Berikut beberapa hal yang perlu dicermati oleh orang tua dalam memilih makanan
yang sehat bagi anak, yaitu sebagai berikut.
a. Pilih makanan yang seimbang bagi kebutuhan anak, seimbang nutrisi dan
nilai gizinya. Makanan yang tidak seimbang kurang menyehatkan bagi
anak-anak. Semestinya anak mendapatkan makanan lengkap yang seimbang
mulai dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari
lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat, dan
buah-buahan yang kaya vitamin.
b. Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kematangan usia si
anak.
c. Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan menyehatkan
bagi anak. Makanan yang berada di piramid paling bawah merupakan
makanan yang semestinya dikonsumsi dalam jumlah terbesar, demikian
sampai ke atas merupakan makanan yang dikonsumsi dalam jumlah paling
sedikit.
d. Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung
perasa, pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Empat
Pilar tesebut adalah
Selain itu kondisi inidapat diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang
biasanya sama atau lebihberat dibandingakan dengan saat sebelum hamil.
Akibatnya, bayi tidakmendapatkan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga
mengganggu pertumbuhandan perkembangannya.
Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI
merupakan makanan yang terbaik untuk bayi oleh karena dapat memenuhi semua
zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan, sesuai
denganperkembangan sistem pencernaannya, murah dan bersih.
Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi
semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada usia
ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai
terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan
terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan memperhitungkan aktivitas bayi/anak
dan keadaan infeksi. Agar mencapai gizi seimbang maka perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI, sementara ASI tetap diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada
makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat, makanan lembik dan selanjutnya
beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun.
Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena
masihberada pada masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya tinggi. Demikian
jugaanak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai
termasukmakanan jajanan.
Anak pada kelompok usia ini merupakan anak yang sudah memasukimasa
sekolah dan banyak bermain diluar, sehingga pengaruh kawan, tawaran makanan
jajanan, aktivitas yang tinggi dan keterpaparan terhadap sumber penyakit
infeksi menjadi tinggi. Sebagian anak usia 6-9 tahun sudah mulai memasuki masa
pertumbuhan cepat pra-pubertas, sehingga kebutuhanterhadap zat gizi mulai
meningkat secara bermakna.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi pada kelompok usia lanjut agak
berbeda pada kelompok dewasa, sehingga pola konsumsi agak berbeda, misalnya
membatasi konsumsi gula, garam danminyak, makanan berlemak dan tinggi purin.
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup.
C. Porsi
Anjuran Jumlah Porsi Menurut Kecukupan Energi untuk Berbagai Kelompok Umur
Nasi 3p 4p
Sayuran 1,5 p 2p
Buah 3p 3p
Tempe 1p 2p
Daging 1p 2p
Susu 1p 1p
ASI Dilanjutkan hingga 2 tahun
Minyak 3p 4p
Gula 2p 2p
3. Untuk Kelompok Umur 7-9 Tahun dan Anak Usia Sekolah 10-12
p : porsi
Ada dua akibat gangguan gizi yang terjadi, yang pertama adalah kekurangan
gizi dan yang kedua adalah gizi lebih. Masalah kekurangan gizi pada umumnya
disebabkan oleh kemiskinan; kurangnya ketersediaan pangan; kurang baiknya
kualitas lingkungan; kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang
dan kesehatan. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan
ekonomipada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan
tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Malnutrisi yaitu gizi buruk atau merupakan masalah yangmembutuhkan
perhatian khusus terutama di negara-negara berkembang, yang merupakanfaktor
risiko penting terjadinya kesakitan dankematian pada ibu hamil dan balita.Gizi buruk
tidak hanya meningkatkan angkakesakitan dan angka kematian tetapi
jugamenurunkan produktifitas, menghambatpertumbuhan sel-sel otak yang
mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan. Berbagaimasalah yang timbul akibat
gizi buruk antaralain tingginya angka kelahiran bayi denganBerat Badan Lahir
Rendah (BBLR) yangdisebabkan jika ibu hamil menderita gizi buruk akan
berpengaruh pada gangguan fisik, mental dankecerdasan anak, juga meningkatkan
resiko bayiyang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yangkurang zat besi dapat
berdampak pada gangguanpertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian haridapat
mengurangi IQ anak (Krisnansari, 2010).
Pada anak-anak, KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap
penyakit terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan.
Pada orang dewasa, KEP menurunkan produktivitas kerja dan derajat kesehatan
sehingga menyebabkan rentan terhadap penyakit (Almatsier, 2009)
Berikut beberapa upaya penanggulangan masalah kurang gizi berdasarkan
beberapa sumber:
1) Upaya pemenuhan peserdiaan pangan nasional terutama melalui peningkatan
produksi beraneka ragam pangan
2) Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPKG)
3) Peningkatan pelayanan gizi dimulai dari tingkat Posyandu, hingga puskesmas
dan rumah sakit
4) Upaya pengawasan makanan dan minuman
5) Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi
E. Pesan yang dapat Disampaikan kepada Tiap Kelompok Usia agar Gizinya
Seimbang dan Terpenuhi
a. Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil dan menyusui.
1. Membiasakan mengkonsumsi aneka pangan lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin
dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam kandungan serta cadangan selama masa
menyusui. Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama hamil
adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.
2. Membatasi konsumsi garam karenadapat mencegah hipertensi
selama kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita
hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi selama kehamilan
akan meningkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta
gangguan pertumbuhan.
3. Membatasi minum kopi karena Kafein yang terdapat dalam kopi yang
dikonsumsi ibu akan masuk ke dalam ASI sehingga akan
berpengaruh tidak baik terhadap bayi, hal ini disebabkan karena
metabolisme bayi belum siap untuk mencerna kafein. Konsumsi kafein
pada ibu menyusui juga berhubungan dengan rendahnya pasokan ASI.
4. Minum air yang banyak karena Kebutuhan air selama kehamilan
meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan
amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan
asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
b. Pesan gizi seimbang untuk bayi 0 – 6 bulan :
Setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif yang berarti sampai usia
6 bulan hanya diberi ASI saja.
c. Pesan gizi seimbang untuk bayi 6 – 24 bulan :
Ibu sebaiknya memahami bahwa pola pemberian makanan secara
seimbang pada usia dini akan berpengaruh terhadap selera makan
anak selanjutnya, sehingga pengenalan kepada makanan yang
beranekaragam pada periode ini menjadi sangat penting. Secara bertahap,
variasi makananuntuk bayi usia 6-24 bulan semakin ditingkatkan, bayi
mulai diberikan sayurandan buah-buahan, lauk pauk sumber protein
hewani dan nabati, serta makananpokok sebagai sumber kalori. Demikian
pula jumlahnya ditambahkan secarabertahap dalam jumlah yang tidak
berlebihan dan dalam proporsi yang juga seimbang.
d. Pesan gizi seimbang untuk anak usia 2 – 5 tahun.
Jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian secara
khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama dalam “memenangkan”
pilihan anak agar memilih makanan yang bergizi seimbang.
Disamping itu anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga
mudah terkena penyakit infeksi dan kecacingan, sehingga perilaku hidup
bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya.
e. Pesan gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun.
Pemberian makanan dengan gizi seimbang untuk anak pada kelompok
usia ini harus memperhitungkan kondisi – kondisi anak yang mulai suka
jajan di luar karena banyak bermain di luar dan terpengaruh oleh teman,
tawaran makanan jajanan, aktivitas dan keterpaparan terhadap sumber
penyakit infeksi menjadi tinggi.
f. Pesan gizi seimbang untuk remaja usia 10 – 19 tahun.
Perhitungan terhadap kebutuhan zat gizi pada kelompok ini harus
memperhatikan kondisi-kondisi tertentu seperti pertumbuhan cepat
memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian
terhadap penampilan fisik. Khusus pada remaja puteri, perhatian harus
lebih ditekankan terhadap persiapan mereka sebelum menikah.
g. Pesan gizi seimbang untuk dewasa.
Perhatian terhadap perilaku konsumsi pangan dengan gizi
seimbang, termasuk kegiatan fisik yang memadai dan memonitor BB
normal, perlu diperhatikan untuk mencapai pola hidup sehat, aktif dan
produktif.
h. Pesan gizi seimbang untuk usia lanjut.
Membatasi konsumsi gula, garam dan minyak, makanan berlemak dan
tinggi purin. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang
cukup.
PENUTUP
Kesimpulan
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk
pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai
penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tiap orang memiliki
kebutuhan gizi yang berbeda dari kelompokusia tertentu, karena itu tiap usia tertentu
memiliki porsi makan yang berbeda. Masalah gizi menyerang semua lapisan umur,
baik anak-anak hingga orang dewasa. Penanggulangannya adalah dengan
menyeimbangkan masukan dan keluaran energy melalui pengurangan makan dan
penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan hidup/ stress.
Saran
Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting dan diperlukan dari asupan
makanan yang dimakan tiap harinya, yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi
energi yang dibutuhkan tubuh tiap harinya. Oleh karena itu, harus memperhatikan
makanan yang dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Olahragawan.
http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php, diakses23
Agustus 2014.
5. Krisnansari, Diah. 2010. Mandala of Health. Nutrisi dan Gizi Buruk. 4 (1): 68.
2014