Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOLOGI

Pentingnya mempelajari penyakit pada sistem


ekskresi
khususnya gagal ginjal

DISUSUN OLEH :

DIAN PRATIWI (11)


SHANTI ANDRI SAKARISA (34)

XII ~ IPA ~ 3
TAHUN AJARAN
2009 – 2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah swt. Yang telah


memberikan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah biologi ini dengan baik. Kami selaku
penulis membahas masalah ekskresi khususnya pada
penyakit gagal ginjal karena saat ini kurangnya kesadaran
masyarakat untuk menjaga ginjalnya, padahal sekali ginjal
itu rusak, maka tidak dapat lagi di sembuhkan layaknya
terserang penyakit flu.
Pada makalah ini akan dibahas secara rinci
mengenai penyebab dari gagal ginjal, tanda dan gejala
gagal ginjal,pengobatan dan penanganan gagal ginjal,
serta pencegahan gagal ginjal. Dengan dibuatnya
makalah ini diharapkan pembaca lebih tahu akan
pentingnya melindungi ginjal sejak dini.
Besar harapan kami supaya makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu menjadi referensi bagi pembaca
yang mencari informasi mengenai gagal ginjal. Kritik dan
saran sangat kami harapkan guna menyempurnakan
makalah ini.
Blit
ar, 5 Maret 2010

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………ii
Pendahuluan……………………………………………………………….1
Pembahasan………………………………………………………………..3
Penutup……………………………………………………………………11
Lampiran…………………………………………………………………..14
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh dengan fungsi yang mulia (membuang
sampah metabolisme dalam bentuk urin, mengontrol tekanan darah, membantu
pembuatan sel darah merah). Namun pentingya perawatan ginjal seringkali luput dari
perhatian. Hal ini terbukti dengan makin meningkatnya penderita penyakit ini di
Indonesia. Beberapa alasannya adalah tidak adanya biaya yang cukup untuk
pengobatan dan tidak segera terdeteksinya penyakit ini sejak awal.

Kasus gagal ginjal di dunia meningkat lebih dari 50 persen. Di Indonesia sudah
mencapai sekitar 20 persen, dan terdapat sekitar 50 ribu pasien gagal ginjal yang
harus menjalani cuci darah. Sayang, hanya 4.000 orang yang bisa menikmati layanan
tersebut. Itu pun, 3.000 pasien di antaranya merupakan peserta asuransi kesehatan.

Hipertensi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan ginjal, hingga
kini lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia telah mengidap hipertensi. Kurang
lebih 10-30 persen penduduk dewasa di hampir semua negara mengalami hipertensi,
dan sekitar 50-60 persen penduduk dewasa dapat dikategorikan sebagai mayoritas
utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila tekanan darahnya dapat
dikontrol.

Naiknya tekanan darah di atas ambang batas normal bisa merupakan salah satu
gejala munculnya penyakit pada ginjal, selain gejala-gejala lainnya seperti
berkurangnya jumlah urine atau sulit berkemih, edema atau penimbunan cairan, dan
meningkatnya frekuensi berkemih, terutama di malam hari.
Berdasarkan pernyataan di atas kami tertarik mengambil kasus ini sebagai
bahan makalah, karena penyakit gagal ginjal kurang mendapat perhatian yang cukup
serius dari masyarakat.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya ,maka rumusan masalah
yang diangkat dalam makalah ini adalah ” Bagaimana cara Penanganan pada kasus
Gagal Ginjal?”

3. Tujuan

3.1.1 Mengetahui penyebab dari gagal ginjal

3.1.2 Mengetahui Tanda dan gejala gagal ginjal

3.1.3 Mengetahui pengobatan dan penanganan gagal ginjal

3.1.4 Mengetahui pencegahan gagal ginjal


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

1.1 Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan
cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau
produksi urine.

Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit
serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa,
terlebih pada kaum lanjut usia.

1.2. Gagal ginjal adalah terganggunya ginjal untuk melakukan fungsinya secara
optimal. Pada gagal ginjal kemampuan ginjal untuk membuang zat-zat sisa dan
cairan yang berlebihan dari dalam tubuh akan menurun. Pada akhirnya, kondisi
ini dapat menyebabkan perlunya penanganan dengan jenis terapi tertentu,
seperti transplantasi atau dialisis.

1.3. Kesimpulan kelompok kami dari pengertian diatas, gagal ginjal adalah penurunan
fungsi ginjal sehingga ginjal tidak mampu berfungsi secara optimal terutama
untuk mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit.
2.Penyebab dari gagal ginjal antara lain :

- Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)


- Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
- Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
- Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
- Menderita penyakit kanker (cancer)
- sendiri (polycystic kidney disease)
- Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi
atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut
sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal
apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah :

- Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar),


- penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis,
Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

3. Bagaimana Gagal Ginjal bisa terjadi ?

Fungsi renal menurun produksi akhir metabolisme protein (yang normal


dieksresikan dalam urine) terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.
Semakin timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat. Anemia.
Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat,
memendeknya usia sel darah merah, defisiensi nutrisi dan kecenderungan untuk
mengalami pendarahan akibat status uremik pasien, terutama pada saluran
gastrointestinal. Eritopoein suatu substansi normal yang diproduksi oleh ginjal
menstimulasi sum-sum tulang untuk menghasilkan sel darah merah. Pada gagal
ginjal produksi eritropoetin menurun dan anemia berat terjadi disertai dengan
keletihan dan nafas sesak.

Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat abnormalitas utama yang lain pada gagal
ginjal adalah gangguan metabolisme cairan kalsium dan fosfat. Kadar serum
kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik jika salah satunya
meningkat maka yang lain akan turun. Dengan menurunnya filtrai melalui
glomerulus ginjal terapat peningkatan kadar sistem serum dan sebaliknya.
Penurunan kadar serum kalsium menyebabkan sekresi parathormon dari kelenjar
paratiroid. Namun demikian pada gagal ginjal tubuh tidak berespon secara norma
terhadap peningkatan sekersi parathorm dan akibatnya kalsium di tulang berkurang
mengakibatkan perubahan pada tulang dan penyakit tulang. Selain itu metabolik
aktif vitamin D yang secara normal dibuat di ginjal menurun seiring dengan
berkembangnya gagal ginjal.

Pasien gagal ginjal kronis pada umumnya mengalami oedem pada beberapa bagian
tubuh seperti pada muka, kaki, tangan, tungkai, serta adanya pembengkakan pada
paru-paru.

Akibat terganggunya fungsi ginjal dalam mensekresi urine dalam tubuh sehingga
terjadi penimbunan cairan diparu-paru, peningkatan volume cairan diparu-paru
tersebut akhirnya menimbulkan oedem pada paru-paru serta mengakibatkan
penderita mengalami sesak napas.

4. Gejala dermatologi

yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah (pruritis). Butiran edemik suatu
penumpukan kristal urea dikulit, saat ini jarang terjadi akibat penangan yang dini
dan agresif pada penyakit ginjal tahap akhir. Gejala gastrointestinal juga sering
terjadi dan mencakup anoreksia mual, muntah dan cegukan. Perubahan
neuromuskuler mencakup perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu
berkonsentrasi, kedutan otot, dan kejang.
Mekanisme yang pasti untuk setiap manivestasi tersebut belum dapat diidentifikasi.
Namun demikian produk sampah uremik sangat dimungkinkan sebagai
penyebabnya.

5. Komplikasi Klinis

Komplikasi yang mungkin timbul akibat Gagal ginjal antara lain :

1. Hiperkalemia

2.Perikarditis

3.Hipertensi

4.Anemia

5.Penyakit Tulang

6. Penanganan dan Pengobatan

A. Penanganan terhadap gagal ginjal meliputi :

1. Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.

2.Obat-obatan diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium hidroksida

untuk terapi hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi hipertensi

3.Dialisis

4. Transplantasi ginjal

B. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

1.1 Laboratorium darah :


BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat), Hematologi (Hb, trombosit, Ht,
Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein dan immunoglobulin)

1.2 Pemeriksaan Urin

Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen,

1.3 Penilaian Filtrasi Glomerulus

Nitrogen urea darah (BUN)secara bebasdifiltrasi oleh glomerulus .

1.4. Pemeriksaan EKG

Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia, dan
gangguan elektrolit (hiperkalemi, hipokalsemia)

1.5. Pemeriksaan USG

Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan parenkim ginjal.

1.6. Pemeriksaan Radiologi

Renogram, Intravenous Pyelography, Retrograde Pyelography, Renal


Aretriografi

Persyaratan transplantasi
Sebelum menjalani proses transplantasi, ada beberapa persyaratan yang perlu
dipenuhi oleh calon pasien. Syarat-syarat itu adalah :

• Pasien tidak mengidap penyakit jantung koroner, stroke, atau kelainan pembuluh
darah
• Pasien tidak mengidap penyakit ganas, seperti kanker
• Pasien tidak menderita penyakit lever aktif, serta penyakit infeksi hepatitis B,C,
HIV/AIDS, dan tuberkulosis paru. Seandainya, pasien menderita penyakit-
penyakit seperti di atas, maka ia perlu mendapat perawatan terlebih dahulu.
Tidak hanya terhadap calon pasien, persyaratan juga diberlakukan terhadap calon
donor. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh donor adalah :

• Umur 21-65 tahun


• Tidak mengidap hipertensi, penyakit diabetes, kanker, penyakit jantung, atau
penyakit autoimun.
• Tidak menderita hepatitis B,C, ataupun HIV.
• Fungsi ginjal donor normal.
• Keserasian golongan darah dengan calon resipien. Hal ini sangat penting untuk
kesuksesan transplantasi.
• Reaksi silang (crossmatch) negatif.

Di Indonesia, khususnya di RS PGI Cikini, operasi transplantasi ginjal sudah


dilakukan sejak tahun 1977. Setidaknya sudah 264 kali operasi transplantasi dilakukan di
rumah sakit ini. Selain RS PGI Cikini, masih ada delapan rumah sakit lain di Indonesia
yang mampu melakukan trasplantasi ginjal, antara lain RS Cipto Mangunkusumo
(RSCM), RS Gatot Subroto, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Advent Bandung dan RS Dr
Sardjito Yogyakarta. Operasi transplantasi memerlu-kan biaya yang relatif besar, yaitu
sekitar Rp.75 juta sampai Rp.120 juta, tergantung kelasnya.

Perawatan pasca transplantasi


Demi keberhasilan transplantasi ginjal, pasien tetap harus memperhatikan sejumlah hal
setelah menjalani operasi transplantasi. Apa sajakah yang harus diperhatikan? Simak
yang berikut :

• Beberapa hari setelah operasi, pasien harus kontrol secara lengkap seperti : tes
darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi lever, kadar gula darah, kadar obat
imunosupresif dalam darah, USG abdomen, dan lain-lain yang dianggap perlu
oleh tim dokter.
• Rutin kontrol seminggu sekali selama dua bulan pertama.
• Rutin kontrol dua minggu sekali pada bulan kedua sampai bulan keenam.
• Rutin kontrol sebulan sekali pada bulan keenam sampai bulan kedua belas.
• Perhatikan asupan cairan melalui minuman, baik air putih maupun minuman
lainnya. Perhatikan pula makanan yang banyak mengandung air seperti sup, kuah
atau makanan yang merangsang untuk minum banyak (makanan yang
asin/berbumbu).Perlu dicatat, asupan cairan yang berlebihan berbahaya bagi
jantung dan paru-paru.
• Kurangi pemakaian garam dalam makanan, karena garam akan menghambat
pengeluaran cairan dari tubuh.
• Dalam mengkonsumsi obat, lakukanlah dengan bantuan makanan, bukan
minuman. Ini untuk mengurangi asupan cairan berlebihan ke dalam tubuh.

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya


kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk
mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan
penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake
sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak
penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya
pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang
tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor


pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan
pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius,
Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa
(dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau
transplantasi ginjal.

7. Pencegahan

a. Dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan


pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium
b. Bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau
sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat
rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati
c. Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik.
d. Hindari minuman beralkohol
e. Hati-hati dalam penggunaan obat tertentu misalnya aspirin, parasetamol,
ibuprofen
f. Hindari paparan logam berat dalam waktu lama misalnya timah, zat pelarut,
bahan bakar, dan senyawa toksik lainnya
g. Jika Anda menderita kencing manis, segera lakukan pengendalian penyakitnya.
Caranya dengan menjaga kadar gula darah tetap normal. Kadar gula darah tetap
normal. Kadar gula darah yang tidak terkendali bisa menyebabkan komplikasi
pada ginjal.
h. Penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) juga perlu dikendalikan. Sebab
kerusakan pembuluh darah akibat tekanan darah yang tinggi bisa menyebabkan
kerusakan pada ginjal.
i. Lakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala, minimal satu kali dalam
setahun. Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit pada ginjal.
j. Perbanyak mengonsumsi air. Usahakanlah minum air sebanyak 12 gelas per hari.
k. Kurangi mengonsumsi vitamin C dosis tinggi (lebih dari 3.000 mg per hari).
Vitamin C dalam tubuh akan diolah menjadi asam oksalat. Bagi orang yang
berisiko menderita batu ginjal, sebaiknya mengurangi vitamin C dosis tinggi.
l. Menghindari bahan kimia seperti pewarna, pengawet, dan penyedap rasa yang
disajikan dalam makanan
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Gejala–gejala dari Gagal Ginjal adalah sesak napas, mual, muntah lemas,
tidak nafsu makan, gatal, pada hari pertama dan kedua pasien masih lemah , suhu
tubuh serta tekanan darah pasien berangsur normal pada hari ketiga dan keempat,
gangguan pada saluran pernapasan dengan sesak napas, napas tak sedap, bibir
kering,gangguan kesadaran, kesadaran pasien menurun walaupun tidak seberapa
dalam yaitu apatis sampai samnolen.

Penyebab dari gagal ginjal antara lain penyakit tekanan darah tinggi
(Hypertension), penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus), adanya sumbatan
pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur), kelainan autoimun,
misalnya lupus eritematosus sistemik,menderita penyakit kanker (cancer),sendiri
(polycystic kidney disease),rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat
peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah
kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

B.Saran

1.Bagi pasien diharapkan terus menjaga kondisi tubuhnya serta menjaga pola
konsumsi makanan yang dapat memicu terulangnya penyakit tersebut.

2.Bagi insitusi diharapkan dapat menambah koleksi buku-buku yang membahas


secara lebih mendalam mengenai penyakit gagal ginjal.
3. Bagi petugas medis agar dapat terus meningkatkan pengetahuan serta
keterampilannya dalam hal penanganan pasien dengan penyakit gagal ginjal..

LAMPIRAN

Ini adalah penderita gagal ginjal,foto kiri adalah keadaan


sebelum ditangani medis , dan foto sebelah kanan adalah
keadaan sesudah ditangani medis
Perbedaan ginjal normal dan ginjal yang rusak
Ini adalah kondisi ginjal penderita gagal ginjal

Ini adalah gambar ginjal yang sudah kronis

Anda mungkin juga menyukai