Anda di halaman 1dari 4

G.

Tahap Tumbuh Kembang dan Karakteristik Bermain Anak Usia Pra Sekolah
Menurut Firesta Farizal, M.Psi, psikolog anak, tahap perkembangan anak usia pra
sekolah bisa dilihat dari tiga aspek utama.
1. Pertumbuhan Fisik Anak Usia Pra Sekolah
Tubuh anak usia prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per tahun. Tinggi
rata-rata anak usia 3 tahun adakah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103, 7
cm dan rata-rata anak usia 5 tahun adalah 118,5 cm. pertambahan berat badan
selama periode usia pra sekolah sekitar 2,3 kg per tahun. Rata-rata berat badan
anak usia 3 tahun adalah 14,5 kg dan akan mengalami peningkatan menjadi 18,6
kg pada usia 5 tahun. Tulang akan tumbuh sekitar 5 hingga 7,5 cm per tahun.

2. Perkembangan Kognitif
Menurut teori Jean Piaget anak usia prasekolah berada di tahap praoperasi.
Pemuikiran praooperasi mendominasi selama tahap ini dan didasarkan pada
pemahaman dunia yang mementingkan diri sendiri. Pada fase prakonseptual
praoperasi berpikir, anak tetap egosentris dan mampu mendekati masalah hanya
dari satu sudut pandang. Anak usia ini mudah memahami konsep penghitungan
dan mulai terlibat dalam permainan fantasia tau khayalan. Mereka percaya bahwa
pikirannya sangat kuat, fantasi yang dialami melalui pemikiran magis
memungkinkan anak-anak prasekolah untuk membuat ruang di dunianya yang
nyata. Anak dalam fase intuitif dapat menghitung 10 atau lebih objek, dengan
benar menyebutkan setidaknya empat warna, dan lebih memahami konsep waktu.
Dan dia tahu tentang hal-hal yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti
uang dan makanan. Anak usia prasekolah sangat ingin belajar, dan cara terbaik
bagi mereka untuk belajar pada usia ini adalah melalui permainan.

3. Perkembangan Psikososial
Menurut Erik Erikson, tugas perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah
adalah membangun rasa inisiatif versus rasa bersalah, anak usia prasekolah adalah
siswa yang ingin tahu, mereka sangat antusias mempelajari hal-hal baru. Anak
usia ini merasakan suatu perasaan prestasi ketika berhasil dalam melakukan suatu
kegiatan, dan merasa bangga dengan seseorang yang membantu anak untuk
menggunakan inisiatifnya.

4. Perkembangan Keterampilan Motorik


Keterampilan motoric kasar anak prasekolah seperti berdiri, berjalan, berlari, dan
melompat. Dia bisa naik turun tangga dan berjalan maju mundur dengan mudah.
Berdiri berjinjit atau dengan satu kaki masih membutuhkan konsentrasi ekstra.
Keterampilan motoric halus bdiperlukan untuk banyak aspek perawatan diri anak
seperti mengenakan sepatu, makan sendiri, membersihkan gigi sendiri,
mengancingkan pakaian sendiri, menggunting kertas, melipat kertas, menggambar
dan mewarnai.

5. Tahap Perkembangan Bermain


Menurut Jean Piaget, tahap anak usia prasekolah adalah tahap praoperasional.
Tahap ini terjadi pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai bisa
bermain khayal dan pura-pura, banyak bertanya, dan mulai mencoba hal-hal baru,
dan menemui symbol-simbol tertentu. Adapun alat permainan yang cocok untuk
usia ini adalah yang mampu merangsang imajinasi anak seperti menggambar,
lego, dan puzzle.

Karakteristik Bermain Anak Usia Pra Sekolah


1. Bermain muncul dari daam diri anak
2. Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat dan kegiatan untuk dinikmati
3. Bermain adalah aktivitas nyata atau sesungguhnya
4. Bermain harus didominasi oleh pemain
5. Bermain harus melibatkan peran aktif dari pemain

H. Bermain di Rumah Sakit


1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas perkembangan selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energy, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orang tua
3. Upaya Perawatan dalam Pelaksanaan Bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Hal yang Harus Diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
5. Faktor yang Mempengaruhi
a. Faktor Pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama tim dan keluarga
b. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain

I. Bermain Mewarnai Gambar


1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:375) mewarnai adalah memberi
warna, mengecat, menandai (dengan warna tertentu) sehingga dapat disimpulkan
bahwa mewarnai adalah aktivitas memberikan warna (pensil, crayon,cat spray
dll) pada bidang atau objek yang dinginkan.
2. Manfaat
a. Meningkatkan keterampilan motoric
b. Persiapan masuk sekolah
c. Merangsang kreativitas
d. Meningkatkan pengetahuan warna
e. Meningkatkan focus dan koordinasi tangan dan mata
f. Meningkatkan kesadaran batas, struktur, dan spasial
g. Meningkatkan keyakinan dan rasa percaya diri
h. Ekspresi diri
i. Terapi menghilangkan stres

Anda mungkin juga menyukai