga terlihat senang dan memberikan
pujian ketika ibu sedang menyusui bayi.
7 Keluarga ibu menanyakan keadaan ibu dan
bayi
8 Keluarga percaya terhadap masalah yang
56
C. Dukungan Penilaian/Penghargaan
TP : Tidak Pernah
P : Pernah
KD : Kadang-kadang
SR : Sering
SL : Selalu
No Pernyataan TP P KD SR SL
1 Keluarga mengingatkan ibu untuk menyusui
bayi setiap dua jam sekali.
2 Keluarga memberikan pujian kepada ibu
karena sudah menyusui bayi
3 Keluarga ibu membantu menangani
permasalahan menyusui.
4 Keluarga mendampingi ibu untuk konsultasi
kepada tenaga kesehatan ketika menemukan
permasalahan menyusui.
5 Keluarga memarahi ibu ketika ibu mengeluh
kesulitan menyusui bayi
6 Keluarga tidak memberikan contoh ibu
(tetangga) yang telah berhasil menyusui bayi
selama enam bulan pertama.
7 Keluarga memberikan pengertian yang jelas
mengenai permasalahan menyusui yang
dikeluhkan ibu.
57
Frequencies
Usia
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
1 1 1.3 1.3 1.3
2 7 8.9 8.9 10.1
3 17 21.5 21.5 31.6
Valid 4 15 19.0 19.0 50.6
5 23 29.1 29.1 79.7
6 16 20.3 20.3 100.0
Total 79 100.0 100.0
JenisKelamin
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Laki-Laki 26 32.9 32.9 32.9
Valid Perempuan 53 67.1 67.1 100.0
Total 79 100.0 100.0
Frequency Table
DukunganEmosional
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Mendukung 43 54.4 54.4 54.4
Tidak 36 45.6 45.6 100.0
Valid
Mendukung
Total 79 100.0 100.0
59
DukunganPenilaian
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Mendukung 41 51.9 51.9 51.9
Tidak 38 48.1 48.1 100.0
Valid
Mendukung
Total 79 100.0 100.0
PemberianASIEksklusif
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Eksklusif 45 57.0 57.0 57.0
Tidak 34 43.0 43.0 100.0
Valid
Eksklusif
Total 79 100.0 100.0
60
Histogram
61
62
63
64
Crosstabs
PemberianASIEksklusif Total
Eksklusif Tidak
Eksklusif
Mendukung 30 13 43
DukunganEmosion
Tidak 15 21 36
al
Mendukung
Total 45 34 79
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.312a 1 .012
b
Continuity Correction 5.217 1 .022
Likelihood Ratio 6.376 1 .012
Fisher's Exact Test .022 .011
Linear-by-Linear 6.232 1 .013
Association
N of Valid Cases 79
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.49.
b. Computed only for a 2x2 table
66
Risk Estimate
Value 95% Confidence
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for 3.231 1.276 8.178
DukunganEmosional
(Mendukung / Tidak
Mendukung)
For cohort 1.674 1.085 2.584
PemberianASIEksklusi
f = Eksklusif
For cohort .518 .305 .882
PemberianASIEksklusi
f = Ridak Eksklusif
N of Valid Cases 79
Crosstabs
PemberianASIEksklusif Total
Eksklusif Tidak
Eksklusif
Mendukung 28 13 41
DukunganPenilaia
Tidak 17 21 38
n
Mendukung
Total 45 34 79
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.464a 1 .035
b
Continuity Correction 3.555 1 .059
Likelihood Ratio 4.502 1 .034
Fisher's Exact Test .043 .029
Linear-by-Linear 4.407 1 .036
Association
N of Valid Cases 79
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.35.
b. Computed only for a 2x2 table
68
Risk Estimate
Value 95% Confidence
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for 2.661 1.063 6.659
DukunganPenilaian
(Mendukung / Tidak
Mendukung)
For cohort 1.527 1.013 2.301
PemberianASIEksklusi
f = Eksklusif
For cohort .574 .337 .977
PemberianASIEksklusi
f = Ridak Eksklusif
N of Valid Cases 79
69
73 Tr 5 Bulan 16 20 Eksklusif
74 Ww 4 Bulan 38 18 Eksklusif
75 Sm 4 Bulan 33 36 Eksklusif
76 Ra 5 Bulan 33 37 Eksklusif
77 Le 5 Bulan 19 20 Eksklusif
78 Iy 6 Bulan 33 36 Tidak Eksklusif
79 At 5 Bulan 16 18 Tidak Eksklusif
72
73