Anda di halaman 1dari 21

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun
referat dengan judul Nevus pigmentosus (tahi lalat). Dan tidak lupa pula
shalawat beserta salam penulis ucapkan untuk junjungan alam yakni nabi besar
Muhammad SAW, sebagai pembawa syariat islam untuk diimani, dipelajari serta
diamalkan setiap hari.
Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada dr. Imawan Hardiman,
Sp.KK selaku pembimbing penulis dalam pembuatan laporan kasus ini. Semoga
laporan kasus ini dapat memberikan manfaat, umumnya bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari kesempurnaan
disebabkan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh sebab itu
penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
laporan kasus ini. Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.amin.

Bangkinang Mei 2017

Penulis
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................1


DAFTAR ISI .................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................4
2.1 Nevus pigmentosus ...........................................................................4
2.1.1 Definisi .....................................................................................4
2.1.2 kalsifikasi dan faktor risiko ......................................................4
2.1.3 etiopatogenesis dan patofisiologi .............................................7
2.1.4 manifestasi klinik .....................................................................9
2.1.5 Diagnosis ..................................................................................11
2.1.6 diagnosis banding .....................................................................13
2.1.7 penatalaksanaan........................................................................13
2.1.8 komplikasi ................................................................................15
2.1.9 prognosis ..................................................................................15
BAB III ILUSTRASI KASUS .....................................................................16
BAB IV KESIMPULAN ..............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................21
3

BAB I
PENDAHULUAN

Kelainan kulit yang disertai pigmentasi merupakan masalah yang banyak


ditemukan di klinik, salah satunya adalah nevus pigmentosus. Nevus pigmentosus
dalam bahasa awam dikenal dengan tahi lalat. Tiap orang umumnya mempunyai
nevus pigmentosus. Nevus pigmentosus adalah tumor jinak yang berasal dari
melanosit, yaitu sel dendritik yang menghasilkan pigmen, secara normal terdapat
di antara keratinosit pada lapisan basal epidermis. Etiologi berkembangnya nevus
pigmentosus belum diketahui tetapi diduga diturunkan pada beberapa keluarga.
Pajanan sinar matahari, penekanan kekebalan tubuh, dan pemberian kemoterapi
merupakan faktor penentu banyaknya nevus pigmentosus yang berkembang.
Nevus pigmentosus muncul pada kebanyakan orang Kaukasia dan sedikit
pada orang yang berkulit hitam. Wanita dewasa memiliki total nevus yang lebih
banyak dan kebanyakan pada kaki. Sedangkan laki-laki lebih banyak pada badan.
Nevus pigmentosus dapat bersifat kongenital maupun didapat. Nevus pigmentosus
kongenital merupakan nevus yang terdapat sejak lahir atau pada tahun pertama
kehidupan. Sedangkan sebagian besar nevus pigmentosus yang didapat (acquired)
berkembang pada 20 tahun pertama kehidupan.
Di Indonesia, hasil penelitian di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit
Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
prevalensi nevus pigmentosus adalah 0,54%. Berdasarkan gambaran
histopatologi, nevus intradermal merupakan jenis nevus pigmentosus yang paling
banyak ditemukan yaitu sebesar 58,5%. Nevus pigmentosus paling banyak
ditemukan pada kelompok usia 30-39 tahun (27,2%) dan paling sedikit ditemukan
pada kelompok usia >70 tahun (1,3%). Nevus pigmentosus lebih sering terjadi
pada perempuan daripada laki-laki dengan rasio 2:1. Lokasi tersering ditemukan
lesi nevus pigmentosus adalah kepala dan leher (82,4%) sedangkan lokasi yang
paling jarang ditemukan lesi nevus pigmentosus adalah gluteus (0,6%).
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nevus pigmentosus


2.1.1 Definisi
Nevus pigmentosus adalah tumor jinak yang berasal dari melanosit, yaitu
sel dendritik yang menghasilkan pigmen, secara normal terdapat di antara
keratinosit pada lapisan basal epidermis, atau tumor jinak melanosit yang tersusun
dari sel-sel nevus, yang berpotensi berkembang menjadi melanoma maligna.
Degenerasi maligna nevus pigmentosus terjadi pada pasien diatas 35 tahun harus
dipikirkan kemungkinan melanoma. Tranformasi maligna ditandai dengan adanya
pembesaran, khususunya bila asimetris, perubahan warna, perubahan permukaan,
terjadi penebalan, adanya nyeri, tanda-tanda inflamasi timbulnya pigmentasi
satelit.
2.1.2 Klasifikasi dan faktor resiko
Klasifikasi nevus pigmentosus
Nevus pigmentosus kongenital
Nevus pigmentosus didapat
Nevus junctional
Nevus compound
Nevus intradermal
Nevus Spitz
Nevus biru (blue
naevus)
Atypical melanocytic
naevus

Nevus pigmentosus berdasarkan tempatnya dibagi menjadi:


a. Junctional nevus
5

Junctional nevus biasanya datar dan berbatas tegas dengan warna


coklat yang seragam. Dinamakan junctional nevus karena sel sel nevus ini
terletak pada perbatasan antara epidermis dan dermis. Nevus ini memiliki
potensi yang rendah untuk berubah menjadi suatu keganasan.

b. Intradermal nevus

Intradermal nevus umumnya meninggi di atas kulit dan merupakan


jenis nevus yang paling umum. Nevus ini biasanya berwarna coklat hingga
hitam. Nevus intradermal sering terdapat pada pinggir kelopak mata dan bulu
mata pada kelopak mata yang ditumbuhi nevus tersebut dapat tumbuh normal
diatas nevus. Nevus ini juga bisa tumbuh pada alis mata dan bulu bulu alis
mata juga dapat tumbuh baik pada nevus. Oleh karena itu sebagian besar ahli
berpendapat bahwa nevus ini tidak memiliki potensi keganasan.

c. Compound nevus
6

Compound nevus adalah nevus yang berasal dari gabungan dari


komponen jaringan pembatas antara epidermis dan dermis dengan komponen
jaringan dermis kulit. Nevus ini memiliki potensi keganasan yang rendah.

d. Nevus biru

Nevus biru biasanya datar tetapi dapat pula berupa nodul yang
berbatas tegas. Nevus ini dapat berwarna biru, abu abu hingga hitam.
Warna biru-hitam dari nevus ini dikarenakan karena letaknya yang jauh
lebih dalam dari kulit yang di atasnya.

e. Congenital oculodermal melanocytosis (nevus of Ota)


Congenital oculodermal melanocytosis Adalah jenis dari nevus
biru dari kulit di sekitar bola mata yang berhubungan dengan nevus biru
dari konjungtiva dan perluasan dari nevus di uvea. Nevus ini biasa
mengenai ras kulit hitam dan oriental dan jarang mengenai ras kaukasia.
7

Nevus ini berpotensi untuk menjadi ganas khususnya jika mengenai ras
kaukasia.

Faktor resiko terjadinya nevus pigmentosus antara lain (Thomas VD,


et al., 2008): Kelainan congenital, Genetic, Gender / jenis kelamin, Usia,
Rangsangan fisik berulang, Hormon, Infeksi, Gaya hidup, Karsinogenik (bahan
kimia, virus, radiasi).

2.1.3 Etiopathogenesis dan patofisiologi


Penyebab dari nevus pigmentosus belum jelas sampai sekarang dan
masih menjadi perdebatan. Meskipun sudah banyak teori yang
dikemumkakan, mekanisme perkembangan nevus masih tetap belum
diketahui. Faktor genetik kemungkinan terjadi pada banyak orang, dan
paparan sinar matahari pada masa kanak-kanak. Sel-sel nevus kulit berasal
dari neural crest, sel-sel ini membentuk sarang-sarang kecil pada lapisan sel
basal epidermis dan pada zona taut dermo-epidermal. Sel-sel ini membelah
dan masuk dermis dan membentuk sarang-sarang pada dermis.
Suatu lesi berpigmen yang sering dikaitkan dengan kelainan
congenital baik secara sel maupun jaringan. Nevus pigmentosus secara awam
juga dikenal dengan tahi lalat (mole). Sel-sel nevus kulit berasal dari neural
crest, cenderung berukuran besar, memproduksi melanin, dan tumbuh dalam
pulau-pulau / sarang sel nevus. Kelainan bermula pada daerah
dermoepidermal junction berupa sarang-sarang sel nevus yang kemudian
meluas ke lapisan dermis disertai maturasi.
8

Paparan ultraviolet diduga merupakan faktor pencetus timbulnya


nevus pigmentosus, hal ini dilihat dari beberapa individu asal Eropa utara,
terutama yang berasal dari Jerman, Belanda, Belgia, dan Inggris, tidak jarang
memiliki nevus besar (diameter terbesar 1 cm), sering dalam jumlah banyak
(> 50, hingga beberapa ratus), dengan warna merah-coklat. Nevus ini disebut
nevus atipikal atau nevus displastik.
Melanosit berada dalam lapisan basal epidermis. Non neoplastik
melanosit biasanya menunjukkan inhibisi kontak satu sama lain, dan dengan
demikian sel melanosit biasanya tidak ditemukan bersebelahan. Dengan
bentuk-bentuk stimulasi tertentu, seperti radiasi ultraviolet, kepadatan
melanosit di epitel normal dapat meningkat. Melanosit normal mungkin juga
melibatkan epitel adneksa, terutama ujung papila folikel.
Nevus pigmentosus merupakan proliferasi melanosit yang berdekatan,
membentuk kumpulan kecil sel-sel yang dikenal sebagai sarang. Nevus
pigmentosus biasanya terbentuk pada usia dini. Salah satu faktor pemicu yang
diyakini adalah paparan sinar matahari (ultraviolet). Namun, faktor genetic
juga jelas terlibat dalam perkembangan beberapa jenis nevus pigmentosus.
Beberapa generasi (keturunan) mengekspresikan kondisi dominan autosomal
(yang disebut sindrom nevus displastik atau familial atypical multiple moled
ansindrom melanoma), di mana anggota keluarga memiliki banyak nevus
yang berukuran besar, kadang-kadang ratusan, tersebar di kulit.
Nevus pigmentosus yang didapat (acquired melanocytic nevi) dianggap
neoplasma jinak. Sebaliknya, nevus pigmentosus kongenital kemungkinan
dapat diartikan sebagai cacat bawaan. Melanosit berasal dari neural crest, dan
nevus bawaan mungkin merupakan bentuk kesalahan dalam pengembangan
dan migrasi unsur neuro-ectodermal. Bukti kesalahan migrasi embriologis
dapat dilihat secara histopatologi pada nevus pigmentosus kongenital raksasa.
Dalam hal ini,melanosit dapat didistribusikan ke seluruh dermis, sekitar dan di
dalam dinding pembuluh darah, sekitar struktur adneksa seperti folikel
rambut, dalam subkutis, dan kadang-kadang dalam otot lurik, otot polos, saraf,
atau kelenjar sebaseus.
9

Nevus pigmentosus merupakan kelainan pada proses pembentukan


melanositik normal. Hal ini diduga disebabkan oleh mutasi (sering NRAS)
yang terjadi pada sel progenitor yang menghasilkan akumulasi luas yang
abnormal pada sel-sel melanocytic sepanjang jalur migrasi selama terjadi
perkembangan normal. Peristiwa yang mengarah ke akumulasi
nevomelanocyte juga mungkin memiliki efek pada jaringan sekitarnya (yaitu,
peningkatan panjang / hitamnya rambut) mungkin karena perubahan
lingkungan sitokin lokal pada sel nevomelanocytic. Mutasi dari NRAS
merupakan penyabab terjadinya perubahan sel pigmen dan atau non pigmen
pada kulit dan sistem saraf pusat (SSP).

2.1.4 Manifestasi klinik


Nevus pigmentosus dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh, termasuk
membrana mukosa dekat permukaan tubuh. Lesi dapat datar, papuler, atau
papilomatosa, biasanya berukuran 24 mm, namun dapat bervariasi dari sebesar
peniti sampai sebesar telapak tangan. Pigmentasinya juga bervariasi dari warna
kulit sampai coklat kehitaman. Nevus pigmentosus kongenital merupakan nevus
yang terdapat sejak lahir atau timbul beberapa bulan setelah kelahiran.
Pada dasarnya nevus pigmentous tidak memberikan gejala-gejala apabila
nevus tersebut jinak, terkecuali jika nevus pigmentous tersebut bersifat ganas
maka akan timbul gejala-gejala seperti ;
a. Ulserasi (luka) dan terdapat perdarahan spontan,
b. Membesar dan warna lebih gelap,
c. Pigmen menyebar dari kulit ke kulit sekitarnya,
d. Di sekitarnya ada lesi-lesi yang mengelilinginya,
e. Terdapat inflamasi tanpa didahului traum,
f. Gatal,
g. Nyeri.
Nevus yang ada sejak lahir didefisinikan sebagai nevus pigmentosus
kongenital. Beberapa ilmuwan juga memasukkan nevus pigmentosus dalam
kategori kongenital jika nevus timbul sebelum 6 bulan setelah kelahiran.5Menurut
ukurannya dapat dibagi menjadi 2 kelompok : lesi kecil bila diameter nevus lebih
10

kecil dari 1,5 cm sampai dengan 20 cm, dan lesi luas (giant) bila bergaris tengah
lebih dari 20 cm.

Gambaran nevus pigmentosus kongenital raksasa (>20cm)


Nevus pigmentosus didapat biasanya berukuran kurang dari 1 cm (sering
<6mm), dengan permukaan yang halus dan teratur. bergantung pada ukuran dan
elevasi, nevus pigmentosus yang didapat bisa terlihat sebagai makula, papul atau
nodul.5Secara histologis nevus pigmentosus dapat dibagi menjadi nevus
intradermal; nevus junctional; dan nevus campuran. Secara klinis bentuk-bentuk
ini susah dibedakan. Nevus junctional biasanya berwarna coklat kehitaman
berbentuk makula. Lesi yang sedikit menonjol, warna coklat, dan berbentuk papul
atau nodul merupakan nevus campuran, sedangkan nevus intradermal hampir
selalu mempunyai tangkai hampir dan tidak memiliki warna yang spesifik.
Nevus Pigmentosus Displastik/didapat (Atypical Melanocytic Nevi)
Nevus pigmentosus displastik adalah nevus pigmentosus didapat yang
berproliferasi di kulit dengan tampilan klinis dan histologik yang berbeda. Ukuran
nevus displastik bervariasi, tetapi biasanya lebih besar dibanding dengan nevus
biasa. Tetapi menurut pengalaman, nevus displastik ada yang berukuran kurang
dari 3 mm dan bentuk ini mencapai 30% dari keseluruhan nevus displastik.
Nevus pigmentosus displastik berbentuk makula, dan/atau papul yang
ireguler, batas yang tidak jelas, bervariasi dari warna coklat hingga hitam
kecoklatan dengan dasar yang eritematous. Pemeriksaan lesi berpigmen
menggunakan lampu Wood atau dermoskopy (mikroskop epiluminens) dapat
mempertajam deteksi klinik dan membantu diagnosis lesi berpigmen jinak,
suspek, dan lesi yang ganas.
11

Nevus displastik

2.1.5 Diagnosis
Anamnesis
Biasanya bercak pada pasien muncul saat baru lahir, atau ada juga tertutup
vernix yang kemudian berkembang setelah beberapa bulan. Ini bisa dinilai dari
penjelasan orang tua atau bisa dari dokumentasi (foto) anak saat sahir.
Kebanyakan bercak awal yang muncul hanya berupa makula. Harus diperhatikan
perkembangannya, dimana nevus harus berkembang secra proposional seiring
dengan pertumbuhan hingga menjadi matur. Jika tidak, ini merupakan salah
satu tanda mengarah kearah keganasan (melanoma).
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan didapati nevus berwarna cokelat kehitaman, dengan
ukuran yang bervariasi. Nevus pigmentosa dapat dibagi menurut ukurannya yaitu;
kecil < 1,5 cm, sedang 1,5 19,9 cm, besar 20 cm (giant congenital melanocytic
nevus). Tapi perlu diperhatikan bahwa besar kecilnya nevus tidak bisa
membedakan antara nevus dengan penyakit hipopigmentasi yang lain, hanya saja
jika lesi berukuran lebih dari 1,5 cm lebih mengarah ke kongenital, atypical
melanocytic nevi, atau melanoma. Nevus acquired lebih cenderung kecil
dibandingkan nevus pigmentosa.
12

Pemeriksaan penunjang
Tes laboratorium (histopatologi)
Secara histopatologi dapat dibedakan menjadi nevus junctional, nevus
compound, dan nevus intradermal. Pada nevus junctional, sel-sel nevus terletak
pada lapisan sel basal epidermis atau pada daerah taut dermo-epidermal, sebagai
sarang-sarang sel polygonal atau bundar dengan inti yang besar dan pigmen yang
nyata. Sering sel-sel nevus tampak pada ujung rete ridge yang memanjang. Pada
nevus compound atau tipe dermoepidermal, tampak sel-sel nevus pada lapisan
basal epidermis, zona taut dermo-epidermal, dan dermis. Pada nevus intradermal,
sarang-sarang sel nevus hanya tampak pada dermis. Dari gambaran klinis nevus
pigmentosus dapat diramalkan lokasi atau tipe histologinya. Lesi datar, berwarna
coklat sampai kehitaman, permukaan halus dan tidak berambut biasanya sebagai
nevus junctional. Sedangkan lesi yang sedikit menonjol atau papilomatosa,
berwarna kecoklatan, kadang-kadang berambut biasanya sebagai nevus
compound. Lesi berbentuk kubah atau bertangkai hampir selalu berupa nevus
intradermal.

Nevus pigmentosus junctional dengan sarang-sarang melanosit yang halus/lunak

Nevus pigmentosus campuran dengan sarang-sarang melanosit yang halus/lunak


di zona taut dermo-epidermal
13

Nevus pigmentosus intradermal dengan sarang-sarang melanosit berada di dalam


dermis
Dari gambaran klinis nevus pigmentosus dapat diramalkan lokasi atau tipe
histologinya. Lesi datar, berwarna coklat sampai kehitaman, permukaan halus dan
tidak berambut biasanya sebagai nevus junctional. Sedangkan lesi yang sedikit
menonjol atau papilomatosa, berwarna kecoklatan, kadng-kadang berambut
biasanya sebagai nevus compound. Lesi berbentuk kubah atau bertangkai hamper
selalu berupa nevus intradermal.

2.1.6 Diagnosis banding


Condition Onset Tampilan Location Histology

Nevus kongenital Macula, papuler, kepala dan leher, Nevus intradermal


pigmentosus atau jarang pada sarang-sarang sel
papilomatosa gluteus nevus hanya tampak
coklat pada dermis
kehitaman Nevus junctional
(sel-sel nevus terletak
pada lapisan sel basal
epidermis atau pada
daerah taut dermo-
epidermal, sebagai
sarang-sarang sel
polygonal atau bundar
dengan inti yang besar
dan pigmen yang
nyata),
Nevus compound
(tampak sel-sel nevus
pada lapisan basal
epidermis, zona taut
dermo-epidermal, dan
dermis)
14

Nevi of Ota Saat lahir atau Bintik-bintik rnevus Ota, Epidrmis normal, ada
and Ito pubertas biru atau abu- unilateral, jarang melanosit dendritik
abu yang bilateral, di dahi pada dermis terutama
bergabung tdasar hidung, pada papilari dan
menjadi makula zygomatic, daerah retikular atas yang
atau patch periorbital, untuk dikelilingi oleh
nevus ito, bahu selubung fibrosis
dan lengan atas
Blue nevus Kongenital atau Papula atau Dimana saja Dermal nodular
didapat plak pada kulit proliferation of
berwarna biru heavily pigmented
spindle cells
Hori macule Didapat, muncul Makula- umumnya Terdapat melanosit
saat dewasa makula / bilateral,dan padan lapisan dermis
pacth pacth simetris, pada atas yang difus
berwarna pipi, dasar
abu-abu hidung, batang
hidung,ala
nasi,kelopak mata
dan dahi
Melasma Didapat, mungkin Pacth abu-abu Area maksila Ttidak ada
berhubungan kecoklatan/co dan zigomatikus peningkatan
dengan klat dengan melanosit di dermis,
kehamilan atau batas tidak terdapata
kondisi kelebihan jelas melanophages
estrogen lainya

2.1.7 Penatalaksanaan
Terapi umum
- Cuci wajah 2 kali sehari dengan menggunakan sabun pencuci wajah
- Hindari kontak langsung dengan matahari
- Memakai sunblock/SPF jika keluar rumah
Terapi khusus
Penatalaksanaan nevus biasanya sehubungan dengan segi kosmetik,
ataupun adanya kemungkinan nevus berubah menjadi suatu keganasan.
Kebanyakan lesi melanositik tidak membutuhkan terapi khusus. Pengangkatan
nevus melalui teknik biosi eksisi ataupun shave eksisi electro dessication atau
ekstipasi elips komplit (tergantung pada ukuran, bantuk dan lokasi lesi).
Terapi medikamentosa tidak efektif dan tidak berperan dalam diagnosis
atau tatalaksana neoplasma jinak seperti nevus melanositik. Nevus melanositik
dapat diangkat dan dieksisi dengan operasi dengan teknik biopsieksisi, shave
15

excision, electrodesiccation dan ektirpasi komplit, dengan alasan kosmetik atau


karena atas indikasi berdasarkan potensial biologik lesi untuk menjadi maligna.
Nevus melanositik yang diangkat karena alasan kosmetik biasanya dilakukan
eksisi shave atau tangensial, punch excision dilakukan untuk lesi yang kecil,
dan lesi yang besar mungkin memerlukan eksisi komplit dengan penutupan
sutura walaupun bersifat jinak karena lesi yang melebihi diameter 1 cm sukar
dilakukan dengan teknik shave excision.
Terapikortikosteroid
kortikosteroid sistemik hidrokortison 20 mg 3x1
Microdermabrasion teknik pengelupasan pada kulit yang mampu
menghilangkan sel-sel mati dan meningkatkan produksi kolagen baru
dengan menggunakan Kristal halus atau bubuk organic.
Laser surgery Laser merupakan jenis sinar/cahaya panas yang bisa
digunakan untuk memotong kulit dan jaringan, menghancurkan pigmen
warna kulit dan lain-lain.
operasi eksisi membuang jaringan dengan cara memotong. Tindakan ini
dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain pemeriksaan penunjang
(biopsy), pengobatan lesi jinak ataupun ganas dan memeperbaiki
penampilan secara kosmetis. indikasi : terdapat pertumbuhan yang cepat 3-
4x lebih besar tidak ada pengecilan sesudah beberapa tahun.

2.1.8 Komplikasi
Sebagian besar nevus pigmentosus merupakan lesi yang tidak berbahaya
kendati demikian, pada kasus-kasus yang jarang dijumpai dapat terjadi perubahan
maligna dan pada lokasi nevus tumbuh melanoma. Nevus yang memperlihatkan
perubahan warna atau ukuran, atau yang menjadi nevus yang symptomatic (gatal)
atau yang tepinya ireguler harus diangkat untuk menentukan apakah sudah terjadi
perubahan maligna.

2.1.9 Progosis
Pada umumnya baik. Tetapi pada nevus junctional dan nevus compound
harus mendapat perhatian karena ada kemungkinan berubah menjadi ganas
16

BAB III
ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. EP
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Rumbio jaya
Status penikahan : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Minang
No. RM : 145131
Tanggal : 02 Mei 2017

ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Keluhan Utama :
Hitam pada pipi kiri 8 tahun yang lalu yang semakin meluas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Bangkinang dengan
keluhan hitam pada pipi kiri 8 tahun yang lalu yang semakin lama semakin luas,
pasien di usia 5 tahun mengaku pernah jatuh dan mengakibatkan pipi dibagian kiri
warna merah bulat seperti koin, lalu bekas merah bulat lama kelamaan berubah
menjadi hitam ketika pasien kelas 6 SD dan semakin meluas melewati daerah
hidung, daerah pipi kanan, pipi kiri, daerah mata kiri dan kanan dan depan telinga
kiri.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Riwayat alergi
tidak ada. Pasien tidak pernah dirawat di RSUD Bangkinang. Riwayat trauma 14
tahun yang lalu di usia 5 th.
17

Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga pasien tidak ada menderita penyakit ini
sebelumnya. Keluarga pasien juga tidak ada yang memiliki riwayat alergi.
Riwayat Pengobatan : Pasien ada pemakaian krim pemutih 3 tahun yang lalu
Riwayat Kebiasaan : mencuci wajah 2x sehari dengan sabun pencuci muka
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tampak baik
Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital : Tidak diperiksa
Tekanandarah : Tidak diperiksa
Nadi : Tidak diperiksa
Nafas : Tidak diperiksa
Suhu : Tidak diperiksa
Keadaangizi : Tidak diperiksa
Pemeriksaan thorax : Tidak diperiksa
Pemeriksaan abdomen : Tidak diperiksa
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi : Regio fasialis sinistra sampai depan preaurikula, regio fasialis
dextra, regio orbitalis dextra dan sinistra, regio nasal.
Distribusi : Regional
Bentuk : Tidak khas
Susunan : Tidak khas
Batas : Sirkumskrip
Ukuran : Miliar-plakat
Efloresensi : Primer: makula hiperpigmentasi
18

KELAINAN SELAPUT MUKOSA : dalam batas normal


KELAINAN MATA : dalam batas normal
KELAINAN KUKU : dalam batas normal
KELAINAN RAMBUT : dalam batas normal
KELAINAN KGB : tidak diperiksa
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap : tidak diperiksa
Pemeriksaan penyinaran lampu wood : tidak diperiksa
Pemeriksaan KOH 10 % : tidak diperiksa
Rencana pemeriksaan : pemeriksaan lampu wood.

RESUME
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Bangkinang dengan
keluhan hitam pada pipi kiri 8 tahun yang lalu yang semakin lama semakin luas,
pasien di usia 5 tahun mengaku pernah jatuh dan mengakibatkan pipi dibagian kiri
warna merah bulat seperti koin, lalu bekas merah bulat lama kelamaan berubah
menjadi hitam ketika pasien kelas 6 SD dan semakin meluas melewati daerah
hidung, daerah pipi kanan, pipi kiri, daerah mata kiri dan kanan dan depan telinga
kiri. Pasien ada pemakaian krim pemutih 3 tahun yang lalu, mencuci wajah 2x
sehari dengan sabun pencuci muka.
19

Status dermatologi lokasi: regio fasialis sinistra sampai depan preaurikula,


region fasialis dextra, regio orbitalis dextra dan sinistra, regio nasal, distribusi:
regional, bentuk: tidak khas, susunan: tidak khas, batas: sirkumskrip, kuran:
miliar-plakat, efloresensi: primer: makula hiperpigmentasi.

DIAGNOSIS KERJA
- Nevus pigmentosus (tahi lalat)

DIAGNOSIS BANDING
- Nevus ota
- melasma
TERAPI
Umum
- Cuci wajah 2 kali sehari dengan menggunakan sabun pencuci wajah
- Hindari kontak langsung dengan matahari
- Memakai sunblock jika keluar rumah
Khusus
- Hydrocortisone 20 mg tab 3x1 sehari

PROGNOSIS
Quo Ad Sanam : Bonam
Quo Ad Vitam : Bonam
Quo Ad Fungsionam : Bonam
Quo Ad Kosmetikum : Malam
20

BAB IV
KESIMPULAN

Nevus pigmentosus adalah tumor jinak yang berasal dari melanosit, yaitu
sel dendritik yang menghasilkan pigmen, secara normal terdapat di antara
keratinosit pada lapisan basal epidermis. Etiologi berkembangnya nevus
pigmentosus belum diketahui tetapi diduga diturunkan pada beberapa keluarga.
Pajanan sinar matahari, penekanan kekebalan tubuh, dan pemberian kemoterapi
merupakan faktor penentu banyaknya nevus pigmentosus yang berkembang.
1. Nevus pigmentosus merupakan tumor jinak yang tersusun dan sel-sel nevus.
2. Sel-sel nevus kulit berasal dari neural crest, sel-sel ini membentuk sarang-
sarang kecil pada lapisan sel basal epidermis dan pada zona taut
dermoepidermal.
3. Pada klasifikasi nevus pigmentosus, gejala dan tanda dapat dibedakan menjadi
junction nevus, compund nevus dan intradermal nevus.
4. Umumnya tidak diperlukan pengobatan kecuali jika ada indikasi kosmetika.
Pengobatan yang dianjurkan adalah bedah insisi.
21

DAFTAR PUSTAKA

1. R. A. Delila Tsaniyah, Aspitriani, Fatmawati. 2015. Prevalensi dan


Gambaran Histopatologi Nevus Pigmentosus di Bagian Patologi Anatomi
Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 1 Januari 2009-
31 Desember 2013. Majalah Kedokteran Sriwijaya. Ejournal.unsri.ac.id
2. Curry JL. Pathologyof Dysplastic (Atypical) Melanocytic Nevi.
http://emedicine.medscape.com/article/1058445-overview#a5
3. Gerardo F, Argenziano G. 2007. Nevus. Color Atlas of Melanocytic
Lesions of the Skin. New York: Springer.

Anda mungkin juga menyukai