KRITIS
EMBOLI PULMONARI
AGRI MERSILA AP
ALISYE SILVIA SOPACUA
ELISABETH MAMBRASAR
IMELDA WANDIKBO
NATANAEL OSCAR RUMBINO
SHERLIANA PRAMAISELA
2
DEFINISI
ETIOLOGI
Penyebab emboli paru belum diketahui
pasti, tetapi hasil penelitian dari autopsi
paru pasien yang meninggal karena
penyakit ini menunjukkan jelas bahwa
penyebab penyakit ini adalah trombus pada
pembuluh darah. Umumnya tromboemboli
berasal dari lepasnya trombus di pembuluh
darah vena di tungkai bawah atau dari
jantung kanan
MANIFESTASI
KLINIS
Dispnea Crackles
Nyeri dada pleuritik Takikardia
Batuk Bunyi jantung S3
Hemoptisis
Keringat berlebih
Kecemasan
Demam
Takipnea
PATOFISIOLOGI
6
Hipoksik vasokonstriksi
Statis vena Penurunan surfaktan
Sumbatan dari
Kerusakan pembuluh sebagian dari Pelepasan substansi
darah neurohumoral
sirkulasi pulmonal
Hiperkoaguabilitas Edema pulmonal
Ateleksia
Terlepasnya
Pembentukan thrombus Takipnea
thrombus (sebagian atau
Dispnea
Nyeri dada
seluruh) Peningkatan ruang rugi
Ketidakseimbangan V/Q
Penurunan PaCO
PEMERIKSAAN FISIK 8
a. NYERI DADA YANG BERAT PADA SAAT INSPIRASI, KULIT YANG LEMBAB HANGAT ATAU LEMBAB
DINGIN TERGANTUNG DERAJAT DARI HIPOKSEMIA.
b. TERJADI SESAK NAFAS YANG TIBA-TIBA DISERTAI DENGAN TAKIPNEA.
c. TAKIKARDI (FREKUENSI NADI LEBIH DARI 100 KALI / MENIT).
d. DEMAM RINGAN
e. TEKANAN DARAH TURUN LEBIH DARI NORMAL
f. RALES, RONKI PADA KASUS EMBOLI PARU YANG LUAS
g. BATUK PRODUKTIF DISERTAI BERCAK DARAH, ATAU SPUTUM KEMERAHAN ATAU BATUK TIDAK
PRODUKTIF
h. SIANOSIS (JIKA TERJADI PENYUMBATAN TOTAL PADA ARTERI PULMONAL)
i. DISTENSI VENA JUGULARIS PADA SAAT POSISI DUDUK
j. PETEKIE DI DADA, AKSILA ATAU DI KONJUNGTUVA (AKIBAT EMBOLI LEMAK)
k. SELAIN ITU PASIEN SERING TAMPAK PUCAT, DIAFORESIS, KETAKUTAN, GELISAH, PEKA, ATAU
KEKACAUAN MENTAL
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
& INTERPRETASI
a) Gas darah arteri (GDA) menunjukkan hipoksemia (PaO2 kurang
PENATALAKSANAAN
1) Terapi trombolitik
2) Terapi oksigen
3) Embolektomi pulmonal
4) Farmakoterapi
5) Pembedahan
PROSES KEPERAWATAN
12
1. Pengkajian
A. Primary Survey
1) Airway
2) Breathing
3) Circulation
4) Disability
B. Secondary survey
1) Identitas Klien
2) Keluhan Utama
3) Riwayat kesehatan
4) Riwayat kesehatan terdahulu
5) Riwayat kesehatan keluarga
6) Pemeriksaan Fisik
2. Diagnosa keperawatan
Pola napas tidak efektif b.d obstruksi trakeo bronchial
oleh bekuan darah, secret banyak, perdarahan aktif
PROSES KEPERAWATAN
13
3. Intervensi Keperawatan
a. Pola napas tidak efektif b.d obstruksi trakeo bronchial oleh bekuan darah,
secret banyak, perdarahan aktif
Tujuan (SLKI) : Pola Napas Membaik (L.01004)
Kriteria hasil :
Menunjukkan dispnea menurun
Penggunaan otot bantu napas menurun
Frekuensi napas membaik
Kedalaman napas membaik
Intervensi keperawatan (SIKI) : Manajemen Jalan Napas (I.01011)
PROSES KEPERAWATAN 14
Tindakan
Observasi :
Monltor pola napas
Monitor bunyi napas tanbahan
Monltor sputum
Terapeutik :
Edukasi :
Anjurkan asupan cairan 2000 m/hari, jika tidak kontraindikasi
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
a. Identitas
Nama Klien: Ny. H Nama Suami : Tn.Y
Emboli paru merupakan suatu keadaan emergensi yang sering tidak terdiagnosa
dan menyebabkan kematian sebagai akibat migrasi satu atau beberapa gumpalan
darah dari vena sistemik menuju paru. Embolisme pulmonal mengacu pada
obstruksi salah satu arteri pulmonal atau lebih oleh thrombus (trombi) yang
berasal dari suatu tempat dalam system venosa atau jantung sebelah kiri, yang
terlepas, dan terbawa ke paru. Kondisi ini merupakan kelainan umum yang
berkaitan dengan trauma, bedah (ortopedik, pelvis, ginekologik), kehamilan,
penggunaan kontrasepsi oral, gagal jantung kongestif, usia lanjut (lebih dari 60
tahun), dan imobilitas yang berkepanjangan. Sebagian besar trombus berasal
dari vena tungkai (Price & Wilson, 2006).
SEKIAN
&
TERIMAKASIH