PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
I. Gagal Ginjal
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh manusia. Akan tetapi
pengetahuan masyarakat tentang ginjal masih jauh dari memadai. Organ yang
memiliki besar seperti telapak tangan fungsinya banyak sekali. Bukan hanya
sebagai alat penyaring dan pembersih darah seperti yang sudah luas
terkenal.Akan tetapi ginjal memiliki fungsi – fungsi lainnya.
Tidak perlu ditutupi, kenyataan bahwa cukup banyak dari masyarakat awam
tidak mengetahui secara tepat dimana letak ginjalnya . Apalagi mengenai
besarnya, sistem kerjanya, dan darimana datangnya air seni. Ginjal merupakan
bagian utama dari sistem saluran kemih yang terdiri atas organ – organ tubuh
yang berfungsi memproduksi maupun menyalurkan air seni ke luar tubuh.
Tanda adanya gangguan ginjal sangat bervariasi. Ada yang lama tidak
menampakkan tanda atau gejala sama sekali ,baru belakangan timbul keluhan.
Pada dasarnya, adanya keluhan yang tidak begitu menonjol pada seseorang
harus dipikirkan kemungkinan hal itu disebabkan oleh gangguan pada
ginjalnya. Pemeriksaan laboratorium penyaring untuk melihat baik tidaknya
fungsi ginjal sangat sederhana dan mudah dilakukan diberbagai laboratorium,
yaitu mengukur kadar urea dan kreatinin plasma darah,endapan air seni (apakah
sel darah merah, sel darah putih berlebihan).
B.Tujuan
PEMBAHASAN
A. GAGAL GINJAL
1. Gagal Ginjal
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolik tubuh atau ginjal gagal melakukan fungsi regulernya
Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh
akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrine,
metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa.
Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal
lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626) Kegagalan ginjal kronis terjadi
bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang
konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada
kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang
menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. (Barbara C Long,
1996; 368)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif
dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)
B. KERUSAKAN HATI
1. Pengertian Hati
Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia.Di dalam hati
terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita,yaitu proses penyimpanan
energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme
kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga
dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada
hati.
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi
dalam sistem pencernaan. Hati terletak di perut kanan atas, dibawah diafragma
kanan, di bagian bawah rongga toraks, di lapisi kapsula glisson, yang
kemudian bersatu dengan jaringan ikat daerah portal. Hati normal perabaannya
kenyal dan permukaannya halus mengkilat, berwarna tangguli.
Hati normal biasanya tidak teraba dari luar. hati hanya teraba pada tepi
bawah iga kanan, terutama pada inspirasi. Hati terdiri atas lobus kanan (3/5
bagian), lobus kiri (3/10 bagian), lobus-lobus kuadratus dan lobus kaudatus
(1/10 bagian). Pembagian yang lebih kecil dengan aliran darah, limfe, dan
bilier tersendiri, maka hati dapat dibagi menjadi 8 (atau 9 bial lobus kaudatus
dihitung), segmen yang bermakna bagi penentuan tindakan bedah.
Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibriolastik yang disbut kapsul Glisson
dan secara makroskopik di piasahkan juga menjadi lobus kiri dan kanan.
Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Kedua
lobus hati tersusun oleh unit-unit yang kecildi sebut lobules. Lobules terdiri
atas sel-sel hati (hepatosit), yang menyatu dalam satu lempeng. Hepatosit
dianggapa sebagai unit fungsional hati. Sel-sel hati dapat melakukan
pembelahan sel dan mudah di produksi kembali saat dibutuhkan untuk
mengganti jaringan yang rusak.
Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda. Sebagian
besar darah hati, sekitar 1000 ml per menit, adalah darah vena yang berasala
dari lambung, usus halus dan usus besar, pankreas dan limpa. Darah ini
mengalir ke hati melalui vena porta. Darah vena kurang mengandung oksigen
tetapi kaya zat-zat gizi, termasuk glukosa, yang dapat diubah hati menjadi
glikogen dan disimpan dengan cepat. Darah tersebut juga mungkin
mengandung bakteri usus, racun, dan obat yang dicerna. Sumber darah hati
yang lain adalah arteri hepatica yan mengalirka darah sekitar 100 ml permenit.
Darah arteri ini memiliki sirkulasi darah yang tinggi. Setelah mengaliri hati,
kedua sumber darah tersebut mengalir dalam kapiler hati yang disebut
sinusoid. Dari sinusoid, darah mengalir kesebuah vena sentralis di setiap
lobules dan semua lobules kesemua vena hepatica. Vena hepatica
mengosongkan isinya kedalam vena cava inferior.
2. Fungsi Hati
Secara fisiologis, fungsi utama hati adalah :
1. Fungsi Metabolik hati
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol
kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah
tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi
glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu
pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati
atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke
dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula
darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu
pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa
menjadi lemak.
b. Membantu metabolisme protein
Setelah pencernaan, asama amino memasuki semua sel dan
diubah menjadi protein untuk digunakan sel membentuk enzim dan
komponen-komponen structural sel misalnya, ribosom, kolagen, atau
protein kontraktil otot. Walaupun berbagai organ (termasuk ginjal dan
mukosa usus) ikut berperan menyimpan asama amino ekstra sebagai
protein, jarinan utama yang menyimpan protein di tubuh adalah hati.
Ketika dibutuhkan asam amino maka terjadi penguraian protein
simpanan adan pelepasan asam amino bebas. Penurunan asama amino
plasma sehingga dibawah kadar tertentu memicu penguraian protein
simpanan.
Semua sel, termasuksel hati, memiliki batas seberapa banyak
protein yang dapat mereka simpan sebagai protein, maka hati
melakukan deaminasi asama amino dan menggunakannya sebagai
sumber energy atau mengubahnya menjadi glukosa, glikogen, atau
asama lemak. Zat-zat ini dapat disimpan dihati—glukosa sebagai
glikogen dan asam lemak sebagai trigliserida (lemak). Asam-asam
lemak juga dapat disimpan disel tubuh, terutama jaringan diaposa.
Selama deaminasi asam amino, terjadi pelepasan ammonia yang
hampir seluruhnya diubah diubah di hati emnadi urea untuk kemudian
dieksresikan oleh ginjal.
c. Membantu metabolisme lemak
Hampir semua lemak yang dicerna diserap kedalam
sirkulasi limfe sebagai kilomikron yang merupakan gabungan dari
trigliserida, fosfolipid, kolesterol, adan lipoprotein. Kilomikron
disalurkan oleh pembuluh limfe ke duktus torasikus untuk kemuadian
menyatu dengan sirkulasi sitemik. Trigliserida kemudian di ubah
menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim-enzim di dinding
kapiler, terutama kapiler di hati dan jaringan ediposa. Dari kapiler
asam lemak dan gliserol dapat berdifusi sebagian masuk ke sel.
Setelah berada di dalam sel hati atau lain, asama lemak atau
gliserol akan kembali membentuk trigliserida. Trigliserida disimpan
sampai di butukan selama pasca-absortif. Pada saat ini, trigliserida
mungkin dimetabolisasi menjadi gliserol dan asam lemak bebas.
Gliserol dan asam lemak dapat masuk di siklus kreb untuk
menghasilkan ATP yang merupakan sumber energy bagi sel.
Sebagian gliserol dan asam lemak tidak langsung masuk ke
siklus krebs tetapi di gunakan oleh hati untuk membentuk glukosa
baru. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan keton apabila
penguraian gliserida berlansung secara berlebihan. Otak sendiri tidak
dapat mengguanakan asam lemak bebas secara alngsung untuk
menghasilkan enregi. Dengan demikian penggunaan lemak menjadi
glukosa oleh hati penting untuk menunang energy yang di perlukan
oleh otak saat kadar lukosa rendah.
d. Membantu metabolisme obat dan toksin
Obat dan toksin sering kali dimodifikasi oleh hati dan dibuat
menjadi inaktif atau larut air dengan mengonjukasikannya dengan
senyawa kimia lain. Dengan proses ini, hati member sinyal pada
tubuh untuk meneksresi zat-zat ini. Tanpa fungsi hati yang baik,
banyak toksin dan akan terakumilasi di tubuh. Selain itu, banyak
senyawa kimia yang digunakan hati untuk mengonjukasikan obat
dan toksin larut lemak, misalnya protein plasma, disintesis oleh
hati. Dengan demikian, pada hati yang kurang berfungsi baik
suplai senyawa-senyawa tersebut menjadi tidak akurat.
2. Mensekresikan cairan empedu
Empdu di bentuk oleh semua hepatosit dan terdiri atas air, garam,
empedu, bilirubin, kolesterol, asam lemak lesitin, dan elektrolit. Kecuali
air, zata yang paling banyak terdapat di empedu adalah garam empedu.
Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol yang diperlukan ke hati
dari usus halus atau disintesis secara langsung oleh hati dalam proses
matabolisme lemak. Semua sel hati ikut serta dalam emmbuat empedu
masing-masing sel di eksresika empedunya kedalam kanikulus bilaris
kecil yang mengelilingi semua sel hati. Kanikulus mengalirkan isinya
secra progresif keduktus-duktus yang lebih besar dan akhirnya menyatu
dengan duktus menjadi duktus hepatikus dan duktus bilaris komunis.
Duktus ini mengalirkan empedu ke kantung empedu untuk disimpan
secara langsung ke dalam usus. Garam empedu berfungsi dalam
pencernaan lemak di usus halus.
Tanpa empedu, samapai 40% lemak di dalam makanan tidak diserap
oleh usu halus dan diserah melalui usus halus uga akan terpengaruh.
Misalanya, tanpa empedu dalam waktu kurang dari seminggu defiensi
vitamin K akan terjadi dan tanapa jelas. Tanpa vitamin K yang adekuat,
koagulasi darah akan tergangu.
Fungsi hati lain adalah menangani komponen lain empedu, bilirubin.
Bilirubin dibentuk sebagai salah satu produk akhir penguraian
hemoglobin dan harus di metabolisasi oleh hati agara dapat dieksresi.
3. Sebagai tempat penyimpanan darah
Hati adalah organ penyimpan darah. Apabila volume darah
berkurang, misalnya sewaktu terjadi pendarahan, maka hati dapat
membebaskan darah kesirkulasi. Demikian juga, hati dapat
meningkatkan simpanan darahnya apabila terjadi peninkatan volume
darah yang signifikan, atau apabila darah mengalir kembali ke sirkulasi
perifer akibat gagal jantung kanan. Jumlah simpanan darah pada suatu
waktu amat beragam bergantung pada susunan indeks kardiovaskular,
tetapi biasanya mencapai hingga 400 sampai 500 ml.
4. Sebagai tempat penyimpanan vitamin dan mineral
Hati mapu menyimpan vitamin B12, D, dan A. besi di simpan di hati
sebagai feritin. Vitamin dan besi dapat di lepaskan ketubuh dari hati
apabila kadar zat-zat tersebut dalam darah turun.
5. Fungsi imunologis
Kapiler dihati disebut sinusoid. Aliran darah di sinusoid adalah
campuran darah vena dari vena porta dan darah arteri dari arteri hepatica.
Sinusoid dilapisi oleh sel-sel makrofag fagosik yang disebut kupffer.
Sel-sel ini menyingkirkan bakeri, sel mati, dan benda asing lainnya yang
berasal dari darah, terutama darah porta, yang mengalir dari usus menuju
hati.
BAB III
KESIMPULAN
A. GAGAL GINJAL
Dari pembahasan di atas, jelaslah bahwa ginjal merupakan organ terpenting di
dalam tubuh manusia. Akan tetapi, pengetahuan manusia akan pentingnya fungsi
ginjal sangatlah rendah.Gagal ginjal akut adalah gagalnya fungsi ginjal yang
berlangsung dalam waktu relatif singkat (beberapa hari atau beberapa minggu).
Sedangkan gagal ginjal kronik adalah penyakit gagal ginjal yang prosesnya
bertahap dan memakan waktu relatif lama. Penyebab utamanya adalah penyakit
gula, glomerulonefritis, infeksi, kelainan bawaan, dan sumbatan oleh batu saluran
kemih.Jika kondisi ginjal sangat parah, pekerjaannya perlu dibantu dengan mesin
cuci darah (dialisis) untuk membersihkan sampah yang berbahaya di dalam tubuh.
B. KERUSAKAN HATI
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh terletak pada bagian teratas dalam
rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi
oleh iga-iga. Kerusakan fungsi hati yang biasa terjadi seperti perlemakan hati,
kegagalan hati, abses hati, sirosis.
Fungsi hati untuk memelihara kadar gula yang normal dengan kombinasi
glikogenesis, glikogenolisis, glikolisis, dan glukoneogenesis diatur oleh sejumlah
hormon termasuk insulin, glukagon, hormon pertumbuhan dan katekolamin
tertentu.
Gangguan umum yang terjadi pada hati adalah :
· Hepatitis ( radang hati)
· Kanker hati
· Perlemakan hati
· Hemochromatosis
· Asites
· Sirosis hati
DAFTAR PUSTAKA
http://poenyasemua.blogspot.com/2010/08/fungsi-hati-dalam-metabolisme.html
http://www.smallcrab.com/kesehatan/628-mengenal-fungsi-utama-hati
http://www.asuhan-keperawatan-kebidanan.co.cc/2010/03/askep-sirosis-hepatis.html
www.google.co.id , Anatromi Fisiologi Hati, Kandung Empedu dan Pankreas.
jenis-jenis-penyakit-liverhati-hepar.html