Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan
menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang
menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara keseluruhan
sudah terjadi.
Penelitian ex post facto secara metodis merupakan penelitian
eksperimen yang juga menguji hipotesis tetapi tidak memberikan perlakuanperlakuan tertentu karena sesuatu sebab kurang etis untuk memberikan
perlakuan atau memberikan manipulasi. Biasanya karena alasan etika
manusiawi, atau gejala/peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri
faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya.
Menurut
Watson
(http://ecourse.amberton.edu/grad/RGS035E1/
READ4. HTM) penelitian ex post facto bertujuan untuk mencari penyebab
perubahan perilaku dengan studi komparasi secara partisipatif tentang
perilaku yang muncul pada saat sekarang dan perilaku yang tidak muncul
dari suatu kejadian setelah variable bebas terjadi. Sebagai contoh: kita akan
menguji hipotesis bahwa perceraian dapat mengakibatkan penyimpangan
perilaku anak-anak. Dalam situasi ini, kita tidak dapat mengeksperimenkan
suatu keluarga untuk melakukan perceraian. Perceraian dalam hal ini
merupakan variable bebas yang tidak dapat dimanipulasikan. Suatu hal yang
tidak mungkin dilakukan berdasarkan pertimbangan kemanusiaan. Karena
hal tersebut, penelitian dilakukan pada keluarga yang sedang mengalami
perceraian..
Kerlinger (1993) mendefinisikan penelitian ex post facto adalah
penemuan empiris yang dilakukan secara sistematis, peneliti tidak
melakukan kontrol terhadap variable-variabel bebas karena manifestasinya
sudah terjadi atau variable-variabel tersebut secara inheren tidak dapat
dimanipulasi. Sebagai contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh
merokok terhadap kemampuan menyerap oksigen dalam darah. Peneliti
tidak mungkin melakukan eksperimen dengan menyuruh orang menghisap
beberapa batang rokok dalam sehari untuk diketahui pengaruhnya terhadap
kemampuan darah dalam mengikat oksigen. Contoh lain: Penyalahgunaan
obat-obatan psiko-tropika. Peneliti berusaha mengungkap hubungan antara
kondisi hubungan dalam keluarga dan penggunaan obat-obatan psikotropika. Dalam penelitian ini sekelompok keluarga yang memiliki hubungan
dalam keluarga yang harmonis dan yang mengalami perceraian dalam
keluarga dengan perilaku agresif remaja. .Dalam penelitian ini
sekelompok rumah tangga yang memiliki anak usia remaja dan harmonis
dalam kehidupan keluarganya dibuat dis-harmonis kemudian diteliti tingkat
agresifitas anaknya. Selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan sekelompok

keluarga yang sama yang tetap harmonis. Sudah tentu Masalah dis-harmoni
dalam keluarga dan penyalah-gunaan psiko-tropika di kalangan
masyarakat. CONTOH INI KURANG JELAS (kalimat belum selesai)
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ex post facto merupakan
penelitian untuk menjelaskan atau menemukan bagaimana variable-variabel
dalam penelitian saling berhubungan atau berpengaruh, tetapi juga mengapa
gejala-gejala atau perilakun itu terjadi.
Karakteristik Penelitian Ex Post Facto
1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke
belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
3. Penelitian deskriptif yaitu menjelaskan penemuannya sebagaimana
yang diamati.
4. Penelitian korelasional, mencoba menemukan hubungan kausal
fenomena yang diteliti.
5. Penelitian eksperimental, dan ex post facto dasar logika yang
digunakan dan tujuan yang ingin dicapai sama yaitu menentukan
validitas empiris. Contoh: jika x maka y. Perbedaan antara penelitian
eksperimen dan ex post facto adalah tidak ada kontrol langsung
variable bebas dalam penelitian ex post facto.
6. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian
eksperimen tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut adalah:
a) Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktorfaktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara
langsung
b) Jika control semua variable kecuali independent tunggal, tidak
realistik, dan artificial, mencegah interaksi yang normal dengan
variable lain yang mempengaruhi.
c) Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, dari
segi biaya dan etik dipertanyakan.
Kelebihan Penelitian Ex Post Facto
1. Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan oleh penelitian
eksperimen
2. Informasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa
kejadiannya, di bawah kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam
sekuensi dan pola seperti apa fenomena terjadi,
3. Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post facto lebih
bertahan.
Kelemahan Penelitian Ex Post Facto
1. Kurang kontrol terhadap variable bebas

2. Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah dimasukkan


dan diidentifikasi
3. Tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab suatu akibat, tetapi
beberapa kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama di
bawah kondisi tertentu menghasilkan akibat tertentu.
4. Suatu fenomena mungkin bukan saja hasil dari sebab yang banyak,
tetapi juga dari satu sebab dalam satu hal dan dari sebab yang lain.
5. Jika hubungan antara dua variable ditemukan, sulit menemukan mana
yang sebab dan mana yang akibat.
6. Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor
berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat. Semua
faktor bias jadi berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang
tidak dikenal atau tidak diamati.
7. Mengklasifikasikan subyek ke dalam kelompok dikotomi (misalnya
yang berprestasi dan yang tidak berprestasi) untuk tujuan komparasi
penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samarsamar, dapat bervariasi, dan sementara.
8. Penelitian komparatif dalam situasi yang alami tidak memberikan
seleksi subyek yang terkontrol. Sulit menempatkan kelompok subyek
yang sama dalam segala hal kecuali pemaparan mereka terhadap
satu variable.

1. Perbedaan antara Metode Penelitian Eksperimen dengan Metode Penelitian Ex post


facto a. Pengertian 1) Metode Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen dapat
didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat. Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
independennya dimanipulasi oleh peneliti. Metode eksperimen adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010). 2) Metode Penelitian Ex Post Facto Yaitu
penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian
meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian
tersebut. Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan,
apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu. b. Tema/ Judul 1) Metode
Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen menggunakan variable bebas aktif yaitu
peneliti dapat dengan mudah menentukan siapa yang menjadi responden secara bebas.
Pada judul, nanti akan timbul sebab-akibat. 2) Metode Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto menggunakan variabel bebas atribut yaitu peneliti tidak dapat
menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah ada sebelum
penelitian tersebut. Pada judul tersirat faktor -faktor yang mempengaruhi suatu hal yang
akan diteliti yang berasal dari sebab permasalahan yang sekarang terjadi. c. Rumusan
Masalah 1) Metode Penelitian Eksperimen Rumusan masalahnya menggunakan
rumusan masalah komparatif. Yaitu rumusan masalah dimana peneliti membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau
pada waktu yang berbeda. Selain itu rumusan masalah pada penelitian eksperimen juga
bisa menggunakan rumusan asosiatif. Rumusan asosiatif yaitu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 2)
Metode Penelitian Ex Post Facto Rumusan masalah yang digunakan menggunakan
rumusan masalah deskiptif yaitu sutu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau
lebih (variabel yang berdiri sendiri). d. Kerangka Teori 1) Metode Penelitian Eksperimen
Pada kerangka teori penelitian ekperimen menggunakan kerangka teori yang bersifat
fungsional. Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori
kembali yang mempengaruhi data. 2) Metode Penelitian Ex Post Facto Pada kerangka
teori penelitian ex post facto menggunakan kerangka teori yang besifat deduktif.
Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan. e. Hipotesis 1)
Metode Penelitian Eksperimen Bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan
hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel,
melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. 2) Metode
Penelitian Ex Post Facto Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ex post facto

adalah hipotesis diskriptif, yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah


diskriptif yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. f. Cara Analisis 1) Metode
Penelitian Eksperimen Apabila datanya berbentuk nominal maka digunakan teknik
statistik : koefisien kontingensi. Apabila datanya berbentuk ordinal, maka menggunakan
korelasi spearman rank dan korelasi kendal tau. Apabila datanya berbentuk interval atau
ratio, maka digunakan statistik : korelasi poduk moment, korelasi ganda, korelasi parsial,
dan analisis regresi. 2) Metode Penelitian Ex Post Facto Apabila datanya berbentuk
nominal, maka digunakan teknik statistik: binomial dan chi kuadrat satu sampel Apabila
datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test Apabila datanya
berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel. 2. Perbedaan antara
Metode Penelitian Korelasional dengan Metode Penelitian Komparatif a. Pengertian 1)
Metode Penelitian Korelasional Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel
ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Gay dalam Sukardi
(2008:166) menyatakan bahwa; penelitian korelasi merupakan salah satu bagian
penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel
yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel
yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Walaupun demikian ada peneliti lain seperti
di antaranya Nazir dalam Sukardi (2008:166); mengelompokkan penelitian korelasi ke
dalam penelitian deskripsi, karena penelitian tersebut juga berusaha menggambarkan
kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan
kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel. 2) Metode
Penelitian Komparatif Penelitian kompaatif adalah penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi
untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. b. Tema/ Judul 1)
Metode Penelitian Korelasional Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala. 2) Metode Penelitian Komparatif Adalah suatu penelitian yang
bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri
tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. c. Rumusan
Masalah 1) Metode Penelitian Korelasional Rumusan masalah yang digunakan adalah
rumusan masalah asosiatif. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 2)
Metode Penelitian Komparatif Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan
masalah komparatif. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian
yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda atau waktu yang berbeda. d. Kerangka Teori 1) Metode Penelitian

Korelasional Pada kerangka teori penelitian korelasional menggunakan kerangka teori


yang bersifat fungsional. Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi pengaruh antara
data dan perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali yang mempengaruhi data. 2) Metode Penelitian Komparatif
Pada kerangka teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teoi yang besifat
deduktif. Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan. e.
Hipotesis 1) Metode Penelitian Korelasional Hipotesis pada penelitian korelasional
menggunakan hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan dua variabl
atau lebih. 2) Metode Penelitian Komparatif Hipotesis pada penelitian komparatif
menggunakan hipotesis komparatif. Hipotesis komparatif adalah merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah komparatif, pada rumusan ini variabelnya sama
tapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang
berbeda. f. Cara Analisis 1) Metode Penelitian Korelasional Pada dasarnya, analisis
dalam penelitian korelasional dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil pengukuran
suatu variabel dengan hasil pengukuran variabel lain. Dalam penelitian relasional, teknik
korelasi bivariat, sesuai dengan jenis datanya, digunakan untuk menghitung tingkat
hubungan antara vaiabel yang satu dengan yang lain. Sedang dalam penelitian prediktif,
teknik yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengetahui tingkat kemampuan
prediktif variabel prediktor terhadap variabel kriteria. Namun demikian, dapat pula
digunakan analisis korelasi biasa bila hanya melibatkan dua variabel. Bila melibatkan
lebih dari dua variabel, misalnya untuk menentukan apakah dua variabel prediktor atau
lebih dapat digunakan untuk memprediksi variabel kriteria lebih baik daripada bila
digunakan secara sendiri-sendiri, teknik analisis regresi ganda, multiple regresion atau
analisis kanonik dapat digunakan. Hasil analisis tersebut biasanya dilaporkan dalam
bentuk nilai koefisien korelasi atau koefisien regresi serta tingkat signifikansinya,
disamping proporsi variansi yang disumbangkan oleh variabel bebas terhadap variabel
terikat. 2) Metode Penelitian Komparatif Apabila datanya berbentuk nominal, maka
digunakan teknik statistik: binomial dan chi kuadrat satu sampel Apabila datanya
berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test Apabila datanya berbentuk
interval
atau
ratio
maka
digunakan
tes
satu
sampel.
Selengkapnya
:
http://www.kompasiana.com/saeful_arifin/eksperime-expost-factokorelasional-komparatif_55004401a333115373510527

Anda mungkin juga menyukai