Anda di halaman 1dari 23

PERTOLONGAN PERTAMA

( First Aid )
DIKLATDAS KSR
PMI KAB. BANYUWANGI
23 S/D 27 DES. 2012
BAB I
PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA
Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari bab ini para
peserta pelatihan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian dasar dan tujuan
Pertolongan Pertama.
2. Men jelaskan Sistem Pelayanan Gawat
Darurat Terpadu dan komponennya
3. Menyebutkan dasar Hukum Pertolongan
Pertama
4. Mengenali 6 Alat Perlindungan Dasar.
Tujuan Instruksional
1. Mengerti kedua macam persetujuan
tindakan pertolongan.
2. Menyebutkan kedua macam persetujuan
tindakan pertolongan.
3. Menyebutkan 9 kewajiban Pelaku
Pertolongan Pertama.
4. Menyebutkan kualifikasi Pelaku
Pertolongan Pertama.
5. Mengetahui dan mengenali fungsi alat dan
bahan PP dasar
Pengertian

Pertolongan Pertama adalah:


• Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera atau kecelakaan
yang memerlukan penanganan medis dasar.
Medis Dasar
Adalah tindakan perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran yang dimiliki oleh awam
atau awam terlatih secara khusus.

Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat


yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan
Pertama
Pelaku Pertolongan Pertama
• penolong yang pertama kali tiba di
tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan medis dasar.

Tujuan pertolongan pertama


1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberi rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan
SPGDT
(Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu)

• Jejaring sumber daya yang saling


berhubungan untuk memberikan
pelayanan gawat darurat dan transportasi
kepada penderita yang mengalami
kecelakaan atau penyakit mendadak
• Dimulai di tempat kejadian, perawatan,
transportasi dan disempurnakan di fasilitas
kesehatan
Hal-hal yang diperlukan dalam Gawat Darurat
Terpadu
• Akses komunikasi yang mudah dijangkau dan
diakses oleh masyarakat. PMI harus lebih
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
• Pelayanan Pra RS
siapa saja dapat memberikan pertolongan,
namun pertolongan yang salah akan menjadi
bencana.
Para penolong :
• Orang awam
tenaga yang tidak terlatih atau memiliki sedikit
pengetahuan PP atau hanya meniru apa yang pernah
dilihat atau didengar
• Penolong pertama
kualifikasi yang ingin dicapai oleh PMI (KSR PMI)
• Tenaga khusus terlatih
Tenaga yang dilatih secara khusus untuk mengatasi
kedaruratan.
Hal-hal yang dilakukan oleh tenaga terlatih :

• Menilai penderita
• Menstabilkan keadaan penderita
• Imobilisasi bila diperlukan
• Transportasi bila perlu
• Merujuk penderita
Transportasi
• Setelah diberikan PP, selanjutnya mungkin harus
dilakukan transportasi ke fasilitas kesehatan.

Panduan Umum:
Apapun upaya yang anda lakukan untukmemberi
pertolongan, jangan sampai keadaan korban
menjadi lebih buruk
Dasar Hukum
• Pasal 531 K U H Pidana
“Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam
keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau
mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan
itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak
akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan
kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-. Jika
orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan :
KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566”
• Pasal322 KUHAP tentang kerahasiaan medis
Minta Ijin
(persetujuan Tindakan Pertolongan)
• Ijin yang dianggap diberikan, tersirat (Implied
Consent) misal,korban tidak sadar/sekarat, di
bawah umur

• Ijin yang dinyatakan (expressed consent)


misal, korban sadar
PMI dapat menyelanggarakan PP maupun
pendidikan PP, serta dapat mendirikan pos PP
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
R.I. no. 023 / Birhub / 1972
Alat perlindungan diri
(APD)
• Sarung tangan lateks
• Kacamata pelindung
• Baju pelindung (celemek/apron)
• Masker penolong
• Masker RJP
• Helm
Semua carian tubuh dianggap menular

Untuk mencegah penularan penyakit melalui cairan tubuh:


• Mencuci Tangan
• Membersihkan peralatan
– Mencuci
Membersihkan perlatan dengan sabun dan air
– Desinfeksi
Menggunakan bahan kimia seperti alkohol untuk membunuh
bakteri patogen
– Sterilisasi
Proses menggunakan bahan kimia atau pemanasan untuk
membunuh semua mikroorganisme.
• Menggunakan APD
Kewajiban pelaku
pertolongan pertama (I)
• Menjaga keselamatan diri, tim, orang
sekitar dan penderita
• Dapat menjangkau penderita
• Dapat mengenali dan mengatasi masalah
yang mengancam jiwa
• Meminta bantuan/rujukan
• Memberikan pertolongan dengan cepat
dan tepat berdasarkan keadaan korban
Kewajiban pelaku
pertolongan pertama (II)
• Membantu pelaku pertolongan yang lain
• Ikut menjaga kerahaisaan medis
• Melakukan komunikasi dengan petugas lain
yang terlibat
• Mempersiapkan penderita untuk
ditransportasi
Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama

• Jujur dan bertanggungjawab


• Berlaku profesional
• Kematangan emosi
• Kemampuan bersosialisasi
• Kemampuannya nyata terukur
(bersertifikat)
• Kondisi fisik yang baik
• Mempunyai rasa bangga
Fungsi Alat dan Bahan Dasar

• Alat dan bahan memeriksa korban


• Alat dan bahan perawatan luka
• Alat dan bahan perawatan patah
tulang
• Alat untuk memindahkan penderita
• Alat lain yang dianggap perlu sesuai
dengan kemampuan
PERALATAN PERTOLONGAN PERTAMA
 PENUTUP LUKA
(Kasa steril, bantalan kasa)
 PEMBALUT
(Pembalut gulung/pita, segitiga/mitela,
turbuler/tabung, rekat/plester)
 CAIRAN ANTISEPTIK
(alkohol 70 %, Povidone iodine 10 %)
 PERALATAN STABILISASI
(Bidai, Papan spinal panjang, papan spinal
pendek)
 GUNTING PEMBALUT
Peralatan Pertolongan Pertama
 PINSET
 SENTER
 KAPAS
 SELIMUT
 KARTU PENDERITA
 ALAT TULIS
 OKSIGEN
 TENSI METER DAN STETOSKOP
 TANDU

Anda mungkin juga menyukai