• Photograph of urate • Photograph of cystine
stones stones
Etiologi
• Penyebab batu ginjal, antara lain kurang
minum atau sering kekurangan cairan
(dehidrasi) dapat membuat urine mengental
dan terbentuk batu. Selanjutnya, kelebihan
kalsium atau asam urat dalam darah yang
disebabkan oleh gout atau kelainan hormon.
• Infeksi ginjal mempermudah terbentuknya
batu karena melambatnya aliran urine atau
perubahan keseimbangan asam dalam urine.
• Batu ginjal dapat menyebabkan peradangan infeksi,
pendarahan, sakit pada saat buang air kecil, atau
kencing tidak lancar.
• Batu yang kecil cenderung mengalir menuju kandung
kemih melalui ureter, biasanya diikuti rasa sakit bagi
penderitanya.
• Kolik, nyeri yang ‘amat sangat’ dirasakan penderita,
yang disebabkan oleh batu biasanya membutuhkan satu
atau lebih suntikan penahan rasa sakit.
• Rasa sakit dapat muncul tiba-tiba sehabis
berolah raga. Ketika batu telah berada di
dalam kandung kemih, biasanya hanyut
bersama air seni begitu saja dan rasa sakit
hilang begitu saja.
• Jika batunya terlalu besar, maka perawatan
lanjutan akan diperlukan. Baik berupa operasi
atau litotripsi, yakni suatu prosedur yang
mempergunakan kejutan gelombang listrik
untuk memecahkan batu tersebut.
• Lokasi Batu
Gejala
• Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala.
Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di
perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis
renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri
punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
• Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul,
biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang,
yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah
dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut
menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air
kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih,
terutama ketika batu melewati ureter.
Lanjutan....
• Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri
akan terperangkap di dalam air kemih yang
terkumpul diatas penyumbatan, sehingga
terjadilah infeksi.
• Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air
kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam
ginjal, menyebabkan penekanan yang akan
menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan
pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
• Pathogenesis relates to factors that increase the
supersaturation of urine with calculus-forming salts (eg,
overexcretion of salt, urine acidity, low urine volume);
preformed nuclei (eg, uric acid crystallites, other calculi); and
abnormal crystal growth inhibitors. Idiopathic hypercalciuria
(urinary Ca > 300 mg/day [> 7.5 mmol/day] in men, > 250
mg/day [> 6.2 mmol/day] in women) is hereditary. It is
present in 50% of men and 75% of women who form Ca
calculi and is the main risk factor for Ca calculi in the USA.
Hypocitruria (urinary citrate < 350 mg/day [< 1820
µmol/day]) alone or with other disorders promotes calculi
because citrate normally binds urinary Ca as a soluble calcium
citrate salt.
• Hyperoxaluria (urinary oxalate > 40 mg/day [>
440 µmol/day]) can be primary or caused by
excess ingestion of oxalate-containing foods
(eg, rhubarb, spinach, cocoa, nuts, pepper,
tea) or by excess oxalate absorption due to
various enteric diseases (eg, bacterial
overgrowth syndromes, chronic pancreatic or
biliary disease) or ileojejunal surgery. The
clinical history and amount of oxalate in the
urine will help determine the cause.
• In hyperuricosuria (urinary uric acid > 750 mg/day [>
4 mmol/day] in women or > 800 mg/day [> 5
mmol/day] in men), uric acid crystals provide a nidus
on which calcium oxalate crystals can orient
themselves and grow. In these patients, seemingly
pure Ca calculi or mixed Ca and uric acid calculi can
form because the uric acid nidus is not measurable
by commercial laboratories. Hyperuricosuria is
almost always caused by excess intake of purine (in
meat, fish, and poultry).
Diagnosa
Perawatan Postoperative
• Perawatan rutin post operative
• Monitor jumlah perdarahan dari insisi
• Monitor apakah pasien Hematuri
• Catat dan monitor output urin
• Fiksasikan selang urin
Resiko Infeksi
• Beri antibiotik broad spektrum luas
• Beri diet tinggi kalori
• Beri intake cairan 2 sampai 3 liter/ hari
Resiko Infeksi
• Beri obat sesuai indikasi, cegah hypercalciuria
SEPERTI THIAZIDE DIURETICS, ORTHOPHOSPHATE
• Cegah pemberian obat hyperoxaluria seperti Zyloprin, Vit B6
• Beri obat hyperuricuria seperti allopurinol
• Beri antibiotik seperti aminoglicosides dan cephalosporin
• Beri diet yang mengandung pembentukan batu
• Batasi intake kalsium
• Batasi makanan berwarna kehijauan seperti bayam karena okslatenya tinggi dan dapat
menurunkan calsium
• KUrangi intake purin seperti tulang ikan dan daging untk pasien dengan urid acid stone
• Motivasi secepatnya untuk mobilisasi untuk meningkatkan aliran ginjal
• Sediakan dan motivasi minum secara bebas
EVALUASI DIAGNOSTIK
Diagnostik di tegakkan dengan studi ginjal, ureter,
kandung
kemih (GUK), urigrafi intravena, atau pielografi retrigrade.
Uji kimia darah dan urin 24 jam untuk mengukur kadar
kalsium, asam urat, kreatinin, natrium, pH, dan volume
total
merupakan baian dari upaya diagnostik.
Riwayat diet dan medikasi bagian serta riwayat adanya
batu
ginjal dalam keluarga di dapatkan untuk mengidentifikasi
PENATALAKSANAAN
INTERVENSI KEPERAWATAN