Anda di halaman 1dari 8

Materi 2: Penelitian Ex-post facto

A. Pengertian Penelitian Ex-Post Facto


Istilah Expost Facto berasal dari bahasa latin artinya yaitu
“Sesudah Fakta”. Istilah ini menunjukan bahwa penelitian expost facto
dilakukan sesudah adanya perbedaan- perbedaan dalam variable bebas
dan terjadi karena perkembangan kejadian itu terjadi secara ilmiah.
Selain itu, Penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana
variabel- variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai mengamati
variabel-variabel dalam suatu penelitian (Hammadi, 2010 : 223).
Muhammad (2005:71) mengatakan bahwa variable adalah konsep yang
mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan,
kategori atau kondisi. Dalam hal penelitian, beliau menyampaikan
bahwa variable bebas adalah variable penyebab yang diduga dan terjadi
lebih dahulu sedangkan variable tak bebas adalah variable akibat yang
diperkirakan terjadi kemudian.
Penelitian expost Facto (Kausal Komparatif) merupakan penelitian
yang diarahkan untuk menyelediki hubungan sebab-akibat berdasarkan
pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor
penyebabnya melalui data yang dikumpulkan. Hubungan sebab- akibat
ini biasanya dilakukan terhadap program,kegiatan atau kejadian yang
telah berlangsung atau telah terjadi. Dalam penelitian ini pendekatan
dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan
kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat
dari perbedaan tersebut. Selain itu, Penelitian ex-post facto biasanya
dimulai dengan menggambarkan keadan sekarang yang dianggap
sebagai akibat dari faktor-faktor yang terjadi sebelumnya, kemudian
mencoba menyelidikinya kebelakang guna menetapkan faktor-faktor
yang diduga sebagai penyebab dan sudah beroperasi masa lalu.
Berdasrkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
expost facto merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan
dengan menyelediki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian dimana variabel-variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai mengamati variabel-variabel
dalam suatu penelitian . Biasanya penelitian expost facto dilakukan
sesudah adanya perbedaan pada variable bebas. Dalam penelitian,
hubungan sebab-akibat yang dimaksud adalah sesuatu variable
disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variable ternteu atau
mengakibatkan variable tertentu. Maka, biasanya dalam penelitian ini
peneliti akan dihadapkan kepada masalah bagaimana menetapkan sebab
dari akibat yang kita amati. Dalam penelitian expost facto, untuk
menyebut salah satu variable adalah variable bebas sedangkan variable
lainnya disebut dengan variable terikat. Variable bebas merupakan
variable yang menjajdi dasar pengelempokan. Dan variable terikat
adalah variable yang diamati atau diukur oleh peneliti sesudah
pengelompokan itu.

B. Ciri-ciri / Karakteristik Penelitian Ex-Post Facto


Ciri utama penelitian ex post facto adalah data dikumpulkan setelah
semua peristiwa yang bersangkutan terjadi (sudah lewat). Penelitian
mengambil satu atau lebih akibat (sebagai "variabel dependen") dan
menguji data kembali pada waktunya untuk menemukan penyebab,
hubungan timbal balik, maknanya dan cenderung mengandalkan data
kuantitatif.
Karakteristik Penelitian Ex Post Facto

1) Data dikumpulkan ketika semuanya terjadi.

2) Variabel ditentukan berdasarkan yang pertama, kemudian


menemukan sebab, hubungan, dan makna.
3) Penelitian deskriptif terdiri dari menjelaskan hasil seperti apa yang
dilihat.

4) Analisis korelasi, berusaha menemukan hubungan sebab akibat


yang diteliti

5) Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa kasus


pencarian percobaan tidak dapat dilakukan. Hal tersebut yaitu :
a) Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi
faktor-faktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan
sebab akibat secara langsung.
b) Jika kontrol semua variable tidak realistik dan artificial,
maksudnya kesulitan mencegah interaksi yang normal
dengan variable lain yang mempengaruhi.
c) Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak
praktis, baik dari segi biaya maupun etika.

C. Jenis-jenis Penelitian Ex-Post Facto


a) Studi korelasi (penelitian kolerasi)
Studi kausal adalah studi di mana data dikumpulkan untuk
menentukan apakah ada hubungan antara dua atau lebih variabel dan
sejauh mana hubungan itu. Studi korelasi memiliki tiga karakteristik
penting bagi peneliti yang ingin memanfaatkannya.
1) Studi korelasi tepat ketika variabelnya kompleks dan tidak
dapat dimanipulasi dan dikendalikan seperti dalam studi
eksperimental.
2) Memungkinkan pengukuran variabel yang terfokus dalam
pengaturan nyata (lingkungan)
3) Memungkinkan peneliti untuk mencapai tingkat relevansi yang
signifikan

b) Studi Perbandingan Kausal (penelitian kausal komparatif)

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan


sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap efek yang ada dan
untuk mencari kemungkinan faktor penyebab dari data tertentu.

D. Langkah-langkah Penelitian Ex-Post Facto


Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Expost Facto. Dalam
melakukan penelitian dan mendapatkan hasil yang baik, peneliti perlu
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perumusan Masalah
Dalam merumuskan masalah, biasanya masalah yang ditetapkan
harus mengandung sebab bagi munculnya variable dependen yang
dapat diketahui berdasarkan hasil-hasil penelitia yang pernah
dilakukan oleh peneliti. Masalah penelitian ini biasanya berbentuk
pernyataan hipotesis atau tujuan. rumusan hipotesis digunakan jika
terdapat perbedaan prediksi yang dilakukan oleh peneliti sebelum
data dikumpulkan. Sedangkan, rumusan pernyataan tujuan
digunakan bila peneliti tidak dapat memprediksi perbedaan antar
kelompok subjek yang dibandingkan dalam variabel tertentu.

b. Mengidentifikasi Hipotesis
Peneliti harus mampu Mengidentifikasi hipotesis yang dapat
menerangkan hubungan variable independen dan dependen.
c. Penentuan kelompok subjek yang akan dibandingkan
Pertama-tama subjek yang dipilih harus memenuhi atau memiliki
karakteristik yang menjadi konsen penelitian. Kemudian peneliti
memilih sekelompok tidak memiliki karakteristik tersebut atau
berbeda tingkatannya.
d. Pengumpulan data
Penelitian expose facto menyelidiki fenomena yang sudah terjadi,
seringkali data yang diperlukan sudah tersedia sehingga peneliti
tinggal memilih sumber yang sesuai. Maka dari itu, dalam
mengumpulkan data hanya data yang diperlukan peneliti saja yang
dikumpulkan
e. Analisis data
Dalam analisis data penelitian expose facto perbandingan nilai
variabel dependen dilakukan antar kelompok subjek atas dasar faktor
yang menjadi konsen. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik analaisi
uji-T, independen atau ANAVA, tergantung dari jumlah kelompok
dari faktor tersebut. Apapun teknik analisis statistik inferensial yang
digunakan, biasanya analisis tersebut diawali dengan perhitungan
niali rata-rata atau mean dan stansar deviasi untuk mengetahui antar
kelompok secara deskripitif.
f. Penafisaran hasil
Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu dilakukan
secara hati-hati. Kualitas hubungan antar variabel independen dan
dependen sangat tergantung pada kemampuan peneliti untuk
memilih kelompok perbandingan yang homogen dan keyakinan
bahwa munculnya hipotesis tandingan dapat dicegah.

E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Ex-Post Facto


Ritz mengindentifikasikan beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian
Ex Post Facto yaitu ;
a) Kelebihan Penelitian Ex Post Facto

1) Metode es post facto adalah suatu penelitian yang baik untuk


berbagai keadaan jikametode eksperimen tak dapat digunakan,
yaitu:
o Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan
memanipulasikan faktor - faktor yang perlu untuk menyelidiki
hubungan sebab-akibat secara langsung.

o Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel


bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah
interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.

o Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan


penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang
dari segi etika diragukan/ dipertanyakan.

2) Studi ex post facto menghasilkan informasi yang sangat berguna


mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan
apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana
dan yang sejenis dengan itu.
3) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan
rancangan dengan control parsial, pada akhir-akhir ini telah
membuat studi ex post facto itu lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
b) Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak
adanya kontrol terhadap variabel bebas.
1) Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus
mengambil fakta- fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan
untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan
variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang
dijumpainya itu.
Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus
mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau
hipotesis-hipotesis bandingan yang diajukan dimungkinkan
mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat
dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap
alternatif-alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara
relatif kuat.
2) Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab
yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-
faktor yang sedang diselidiki.
3) Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal,
melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam
kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan
sehingga masalah menjadi sangat kompleks.
4) Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-
sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh suatu sebab pada
kejadian tertentu, oleh lain sebab, dan pada kejadian lain.
5) Apabila hubungan antara dua variabel telah ditemukan, mungkin
sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
6) Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor yang saling berhubungan
tidaklah selalu memberi implikasi terhadap adanya hubungan
sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-
faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui
atau tidak terobservasi.
7) Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi
(misalnya: golongan pandai dan golongan malas) untuk tujuan
pembandingan, menimbulkan persoalan- persoalan karena
kategori-kategori seperti itu bersifat kabur, bervariasi, dan tidak
mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak
menghasilkan penemuan yang berguna.

8) Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan


pemilihan subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang
telah ada mempunyai kesamaan dalam berbagai hal, kecuali pada
variabel bebas yang dianggap sulit.

F. Perbedaan Penelitian Ex-Post Facto dengan Eksperimen


Penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto dibedakan
berdasarkan jenis variabelnya. Penelitian eksperimen menggunakan
variable bebas aktif sedangkan penelitian ex post facto menggunakan
variable bebas atribut.
Suatu variable disebut variable bebas aktif apabila peneliti dapat
dengan mudah menentukan siapa yang menjadi responden secara bebas.
Sedangkan variable disebut variable atribut apabila peneliti tidak dapat
menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah
ada sebelum penelitian tersebut. Kedua metode penelitian ini
sebenarnya dapat menguji hipotesis hubungan antara variable bebas dan
variable terikat. Pada dasarnya kedua jenis penelitian ini serupa, akan
tetapi kita dapat mengontrol pengaruh variable ekstra lebih ketat pada
penelitian eksperimen disbanding penelitian ex post facto.

G. Contoh kasus Penelitian Ex-Post Facto


Berikut adalah contoh-contoh penelitian Ex-post Facto :
1) Perceraian yang mengakibatkan penyimpangan perilaku anak-anak.
Penelitian tersebut termasuk ke dalam penelitian ex-post
facto karena dalam situasi tersebut kita tidak mengeksperimenkan
suatu keluarga untuk melakukan perceraian. Perceraian dalam hal ini
bukan variabel bebas yang tidak dapat dimanipulasikan.
2) Pengaruh merokok terhadap kemampuan menyerap oksigen dalam
darah.
Penelitian tersebut termasuk ke dalam penelitian ex-post
facto karena penelitian ini tidak melakukan eksperimen dengan
menyuruh orang menghisap beberapa batang rokok dalam sehari
untuk diketahui pengaruhnya terhadap kemampuan darah dalam
mengikat oksigen.
3) Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar berdasarkan jenis
kelamin siswa.
Penelitian tersebut termasuk ke dalam penelitian ex-post
facto karena variabel motivasi belajar siswa telah ada pada diri siswa
tanpa harus dilakukan manipulasi oleh peneliti. Jenis kelamin siswa
telah jelas, serta prestasi belajar siswa dapat menggunakan nilai
ulangan atau nilai rapot, atau dilakukan pengukuran. Motivasi
belajar sebagai variabel bebas, jenis kelamin sebagai variabel
kontrol, dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.
4) Pengaruh kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematika
Penelitian tersebut termasuk ke dalam penelitian ex-post
facto karena variabel-varibel bebasnya tidak dikendalikan atau sudah
terjadi. Variabel bebasnya yaitu kemandirian dan gaya belajar,
sedangkan variabel terikatnya yaitu prestasi belajar matematika
siswa.
5) Pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa
Penelitian tersebut termasuk ke dalam penelitian ex-post
facto karena tidak mengubah atau memberi perlakuan pada variabel
tersebut, serta tidak dapat mengontrol dan memanipulasi variabel
bebasnya. Adapun variabel bebasnya yitu pola asuh orang tua. dan
variabel terikatnya yaitu kedisiplinan siswa.

Anda mungkin juga menyukai