Anda di halaman 1dari 9

A.

1. Jelaskan dan uraikan dengan lengkap dan jelas jenis-jenis metode penelitian dari
berbagai sumber/literatur. (cantumkan daftar pustakanya).
2. Tuliskan contoh dari masing-masing metode penelitian yang anda dapatkan dari
berbagai sumber/literatur !

B.
1. Apa yang dimaksud dengan teknim analisis data.
2. Jika penelelitian anda kuantitatif , dengan satu atau lebih variable independent, apa
Teknik analisis data yang digunakan.
3. Jika anda melakukan penelitian dengan 2 atau lebih variable yang saling berhubungan,
Teknik analisis apa yang digunakan.
Apa uji prasyarat yang harus kita lalui/lakukan.
4. Jika anda melakukan eksperimen dengan melihat pengaruh perlakukan terhadap hasil
dengan mempunyai 2 kelompok sampel dan 3 kelompok sampel, rumus apa yang
digunkan. Apa uji prasyarat yang harus dilalui atau dilakukan.
5. Jika penelitian anda kualitatif, apa Teknik analisis data yang digunkan, dan bagaimana
Teknik keabsahan datanya.
A.
1. Jenis-Jenis Penelitian
1) Jenis Penelitian Kuantitatif
Investigasi sistematis mengenai sebuah fenomena dengan mngumpulkan data
yang dapat diukur menggunakan teknik statistik, matematika, atau kompulasi.
a) Penelitian Survei
Adalah jenis penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan sebuat fakta
ataupun data yang ada pada dilapangan. Tujuan dari penelitian ini ialah
bisa berguna mendapatkan informasi yang tepat dan nyata.
b) Penelitian Eksperimen
Memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu
terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain
menggunakan perlakuan berbeda.
2) Jenis Penelitian Kualitatif
Memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan
makna lebih ditonjolkan dalam jenis penelitian ini dengan landasan teori yang
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.
a) Fenomenologi
Melalui penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan
observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam
pengalaman hidupnya.
b) Penelitian Grounded Theory
Peneliti bisa menggeneralisasi apa yang diamati atau analisis scara
induktif, teori abstrak tentang proses, tindakan, atau interaktif berdasarkan
pandangan partisipan yang teliti.
c) Penelitian Etnologi
Dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam
kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.
d) Penelitian Studi Kasus
Pemahaman yang mendalam mengenai alasan suatu fenomena atau kasus
terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Jenis penelitian ini
juga dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
3) Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil
penelitian. Sesuai dengan namanya, jenis penelitian deskriptif memiliki tujuan
untuk memberikan deskripsi, penjelasan, juga validasi mengenai fenomena
yang teliti.
a) Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan setelah ada penelitian dan dilaksanakan dalam
bentuk penelitian baru.
b) Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini semenjak awal dilaksanakan, hingga selesai hanya dilakukan
di dalam perpustakaan.
c) Penelitian Komparatif
Berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih suatu variabel, atau
beberapa variabel sekaligus. Tujuan metode penelitian ini untuk melihat
perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Ramadhan, M. 2021. Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara(CMN). Surabaya.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=Ntw_EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=metode+penelitian
&ots=f3lG9MVrcz&sig=yjxWEDbZSu7UmH7gpIxKhUGKZN0&redir_esc=
y#v=onepage&q=metode%20penelitian&f=false

2. Contoh dari jenis-jenis penelitian


1) Jenis Penelitian Kuantitatif
a. Penelitian Survei
Yang Berjudul PENELITIAN SURVEI DALAM
PEMBELAJARAN DAN PENGAJARANBAHASAINGGRIS Tujuan
Dari Artikel Ini Adalah Untuk Memberikan Gambaran Luas Akan
Penelitiansurvei Dalam Pembelajaran Dan Pengajaran Bahasa Inggris.
Penelitian Survei Sebagianbesar Pasti Melibatkan Angka Dalam
Analisis Data, Karena Pengumpulan Data Yang Digunakanberupa
Angket, Sedangkan Wawancara Bisa Berupa Analisis Descriptif Atau
Dengan Katalainmendeskripsikan Hasil Wawancara. Penelitian Survei
Biasanya Melibatkan Banyak Populasi Yang Berhubungan Data Yang
Diperoleh (Islamy, 2019).
b. Penelitian Eksperimen
Yang berjudul PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DENGAN STRATEGI TEAM GAMES
TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BILANGAN ROMAWI
BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS IV SDLB tujuan mengetahui
hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
dengan strategi Team Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran
matematika dengan materi bilangan romawi. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan desain one group pretest
postest. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
tunarungu kelas IV berjumlah 8 orang. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes tulis berupa soal-soal isian(Nuryanti,
2019).
2) Jenis Penelitian Kualitatif
a. Fenomena
Yang berjudul fenomena perceraian terus meningkat tiap bulan
dan tidak henti-hentinya berita tentang perceraian selalu ada di
media. Perceraian yang menjadi fenomena saat ini karena adanya
perselingkuhan dari pasangannya. Pengalaman seseorang yang
mengalami perceraian karena perselingkuhan merupakan
pengalaman yang perlu didalami karena dapat memberikan
pemahaman bagi keluarga dan pasangan untuk bisa menjaga
keutuhan rumah tangganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengalaman hidup individu yang bercerai
akibat perselingkuhan pasangannya di kota Bandung. Metode
penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan
Fenomenologi. Analisis data menggunakan metode Giorgi (2005).
Pengambilan sample dengan cara purposive sampling didapatkan 5
partisipan. Hasil penelitian didapatkan 4 tema yaitu 1) Faktor
terjadinya perceraian 2) Dampak Psikologis 3)Dukungan sahabat
dan orang tua dan 4)Harapan untuk masa depan(Pragholapati,
2020).
b. Penelitian Grounded Theory
Artikel ini membahas tentang bagaimana metode grounded
theory diterapkan dalam sebuah riset kualitatif. Riset kualitatif
dengan menggunakan metode grounded theory dimulai dari data
untuk mencapai suatu teori dan bukan dimulai dari teori atau untuk
menguji suatu teori, sehingga dalam riset grounded theory
diperlukan adanya berbagai prosedur atau langkah-langkah yang
sistematis dan terencana dengan baik. Prosedur riset kualitatif
dengan menggunakan metode grounded theory terdiri dari
beberapa tahap yaitu: 1) tahap perumusan masalah, 2) tahap
penggunaan kajian teoritis (bila perlu), 3) tahap pengumpulan data
dan penyampelan, 4) tahap analisis data, dan 5) tahap penyimpulan
atau penulisan laporan. Namun demikian, kelima tahapan riset
grounded theory tersebut terjadi secara simultan. Peneliti
mengamati, mengumpulkan dan mengorganisasi data serta
membentuk teori dari data pada waktu bersamaan. Salah satu
teknik penting dalam riset grounded theory adalah proses
komparasi konstan (tetap) di mana setiap data dibandingkan
dengan semua data lainnya satu persatu. Data dapat dikumpulkan
melalui wawancara, observasi, pencatatan, atau kombinasi dari
cara-cara tersebut. Kualitas riset grounded theory sangat ditentukan
oleh langkah-langkah tersebut yang dilakukan secara baik, benar,
dan disiplin(Budiasih, 2014).
c. Penelitian Etnologi
Hukum Adat dan Hukum Keluarga dalam Kajian studi
Etnografi merupakan metode penelitian dalam pendekatan sosio-
legal yang saat ini banyak dikaji, studi etnografi merupakan salah
satu bentuk penelitian untuk menganalisis suatu kelompok sosial
atau kebudayaan tertentu pada subjek yang diteliti. Studi metode
penelitian etnografi lebih bersifat menggunakan pendekatan sosio-
legal Teknik pengumpulan datanya pun dengan metode wawancara
mendalam, observasi partisipasi dan tradisi lisan. Berbagai
pendekatan penelitian etnografi dipandang sebagai instrument
untuk menuntut peneliti agar bertanggung jawab dengan model
penelitian yang diambil maupun tujuan pendekatannya, jika dilihat
dalam kajian hukum Adat dan Hukum Keluarga kajian etnografi ini
sangat bervariatif dengan segala kebudayaan dan suku di
Indonesia(Apriyanita, 2022).
d. Penelitian Studi Kasus
Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang konteks luar
bahasa dan maksud tuturan. Penelitian ini memfokuskan pada salah
satu cabang pragmatik yaitu tindak tutur direktif bahasa Arab
dalam film “Ashabul Kahfi”. Penelitian ini berfungsi untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur direktif dan fungsinya
dalam film “Ashabul Kahfi”. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yang mana
dilakukan melalui tiga tahapan, (1) tahap pengumpulan data (2)
tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur direktif
bahasa Arab dalam film “Ashabul Kahfi” meliputi tindak tutur
langsung, tidak langsung dengan bentuk kalimat imperatif, tidak
langsung dengan bentuk kalimat deklaratif dan kalimat interogatif
yang ditandai oleh kata tanya, literal, dan tidak literal. Sedangkan
fungsi tindak tutur direktif bahasa Arab dalam film “Ashabul
Kahfi”adalah tindak tutur direktif Requestives, tindak tutur direktif
Questions, tindak tutur direktif Requirements, tindak tutur direktif
Prohibitives, tindak tutur direktif Permissives, tindak tutur direktif
Advisories(Sembiring et al., 2022).
3) Jenis Penelitian Deskriptiv
a. Penelitian Tindakan
Permasalahan kurangnya aktivitas belajar pada materi pokok
Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI mengakibatkan rendahnya
prestasi belajar. Untuk itu dicarikan strategi pemecahan masalah
yang diterapkan adalah dengan menerapkan model pembelajaran
inovatif yaitu model pembelajaran Role Playing. Adapun tehnik
pengambilan data yang digunakan adalah tes dan non tes. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar dan
prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran materi Perilaku
Menjaga Keutuhan NKRI. Penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian
menunjukkan terjadinya peningkatan baik aktivitas belajar maupun
prestasi belajar yang dinyatakan dengan ketuntasan belajar siswa.
Ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan dari studi awal
sebesar 40,00% selanjutnya meningkat pada siklus I sebesar
60,00% dan pada siklus II meningkat sebesar 100% bila
dibandingkan dengan pembelajaran sebelum dilakukan penelitian
tindakan kelas. Peningkatan ini membuktikan keberhasilan penerap
model pembelajaran Role Playing. Peningkatan ketuntasan belajar
ini dikarenakan adanya perubahan aktivitas belajar siswa ke arah
yang lebih baik selama pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran
berlangsung(Rusminah, 2018).
b. Penelitian kepustakaan
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh
mahasiswa S1 untuk menyelesaikan pendidikannya. Banyak cara
yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendapatkan data atau
informasi dalam penyusunan skripsi ini. Bentuk kegiatan yang
sering digunakan oleh mahasiswa untuk memperoleh data
dengan melakukan penelitian lapangan. Namun jenis penelitian
ini tidak selalu bisa dilaksanakan, terutama dalam suasana darurat
pandemic covid-19. Penelitian kepustakaan menjadi cara yang
tepat untuk menghasilkan karya ilmiah. Namun tidak semua
mahasiswa siap melakukan penelitian kepustakaan ini. Salah satu
penyebabnya adalah belum ada panduan dan contoh yang dapat
mereka pedomani untuk melakukan penelitian ini. Maka tujuan
penulisan ini untuk memberikan pedoman bagi mahasiswa dan
dosen untuk melaksanakan penelitian kepustakaan dalam
bidang pendidikan(Sari & Asmendri, 2020).
c. Penelitian Komparatif
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk
mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa
dengan model TAI mencapai ketuntasan belajar; (2) untuk
mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa
dengan model CIRC mencapai ketuntasan belajar; (3) dan untuk
mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa
dengan model TAI lebih baik daripada kemampuan komunikasi
matematis siswa dengan model CIRC. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Semarang tahun
ajaran 2013/2014. Dengan teknik purposive sampling terpilih
dua kelas sampel yaitu siswa kelas VIII B sebagai kelas
eksperimen I dan siswa kelas VIII C sebagai kelas eksperimen
II. Metode pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi, tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan
uji t dan uji kesamaan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan komunikasi ma tematis siswa kelas eksperimen
I dan kelas eksperimen II mencapai ketuntasan belajar.
Disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis dengan
model TAI dan CIRC mencapai ketuntasan belajar dan
kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model TAI
lebih baik daripada dengan model CIRC(Hartati & Suyitno, 2015).

B.
1. Apa yang dimaksud dengan teknim analisis data.
Menurut Bogdan Teknik analisis data adalah proses sistematis untuk mencari
dan menyusun data yang didapat dari dokumentasi, wawancara, dan lain
sebagainya ke dalam suatu kategori.Menyusun dalam hal ini adalah memilah
mana yang penting dan juga membuat kesimpulan.

2. Jika penelelitian anda kuantitatif , dengan satu atau lebih variable independent,
apa teknik analisis data yang digunakan.
Komparatif adalah Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang
komparatif berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu
variable, atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode
penelitian kuantitatif seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau
lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen
penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan macam-
macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif adalah berupa
persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor
pendukung hasil. Bagaimana unsur pembentuk hasil penelitian dapat menjadi
latar belakang dari hasil penelitian tersebut.

3. Jika anda melakukan penelitian dengan 2 atau lebih variable yang saling
berhubungan, teknik analisis apa yang digunakan. apa uji prasyarat yang harus
kita lalui/lakukan.
teknik analisis yang umum digunakan adalah analisis regresi. Analisis regresi
digunakan untuk memahami hubungan antara satu atau lebih variabel independen
dengan variabel dependen.
Sebelum melakukan analisis regresi, ada beberapa uji prasyarat yang perlu
dipertimbangkan. Beberapa uji prasyarat yang umum dilakukan sebelum
menggunakan analisis regresi antara lain:
1. Normalitas: Uji normalitas dilakukan untuk memastikan bahwa data variabel
yang digunakan dalam analisis regresi berasal dari distribusi yang mendekati
distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan berbagai
metode, seperti uji Kolmogorov-Smirnov atau uji Shapiro-Wilk.
2. Homoskedastisitas: Uji homoskedastisitas digunakan untuk memeriksa apakah
variabilitas kesalahan regresi konstan di seluruh rentang nilai variabel
independen. Uji seperti uji Breusch-Pagan atau uji White dapat digunakan untuk
mengevaluasi homoskedastisitas.
3. Multikolinearitas: Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat
hubungan yang kuat antara dua atau lebih variabel independen.
Multikolinearitas dapat mengakibatkan kesulitan dalam menentukan kontribusi
masing-masing variabel terhadap variabel dependen. Variance Inflation Factor
(VIF) sering digunakan untuk mengukur multikolinearitas.
4. Independensi Residual: Uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa residual
(kesalahan prediksi) dari model regresi tidak menunjukkan pola tertentu atau
ketergantungan terhadap variabel independen. Uji Durbin-Watson sering
digunakan untuk memeriksa independensi residual.
Setelah melalui uji-uji prasyarat tersebut dan memastikan bahwa asumsi-asumsi
dasar dari analisis regresi terpenuhi, Anda dapat melanjutkan dengan
menjalankan analisis regresi. Perlu diingat bahwa asumsi-asumsi ini penting
untuk memastikan hasil analisis regresi yang valid dan dapat dipercaya.
4. Jika anda melakukan eksperimen dengan melihat pengaruh perlakukan
terhadap hasil dengan mempunyai 2 kelompok sampel dan 3 kelompok
sampel, rumus apa yang digunkan. Apa uji prasyarat yang harus dilalui atau
dilakukan.
melakukan eksperimen dengan dua kelompok sampel atau tiga kelompok
sampel dan ingin mengukur pengaruh perlakuan terhadap hasil, Anda dapat
menggunakan analisis varians (ANOVA). ANOVA digunakan untuk
membandingkan rata-rata antara dua atau lebih kelompok.

1. Normalitas: Memastikan bahwa data dalam setiap kelompok terdistribusi


normal. Uji normalitas seperti uji Kolmogorov-Smirnov atau uji Shapiro-Wilk
dapat digunakan.
2. Homogenitas Varians: Memastikan bahwa varians dalam setiap kelompok
sekitar sama. Uji Levene atau uji Bartlett dapat digunakan untuk menguji
homogenitas varians.
3. Independensi Observasi: Memastikan bahwa observasi dalam satu kelompok
tidak tergantung satu sama lain. Ini dapat diasumsikan jika pengambilan sampel
dilakukan secara acak. Jika data Anda tidak memenuhi asumsi-asumsi tersebut,
Anda mungkin perlu mencari metode alternatif atau melakukan transformasi
data untuk memenuhi prasyarat analisis.
5. Jika penelitian anda kualitatif, apa Teknik analisis data yang digunkan, dan
bagaimana teknik keabsahan datanya.
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang umum digunakan adalah analisis
konten, analisis tematik, atau analisis naratif. Berikut beberapa teknik analisis data
kualitatif dan cara meningkatkan keabsahan datanya:
1. Analisis Konten (Content Analysis):
 Prosedur Analisis:
 Identifikasi dan pengkodean unit-unit analisis.
 Pengelompokan unit-unit analisis ke dalam kategori-kategori.
 Analisis pola-pola dan hubungan antar kategori.
 Keabsahan Data:
 Reliabilitas Inter-rater: Libatkan lebih dari satu peneliti untuk mengkode data
secara independen. Hitung koefisien kesepakatan antar peneliti (inter-rater
reliability) untuk memastikan konsistensi.
2. Analisis Tematik (Thematic Analysis):
 Prosedur Analisis:
 Identifikasi pola-pola tematik dalam data.
 Pengembangan dan penamaan tematik.
 Organisasi tematik ke dalam kerangka analitis.
 Keabsahan Data:
 Triangulasi: Gunakan sumber data, metode, atau peneliti yang berbeda untuk
mengonfirmasi temuan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pada tematik
yang diidentifikasi.
3. Analisis Naratif (Narrative Analysis):
 Prosedur Analisis:
 Identifikasi elemen-elemen naratif seperti plot, karakter, dan tema.
 Analisis struktur dan pengembangan naratif.
 Penafsiran makna dan implikasi naratif.
 Keabsahan Data:
 Member Checking: Kembalikan temuan kepada partisipan untuk memastikan
bahwa interpretasi peneliti sesuai dengan pengalaman mereka.
 Peer Debriefing: Diskusi dan evaluasi temuan dengan kolega atau ahli dalam
bidang penelitian untuk mendapatkan pandangan tambahan.
Cara Meningkatkan Keabsahan Data dalam Penelitian Kualitatif:
1. Keterlibatan Peneliti (Researcher Involvement): Terlibat secara aktif dengan
partisipan dan lingkungan penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam.
2. Reflektivitas: Kesadaran dan refleksi peneliti terhadap peran, asumsi, dan
pengaruh pribadi mereka dalam proses penelitian.
3. Credibility (Kepercayaan): Memastikan bahwa hasil penelitian mencerminkan
dengan akurat apa yang ditemukan di lapangan. Ini dapat dicapai melalui
triangulasi dan member checking.
4. Transferability (Transferabilitas): Menyediakan deskripsi rinci tentang konteks
dan karakteristik partisipan untuk memungkinkan pembaca menilai sejauh mana
temuan dapat diterapkan dalam konteks lain.
5. Dependability (Keandalan): Menyajikan prosedur penelitian dengan jelas dan
memberikan catatan yang rinci agar peneliti lain dapat mengulangi atau
memeriksa keberlanjutan temuan.
6. Confirmability (Konfirmabilitas): Memastikan bahwa hasil penelitian tidak
dipengaruhi oleh bias peneliti. Ini melibatkan dokumentasi yang cermat dan
pemeriksaan oleh pihak ketiga jika mungkin.
Setiap penelitian kualitatif memiliki keunikannya sendiri, dan peneliti harus
memilih teknik analisis dan strategi keabsahan data yang sesuai dengan tujuan
penelitian dan karakteristik data yang dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai