Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MARSHANDA TUMARAR (22105061)

KELAS : 4K
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

1. Penelitian Eksperimenta
2. eksperimental murni
3. Penelitian Quas Eksperimen
4. Penelitian True Eksperimen
5. Penelitian Ex Post Facto
6. Penelitian Survey
7. Penelitian Deskriptif
8. Penelitian Komparatif
9. Penelitian Korelasi dan Penelitian Action Research.
Jabarkan baik pengertiannya, ciricirinya, langkah-langkahnya, kelebihan dan kekurangannya.

1.Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental adalah metode penelitian ilmiah di mana peneliti secara sistematis
mengendalikan dan memanipulasi variabel independen untuk mengukur efeknya terhadap
variabel dependen.
Ciri-ciri penelitian eksperimental meliputi :
1) Pengendalian variabel
2) Manipulasi variabel independen,
3) Pengukuran efek, dan
4) Penggunaan kelompok kontrol.
Langkah-langkahnya meliputi :
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Analisis data
4) Interpretasi hasil.
Kelebihannya termasuk kemampuan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat, kontrol
variabel, dan replikasi. Kelemahannya mencakup kesulitan dalam mereplikasi kondisi alami
dan etis, serta keterbatasan dalam generalisasi hasil ke populasi yang lebih luas.

2.Penelitian Eksperimental Murni


Penelitian eksperimental murni adalah metode penelitian ilmiah di mana peneliti secara aktif
mengontrol dan memanipulasi variabel-variabel tertentu untuk memahami hubungan sebab-
akibat.
Ciri-cirinya meliputi :
1) Kontrol yang ketat terhadap variabel-variabel yang terlibat
2) Penggunaan kelompok kontrol dan perlakuan
3) Randomisasi
4) Penggunaan desain eksperimental yang tepat.

Langkah-langkahnya meliputi :
1) Identifikasi masalah
2) Perumusan hipotesis
3) Desain eksperimental
4) Pengumpulan data
5) Analisis data
6) Interpretasi hasil.
Kelebihannya meliputi kemampuan untuk menentukan sebab-akibat dengan jelas, kontrol
yang ketat terhadap variabel-variabel, dan kemungkinan untuk menggeneralisasi hasil.
Kelemahannya termasuk sulitnya mengisolasi variabel-variabel yang relevan, biaya dan
waktu yang diperlukan, serta beberapa batasan etis dalam memanipulasi variabel tertentu.

3.Penelitian Quasi Eksperimen


Penelitian quasi eksperimen mirip dengan eksperimen, tetapi tanpa randomisasi penuh.
Ciri-cirinya melibatkan : pengendalian variabel independen, namun subjek tidak dipilih
secara acak.
Langkah-langkahnya mencakup :
1) Pemilihan subjek
2) Pengukuran baseline
3) Pemberian perlakuan
4) Analisis hasil.
Kelebihannya mencakup kemampuan untuk menguji hubungan sebab-akibat, sementara
kekurangannya termasuk kurangnya kontrol yang ketat dan potensial untuk bias seleksi.

4.Penelitian True Eksperimen


Penelitian true eskperimen merupakan studi ilmiah yang menguji hipotesis dengan
mengontrol variabel-variabel tertentu untuk mencari hubungan sebab-akibat.
Ciri-cirinya termasuk :
1) Penggunaan kelompok kontrol untuk perbandingan
2) Randomisasi dalam penugasan subjek
3) Manipulasi variabel independen
4) Pengukuran variabel dependen.
Langkah-langkahnya melibatkan:
1) Menentukan hipotesis
2) Mendesain eksperimen dengan cermat
3) Menentukan kelompok kontrol
4) Melakukan randomisasi
5) Melakukan manipulasi variabel independen
6) Mengukur variabel dependen
7) Menganalisis data.
Kelebihannya termasuk kemampuannya untuk menentukan hubungan sebab-akibat secara
kuat, memungkinkan kontrol yang ketat terhadap variabel, dan dapat memberikan hasil yang
dapat direplikasi. Namun, kelemahannya termasuk keterbatasan dalam generalisasi hasil
karena lingkungan eksperimen yang terkontrol secara ketat dan potensi efek eksperimenter
pada hasil.

5.Penelitian Ex Post Facto


Penelitian ex post facto adalah studi yang dilakukan setelah peristiwa atau fenomena terjadi,
dengan tujuan untuk menemukan dan memahami hubungan sebab-akibat antara variabel yang
tidak dapat dimanipulasi secara langsung oleh peneliti.
Ciri-ciri utamanya meliputi :
1) Pengumpulan data setelah peristiwa terjadi
2) Fokus pada hubungan antara variabel tanpa adanya intervensi peneliti,
3) Keterbatasan untuk menarik kesimpulan sebab-akibat yang kuat.
Langkah-langkahnya meliputi:
1) Identifikasi variabel yang ingin diteliti.
2) Pengumpulan data setelah peristiwa atau fenomena terjadi.
3) Analisis data untuk menemukan hubungan antara variabel yang diteliti.
4) Interpretasi hasil dan penarikan kesimpulan.
Kelebihannya termasuk kemampuan untuk meneliti hubungan sebab-akibat dalam situasi di
mana intervensi langsung tidak mungkin atau tidak etis. Namun, kelemahannya meliputi
kurangnya kontrol peneliti terhadap variabel independen dan potensi bias dalam
pengumpulan data setelah peristiwa terjadi.
6.Penelitian Survey
Penelitian survey merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
dari responden dengan cara memberikan pertanyaan terstruktur melalui kuesioner atau
wawancara.
Ciri-cirinya meliputi :
1) Penggunaan sampel yang mewakili populasi
2) Penggunaan instrumen pengumpulan data yang standar
3) Analisis data secara statistik.
Langkah-langkahnya meliputi :
1) Perencanaan
2) Perancangan instrumen
3) Pengumpulan data
4) Analisis data
5) Pelaporan hasil.
Kelebihannya adalah dapat mengumpulkan data dari banyak responden secara efisien, namun
kekurangannya adalah terkadang rentan terhadap bias responden dan sulit untuk mendapatkan
data yang mendalam.

7.Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau
menguraikan suatu fenomena atau kejadian tanpa mengubah atau memanipulasinya.
Ciri-cirinya meliputi :
1) Fokus pada penggambaran keadaan atau fenomena yang ada
2) Penggunaan data yang berkaitan dengan observasi
3) Wawancara
4) Analisis dokumen
5) Tidak melibatkan hipotesis atau asumsi awal yang harus diuji.
Langkah-langkahnya meliputi :
1) Pemilihan topik
2) Perumusan masalah
3) Pengumpulan data melalui observasi atau wawancara
4) Analisis data
5) Penyusunan laporan
6) Interpretasi hasil.
Kelebihannya adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang suatu
fenomena tanpa memerlukan hipotesis, sehingga cocok untuk eksplorasi awal atau untuk
fenomena yang belum banyak diteliti. Namun, kelemahannya adalah kurangnya kemampuan
untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat atau memahami faktor yang mendasarinya secara
mendalam.

8.Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah metode penelitian yang membandingkan dua atau lebih variabel,
fenomena, atau kasus untuk menemukan kesamaan, perbedaan, atau hubungan antara mereka.
Ciri-cirinya meliputi :
1) Penggunaan data kuantitatif atau kualitatif
2) Fokus pada perbandingan
3) Analisis mendalam terhadap perbedaan atau kesamaan.
Langkah-langkahnya melibatkan :
1) Identifikasi variabel yang akan dibandingkan
2) Pengumpulan data
3) Analisis data
4) Interpretasi hasil.
Kelebihannya adalah dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perbedaan atau
kesamaan antara fenomena yang dibandingkan, sementara kekurangannya termasuk
kompleksitas analisis dan kemungkinan terbatasnya generalisasi hasil.

9.Penelitian korelasi
Penelitian korelasi adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan hubungan atau
keterkaitan antara dua atau lebih variabel.
Ciri-ciri penelitian korelasi meliputi :
1) Pengukuran variabel-variabel yang ada
2) Penggunaan teknik statistik untuk menganalisis data
3) Penelitian ini tidak menetapkan sebab akibat antara variabel-variabel tersebut.
Langkah-langkah penelitian korelasi meliputi:
1) Menentukan variabel yang akan diteliti.
2) Mengumpulkan data mengenai variabel tersebut.
3) Menggunakan teknik statistik untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel
tersebut, seperti koefisien korelasi Pearson atau Spearman.
4) Menafsirkan hasil analisis untuk menentukan kekuatan dan arah hubungan antara
variabel.
Kelebihan penelitian korelasi meliputi kemampuannya untuk mengidentifikasi hubungan
antara variabel tanpa perlu mengendalikan variabel lainnya secara ketat. Namun,
kelemahannya adalah tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat antara variabel dan
rentan terhadap kesalahan interpretasi.

10.Penelitian Action Research


Penelitian Action Research adalah metode penelitian yang melibatkan tindakan langsung dari
para peserta atau praktisi dalam situasi nyata untuk memecahkan masalah yang spesifik
dalam konteks mereka.
Ciri-ciri utamanya meliputi :
1) Kolaborasi antara peneliti dan peserta
2) Siklus tindakan-refleksi
3) Fokus pada perbaikan praktis, dan tujuan untuk meningkatkan praktek atau situasi.
Langkah-langkahnya meliputi :
1) Ientifikasi masalah
2) Perencanaan tindakan
3) Implementasi tindakan
4) Observasi
5) Refleksi
6) Evaluasi.
Kelebihannya adalah memberikan solusi konkret untuk masalah yang dihadapi dalam konteks
nyata, meningkatkan pemahaman, dan keterlibatan peserta dalam proses penelitian. Namun,
kelemahannya adalah mungkin sulit untuk umumkan atau generalisasi temuan karena fokus
pada konteks spesifik, dan prosesnya bisa memakan waktu dan sumber daya yang cukup
banyak.

Anda mungkin juga menyukai