Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PERUSAHAAN DAN KARYAWAN


DOSEN PENGAMPU : Dr,ANZORI,S.T.,M.SI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

DELLA RAHMADANIA 22040130

ATIQAH RAHMADANI 22040136

RAHMAT NURWAHID.MW 22040083

REZA AKSAY YUNIARDI 22040129

ELVEMAS NOPENTRI 22040076

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAGEMENT (S1)

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................

1.3. Tujuan Masalah.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

II.1. Cara menjalin hubungan baik antara Perusahan dan karyawan....................................

II.2. Langkah-langkah menuju perbaikan penanganan masalah hubungan

Dengan karyawan................................................................................................................

A. Memperkecil Keterlambatan.........................................................................................
B. Bekerja paruh waktu.....................................................................................................
......................................................................................................................................
C. Bekerja 4 hari seminggu...............................................................................................
D. Waktu fleksibel.............................................................................................................
E. Membuat pekerja lebih berarti......................................................................................
......................................................................................................................................
F. Pemerkayaan pekerjaan................................................................................................
G. Manajemen Partisipasi..................................................................................................
H. Kelompok produksi......................................................................................................
I. Tuntutan akan pertisipasi..............................................................................................
J. Hasil dalam praktek-praktek personalia........................................................................
K. Konsep perakunan personalia.......................................................................................

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Perusahaan
dan Hubungan Karyawan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pengantar
manajemen

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca.

Bengkulu, 15 September
2022

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu
aktifitas kerja, baik dalam perusahaan maupun organisasi, masyarakat menyadari bahawa
sumber daya manusia adalah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peran penting
bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga maju mundurnya suatu organisasi
terggantung peran yang dilakukan oleh orang-orang yang berada didalamnya. Secanggih
apapun alat dan sarana kerja yang dimiliki perusahaan anamun tanpa adanya fungsi kerja
manusia maka keberadan terusahaan tidak akan berarti apa-apa, hal ini dikarenakan menusia
memiliki kemampuan yang berupa tenaga dan fikiran untuk melakukan suatu yang bemanfaat
bagi perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan dan menuntut agar seluruh karyawan
sealau menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Namun karyawan tidak dapat
diperlakukan seenak nya seperti menggunakan faktor-faktor penunjang produksi lainnya.
Karyawan juga harus di ikut setakan dalam setiap kegiatan serta mmberikan peran aktif untuk
menggunkan alat-alat yang ada. Hal ini dikarenakan tanpa peran aktif dari karyawan , alat-
alat canggih yang dimiliki tidak akan ada artinya bagi perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan dipailitkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan perusahaan dengan karyawan ?


2. Bagaimana langkah-langkah menuju perbaikan penanganan masalah hubungan
dengan karyawan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana hubungan perusahaan dengan karyawan.


2. Mengetahui bagaimana langkah-langkah menuju perbaikan penanganan masalah
hubungan dengan karyawan.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Cara menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan karyawan

Salah satu tantangan dalam memulai usaha sendiri adalah kelangsungan hidup itu
sendiri, perusahaan yang di dalamnya memili hubungan yang harmonis cenderung lebih
“awet” dibandingkan dengan perusahaan yang tidak harmonis . Hubungan yang harmonis ini
bisa antara pimpinan antara pimpinan dan karyawan dan juga antar karyawan itu sendiri .
“Dalam perusahaan yang sehat terdapat hubungan yang harmonis didalam nya” perusahaan
dengan tingkat turnover karyawan yang tinggi tentunya dapat merugikan perusahaan, karena
perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk mecari karyawan baru, tidak sampai distu saja,
perusahaan juga perlu mengeluarkan biaya untuk melatih. Karyawan dan perusahaan
keduanya adalah hal yang saling berhubungan dan membutuhkan karna tanpa ada karyawan ,
perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik . Demikian tanpa ada perusahaan bagaimana
karyawan dapat bekerja.

Hal Yang akan dibahas disini adalah menjalini hubungan baik dengan kayawan,
berikut caranya :

 Outing
 Liburan
 Makan siang
 Penghargaan

III.1.Langkah-langkah perbaikan penaganan masalah hubungan dengan karyawan

A. MEMPERKECIL KETERLAMBATAN

1. Keterlambatan Karyawan merupakan satu faktor dalam perbuahan jam kerja.


2. Kebanyaknan perusahaan diganggu oleh mereka yang selalu membuat pelanggaran.
3. Jika managemen tidak dapat memberantas keterlambatan datang ini, maka karyawan
lain juga akan meniru kebiasaan yang buruk.

Perusahan tidak banyak berhasil dengan mengadakan system hukuman. Ada perusahan
yang memberikan bonus kecil bagi mereka yang hampir selalu datang tepat pada waktunya.
B. BEKERJA PARUH WAKTU

Sebagai suatu langkah menuju perbaikan penanganan masalah hubungan dengan


karyawan seperti keterlambatan, sementara perusahaan dilaksanakan dalam tempo yang
pendek.

C. BEKERJA 4 HARI SEMINGGU

Langkah lain untuk memperbaiki hubungan karyawan dengan mengubah jam kerja ialah
4 hari kerja seminggu. Telah dicoba 4 hari dengan 10 jam kerja. Sementara perusahaan telah
mencoba 3 hari dengan 12 jam kerja. Ada yang mecoba 4 hari dengan 9 jam kerja di tambah
satu hari dengan 4 jam kerja. Para atasan lebih cendrung menyukai rencana 4 hari dengan 10
jam kerja, itu telah membantu perekrutan karyawan dibidang skala tenaga kerja.

D. WAKTU FLEKSIBEL

Yang dimaksut Jam kerja fleksibel karyawan dapat lebih bertanggung jawab atas tugasn-
tugasnya, dan ada yang mengatakan juga memberlakukan jam kerja tetap jauh lebih
menguntungkan untuk perusahaan karena akan membuat karyawan lebih produktif.

E. MEMBUAT PEKERJAAN LEBIH BERARTI

Kebanyakan ahli dalam hubungan manajemen-karyawan sepakat bahwa kerja harus


dibuat lebih berarti bagi para karyawan. Mekanisasi, lini rakit, dan automatisasi telah
menghilangkan kenikmatan keterampilan dari. berjuta-juta pekerjaan. Dalam pada itu,
pembaruan teknik ini telah menambah Pendapatan karyawan. Kombinasi ini mengembangkan
pergantian, kemangkiran, dan kelesuan karyawan.

F. PEMERKAYAAN PERKERJAAN

Desain pekerjaan merupakan proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan,


metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini,dan bagaimana
pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya didalam organisasi. Desain
pekerjaaan dapat memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa
dan kualifikasi yang dipersyaratkan (kehahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk
setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun prusahaan.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat.
Berikut ini adalah elemen-elemen organisasi dalam desain pekerjaan menurut Handoko
(2001:35) :
1. Pendekatan Mekanistik.
2. Aliran Kerja.
3. Praktek-Praktek Kerja.
Menurut Handoko (2001:36) Elemen-elemen keperilakuan perlu memepertimbangkan
beberapa aspek dalam desain pekerjaan, yaitu :
A. OTONOMI
Otonomi mempunyai pengertian bahwa dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab atas pekerjaannya.

B. VARIASI

Variasi pekerjaan sangat dibutuhkan oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.


Dengan variasi pekerjaan yang baik maka tingkat kebosanan dalam melaksanakan tugas akan
dapat ditekan. Apabila seseorang pegawai telah merasa bosan maka timbul rasa lelah.
Kelelahan yang berlanjut akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan
tugas.

C. IDENTITAS TUGAS

Identitas pekerjaan merupakan ciri-ciri, jenjang atau tingkatan dan klasifikasi dari suatu
pekerjaan.
D. UMPAN BALIK
Bila pekerjaan-perkerjaan yang dilaksanakan pegawai memberikan umpan balik tentang
seberapa baik pelaksanaan pekerjaan mereka, maka para pegawai akan mempunyai pedoman
dan motivasi untuk melaksanakan perkerjaan dengan lebih baik.
Memulai suatu Program Pemerkayaan Pekerjaan Ada 6 (enam) langkah yang biasa
diambil untuk memulai suatu program pemerkayaan pekerjaan yang berhasil:
1. Pengumpulan dan analisis data
2. Pendidikan
3. Pelaksanaan
4. Pelaksanaan yang diperluas
5. Membangun autonomi
6. Analisis terakhir
G. MAJAJEMEN PARTISIPATIF
Dari penanamanya saja semua orang tentunya dapat menembak bahwa manajemen
partisipatif menekankan keterlibatan staf dalam pengambilan keputusan. Manajemen
partisipatif. Umumnya cenderung untuk:
1. Meningkatkan derajat.
2. Mendorong partisipan berfikir.
3. Menurunkan tingkat konflik, permusuhan dan persaingan.
4. Meningkatkan pengertian antar individu.
5. Meningkatkan pengungkapan kebebasan.
6. Mengembangkan iklim kerja yang kreatif.

Syarat-syarat partisipasi antara lain:


1. Diperlukan banyak waktu sebelum pelaksanaan, partisipasi tidak bakal dalam keadaan
mendadak.
2. Biaya partisiasi tidak boleh melebihi nilai-nilai ekonomi dan lainnya.
3. Subjek partisipasi harus relevan dengan organisasi.
4. Partisipasi harus mempunyai kemampuan, kecerdasan dan pengetahuan untuk
partisipasi aktif.
5. Partisipasi harus mampu berkomunikasi untuk dapat saling tukar informasi atau
gagasan.
6. Tidak seorangpun dalam organisasi yang terancam oleh bentuk peran serta tersebut.
7. Partisipasi untuk memutuskan arah tindakan pada sebuah organisasi.
H. KELOMPOK PRODUKSI
Beberapa perusahaan tertentu memebntuk kelompok-kelompok pekerja yang autonom
sebagian yang bertanggungjawab bagi suatu unit produksi yang nyata. Para anggota
kelompok boleh melaksanakan berbagai tugas. Beberapa kelompok merupakan gugus tugas
sementara yang mecangkup pekerja-pekerja termapil dari setiap bagian untuk menangani
proyek-proyek khusus yang hanya sekali diadakan.
I. TUNTUTAN AKAN PARTISIPASI
Keinginan para pekerja dan manajer untuk lebih berpartisipasi untuk mempermudah
tercapainya keterlibatan. Partisipasi sendiri merupakan keterlibatan aktif pada suatu proses
penantuan arah dari strategi kebijakan yang di laksanakan oleh suatu organisasi.
J. HASIL DALAM PERAKTEK-PERAKTEK PERSONALIA
Dalam praktek-praktek personali, kebanyakan karyawan memberikan reaksi, dan bukan
bertindak. Mereka menunggu sampai timbul kebutuhan, kemudian baru mengadakan
permbenahan. Berikut ini adalah suatu daftar pemeriksaan untuk mengatur prestasi dalam
praktek-praktek personalia :
 Presentase pergantian tenaga kerja tiap tahun
 Presentase berhenti secara sukarela tiap tahun
 Presentase kemangkiran rata-rata tiap tahun
 Presentase keterlambatan rata-rata tiap tahun
 Umur rata-rata tenaga kerja
 Rata-rata masa kerja
 Pendapatan rata-rata per jam, lembur
 Pendapatan rata-rata per jam, tenaga kerja borongan
 Pendapatan rata-rata Dallam perkejaan sebanding, dengan karyawan-karywan yang
lain
 Waktu hilang karena kecelakaan, lumayan lama hari-orang biasa berkopetensi
 Waktu hilang karena pemogokan
 Hasil tes pemekerjaan
 Telaah kegaduan
 Tuntutan-tuntutan asuransi jiwa
 Biaya pension
 Biaya untuk kegiatan rekreasi karyawan
 Penimbangan prestasti dan wawancara
 Kegiatan serikat kredit
 Sistem saran, gajaran
 Jumlah keluhan

K. KONSEP PERAKUNAN PERSONALIA


Pada masa lalu, peran sumber daya menusia (SDM) bersifat administrative, operasional,
dan transaksional. Peran sumber daya manusia kurang mendapat perhatian sebab jika SDM
dianggap sebagai investasi, hasilnya sulit dikualifikasi, sulit dilihat dan bersifat jangka
panjang. Namun perkambangan sumber daya manusia dari waktu ke waktu semakin
mendapat tempat yang strategis dalam aktifitas bisnis. Presfektif Resoucre-based view
berpandangan bahwa kapabilitas sumber daya manusia adalah sumber daya potensial untuk
sustainable competitive advantage bagi organisasi. Hal tersebut digambarkan sebagai
kapabilitas SDM yang dapat membantu perusahaan.
Sampai sekarang tidak ada prosedur perakunan sumber daya manusia yang mantab.
Sementara perusahaan mencoba beberapa ancangan dengan mempertimbangkan :
 Biaya penyewahan untuk berbagai tingkat karyawan.
 Biaya permulaan sampai seseorang karyawan menjadi produktif.
 Biaya pelatihan diluar priode mulai pakai.
 Biaya pergantian tenaga kerja.
 Kemangkriran.
 Sakit waktu hilang.
 Keterlambatan.
 Kompensasi dibawah atau diatas titik tengah golongan.
 Biaya untuk menangani keluhan.
 Nilai saran yang diterima.
 Pemogokan.
 Produksi diatas standar.
 Pengharkatan prestasi dibawah rata-rata, di atas rata-rata.
 Lamanya masa kerja diluar masa permulaan.
 Promosi.
 Tambahan pendidikan.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Perusahaan dan karyawan memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.
Perusahaan membutuhkan karyawan untuk kelangsungan usahanya, sedangkan karyawan
juga membutuhkan perusahaan sebagai tempat bagi mereka bekerja. Dengan demikian
hubungan antara perusahaan dan karyawan harus dijaga kaharmonisannya.
Setiap perusahaan pada dasar nya menginginkan dan menuntut agar seluruh karyawan
selalu menyelesaikan pekerjaan nya dengan sebaik mungkin. Namun karyawan tidak dapat
diperlakukan seenaknya seperti menggunakan fakto-faktor penunjang produksi lainnya.
Demikian makalah yang dapat kami susun dan semoga pembahasan yang terdapat di
dalamnya dapat memberikan informasi dan suatu pengetahuan baru atau ilmu baru yang
bermanfaat. Dan segala kekurangan yang terdapat dalam makalah, kami ambil sebagai
pelajaran untuk memperbaiki di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, M.,& Mahardika, B. W. (2018). Pengantar Manajemen. Yogyakarta : CV


Budi

Anda mungkin juga menyukai