Anda di halaman 1dari 13

KASUS

Seorang laki laki berusia 57th dibawa ke IGD dengan


keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Hasil
pemeriksaan diperoleh tampak memar di dada
sebelah kanan, riwayat kecelakaan lalu lintas,
jugularis vena distention meningkat, perkusi thorax
sebelah kanan hipersonor, pengembangan dinding
dada tidak simetris, tampak sesak nafas bertambah
dan deviasi trachea ke sebelah kiri. TD 110/70 mmHg,
nadi 125x/menit, nafas 32x/menit dan CRT 4 detik.
Pasien tampak nyaman dengan posisi orthopneu.
PENGKAJIAN DATA MENURUT ABC
Airway :
Breathing
 Klien mengatakan sesak nafas Circulation
• CRT > 4detik
 Perkusi thorax sebelah kanan
• Nadi 125x/ menit
sonor
• TD 110/70 mmHg
 Pengembangan dinding dada tidak • Terdapat peningkatan jugularis vena destensionsi
simestris • Riwayat kecelakan lalu lintas
 Tampak sesak nafas kien • Klien mengeluh nyeri dada
bertambah • Tampak memar pada dada
 Deviasi thachea sebeh kiri
 Pernapasan 32 x/ menit
 Klien tampak nyam dengan posisi
orthopnea
Data subjektif Data objektif
1. Pasien mengatakan sesak nafas 1. Penafasan 32 x/menit ,nadi 125
2. Pasien mengatakan nyeri dada x/menit ,TD 110/70 mmhg,ctr 4
detik.
2. Pengembangan dada tidak
simetris
3. Tampak sesak nafas bertambah
4. Perkusi torax sebelah kanan
hipersonor
5.Jugularis vena distension
meningkat
6. deviasi trachea ke sebelah kiri
Data focus Etiologi Masalah

Breathing Hiperventilasi Ketidakefektifan pola napas


Ds :
- Klien mengatakan sesak
nafas
- Klien tampak sesaknya
bertambah
Do :
- Perkusi thorax sebelah
kanan hipersonor
- Pengembangan dinding
dada tidak simestris
- Deviasi thachea sebeh kiri
- Pernapasan 32 x/ menit
- Klien tampak nyam dengan
posisi orthopnea
Circulation Perubahan Preloaad Penurunan Curah Jantung
Ds :
- Klien memgeluh nyeri dada
- Riwayat kecelakan lalu lintas
Do :
- Tampak memar pada dada
- CRT > 4detik
- Nadi 125x/ menit
- TD 110/70 mmHg
- Terdapat peningkatan jugularis
vena destensionsi
DIANGNOSA
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
(00032, hal 243)

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan


preload
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan & kriteria hasil (NOC) Rencana tindakan (NIC)
Keperawatan
Ketidakefektifan pola Status pernafasan (hal 556) Keperawatan gawat darurat (hal 462)
Airway Manajemen jalan nafas (hal 186)
nafas b.d deformitas 1. Kepatenan jalan nafas Airway
dinding dada (00032, dipertahankan pada berat 1. Posisikan pasien posisi semifowler untuk
ditingkatkan ke ringan memaksimalkan ventilasi
hal 243) Breathing 2. Identifikasi kebutuhan actual / potensial
1. Frekuensi pernafasan pasien untuk memasukkan alat membuka
dipertahankan pada berat jalan nafas (kebutuhan intubasi)
ditingkatkan ke sedang Breathing
2. Penggunaan otot bantu pernafasan 1. Auskultasi suara nafas , catat area yang
dipertahankan pada sangat berat ventilasinya menurun atau ada dan tidak
ditingkatkan ke ringan adanya suara tambahan
3. Irama pernafasan dipertahankan 2. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
pada berat ditingkatkan ke ringan Circulation
1. Regulasi asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan
(pemberian infus intravena cairan Nacl
0,9%)
Diagnosa Tujuan & kriteria hasil (NOC) Rencana tindakan (NIC)
Keperawatan
Status jantung paru (hal 527) Perawatan gawat darurat (hal 357)
Circulation Airway
1. Tekanan darah sistol 1. Buat atau pertahankan jalan nafas terbuka
dipertahankan pada berat (posisi semifowler)
ditingkatkan ke sedang Breathing
2. Tekanan darah diastol 1. Aktifkan sistem medis darurat
dipertahankan pada berat 2. Dapatkan defibrilator eksternal otomatis
ditingkatkan ke sedang
(AED) untuk tindakan NDC (Niddle
3. Denyut nadi perifer dipertahankan
Decompressor)
pada berat ditingkatkan ke sedang
3. Mulai tindakan penyelamatan pada pasien
4. Distensi vena leher dipertahankan
pada berat ditingkatkan ke sedang dengan kasus tention pneumothorax dengan
pemasangan NDC ((Niddle Decompressor)
4. Periksa tanda-tanda dan gejala pernafasan
terancam (tension pneumothorax)
Circulation
1. Pantau tingkat kesadaran pasien
Diagnosa Tujuan & kriteria hasil (NOC) Rencana tindakan (NIC)
Keperawatan
Manajemen syok (hal 210)
Airway
1. Buat dan pertahankan kepatenan jalan nafas
(posisi semifowler)
Breathing
1. Berikan oksigen dan atau ventilasi mekanik
(intubasi)
2. Monitor timbulnya gejala gagal nafas
(rendahnya PaO2, peningkatan nilai
PaCO2, kelemahan otot-otot respirasi)
Circulation
1. Monitor tanda – tanda vital (tekanan darah
dan nadi)
2. Berikan cairan iv sementara melakukan
monitor tekanan hemodinamik dan urin
output sesuai kebutuhan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi keperawatan (NIC)

Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan 1. Perawatan Gawat Darurat (hlm 357)
jantung b.d perubahan keperawatan , diharapkan: a. Dekatkan AED : Trolly Emergency
preload b. Periksa tanda dan gejala henti
Status Sirkulasi (hlm 561): jantung
1. Tekanan darah ada di rentang c. Mulai tindakan penyelamatan jika
120-130/80-90 mmHg terjadi henti jantung
2. Nadi di rentang 80-100 2. Manajemen syok : jantung (hal 211)
x/menit a. Catat tanda dan gejala penurunan
3. Tidak ada distensi vena curah jantung
jugularis b. Peratahankan preload optimal
dengan pemberian cairan IV
c. Berikan oksigen
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan (NIC)
Keperawatan (NOC)
Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan 3. Pengaturan Hemodinamik (hal
jantung keperawatan , diharapkan: 304):
a. Lakukan penilaian
Status Sirkulasi (hlm 561): komperehensif terhadap status
1. Tekanan darah ada di hemodinamik (memeriksa
rentang 120-130/80-90 tekanan darah, denyut nadi,
mmHg tekanan vena jugularis
2. Nadi di rentang 80-100 b. Monitor pengisian kapiler
x/menit c. Monitor dan dan catat teknan
3. Tidak ada distensi vena darah dan denyut nadi
jugularis d. Evaluasi efek dari terapi cairan

Anda mungkin juga menyukai