Anda di halaman 1dari 11

DEFORMITAS

Anggota Kelompok :
1.Andy Oky S
2.Henny Melliana
3.Ismaul Rida
4.Laily Zuhriya
5.Maria Magdalena
6.Nora Diah Eksanti
Pengertian Deformitas
• Deformitas → perubahan bentuk tubuh atau bagian tubuh secara
umum (Kamus Dorland, edisi 28).
• Deformitas muskuloskeletal → perubahan-perubahan dalam fisiologi
pada sistem muskuloskeletal yang tidak terlihat namun dapat
berkembang di kemudian hari dan menyebabkan suatu penyakit.
• Sistem muskuloskeletal → penunjang bentuk tubuh dan bertanggung
jawab terhadap pergerakan. Komponen utama → jaringan ikat.
• Sistem ini terdiri dari → tulang, sendi, otot ranghka, tendon, ligamen,
bursa.
Etiologi
Deformitas dapat terjadi karena 2 hal yaitu :
1.Faktor genetik
 Dapat ditransmisikan melalui gen / kromosom , sel telur dan sperma.
Faktor genetik ini bersifat dominan , maka kelainan akan memberikan
manifestasi klinis pada anak-anak yang bersifat herediter.
2.Faktor Lingkungan
 Dapat disebabkan oleh obat-obatan, zat kimia, radiasi
 Defisiensi nutrisi dan gizi
 Jatuh, kecelakaan
Symptom Utama
• Nyeri
• Rasa tidak nyaman
Yang dapat bervariasi dari tingkat yang paling ringan sampai yang paling berat.
OSTEOARTRITIS
→ gangguan pada sendi yang bergerak. Bersifat kronik, berjalan progesif
lambat, tidak meradang, dan ditandai dengan adanya deteriorasi dan abrasi
rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan
persendian. Sering ditemukan pada ♂ berusia > 45 tahun.
• Perkembangan osteoartritis sendi-sendi interfalang distal tangan (Nodus
Heberden) dipengaruhi oleh jenis kelamin terutama pada ♀
• E/ : tidak diketahui, tetapi kelihatannya proses penuaan ada hubungannya
dengan perubahan-perubahan dalam fungsi kondrosit. Mungkin juga
berhubungan dengan hormon seks dan faktor-faktor hormonal lainnya.
• Dapat menyebabkan : perubahan-perubahan biomekanika dan biokimia di
dalam sendi, dapat disertai sinovitis.
• Symptom : Nyeri sendi ketika bergerak dan ↓ ketika istirahat, kekakuan
sendi ketika tidak digerakan (bertahan beberapa menit, keterbatasan
dalam gerakan, nyeri tekan lokal, pembesaran tulang di sekitar sendi,
sedikit efusi sendi, krepitasi, sakit kepala.
• Perubahan yang khas : terjadi di tangan, Nodus Heberden atau
pembesaran tulang sendi interfalang sering dijumpai. Juga terjadi di tulang
belakang, yang menjadi nyeri, kaku, dan mengalami kekerasan.
Varian Osteoartritis
Osteoartritis generalisata primer → adanya Hiperostosis alkalosis menimbulkan penulangan
↑banyaknya & beratnya sendi-sendi yang terserang. vertebra.
Osteoartritis peradangan erosif → menyerang sendi Osteoartritis sekunder → konsekuensi dari beberapa
pada jari-jari dan berhubungan dengan episode penyakit lain, seperti artritis reumatoid atau gout.
peradangan akut yang menimbulkan deformitas dan
alkalosis.

Artritris Reumatoid
→ Gangguan kronik yangg mengenai banyak sistem organ yang merupakan salah
1
satu kelompok penyakit jaringan ikat difus. 2 x lebih sering menyerang ♀, insidens
2
puncak adalah antara usia 40 – 60 tahun.
• E/ : tidak diketahui, namun pada orang Kaukasia terdapat kaitan dengan penanda
genetik seperti HLA-Dw4 dan HLA-DR5.
• Symptom : Gejala-gejala konstitusional (lelah(terkadang hebat), anoreksia, berat
badan ↓, demam), poliatritis simetris terutama pada sendi perifer, kekakuan di
pagi hari selama lebih dari 1 jam, artritis erosif (ciri khas), deformitas, nodul-
nodul reumatoid, dan manifestasi ekstra-artikular (perikarditis, pleuritis, mata,
dan pembuluh darah)
Skleroderma (sklerosis sistemik)
→ penyakit jaringan ikat yang jarang dijumpai, ditandai oleh fibrosis pada kulit dan organ-organ lainnya.
Sering terjadi pada ♀ . Berdasarkan dari luasnya lesi kulit, dibagi menjadi 3 :
1. Skleroderma generakisata (sklerosis sistemik) → salah satu dari dua tipe berikut ini:
a) Sklerosis sistemik kutanus difus yang melibatkan kulit pada tubuh, penyakit viseral yang menyerang
banyak organ, perjalanan penyakit cepat.
b) Sklerosis sistemik kutaneus lokalosata, termasuk varian CREST (calcinosis, Raynaud phenomenon,
Esophageal dysmotility, sclerodactyly, dan telangiectasia)
2. Skleroderma lokalisata biasanya hanya menyerang daerah kulit yang sangat terbatas dan tidak menyerang
organ visera.
• Dapat menimbulkan : fibrosis dan perubahan-perubahan degeneratif pada sinovium, arteria digitalis,
parenkim, dan arteria-arteria kecil esofagus, usus, paru-paru, jantung, ginjal, dan kelenjar tiroid. Dapat
menyebabkan kematian jika terdapat penyakit gagal ginjal.
• E/ : tidak diketahui, walaupun terdapat sejumlah kelainan reaksi imun serologi dan selular, yang
menunjukkan bahwa mekanisme imunologi terlibat.
• Symptom : Fenomena Raynaud (ganguan vasospastik paroksimal dengan terjadinya spasme abnormal dari
arteria-arteria di tangan dalam responnya terhadap suhu dingin atau emosi yang memuncak),
pembengkakkan dan menggembungnya tangan, serta penebalan yang berjalan, gangguan usus besar (diare
atau konstipasi), keterlibatan paru-paru (sesak napas), dan keterlibatan ginjal (proteinuria, HT dan berubah
cepat menjadi gagal ginjal ).
Gout
→ gangguan metabolik yang pertama kali dijabarkan oleh Hippocrates pada masa Yunani kuno. Sering terjadi
pada ♂ .
• Gout ada sekurang-kurangnya 9 gangguan metabolik, yang ditandai dengan me↑ konsentrasi asam urat
(hiperurisemia).
• Gout dapat bersifat primer dan sekunder.
Gout Primer Gout Sekunder
Akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang Pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi
berlebihan atau akibat pe↓ eksresi asam urat. asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain
atau pemakaian obat-obat tertentu.
• Kristal monosodium urat monohidrat terbentuk dalam sendi dan jaringan sekitar dan berperan pada reaksi
radang akut yang berkembang, menyebabkan nyeri berat yang secara khas diakibatkan oleh serangan gout
akut.
• E/ : bergantung pada faktor penyebab terjadinya hiperurisemia, diet tinggi purin, minum alkohol, dan
sejumlah obat-obatan yang menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga dapat menyebabkan
serangan gout.
• Empat stadium perkembangan gout yang tak terobati :
a. Stadium pertama → hiperurisemia asimtomatik : asam urat serum laki-laki ↑, tidak terdapat gejala
b. Stadium kedua → artritis gout akut : awitan pembengkakan nyeri dan nyeri tekan halus yang mendadak.
c. Stadium ketiga → mengikuti serangan gout akut, yaitu stadium interkritikal. Tidak terdapat gejala.
d. Stadium keempat → stadium gout kronik. Timbunan asam urat terus meluas selama beberapa tahun jika
pengobatan tidak dilakukan. Peradangan kronik akibat adanya kristal urat menyebabkan terjadinya nyeri,
sakit, dan kaku, serta pembengkakan sendi nodular yang besar.
Spondiloartropati Seronegatif
Spondilitis Ankilosans
→ suatu penyakit peradangan kronik progresif, ditandai dengan penyerangan sendi-sendi sakroilaika dan
persendian pada tulang belakang.
• E/ : Tidak diketahui, meskipun faktor genetik tampak terlibat.
• Symptom : mempunyai diam-diam dan mendadak, yang dimulai dengan perasaan kelelahan dan nyeri
panggul atau pinggang secara intermitem.
• Ciri yang khas : perubahan radiologi dan dibuktikan hanya dengan kaburnya sendi sakroiliaka dan
osteoporosis difus pada spina.
Artristik Psoriatik
→ penyakit radang sendi, biasanya atritis terjadi setelah terlihat adanya lesi-lesi pada kulit, tetapi dapat juga
timbul sebelum atau pada saat yang bersamaan dengan timbulnya lesi kulit.
• Symptom : sering timbul sebagai peradangan asimetri yang hanya menyerang sendi parifer pada waktu
tertentu, dengan sendi distal tangan dan kaki yang biasanya terkena. Sendi-sendi lain yang dapat terserang
meliputi sendi tangan kaki, lutut, dan panggul.
• E/ : tidak ada uji laboratorium spesifik untuk artritis psoriatik. Radiograf pada stadium awal penyakit
biasanya normal
Sindrom Reiter
→ salah satu penyebab utama artritis pada ♀ muda, dapat timbul secara mendadak biasanya menyusul suatu
penyakit kelamin karena Chlamydia trachomatis.
• E/ : tidak diketahui, ada kaitan antara antigen HLA-B27 dengan penyakit reiter ini.
• Symptom : penurunan berat badan dan demam dapat timbul pada awal sindrom reiter, adanya uretritis
purulen atau berair, manifestasi sendi seringkali pada kaki dan mata kaki, lutut, dan sakroiliaka, Nyeri pada
tumit cukup sering terjadi, kerusakan sendi setelah serangan yang berat dan nyeri tulang belakang apabila
persendian sakroiliaka juga terserang.
Skoliosis
→ kurvatura tulang belakang (spina).
• E/ : akibat deformitas struktural aktual kolomna vertebra yang ada pada saat lahir (kongenital), distrofi
otot.
• Dapat menyebabkan : deformitas, nyeri, komplikasi pernapasan, jantung.
• Symptom : penonjolan iga di sisi cembung, abnormalitas tampilan vertebra yaitu cekung cembung cekung
yang terlihat menurun dari bahu sampai bokong, ketidaksejajaran vertebra spinalis akan tampak apabila
individu membungkuk.
Distrofi otot
→ berbagai penyakit yang ditandai oleh atrofi otot. Disebabkan oleh gangguan herediter yang melibatkan
defek anzimatik atau metabolik. Bentuk yang tersering adalah Distrofi Otot Duchenne → suatu gangguan
terkait seks yang diwariskan melalui kromosom X & hampir hanya terdapat pada ♂ .
• E/ : defek pada gen yang menghasilkan protein distrofin. Tanpa distrofin, sel otot mati dan kemudian
difagositosis dan digantikan oleh jaringan lemak.
• Symptom : canggung, gaya berjalan terguncang-guncang, dan sering jatuh, penurunan refleks tendon
dalam, infeksi pernapasan berulang akibat kegagalan mengembangkan paru secara maksimal, kurvatura
spina (kifoskoliosis) yang disebabkan oleh kelemahan otot postural.
• Komplikasi : stress keluarga, perasaan bersalah atau menyalahkan, marah, dan duka cita sering terjadi,
gagal napas atau gagal jantung dan kematian terjadi sebelum dewasa.
Fraktur Tulang
→ patah pada tulang.
a. Fraktur komplet → fraktur yang mengenai tulang secara keseluruhan.
b. Fraktur inkomplet → fraktur yang mengenai tulang secara parsial.
c. Fraktur simple (tertutup) → fraktur yang tidak menyebabkan robek-robeknya kulit.
d. Fraktur compound (terbuka) → fraktur yang menyebabkan robek-robeknya kulit.
• E/ : trauma, terutama pada anak-anak dan dewasa muda. Jatuh dan cedera olahraga. Fraktur patologis →
beberapa faktur yang dapat terjadi setelah trauma minimal atau tekanan ringan apabila tulang lemah.
Sering terjadi pada lansia yang mengalami osteoporosis, atau individu yang mengalami tumor tulang,
infeksi, atau penyakit lain. Faktur stress → dapat terjadi pada tulang normal akibat stress tingkat rendah
yang berkepanjangan atau berulang. Faktur ini juga disebut faktur keletihan.
• Symptom : nyeri, namun pada fraktur patologis tidak disertai nyeri, posisi tulang yang tidak alami mungkin
tampak jelas, pembengkakan di sekitar fraktur, krepitus.

Anda mungkin juga menyukai