KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
Rudihadisaputro
Definisi
• Prinsip :
– Penanganan cepat dan tepat
– Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang
menemukan pasien tersebut (awam, perawat,
dokter)
• Meliputi tindakan :
– Non medis : cara meminta pertolongan,
transportasi, menyiapkan alat-alat
– Medis : kemampuan medis berupa
pengetahuan maupun keterampilan (BLS,
ALS)
Ruang Lingkup
Kepmenkes RI No.066/Menkes/SK/2006
tentang Pedoman Manajemen SDM
Kesehatan dalam penanggulangan
bencana :
Berdasarkan KepMenkes RI
No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang
standar IGD RS :
• Perawat kepala : S1 Kep. Atau D3 Kep
+ pelatihan emergency nursing basic
• Perawat pelaksana : D3 Kep. +
pelatihan emergency nursing basic
Tingkat Kompetensi Perawat
Gawat Darurat
• Pasal 57 : Penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada tahap
pasca bencana sebagaimana
dimaksud dalam pasal 33 huruf c
meliputi :
• Rehabilitasi
• Rekontruksi
Informed Consent
Permenkes No.585/1989 (Pasal.11)
• Bahwa dalam kondisi emergency situasi
yang mengancam nyawa persetujuan
tindakan medis tidak diperlukan
Penolakan tindakan
Penolakan Tindakan
• Pasien dapat membuat sebuah informasi,
keputusan rasional
• Pasien dewasa yang kompeten secara legal dapat
menolak pengobatan
• Pasien harus diberitahu tentang konsekuensi cari
menolak perawatan
• Dokumentasikan semua temuan dalam penilaian
• Perawat harus mempunyai bukti bentuk penolakan
berupa tanda tangan pasien
• Perawat harus mempunyai bukti bentuk penolakan
berupa tanda tangan saksi mata
Hak dan Kewajiban Pasien
• Hak pasien adalah kewajiban perugas
kesehatan
• Asertif
• Bertanggung jawab
• Caring
• Hangat
• Menghargai
• Tulus
• Empati
• Pesan spesifik
• Humor
Discharge Planning
• Proses intervensi/persiapan
melepas/memindahkan pasien dari
departemen emergeny ke unit lain, pulang
kerumah atau dirujuk ke RS lain
• Meliputi komunikasi dengan perawat di unit
yang baru, edukasi kepada pasien dan
keluarga, persiapan administrasi dan data
pasien ketika dirujuk
Tujuan Discharge Planning