PROSES KEPERAWATAN
KEGAWATDARURATAN
Filosofi Keperawatan Gawat Darurat
○ Ketakutan
○ Tidak sabar atau marah
○ Kesedihan
Proses Keperawatan Gawat Darurat
Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat
Pengkajian harus dilakukan secara terfokus dan
berkesinambungan untuk menghasilkan data
untuk memberikan perawatan yang baik dan
tepat untuk pasien.
Proses pengkajian membutuhkan kemampuan
kognitif, psikomotor, interpersonal, etik, dan
kemampuan menyelesaikan masalah dengan
baik dan benar.
Data yang dihasilkan harus tercatat, dapat
dijangkau dan dikomunikasikan dengan petugas
kesehatan lain.
Pengkajian Primer (Primary Survey)
Bertujuan untuk mengidentifikasi dan menangani dengan
segera yang masalah mengancam nyawa
Terdiri dari pengkajian: Airway (A), Breathing (B), Circulation
(C), Disability (D), Exposure (E)
Pengkajian Sekunder (Secondary Survey)
Dilakukan untuk mengidentifikasi semua penyakit atau
masalah yang berkaitan dengan keluhan pasien
Pengkajian Head to Toe, Riwayat Kesehatan,
Pemeriksaan penunjang, kondisi/status psikologis
Diagnosa
Penentuan diagnosa berdasarkan hasil
pengkajian dengan menilai adanya masalah
pada A-B-C-D-E-F. Perumusan diagnosa dapat
menggunakan rujukan NIC NOC, atau Standar
Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI).
Contoh diagnosa yang sering muncul pada
keperawatan gawat darurat yaitu:
○ Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan sekresi secret, sumbatan benda asing
○ Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme bronkus
○ Hipovolemia berhubungan dengan ekskresi cairan tubuh
berlebihan
○ Nyeri berhubungan dengan adanya agen cedera fisik
Intervensi
Penentuan intervensi sesuai dengan masalah yang dialami pasien dan
prioritas masalah. Contoh luaran yang diharapkan dan intervensi yaitu:
Masalah: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan sekresi secret, sumbatan benda asing
Luaran/kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam diharapkan
Bersihan jalan nafas efektif/meningkat, dengan kriteria hasil:
○ Tidak ada bunyi nafas tambahan
○ Sesak berkurang
○ Respiration Rate (RR) normal
Intervensi:
Cek jalan nafas dan pernafasan klien
Lakukan tindakan pengeluaran sumbatan/benda asing: suction,
maneuver Heimlich/chest thrust
Pasang OPA
Berikan oksigen
Atur posisi semi fowler
TERIMA KASIH