Anda di halaman 1dari 37

Gangguan sistem urogenital

Larasti putri umizah, S.Si.,


M.Biomed
Definisi
• Sistem urogenital atau sistem
genitourinari adalah sistem organ yang terdiri
dari sistem reproduksi dan sistem kemih.
Keduanya dikelompokkan bersama karena
kedekatannya satu sama lain, memiliki asal
embriologis yang sama dan penggunaan jalur
yang sama seperti uretra pada pria. Karena
kedekatannya maka dicirikan bersama.
Ginjal
• Organ yang terletak
dibelakang cavum
abdominalis pada
kedua sisi vertebra
lumbalis III melekat
langsung pada
dinding belakang
abdomen
• Bentuk ginjal seperti
biji kacang
• Terdapat 2 buah
• Kanan > kiri
Nefritis
• Inflamasi pada nefron
• Nefron adalah bagian
pada ginjal yang
bertanggung jawab untuk
menyaring darah
• Setiap ginjal mengandung
kurang lebih 1 juta nefron
• Fungsi nefron terbagi
dalam setiap bagian
bagiannya
Glomerulonefritis

• Peradangan pada
kapiler glomerulus yang
fungsinya sebagai
filtrasi cairan tubuh dan
sisa-sisa pembuangan
Penyebab
• Herediter
• Infeksi virus : hepatitis, HIV
• Autoimun : Lupus
• Kerusakkan ginjal akibat konsumsi obat-obatan.
Ex. Antibiotik, pil diuretic, obat penghilang rasa
sakit
Tanda/gejala Pemeriksaan
laboratorium
• Demam
• Darah
• Edema
• Anemia
• Ureum kreatinin
• Hipertensi • Urine : darah dan protein
• Hematuria pada urine
• Urine keruh  jika + diartikan bahwa
• Mual muntah ginjal mengalami
• Nyeri pinggang penurunan fungsi
• Lelah penyaringan
• BB berkurang
Cystitis/infeksi kandung kemih

• Peradangan pada
kandung kemih
• Penyebab : infeksi/non
infeksi
• Mengakibatkan nyeri
saat berkemih
Tanda /gejala
• Demam
• Frekuensi buang air kecil meningkat, namun
urine yang keluar sedikit
• Urine keruh/ berdarah
• Keram perut bagian bawah
• Lemas
• Sensasi perih dan terbakar ketika berkemih

Umumnya cystitis disebabkan oleh


bakteri Eschericia coli
Faktor resiko
• Kehamilan : hormon kehamilan yang
mengakibatkan relaksasi ureter yang
menghubungkan ginjal ke saluran kemih
sehingga mengakibatkan melambatnya aliran
urine ke kandung kemih
• Penggunaan kontrasepsi
• Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama
• Penggunaan pakaian ketat
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Pemeriksaan
• Sistokopi: melihat kondisi kandung kemih
dengan teropong tipis serta biopsi
• Pemeriksaan urine : untuk mengetahui adanya
darah, bakteri, nanah
 kultur bakteri urin
• X-ray
• USG
Patofisiologi
• Mikroorganisme dapat masuk melalui
Ascending
Limfogen
Hematogen
Direct extension
Ascending
Kolonisasi bakteri Bakteri
Bakteri masuk melalui pada uretra, introitus masuk ke
uretra vagina, prepusium kandung
penis, perineum, dan kemih
anus

Multipikasi dan
Lanjut ke ureter penempatan
dan ginjal bakteri ke
kandung kemih
Limfogen Hematogen

• Mikroorganisme • Terjadi pada pasien


masuk melalui dengan daya tahan
rektum, colon, tubuh rendah atau
saluran lymphatic pasien dengan
periuterine terapi
imunosupresif
(autoimun-lupus)
Direct extension
• Mikroorganisme masuk melalui organ terdekat
dengan saluran kemih
• Terjadi pada pasien dengan intraperitoneal
abses, vesicointestinal dan vesicovaginal fistula
atau karena penggunaan instrumen tertentu
ex.kateter
Batu ginjal (nefrolitiasis)
• Merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu
atau lebih batu di dalam pelvis atau kaliks dari
ginjal
• Adanya ketidakseimbangan kimiawi
urine antara zat-zat kimia dengan air
sebagai pelarutnya di dalam urine
• Ketidakseimbangan ini memicu presipitasi yang
kemudian mengkristal, semakin padat dan
ukurannya semakin besar
lanjutan
• Batu ginjal mempunyai banyak jenis dengan
kandungan yang berbeda-beda
• Batu ginjal dibedakan berdasarkan
komposisinya
Batu kalsium
Batu asam urat
Batu struvit
Batu sistin
Etiologi batu ginjal
• Hiperkalsiuria
• Hiperurikosuria
• Hipositraturia
• Hiperoksaluria
Gejala
• Gejala akan tidak terasa hingga batu ginjal bergerak
ke saluran kemih yang menghubungkan ginjal ke
kandung kemih
• Rasa nyeri hebat di punggung atau di bawah tulang
rusuk.
• Nyeri di area selangkangan dan perut bagian bawah
• Rasa sakit yang datang dan pergi dengan tingkat
rasa sakit yang bervariasi.
• Muncul rasa sakit ketika buang air kecil.
• Buang air kecil dengan intensitas yang sering
Diagnosis
• Tes darah
• Tes urine
• CT scan
• USG
Pencegahan
• Minum air putih yang cukup setiap hari
• Membatasi konsumsi makanan minuman atau
suplemen yang mengandung zat-zat yang
berpotensi menyebabkan terbentuknya batu
ginjal seperti oksalat, kalsium, dan protein
• Kurangi makanan kaya oxalate, seperti bayam,
ubi, coklat, dan produk kedelai
• Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan
dokter. Bagi seseorang yang pernah menderita
batu ginjal agar tidak kembali lagi
Gagal ginjal akut
• Gagal ginjal akut/ cidera ginjal akut/ Acute
Kidney Injury (AKI)
• Kondisi dimana ginjal tidak berfungsi 100%,
akut = terjadi cepat dalam beberapa hari
• Penyebab: pre renal, intrarenal, post renal
AKI pre-renal: Penurunan aliran darah
• Hilangnya cairan tubuh absolut : cairan benar-benar
meninggalkan tubuh
perdarahan, muntah, diare, luka bakar parah
• Hilangnya cairan tubuh relatif : cairan tubuh tidak
benar-benar meninggalkan tubuh. Total cairan tubuh akan
tetap sama
Syok distributif : cairan darah dari pembuluh darah keluar ke
jaringan
Gagal jantung kongestif : jantung tidak mampu memompa
darah ke jaringan. Sedikit yang dikirim ke ginjal
• Penyempitan pembuluh darah arteri renalis
Stenosis arteri renalis : arteri renalis tersumbat oleh embolus
• Penurunan aliran darah mengakibatkan sedikit
darah yang akan masuk ginjal sehingga akan
sedikit jg yg akan disaring oleh glomerulus
• Banyaknya urea dan kreatinin (nitrogen) di
dalam darah-azotemia, oliguria-rendahnya
jumlah urine
AKI intrarenal
• Kerusakkan yang terjadi di dalam ginjal
- Glomerulus
- Tubulus
- Intersitium : ruang antar tubulus
AKI-intrarenal: kerusakkan pada struktur
penyusun ginjal
• Nekrosis tubulus akut
Iskemia : Kematian sel epitel tubulus disebabkan iskemia
merupakan lanjutan dari AKI pre renal. Sedikit darah yang masuk
ke ginjal sehingga terjadilah kematian sel akibat kurangnya oksigen
Nefrotoxin : antibiotic, logam berat ex.timbal, etilen glikol,
pewarna radiokontras, asam urat

Kematian sel epitel yang mengelupas dalam jumlah yang banyak


maka akan menyumbat tubulus
Meningkatkan tekanan tubulus shg menurunkan laju filtrasi
glomerulus (akibat tekanan di dalam tubulus yang tinggi)
o Oliguria
o Azotemia Molekul-molekul lain tidak
o Hiperkalemia tersaring ex. Kalium dan zat-
o Asidosis metabolik zat asam
• Glomerulus nefritis : Molekul besar dapat
melewati urine karena terdapat celah diantara sel
podosit glomerulus
• Terjadi akibat penumpukan kompleks ag-ab pd
glomerulus yang memicu peradangan

Proteinuria
Hematuria
Udem
Hipertensi
Oliguria
Azotemia
• Nefritis intersitial akut : terjadinya
peradangan/inflamasi pada intersitium selama
berhari-hari hingga berminggu akibat infiltrasi
sel imun ex. Neutrofil, eosinofil
Merupakan reksi hipersensitifitas akibat
obat2tan : NSAID3, penisilin, Diuretik,
penggunaan analgestik secara terus menerus
Gejala : oliguria, eosinofilia, demam, ruam,
hematuria, nyeri panggul
AKI post-renal: obstruksi pada aliran urin

1. Penekanan pada ureter


Tumor intra-abdominal
Benign prostatic hyperplasia
2. Penyumbatan
 Batu ginjal

Penumpukan urine pada ureter akan berbalik ke


ginjal dan akan menekan jutaan tubulus sehingga
penyaringan tidak akan terjadi dengan efektif
sehingga akan terjadi oliguria dan azotemia
Gagal ginjal kronik (GGK)
• Gagal ginjal kronis disebabkan oleh hilangnya sejumlah
besar nefron fungsional yang progresif dan ireversibel
• Gejala-gejala klinis berat sering kali tidak muncul sampai
jumlah nefron fungsional berkurang sedikitnya 70
sampai 75 persen di bawah normal
• Kebanyakan elektrolit dalam darah dan volume cairan
tubuh dapat dipertahankan pada keadaan yang relatif
normal sampai jumlah nefron fungsional menurun
• GGK akan mengakibatkan terjadinya penyakit ginjal
stadium akhir (ke suatu titik dimana seseorang harus
menjalani terapi dialisis atau transplantasi ginjal)
• Diabetes melitus dan hipertensi adalah dua penyebab
paling umum untuk GGK
Kriteria gagal ginjal kronik
1. Kerusakan ginjal (Renal Damage) yang terjadi
lebih dari 3 bulan, berupa kelainan structural
atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan
laju filtrasi glomerulus (LFG). Normal LFG
adalah 90 ml/menit/1,73 m2
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari
60ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan, dengan
atau tanpa kerusakan ginjal
Patofisiologi GGK (Hipertensi)
Penebalan dinding arteri
renalis

Supply darah berkurang

Cedera iskemik
glomerulus
Hiperfiltrasi sel-sel
imun

Mengaktifkan TGF-B1

Matriks ekstraseluler
meningkat

Glomerulostenosis
Patofisiologi GGK (Diabetes)
Lanjutan
• Glukosa darah berlebih mengakibatkan terjadinya glikasi
non enzimatik pada dinding pembuluh darah di ginjal
• Mengakibatkan pembuluh darah kaku dan sempit
• Jika terjadi pada arteriol afferent ginjal, Maka tekanan
glomerulus akan meningkat sehingga memicu peradangan
• Terjadinya hiperfiltrasi pada glomerulus
• Sel mesangial akan mengeluarkan lebih banyak matriks
ekstraselulel yang mengakibatkan meluasnya glomerulus
• Pada akhirnya akan meningkatkan permeabilitas
glomerulus
Pencegahan
Thank you for your attention
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai