Anda di halaman 1dari 19

LOKASI DALAM MANAJEMEN OPERASI

Laporan Observasi

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi dan
Manufaktur

Dosen pengampu :

disusun oleh :

Eni Susanti 1406612

Nadya Mahri

Nurfitriani 1406887

Ulfha Ramadhani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas berkat dan
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan
laporan observasi ini dapat terselesaikan. Tanpa berkat dan rahmat-Nya,
penulis tidak akan bisa menyelesaikan laporan observasi ini.

Laporan observasi ini berjudul Lokasi dalam Manajemen Operasi


yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Operasi dan Manufaktur. Laporan ini memuat tentang keputusan lokasi suatu
perusahaan yang telah kita observasi.

Penyusunan laporan observasi ini tidak sedikit menemukan hambatan


dan kesulitan, namun berkat bantuan dan do’a restu dari berbagai pihak,
Alhamdulillah semua itu dapat diatasi. Maka dari itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian laporan observasi ini.

Semoga laporan observasi ini dapat menjadi bekal ilmu pengetahuan


bagi pembaca dan menjadi rahmat yang tak putus bagi penulis.

Bandung, 24
November 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

iii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. STRATEGI LOKASI
Masalah lokasi sangat memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan
secara keseluruhan. Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau
produk jadi yang ke luar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga
jual produk. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya
bahan baku, dan sewa.

Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan sesekali saja,


biasanya karena permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau
karena perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan nilai tukar, biaya-biaya,
dan sikap masyarakat setempat. Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi : Tidak
pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada; Mempertahankan lokasi sekarang
dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain atau; Menutup fasilitas yang ada
atau pindah ke lokasi lain.

Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi


industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan
biaya, meski inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa
profesi, strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang bisa ditentukan oleh biaya
serta kecepatan pengiriman. Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan
manfaat lokasi bagi perusahaan.

Karena lokasi memengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi


sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi
bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan pada strategi biaya rendah
(low-cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat. Ketika manajemen telah
memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya yang menjadi
tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan manajemen
untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.

1
Saat kreativitas, inovasi, dan investasi litbang bersifat penting bagi strategi
operasi, fokus criteria lokasi dapat berubah, dari yang awalnya berfokus-pada-
biaya, menjadi berfokus-pada-inovasi Ada empat sifat yang memengaruhi inovasi
dan daya saing :

1. Adanya input berkualitas tinggi dan spesifik, seperti kemampuan ilmiah


dan teknik
2. Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang ketat
3. Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman
4. Adanya industri lokal yang saling terhubung dan mendukung

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN


LOKASI
Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan
usahanya secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah
keluar melebihi batas Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi
perusahaan yang beroperasi secara global dimulai dari mempertimbangkan
berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai
memilih tempat. Adapun berbagai faktor tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut.

Keputusan Pemilihan Lokasi Negara, adapun faktor yang dipertimbangkan


diantaranya:

1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta
insentif pemerintah.
2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh
pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsur tenaga
kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan
ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku,
komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak dapat beroperasi.

2
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang
sangat fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) – Faktor yang


dipertimbangkan diantaranya:

1. Keinginan perusahaan
2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
6. Insentif dari pemerintah.
7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) – Adapun faktor


pertimbangannya :

1. Ukuran dan biaya lokasi


2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.
3. Pembatasan daerah.
4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
5. Permasalahan dampak lingkungan.

Di samping globalisasi, sejumlah faktor lain juga memengaruhi keputusan


lokasi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Produktivitas Tenaga Kerja

Saat memutuskan sebuah lokasi,manajemen mungkin tergiur dengan


tingkat upah yang rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang
rendah atau kebiasaan kerja yang buruk, pekerja yang tidak terlatih mungkin
bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah.
Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau tidak konsisten dalam bekerja
tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya rendah.

3
2. Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang

Walaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah


negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat
menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang
dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan
memindahkan lokasi atau mengekspor produk kenegara asing. Walau
demikian, nilai mata uang asing di hampir semua negara terus berfluktuasi.

3. Biaya-biaya

Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya
tidak nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi
langsung dan dihitung cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga
kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lain yang dapat biaya lain
yang dapat di identifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen.
Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya yang meliputi pendidikan, fasilitas
transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan , serta
kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel
kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat
mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.

4. Risiko Politik, Nilai dan Budaya

Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap


pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta
dan intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi
pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama.
Walaupun demikian pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat
dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Sikap pekerja mungkin
berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah lain. Dilain
pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan
memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan
pindah kelokasi baru.

4
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi
dengan budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal
ketetapan waktu membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan
pengiriman.

5. Kedekatan pada Pasar

Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan


pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran,
kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar
merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan
dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit
(mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah)
merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang just in
time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.

6. Kedekatan Pada Pemasok

Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok


karena (1) barang –barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3)
jumlah produk yang sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran
dan makanan laut beku berhubungan dengan barang mentah yang mudah
busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang
bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau yang
berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji
besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya
transportasi menjadi faktor utama.

7. Kedekatan pada Pesaing

Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan


dengan para pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau
clustering yang sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di
wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi,
modal proyek, dan bakat.

5
C. METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
lokasi, yaitu: Metode Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode
Pusat-Gravitasi, dan Model Transportasi. bagian ini menjelaskan pendekatan-
pendekatan ini.

1. Metode Pemeringkatan Faktor

Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus


dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini
lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot
untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode
pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang
sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja.
Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:

a. Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait


b. Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa
jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c. Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai
10 atau 1 sampai 100 point).
d. Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor,
dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e. Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan
jumlah total untuk setiap lokasi.
f. Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal,
dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.

Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan


kecil, maka analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya
mungkin perlu dilakuka. sebagai alternative lain, manajemen dapat
menyimpulkan factor tidak nyata bukan merupakan criteria yang tepat sebagai
dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh karena itu, manajer menempatkan
bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.

6
2. Analisis Titik Impas Lokasi

Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis


titikuntuk membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif
lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat
grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif
mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan
secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai
keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih.

Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:

a. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.


b. Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan
volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c. Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume
produksi yang diinginkan.
3. Metode Pusat Gravitasi

Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi


yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang
terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi
pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.

Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya


mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama.
Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat
proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang
ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet
pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot sesuai dengan banyaknya
kontainer yang diangkut.

Langkah pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan


lokasi pada suatu system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang
digunakan bersifat beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan

7
secara tepat. hal ini mudah dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada
peta biasa.

4. Model Transportasi

Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman


terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik
permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya
transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan
menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran
Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke
Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil
rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.

Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk


menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan
khusus yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi
memberikan solusi awal yang pantas, kemudian perbaikan bertahap dilakukan
hingga solusi optimal dicapai.

D. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau
dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam
sebuah database. SIG membantu perusahaan membuat keputusan analitis yang
berkaitan dengan lokasi. Beberapa data geografis yang tersedia dalam SIG :

Data sensus menurut blok, bidang, kota, wilayah, kecamata, daerah


metropolitan, Negara bagian, dan kodepos

1. * Peta dari setiap gang, jalan raya, jembatan dan terowongan


2. *Fasilitas umum seperti saluran air, listrik dan gas
3. *Sunga, gunung, danau, dan lautan

8
4. * Bandara, universtias, rumah sakit, dll

Penerapan SIG pada perusahaan penerbangan adalah untuk


mengidentifikasi bandara yang paling efektif untuk melakukan pelayanan darat
seperti pengisian bahan bakar pesawat-makanan-jasa, juga untuk membantu
penjadwalan.

Penerapan SIG bagi developer gedung perkantoran komersial adalah untuk


memilih kota-kota tempat mereka akan membangun di masa depan. SIG
digunakan untuk menganalisis factor-faktor yang memengaruhi keputusan lokasi
yang mencakup lima elemen untuk setiap kota : daerah pemukiman, toko eceran,
pusat kebudayaan dan hiburan, tindak kriminal, serta pilihan trasportasi.

9
BAB III

A. PROFIL DAN SEJARAH PERUSAHAAN


Nama Perusahaan : ASTIGA Exlusive Design
Alamat : Jl. Jendral A. Yani No. 320
Garut, Jawa Barat 44111- Indonesia
Telp : 02262540591
Pin BBM : 26B5EE43
Email : astigakulit@yahoo.com
Website : www.astigakulit.com

E. HASIL OBSERVASI
Berikut ini merupakan profil dari narasumber wawancara yaitu :

Nama :

Nama Panggilan :

Jenis Kelamin :

Agama :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Bekerja sejak :

Dan berikut ini merupakan hasil dari wawancara:

1. Dapatkah Anda jelaskan mengenai perusahaan ini?


Jawab :

Astiga Leather merupakan sebuah usaha industri dan kerajinan kulit.


Usaha ini didirikan sejak tahun 1998 oleh H. Yusuf Sofyan. Kota Garut
identik dengn penghasil domba, untuk kulit domba nya pun cukup menjadi

10
ciri khas kota ini. Maka dari itu banyak jaket yang terbuat dari kulit
domba. Pada awalnya jaket kulit biasa digunakan oleh para tukang ojek
dan digunakan berdasarkan kegunaannya saja. Namun, Bapak H. Yusuf
ingin menjadikan jaket kulit itu sebagai trend. Maka dari itu, usaha ii
dikembangkan dengan menambah jenis warna pada jaket kulit dan
menambah modelnya juga, agar jaket kulit ini menjadi trend fashion.

2. Dalam bidang apa perusahaan ini bergerak? Produk apa saja yang
ditawarkan?

Jawab :
Perusahaan ini bergerak dalam bidang industry dan kerajinan tangan.
Produk yang ditawarkan diantaranya ada jaket kulit, dompet, sabuk,
sepatu, tas, topi dan lain-lain. Namun untuk sepatu dan dompet kita tidak
memproduksi sendiri, tetapi kita memiliki rekan kerja.

3. Mengapa perusahaan memilih lokasi ini sebagai tempat melakukan


kegiatan operasional perusahaan? Faktor apa saja yang dijadikan
pertimbangan keputusan lokasi perusahaan ini?
Jawab :
Pada awalnya lokasi usaha kami pindah-pindah dengan cara mengontrak.
Namun pada tahun 2009 usaha ini pindah ke daerah sukaregang ini karena
lokasinya aman untuk produksi, selain itu pada saat itu lokasi ini masih
sepi dari pesaing pesaing lain.

4. Apa kelebihan dari lokasi ini bagi kegiatan perusahaan?


Jawab :
Saat ini lokasi ini sangat menguntungkan karena lokasi ini merupakan
sentra kerajinan kulit. Jadi jika konsumen yang mencari kerajinan kulit
seperti jaket, pasti akan datang kesini.

5. Apa kekurangan dari lokasi ini bagi kegiatan perusahaan?

11
Jawab:
Lokasi ini banyak sekali pesaingnya. Sehingga kreatifitas dan inovasi
sangat berperan penting untuk bersaing dilokasi dengan banyak
pesaingnya seperti ini.

6. Bagaimana tingkat produktivitas tenaga kerja di sekitar lokasi ini?


Jawab :
Tingkat produktivitas tenaga kerja disini masih kurang, karena untuk
usaha kerajinan kulit ini membutuhkan orang-orang yang sangat terampil
sebab pembuatan jaket kulit dan tas kulit disini masih hand made.
Akibatnya kita sedikit kesulitan mencari tenaga kerja yang terampil.
Tenaga kerja disini banyaknya mengambil dari keluarga, jadi sistemnya
masih kekeluargaan.

7. Bagaimana kedekatan lokasi perusahaan ini dengan pangsa pasar, para


pemasok maupun para pesaing?

Jawab :
Pangsa pasar dilokasi ini sangat bagus, karena merupakan sentra kerajinan
kulit. Kondisi lokasi usaha disini sangat dekat sekali dengan para pesaing.
Hampir di sepanjang sukaregang ini merupakan usaha industry kerajinan
kulit. Dan untuk kondisi lokasi dengan para pemasok sangat dekat sekali.
Pemasok bahan baku yang berupa kulit domba ini jaraknya hanya sekitar 1
km.

8. Apakah perusahaan mempunyai rencana untuk membuka usaha atau


tempat produksi di lokasi lain?
Jawab :
Ada rencana ingin membuka took di tempat lain. Namun relokasinya sulit.
Dan untuk tempat produksi kita belum ada rencana untuk pindah ataupun
menambah tempat produksi, kita ingin mempertahannkan yang sudah ada
dulu.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Rojuaniah. Retrieved Juli 26, 2015, from


http://www.esaunggul.ac.id/article/manajemen-kinerja/

http://www.pesantrenbrc.com/profil/

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai