Anda di halaman 1dari 52

Askep Klien dg

Batu Ginjal &


Saluran Kemih
Batu Ginjal
• massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
• Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu
ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Proses pembentukan batu ini
disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
Sitem urinaria
Manifestation of clinical signs:

• the owner observes hematuria (blood in the urine)


• low back or abdominal discomfort
• depression
• anorexia (loss of appetite)
• vomiting
• difficulties in urination (dysuria or stranguria)
• frequent urination (pollakiuria)
• cloudy urine.
Etiologi & Faktor Resiko
• Urinary statis
• Pengendapan kristal dari Calcium, uric acid
dan phosphat
• Terbentuknya batu bisa
terjadi karena air kemih • Ukuran batu bervariasi,
jenuh dengan garam- mulai dari yang tidak
garam yang dapat dapat dilihat dengan
membentuk batu atau mata telanjang sampai
karena air kemih yang sebesar 2,5
kekurangan sentimeter atau lebih.
penghambat Batu yang besar disebut
pembentukan batu
yang normal. Sekitar "kalkulus staghorn".
80% batu terdiri dari Batu ini bisa mengisi
kalsium, sisanya hampir keseluruhan
mengandung berbagai pelvis renalis dan kalises
bahan, termasuk renalis.
asam urat, sistin dan
mineral struvit.
Types of Urinary Stones
• calcium oxalate - the most common type of stone. Can be due to excess amounts
of calcium or oxalate in the urine. These stones come in 2 different types -
monohydrate and dihydrate. Calcium oxalate dihydrate stones usually break easily
with lithotripsy (see treatment below for explanation). Monohydrate stones are
among the most difficult stones to fragment.
• calcium phosphate - these stones often occur in people with hyperparathyroidism,
medullary sponge kidneys, or renal tubular acidosis.
• uric acid - unlike the stones listed above, these stones contain no calcium in their
pure form. For this reason, they are not visible on X-rays. Patients with gout often
develop these stones, but most patients who have these stones do not have gout.
Uric acid stones form in acidic urine and often dissolve when the urine is
alkalinized.
• cysteine - unlike the other types of stones, these stones have a protein matrix due
to excess amounts of the amino acid cysteine in the urine (cystinuria). Cystinuria is
an inherited condition and is uncommon. These stones are very difficult to
fragment with lithotripsy because of the protein matrix.
• struvite -. Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga
disebut "batu infeksi" karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang
terinfeksi.
• Photograph of struvite • of calcium oxalate
stones stones

                                                                                                         
• Photograph of urate • Photograph of cystine
stones stones
Etiologi
• Penyebab batu ginjal, antara lain kurang
minum atau sering kekurangan cairan
(dehidrasi) dapat membuat urine mengental
dan terbentuk batu. Selanjutnya, kelebihan
kalsium atau asam urat dalam darah yang
disebabkan oleh gout atau kelainan hormon.
• Infeksi ginjal mempermudah terbentuknya
batu karena melambatnya aliran urine atau
perubahan keseimbangan asam dalam urine.
• Batu ginjal dapat menyebabkan peradangan infeksi,
pendarahan, sakit pada saat buang air kecil, atau
kencing tidak lancar.
• Batu yang kecil cenderung mengalir menuju kandung
kemih melalui ureter, biasanya diikuti rasa sakit bagi
penderitanya.
• Kolik, nyeri yang ‘amat sangat’ dirasakan penderita,
yang disebabkan oleh batu biasanya membutuhkan satu
atau lebih suntikan penahan rasa sakit.
• Rasa sakit dapat muncul tiba-tiba sehabis
berolah raga. Ketika batu telah berada di
dalam kandung kemih, biasanya hanyut
bersama air seni begitu saja dan rasa sakit
hilang begitu saja.
• Jika batunya terlalu besar, maka perawatan
lanjutan akan diperlukan. Baik berupa operasi
atau litotripsi, yakni suatu prosedur yang
mempergunakan kejutan gelombang listrik
untuk memecahkan batu tersebut.
• Lokasi Batu
Gejala
• Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala.
Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di
perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis
renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri
punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
• Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul,
biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang,
yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah
dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut
menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air
kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih,
terutama ketika batu melewati ureter.
Lanjutan....
• Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri
akan terperangkap di dalam air kemih yang
terkumpul diatas penyumbatan, sehingga
terjadilah infeksi.
• Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air
kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam
ginjal, menyebabkan penekanan yang akan
menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan
pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
• Pathogenesis relates to factors that increase the
supersaturation of urine with calculus-forming salts (eg,
overexcretion of salt, urine acidity, low urine volume);
preformed nuclei (eg, uric acid crystallites, other calculi); and
abnormal crystal growth inhibitors. Idiopathic hypercalciuria
(urinary Ca > 300 mg/day [> 7.5 mmol/day] in men, > 250
mg/day [> 6.2 mmol/day] in women) is hereditary. It is
present in 50% of men and 75% of women who form Ca
calculi and is the main risk factor for Ca calculi in the USA.
Hypocitruria (urinary citrate < 350 mg/day [< 1820
µmol/day]) alone or with other disorders promotes calculi
because citrate normally binds urinary Ca as a soluble calcium
citrate salt.
• Hyperoxaluria (urinary oxalate > 40 mg/day [>
440 µmol/day]) can be primary or caused by
excess ingestion of oxalate-containing foods
(eg, rhubarb, spinach, cocoa, nuts, pepper,
tea) or by excess oxalate absorption due to
various enteric diseases (eg, bacterial
overgrowth syndromes, chronic pancreatic or
biliary disease) or ileojejunal surgery. The
clinical history and amount of oxalate in the
urine will help determine the cause.
• In hyperuricosuria (urinary uric acid > 750 mg/day [>
4 mmol/day] in women or > 800 mg/day [> 5
mmol/day] in men), uric acid crystals provide a nidus
on which calcium oxalate crystals can orient
themselves and grow. In these patients, seemingly
pure Ca calculi or mixed Ca and uric acid calculi can
form because the uric acid nidus is not measurable
by commercial laboratories. Hyperuricosuria is
almost always caused by excess intake of purine (in
meat, fish, and poultry).
Diagnosa

• Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan


diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan
analisa air kemih rutin (urinalisis).

• Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis


berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan
adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan
atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang
jelas.
Lanjutan....
• Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya
darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu
dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap
lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.
• Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan
diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan
pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium,
sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan
terjadinya batu.
• Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan
batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu
dilakukan adalah urografi intravena dan
urografi retrogra
Cara-cara Mengatasi Batu Ginjal

• 1. Minum lebih banyak


Menambah masuknya cairan ke dalam tubuh
adalah langkah pertama untuk tetap bebas dari
sakit ginjal. Minimum 12 gelas setiap harinya.
Cairan bentuk apapun dapat di minum, seperti air,
jus, soda, kopi, dan teh. Bagi orang yang
mempunyai kadar asam urat yang tinggi sebaiknya
menghindari teh dan kalsium dalam susu.
• 2. Periksa
Dokter menyarankan untuk melihat berapa banyak
cairan yang dikeluarkan dalam satu hari. Dibawah
1000 cc adalah bahaya.
• 3. Kurangi produk susu
Sejauh ini, batu ginjal yang paling biasa adalah batu yang
dibentuk oleh kalsium: kalsium oksalat atau kalsium
fosfat. Bila Anda sering menggunakan produk-produk
suplemen kalsium untuk menguatkan tulang.
Kemungkingan besar Anda meningkatkan resiko
pembentukan batu ginjal. Produk-produk yang berasal
dari susu merupakan sumber kalsium terbesar. Batasi
mentega dan keju, selain sumber kalsium, juga sumber
lemak yang tidak baik untuk jantung Anda.
• 4. Jangan menggunakan antasida yang mengandung
kalsium. Antasid, atau obat pereda sakit perut yang
banyak dijual kebanyakan mengandung kalsium.
Karenanya lihat dan periksa label sebelum membeli.
• 5. Kurangi produk daging.
Penderita batu ginjal jenis asam urat biasanya banyak
mengkonsumsi makanan yang tinggi dalam protein hewani.
Karenanya, bagi anda yang beresiko tinggi untuk membentuk
batu ginjal sebaiknya mengurangi pemasukan protein hewani.
• 6. Kurangi garam oksalat
Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dalam jumlah
yang besar akan banyak memberikan anda vitamin dan
mineral. Namun, beberapa dari makanan ini juga dapat
memberikan anda oksalat
yang perlu dikurangi untuk mencegah pembentukan batu
ginjal. Karenanya cobalah mengurangi bahan-bahan makanan
yang mengandung oxalat seperti: teh, cola, coklat, kacang,
jeruk, dan bayam.
• . Perbanyak vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan saluran
kemih Anda. Bahan-bahan makanan yang kaya
vitamin A termasuk ubi manis, labu, brokoli, dan
wortel. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan
untuk seorang dewasa sehat adalah 5000 unit
internasional. Namun jangan buru-buru
mengkonsumsi suplemen

vitamin A. Jika Anda mendapat vitamin A terlalu


banyak, Anda dapat keracunan karena tubuh tidak
bisa membuang kelebihannya.
• 8. Perbanyak vitamin B
Para ilmuwan menemukan bahwa vitamin B6 dapat
menurunkan kadar oksalat dalam darah sehingga
mengurangi resiko pembentukan batu ginjal.
Magnesium juga mempunyai dampak negatif dalam
pembentukan batu ginjal. Dokter Anda mungkin
menyarankan suplemen vitamin B6 dan/atau
magnesium untuk sehari-hari. Jika Anda mengambil
vitamin B6, jangan lebih dari 25 mg per hari.
• 9. Kurangi vitamin C
Dengan berita-berita mengenai kehebatan vitamin C
akhir-akhir ini, banyak orang mengira bahwa vitamin
C adalah vitamin ajaib. Namun, vitamin C dalam dosis
tinggi - lebih dari 3000 mg per hari - dapat menjadi
masalah potensial bagi Anda yang mempunyai resiko
batu ginjal. Hal itu disebabkan karena vitamin C
dirubah menjadi oksalat dalam tubuh. Karenanya,
orang yang beresiko mempunyai batu ginjal
sebaiknya menjauh dari suplemen-suplemen vitamin
C.
• 10. Bergerak
Salah satu keuntungan dari olahraga teratur adalah
membuka jalan bagi kalsium untuk keluar dari aliran
darah dan masuk ke dalam tulang. Hasilnya, tulang
yang lebih kuat dan berkurangnya resiko
pembentukan batu ginjal.
• 11. Kurangi garam
Batu ginjal dan konsumsi garam sangat erat
hubungannya. Sebanyak, 2 gram sehari adalah
jumlah konsumsi yang wajar.
Treatment of Kidney Stones
1. Observasi cairan
2. extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL
Beberapa keuntungan dari ESWL
diantaranya
• adalah dapat menghindari operasi terbuka,
lebih aman, efektif, dan biaya lebih murah,
terutama untuk prosedur ESWL yang
sederhana sehingga tidak memerlukan
perlakuan berkali-kali.
• ESWL merupakan terapi non-invasif, karena
tidak memerlukan pembedahan atau
memasukkan alat kedalam tubuh pasien.
Sesuai dengan namanya, Extracorporeal
berarti di luar tubuh, sedangkan Lithotripsy
berarti penghancuran batu, secara harfiah
ESWL memiliki arti penghancuran batu (ginjal)
dengan menggunakan gelombang kejut (shock
wave) yang ditransmisi dari luar tubuh
• Dalam terapi ini, ribuan gelombang kejut
ditembakkan ke arah batu ginjal sampai
hancur dengan ukuran serpihannya cukup
kecil sehingga dapat dikeluarkan secara
alamiah dengan urinasi.
ESWL
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL),

Penampang interior ginjal A) Sebelum penembakan, B) Gelombang kejut yang


difokuskan pada batu ginjal, C) Tembakan dihentikan hingga serpihan batu cukup
kecil untuk dapat dibuang secara natural bersama air seni
Dari 3 jenis generator di atas, electrohydraulic lithotripter
merupakan lithotripter yang paling banyak digunakan saat ini
3. percutaneous nephrostomy - a scope is passed directly into
the kidney through a small incision in the flank. The stone can
then be fragmented ultrasound (works like a jackhammer) or
electrohydraulic lithotripsy (tiny explosions at stone surface).
This is an alternative to open surgery if ESWL fails.
• Treatment of Ureteral Stones
• observation with fluid hydration - small stones will
usually pass without surgical intervention.
• extracorporeal shock wave lithotripsy - see
explanation above. This is more successful for stones
above the iliac artery, but may also be used on distal
ureteral stones. Most ureteral stones require
placement of a ureteral stent prior to ESWL.
• ureteroscopy - a small scope is advanced up the
ureter to the level of the stone. The stone is then
fragmented by electrohydraulic lithotripsy or laser
lithotripsy. The stone fragments are then removed
using a wire basket.
using a wire basket
4. open surgery - an incision is made in the flank
area. Once the kidney is exposed, the kidney is
opened and the stone is removed. Although
once the standard of care, today almost all
stones can be managed without an open
operation.
Nyeri
• Non Bedah
Beri obat sesuai indikasi :
- Opioid , golongan morphine
- Obat spasmolitik
• Bedah
- Pengeluaran Batu :
1. Cystotomie : gunakan endoskopi uretra untuk
melihat batu dan atau kondisi batu ditempatnya
Atau gunakan lase untuk melihat pecahan-pecahan
batu
• Percutaneus nephrostomy
• Percutaneus Sonographic lithotripsi
• Extracorporear shock wave lithotripsi
• Pyelolithotomy
• Nephrolithotomy
• Pyeloureterolithotomy
Perawatan Preoperative
• Sesiapkan perawatn preoperative
• Siapkan ketergantungan pasien saat tindakan

Perawatan Postoperative
• Perawatan rutin post operative
• Monitor jumlah perdarahan dari insisi
• Monitor apakah pasien Hematuri
• Catat dan monitor output urin
• Fiksasikan selang urin
Resiko Infeksi
• Beri antibiotik broad spektrum luas
• Beri diet tinggi kalori
• Beri intake cairan 2 sampai 3 liter/ hari
Resiko Infeksi
• Beri obat sesuai indikasi, cegah hypercalciuria
SEPERTI THIAZIDE DIURETICS, ORTHOPHOSPHATE
• Cegah pemberian obat hyperoxaluria seperti Zyloprin, Vit B6
• Beri obat hyperuricuria seperti allopurinol
• Beri antibiotik seperti aminoglicosides dan cephalosporin
• Beri diet yang mengandung pembentukan batu
• Batasi intake kalsium
• Batasi makanan berwarna kehijauan seperti bayam karena okslatenya tinggi dan dapat
menurunkan calsium
• KUrangi intake purin seperti tulang ikan dan daging untk pasien dengan urid acid stone
• Motivasi secepatnya untuk mobilisasi untuk meningkatkan aliran ginjal
• Sediakan dan motivasi minum secara bebas
EVALUASI DIAGNOSTIK
Diagnostik di tegakkan dengan studi ginjal, ureter,
kandung
kemih (GUK), urigrafi intravena, atau pielografi retrigrade.
Uji kimia darah dan urin 24 jam untuk mengukur kadar
kalsium, asam urat, kreatinin, natrium, pH, dan volume
total
merupakan baian dari upaya diagnostik.
Riwayat diet dan medikasi bagian serta riwayat adanya
batu
ginjal dalam keluarga di dapatkan untuk mengidentifikasi
PENATALAKSANAAN

1. PENGURANGAN NYERI. Tujuan segera dari penanganan


kolik renal atau ureteral adalah untuk mengurangi nyeri
sampai penyebabnya dapat dihilangkan; morfin atau
meperiden diberikan untuk mencegah syok dan sinkop
akibat nyeri yang luar biasa.
2. PEGANGKATAN BATU. Pemeriksaan sistoskopik dan
pasase kateter ureteral kecil untuk menghilangkan batu yang
menyebabkan obstruksi (jika mungkin), akan segera
mengurangi tekanan – belakang pada ginjal dan mengurangi
nyeri.
PROSES KEPERAWATAN PASIEN BATU GINJAL
1. Pengkajian
Pasien yang diduga mengalami batu ginjal dikaji terhadap adanya
nyeri dan ketidaknyamanan.
2. Diagnostik keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan pada pasien
batu renal mencakup :
Nyeri berhubungan dengan inflamasi, obstruksi dan abrasi traktus
urinarius
Kurang pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan batu renal.
3. Masalah kolaboratif/ komplikasi potensial
Berdasarkan data pengkajian, komplikasi potensial mencakup :
Infeksi dan sepsis (dari UTI dan pielonefritis
Obstruksi traktus urinarius oleh batu atau edema pada ginjal akut.
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Tujuan utama mencakup pengurangan nyeri dan ketidaknyaman,
pencegahan kekambuhan batu renal, dan pencegahan komplikasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Mengurangi nyeri. Pengurangan segera terhadap nyeri yang


parah akibat kolik atau ureteral dilakukan dengan analgesik
narkotik
PENDIDIKAN PASIEN DENGAN KEKAMBUHAN
BATU GINJAL

1. Patuhi program diet


2. Pertahankan masukan cairan yang adekuat paling sedikit 3000 –
4000 ml tiap hari
3. Minum cairan dalam jumlah cukup pada sore hari untuk
mencegah urin yang pekat pada malam hari
4. Hindari aktivitas yang menyebabkan banyak keluar keringat dan
dehidrasi
5. Hindari peningkatan suhu lingkungan yang mendadak yang dapat
menyebabkan keringat berlebih dan dehidrasi
6. Cari bantuan medis ketika tanda pertama infeksi traktus urinarius
ditemukan

Anda mungkin juga menyukai