C
BAB 2
PROSES KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Primary Survey
Pemeriksaaan jasmaninya diarahkan kepada diagnosis cidera yang
mengancam nyawa dan meliputi penilaian dari A,B,C,D,E. Mencatat
tanda vital awal (baseline recordings) penting untuk memantau respon
penderita terhadap terapi. Yang harus diperiksa adalah tanda-tanda vital,
produksi urin dan tingkat kesadaran. Pemeriksaan penderita yang lebih
rinci akan menyusul bila keadaan penderita mengijinkan.
1. Airway
Mengkaji bagaimana kondisi jalan nafas pasien dimana
dilakukan dengan memeriksa apakah adanya obstruksi jalan nafas
akibat dari adanya benda asing, oedema, darah, muntahan, lidah,
cairan. Jika pasien saat diberikan pertolongan tidak responsif,
stabilkan kepala dan leher dan gunakan manuver dorong rahang
untuk memastikan jalan napas terbuka. Jika tidak dicurigai adanya
cedera tulang belakang, gunakan head tilt, chin lift. Mengkaji
bagaimana suara nafas pasien dan amati apakah terdapat snoring,
gurgling, maupun stridor.
2. Breathing
Mengkaji apakah pasien dapat bernafas dengan spontan
atau tidak. Mengkaji irama nafas apakah reguler atau irregular.
Mengkaji suara nafas apakah vesikuler, bronchovesikuler,
wheezing, ronchi, atau crackles. Mengkaji pola nafas apakah
apakah apneu, dyspnea, bradipnea, takipnea, atau orthopnea. Kaji
jenis pernafasan apakah pasien menggunakan pernafasan dada
atau pernafasan perut. Kaji apakah ada retraksi dada atau
pernapasan cuping hidung.
2 Pola nafas tidak efektif b.d sindrom Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
selama 8 jam diharapkan pola napas O :
hipoventilasi d.d dispnea, pola nafas
membaik dengan kriteria hasil - Monitor pola napas
abnormal (D.0005) Pola Napas (L.01004) - Monitor bunyi napas tambahan
Indikator SA ST T:
Dispnea 2 4 - Pertahankan kepatenan jalan napas
Penggunaan otot bantu 2 4 dengan heat tift an chin lift
napas - Posisikan semi fowler
Frekeunsi napas 2 4 E:
Kedalaman napas 2 4 - Anjurkan asupan cairan 2000
Keterangan: ml/hari
1. Memburuk K:
2. Cukup Memburuk - Kolaborasi pemberian
3. Sedang bronkodilator, ekspektoran,
4. Cukup Membaik mukolitik.
5. Membaik
3 Penurunan curah Jantung b.d perubahan Setelah diberikan asuhan keperawatan Perawatan jantung akut (I.02076)
selama 8 jam diharapkan curah jantung O:
irama jantung d.d bradikardia dan
meningkat dengan kriteria hasil - Identifikasi karakteristik nyeri
gambaran EKG aritmia (D.0008) Curah Jantung (L.02008) dada
Indikator SA ST - Monitor EKG 12 sadapan untuk
Dispnea 2 4 perubahan ST dan T
Lelah 2 4 - Monitor Aritmia
Tekanan darah 2 4 T:
CRT 2 4 - Perhatikan tirah baring minimal 12
Keterangan: jam
1. Memburuk - Pasang akses intravena
2. Cukup Memburuk E:
3. Sedang - Anjurkan segera melapor jika nyeri
4. Cukup Membaik dada
5. Membaik K:
- Kolaborasi pemberian antiangina
(Beta blocker)
4 Perfusi perifer tidak efektif b.d Setelah diberikan asuhan keperawatan Perawatan sirkulasi (I.14570)
kekurangan volume cairan d.dnadi perifer selama 8 jam diharapkan perfusi perifer O :
meningkat dengan kriteria hasil - Periksa sirkulasi perifer
menurun, akral dingin, kulit pucat dan
Perfusi Perifer (L.02011) - Monitor panas, kemerahan , nyeri
turgor lulit menurun. (D.0009) Indikator SA ST dan bengkak ekstremitas
Kelemahan otot 2 4 T:
Denyut nadi perifer 2 4 - Hindari pengukuran tekanan darah
Akral 2 4 pada ekstremitas dengan
Turgor kulit 2 4 keterbatasan
Keterangan: - Lakukan pencegahan infeksi
1. Memburuk E:
2. Cukup Memburuk - Anjurkan berhenti merokok
3. Sedang - Anjurkan berolahraga rutin
4. Cukup Membaik
5. Membaik
5 Risiko Perfusi serebral tidak efektif b.d Setelah diberikan asuhan keperawatan Pemantauan Tekanan Intrakranial
selama 8 jam diharapkan perfusi serebral (I.06198)
hipotensi (D.0017)
meningkat dengan kriteria hasil O:
Perfusi Perifer (L.02014) - Monitor penurunan frekuensi
Indikator SA ST jantung
Kecemasan 2 4 - Monitor peningkatan TD
Tingkat Kesadaran 2 4 - Monitor tekanan perfusi serebral
TD Sistolik 2 4 T:
TD Diastolik 2 4 - Atur interval pemantauan sesuai
Keterangan: kondisi pasien
1. Memburuk - Pertahankan posisi kepala dan
2. Cukup Memburuk leher netral
3. Sedang E:
4. Cukup Membaik - Jelaskan tujuan dan prosedur
5. Membaik pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan
6 Defisit Nutrisi b.d peningkatan kebutuhan Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi (I.03119)
selama 8 jam diharapkan status nutrisi O:
metabolisme d.d nafsu makan menurun,
membaik dengan kriteria hasil - Identifikasi status nutrisi
membran mukosa pucat dan diare Status nutrisi (L.03030) - Monitor hasil pemeriksaan
Indikator SA ST laboratorium
(D.0019)
Berat Badan 2 4 T:
Nafsu makan 2 4 - Beri makanan tinggi kalori dan
Diare 2 4 protein
Serum Albumin 2 4 E:
Keterangan: - Anjurkan posisi duduk
1. Memburuk - Ajarkan diet yang diprogramkan
2. Cukup Memburuk K:
3. Sedang - Kolaborasi pemberian medikasi
4. Cukup Membaik sebelum makan
5. Membaik - Kolaborasi dengan ahli gizi
7 Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Hipovolemia (I.03116)
selama 8 jam diharapkan status cairan O :
d.d nadi teraba lebah, volume urine
membaik dengan kriteria hasil - Periksa tanda dan gejala
menurun, frekuensi nadi meningkat Status cairan (L.01003) hipovolemia
Indikator SA ST - Monitor intake dan output cairan
(D.0023)
Kekuatan nadi 2 4 T:
Dispnea 2 4 - Hitung kebutuhan cairan
Frekuensi nadi 2 4 - Berikan asupan cairan oral
Tekanan darah 2 4 E:
Keterangan: - Anjurkan memperbanyak asupan
1. Memburuk cairan oral
2. Cukup Memburuk K:
3. Sedang - Kolaborasi pemberian cairan IV
4. Cukup Membaik isotonis (PZ 500 ml)
5. Membaik
8 Intoleransi aktivitas b.d Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Energi (I.05178)
selama 8 jam diharapkan toleransi aktivitas
O:
ketidakseimbangan antara suplai dan
meningkat dengan kriteria hasil - Identifikasi gangguan fungsi tubuh
kebutuhan oksigen d.d mengeluh lelah, Toleransi aktivitas (L.01003) yang mengakibatkan kelelahan
Indikator SA ST - Monitor lokasi dan
frekuensi jantung meningkat >20% dan
Dispnea 2 4 ketidaknyamanan selama
Dispnea (D.0056) Sianosis 2 4 melakukan aktivitas
Tekanan darah 2 4 T:
Frekuensi napas 2 4 - Sediakan lingkungan nyaman dan
Keterangan: rendah stiumulus
1. Memburuk E:
2. Cukup Memburuk - Anjurkan tirah baring
3. Sedang - Anjurkan melakukan aktivitas
4. Cukup Membaik secara bertahap
5. Membaik K:
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
9 Nausea b.d peningkatan intrakranial d.d Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Mual (I.03117)
selama 8 jam diharapkan tingkat nausea O :
mual muntah (D.0076) menurun dengan kriteria hasil - Identifikasi faktor penyebab mual
Tingkat Nausea (L.08065) - Monitor mual (frekuensi, durasi
Indikator SA ST dan tingkat keparahan)
Keluhan mual 2 4 T:
Nafsu makan 2 4 - Kurangi atau hilangkan keadaan
Pucat 2 4 penyebab mual
Perasaan ingin muntah 2 4 E:
Keterangan: - Anjurkan makanan tinggi
1. Memburuk karbohidrat dan rendah lemak
2. Cukup Memburuk K:
3. Sedang - Kolaborasi pemberian antiemetik
4. Cukup Membaik
5. Membaik
10 Defisit perawatan diri b.d kelemahan d.d Setelah diberikan asuhan keperawatan O :
selama 8 jam diharapkan perawatan diri - Identifikasi kebiasaan aktivitas
menolak melakukan merawatan diri
meningkat dengan kriteria hasil perawatan diri sesuai usia
(D.0109) Perawatan diri (L.11103) - Monitor tingkat kemandirian
Indikator SA ST - Identifikasi kebutuhan alat bantu
Kemampuan makan 2 4 kebersihan diri, berpakaian,
Kemampuan BAK/BAB 2 4 berhias dan makan
Keterangan: T :
1. Memburuk - Sediakan lingkungan yang
2. Cukup Memburuk terapeutik (mis. suasana hangat,
3. Sedang rileks, privasi)
4. Cukup Membaik - Siapkan keperluan pribadi(mis.
5. Membaik parfum, sikat gigi, dan sabun
mandi)
- Dampingi dalam lakukan
perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika
tidak mampu melakukan
perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
E:
- Anjurkan melakukan perawatan
diri secara konstitusi sesuai
kemampuan
DAFTAR PUSTAKA