Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA


AVANZA PADA PT. HADJI KALLA CABANG KENDARI

Siti Nurjanna Razak


Eka suaib
Makmur Kambolong

Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Halu Oleo
(nurjanna579@gmail.com)

ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek memiliki hubungan yang positif dengan
keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Semakin baik citra merek yang dimiliki
oleh produk, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian oleh pelanggan pada PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari. Hal ini disebabkan karena setiap dimensi yang digunakan untuk mengukur citra
merek merupakan faktor yang dapat menentukan keputusan pembelian. Sehingga apabila pegawai
menunjukkan citra merek yang baik, maka pelanggan akan menunjukkan meningkatkan pembelian.

Kata Kunci: Citra Merek, Keputusan Pembelian.

PENDAHULUAN

Keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi


terhadap kualitas, nilai dan harga. Konsumen tidak hanya menggunakan harga sebagai indikator
kualitas tetapi juga sebagai indicator biaya yang dikorbankan untuk ditukar dengan produk atau
manfaat produk. Disinilah kita melihat sejauh mana merek dapat memengaruhi penilaian
konsumen dengan Brand Image (Citra Merek)dari produk tersebut.Salah satu industri yang
tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan
bertambah luasnya sarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat
menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah keatas. Kenyataan ini merupakan
peluang yang dimanfaatkan oleh produsen mobil dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek
yang dikeluarkan di Indonesia. dengan sendirinya kendaraan yang dipasarkan mampu menarik
minat konsumen. (Supriyanto, 2000).
Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk, Keputusan untuk
membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut.
Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan
yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang
mereka miliki demi mepertahankan Brand Image (citra merek) produk yang mereka miliki.
Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda
dengan produk yang lainnya, walaupun sejenis. (Keller, 2003).
Disinilah kita melihat sejauh mana merek dapat memengaruhi penilaian konsumen
dengan Citra Merek (Brand Image) dari produk tersebut. Salah satu industri yang tumbuh pesat
sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah
luasnyasarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil
bukan lagi untuk golongan menengah keatas.
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industry otomotif, berupa penjualan
dan service mobil merek Toyota yang telah terkenal diwilayah Indonesia Timur adalah PT. Hadji
Kalla cabang Kendari. Produk mobil merek Toyota yang dipasarkan oleh PT. Hadji Kalla cabang
Kendari memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kendaraan jenis lain.
Untuk itu, maka tujuan untuk meningkatkan produk terutama bentuk, tipe, sertadaya
tahan, dan merek yang dipasarkan harus dapat meningkatkan kepuasan bagi konsumen.
Kebijakan produk juga dilakukan dalam menghadapi kejenuhan dari suatu jenis maupun tipe
produk dan olehnya itu diadakan pembaharuan model, maupun kapasitas yang dimiliki jenis
produk tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pemasaran
Pemasaran dipandang sebagai suatu fungsi kegiatan, dikerjakan oleh mereka yang
bergerak disektor hubungan masyarakat dan organisasi masyarakat, oleh karena itu fungsi
hubungan masyarakat dibebani tanggung jawab pemasaran. Ini terjadi karena pemasaran
didefinisikan sebagai penjualan, periklanan dan promosi.
Menurut Supriyanto (2000 ), konsep pemasaran adalah :Aktivitas dunia usaha yang
berhubungan dengan benda, barang serta jasa dari saat produksi (penyampaian) sampai
dikonsumsi, termasuk tindakan membeli,menjual, menyelenggarakan reklame, terstandarisasi,
pemisahan menurut nilai, mengangkut, menyimpan benda serta fungsi informasi pasar.
B. Konsep Brand Image(Citra Merek)
Menurut Kotler (2007), citra/image, yaitu : “Citra adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “ Brand Image” atau citra merek adalah bagaimana
suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan
atau produknya.
Faktor-faktor pendukung terbentuknya Brand Imagedalam keterkaitannya dalam
asosiasi merek (Keller,2003) :
1. Keunggulan asosiasi merek(Favorability of brand association)
2. Kekuatan asosiasi merek(Strength of brand association
3. Keunikan asosiasi merek(Uniqueness of brand association)
C. Hubungan Brand Imagedengan “ Marketing Public relation”
Menurut Palmer (2001), “Relationship Marketing”yaitu :
Dimana organisasi mencari cara untuk mencapai,hubungan dengan masyarakat yang terjalin
antara dirinya dan pelanggan, serta didasarkan pada bentuk pelayanan berkesinambungan dan
tidak terisolasi pada suatu transaksi tertentu.Banyak perusahaan membentuk hubungan
masyarakat pemasaran (marketingpublic relations) untuk mendukung secara langsung promosi
perusahaan/produk dan pembentukan citra.
D. Hubungan Brand Image dengan Keputusan Pembelian
Wicaksono (2007), mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam
keputusan pembelian. Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi
yang positif, meliputi:
a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil
keputusan pembelian.
b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi
produk.
c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah
untuk ditiru oleh pesaing.
E. Konsep Keputusan Pembelian
Adapun indikator yang digunakan dalam mengukur variabel keputusan pembelian dalam
penelitian ini mencakup pada model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu
model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan pemasaran. (Kotler, 2001)
Teori keputusan pembelian dalam model AIDA dijelaskan dalam empat tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Menaruh Perhatian(Attention)
2. Tahap Ketertarikan (Interest)
3. Tahap Berhasrat/Berniat (Desire)
4. Tahap Memutuskan untuk aksi beli (Action)
F. Penelitian Terdahulu
Rizki Nurafdal Mustikarillah(2011) dengan judul “Pengaruh Brand Image Terhadap
Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Rush Pada PT. Hadji Kalla di Makassar”.
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi sederhana untuk
melihat pengaruh dari Brand Imageterhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota
Rush dan menggunakan koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar pengaruh Brand
Imageterhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush pada PT. Hadji Kalla di
Makassar.
G. Kerangka Pikir
Skema 2.1 Kerangka pikir
PT. Hadji E.
Kalla cabang Kendari

Konsep Brand Image

1. Keunggulan asosiasi merek(Favorability of brand


association)
2. Kekuatan asosiasi merek(Strength of brand
association)
3. Keunikan asosiasi merek(Uniqueness of brand
association)

(Menurut Keller: 2003)

Keputusan Pembelian

1. Attention(Menaruh Perhatian)
2. Interest(Ketertarikan)
3. Desire(Berhasarat/Berniat)
4. Action (Melakukan Pembelian)

(Kotler, 2001)

H. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan pokok yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis
yang diajukan peneliti yaitu:
1. Citra Merek (Brand Image) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil
Toyota Avanza pada PT, Hadji Kalla Toyota Kendari. (H0)
2. Citra Merek (Brand Image) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil
Toyota Avanza pada PT, Hadji Kalla Toyota Kendari. (H1)
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari yang berada
diJalan Ahmad Yani No. 4 Wua-Wua Kendari.
B. Populasi dan Sampel
populasi dalam penelitian ini adalah konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari dilihat dari tahun 2011 hingga 2015 yaitu sebanyak 573 orang. Oleh karena
jumlah populasi jumlahnya sangat besar ayitu 573, maka ditetapkan sampel yaitu berjumlah 37
orang dengan pertimbangan homogenitas populasi serta menurut kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan masyarakat yang berdomisili di Kota Kendari
2. Merupakan pengguna mobil Toyota Avanza 5 Tahun Terakhir
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis data
a. Data Kualitatif
b. Data kuantitatif
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Penelitian Pustaka
2. Penelitian lapang (Field Reseahrc), yaitu pengumpulan data lapang dengan cara sebagai
berikut:
a. Kuesioner
b. Wawancara
c. Dokumentasi
E. Uji Validitas Penelitian
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (significance
level) sebesar α=0,05. Uji validitas digunakan model analisis korelasi product moment person.
Sedangkan untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien validitas akan digunakan program
SPSS versi 20,0. Uji validitas dengan menggunakan metode korelasi product moment pearson,
dengan kriteria jika nilai r yang diperoleh sebesar ≥ 0,30 pada taraf kepercayaan 95%, maka
instrumen yang diuji cobakan dinyatakan valid.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner dideskripsikan ke
dalam tabel-tabel frekuensi. Deskripsi variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan
mengenai frekuensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan.
Dalam memberikan makna penilaian secara empiris terhadap variabel penelitian ini
mengadopsi prinsip dari pembobotan yang dikemukakan oleh Sugiono (2005).
Tabel 2. Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Responden dan Makna Penilaian
Secara Deskriptif
No Nilai Rata-rata Makna Kategori/ Nilai Penentuan
Skor Jawaban Interpretasi Skor Interval
1 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik 1 I=
bk Maks −bk Min
k

2 1,81 – 2,61 Tidak Baik 2 5− 1


I= 5
= 0,80
3 2,62 – 3,40 Kurang Baik 3
Keterangan:
4 3,41 – 4,21 Baik 4 I = Interval
bk = Batas Kelas
5 4,22 – 5,00 Sangat Baik 5 k = Jumlah Kelas
Sumber Data: Sugiono, 2005
Tabel di atas menunjukkan makna kategori dalam melakukan interpretasi hasil penelitian
ini berdasarkan skor jawaban responden.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistika inferensial dengan model
regresi linear sederhana, dengan rumus regresi sebagai berikut :

Y = α + β (X) (Supranto, 2001:236)


Dimana:

Y = Dependent varibel

X = Independen varibel

α = Konstanta

β = Koefisien regresi variabel X

Dari persamaan tersebut, maka model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β (X)
Dimana :
Y = Variabel Keputusan Pembelian
β = Koefisien regresi
α = Konstanta
X = VariabelBrand Image
G. Definisi Operasional
Untuk memberikan pemahaman yang sama,maka peneliti memberikan batasan definisi
terhadap variabel-variebel yang diteliti sebagai berikut :
1. Citra merekadalah bagaimana suatu merek produk dapat memengaruhi persepsi pandangan
masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya yang nantinya akan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap produk perusahaan yang ditawarkan.
Adapun indikator pendukung Brand Imageyaitu:
a. Keunggulan asosiasi merek
b. Kekuatan asosiasi merek
c. Keunikan asosiasi merek
2. Keputusan Pembelianadalah keputusan yang diambil konsumen dalam melakukan
pembelian terhadap suatu produk tertentu. Adapun indikator yang digunakan untuk
mengukur keputusan pembelian yaitu:
a. Attention(perhatian)
b. Interest (ketertarikan)
c. Desire(berniat)
d. Action (tindakan)
H. Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Keunggulan
- Model produk yang bervariatif
asosiasi
- Kenyamanan dalam menggunakan produk
merek

Citra Merek Kekuatan - Produk merupakan salah satu merk terkenal


(Keller,2003) asosiasi - Kemudahan dalam melakukan penjualan
merek ulang oleh konsumen
Keunikan
- Perawatan produk yang mudah
asosiasi
- Banyanknya pilihan warna
merek
- Mempromosikan dengan iklan diberbagai
Keputusan media
Pembelian Attention - Mempromosikanproduk melalui sales
(Kotler, - Memberikan potongan harga di bulan-bulan
2001) tertentu
Interest - Kemudahan memperoleh informasi produk
- Berniat membeli produk setelah mengetahui
Desire
keunggulan produk
- Melakukan pembelian produk karena citra
Action
merk produk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Penjualan Mobil Toyota Avanza PT. Hadji Kalla Toyota Kendari
Adapun Tipe/Varian mobil Avanza pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari meliputi:
Tabel 3. Tipe Toyota AvanzaPadaPT. Hadji Kalla Toyota Kendari

No. Jenis Mobil Daftar Harga


1 Avanza 1.3 E Manual Rp. 163.150.000
2 Avanza 1.3 G Manual Rp. 179.100.000
3 Avanza 1.3 GAutomatic Rp. 189.800.000
4 Avanza 1.5G Manual Rp. 186.100.000
5 Avanza Veloz 1.5G Manual Rp. 192.100.000
6 Avanza Veloz 1.5 G Automatic Rp. 203.700.000
Sumber Data: Data Sekunder, 2016
Tabel 4. Volume Penjualan Mobil Avanza pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari Tahun
2011-2015
No. Bulan Tahun penjualan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Januari 10 11 12 15 18
2 Februari 7 7 8 10 10
3 Maret 6 7 7 9 9
4 April 8 9 9 10 11
5 Mei 9 8 9 10 12
6 Juni 5 7 8 10 10
7 Juli 6 7 8 9 10
8 Agustus 12 12 13 14 14
9 September 5 6 6 8 9
10 Oktober 4 5 5 6 7
11 November 7 7 7 11 12
12 Desember 14 15 15 18 20
Jumlah 93 101 107 130 142
Sumber Data: Data Sekunder, 2016
Tabel 5. Keadaan RespondenPT. Hadji Kalla Toyota Kendari Menurut Jenis
Kelamin, 2016

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Laki-laki 30 81,08
2 Perempuan 7 18,92
Jumlah 37 100,00
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut jenis kelamin karyawan pada PT. Hadji
Kalla Toyota Kendari yang terdiri dari laki-laki berjumlah 30 orang atau 81,08% dan
perempuan berjumlah 7 orang atau 18,92%. Dengan demikian pelanggan yang dijadikan
responden penelitian berjenis kelamin laki-laki yang lebih banyak membeli produk pada PT.
Hadji Kalla Toyota Kendari daripada perempuan.
Tabel 6. Keadaan Responden PT. Hadji Kalla Toyota KendariMenurut Tingkat
Pendidikan, 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 Tidak Sekolah 7 18,91
2 SD/SMP/SMA 14 37,83
3 Sarjana/Magister 16 43,26
Jumlah 37 100,00
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut tingkat pendidikan responden pada PT.
Hadji Kalla Toyota Kendari tingkat tidak sekolah sebanyak 7 orang atau 18,91%. Sedangkan
responden pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendariyang mempunyai pendidikan SD/SMP/SMA
yaitu sebanyak 14 orang atau 37,83% dan responden yang berpendidikan sarjana berjumlah
16 orang atau 43,26%.
Tabel 7. Keadaan RespondenPT. Hadji Kalla Toyota Kendari Menurut Usia, 2016

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 21 – 30 tahun 5 13,52
2 31 – 40 tahun 20 54,05
3 41 – 50 tahun 12 32,43
Jumlah 37 100,00
Sumber data : Data Primer, 2016
Pada tabel di atas menunjukkan usia responden pada PT. Hadji Kalla Toyota
Kendari terbanyak 21 – 30 tahun berjumlah 5 orang atau 13,52%, dan kelompok usia 31 –
40 tahun berjumlah 20 orang atau 54,05%. Sedangkan kelompok usia 41 – 50 tahun
berjumlah 12 orang atau 32,43%.
Tabel 8. Jenis Produk Yang Digunakan Responden PT. Hadji Kalla Toyota
Kendari, 2016

No Jenis Produk Jumlah Persentase (%)


1 Avanza 1.3 E Manual 4 10,81
2 Avanza 1.3 G Manual 7 18,91
3 Avanza 1.3 G Automatic 3 8,11
4 Avanza 1.5 G Manual 8 21,62
5 Avanza Veloz 1.5 Manual 10 27,03
6 Avanza Veloz 1.5 Automatic 5 13,52
Jumlah 37 100,00
Sumber data : Data Sekunder, 2016
Pada tabel di atas menunjukkan jenis produk yang digunakan oleh responden PT.
Hadji Kalla Toyota Kendari. Dimana pengguna Avanza 1.3 E Manual sebanyak 4 orang
atau 10,81%. Kemudian pengguna Avanza 1.3 G Manual sebanyak 7 orang atau 18,91%,
pengguna Avanza 1.3 G Automatic berjumlah 3 orang atau 8,11%, pengguna Avanza 1.5
G Manual sebanyak 8 orang atau 21,62%. Kemudian pengguna Avanza Veloz 1.5 Manual
sebanyak 10 orang atau 27,03%.Sedangkan pengguna Avanza Veloz 1.5 Automatic
sebanyak 5 orang atau 13,52%.
Deskripsi Variabel Penelitian
Gambaran data tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai kedua variabel laten yang
diteliti dengan menggunakan nilai rata-rata skor pernyataan responden dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Citra Merk (Brand Image)
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui kusioner, maka kondisi objektif untuk
variabel citra merek dalam penelitian ini diukur dengan 3 dimensi, yakni keunggulan asosiasi
merek, kekuatan asosiasi merek, keunikan asosiasi merek.
b. Keputusan Pembelian
Berdasarkanhasil penelitian yang diperoleh melalui kusioner, maka kondisi objektif untuk
variabel keputusan pembelian yang dimaksudkan dalam penelitian ini diukur dengan 4 dimensi,
yakni Attention (Menaruh Perhatian), Interest (Ketertarikan), Desire (Berhasarat/Berniat) dan
Action (Melakukan Pembelian).
Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis
a. Hasil Analisis
Untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan
metode regresi linear sederhana dengan hasil analisis sebagai berikut:
Tabel 22. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Variabel Bebas Konstanta Koefisien Std.


tHitung tSignifikan
(X) (a) Regresi (b) Erorr
Citra Merek 7,983 0,720 6,206 0,000 2,637
Sumber :Data Primer Di Olah Tahun 2016
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan seperti pada tabel tersebut maka dapat
dikemukakan penjelasan sebagai berikut :
1. Angka Konstantasebesar 7,983 dengan nilai signifikasi sebesar 3,028 yang berarti lebih
besar dari nilai  = 0,05 maka dapat di interpretasikan bahwa secara statistika nilai
konstanta tersebut berbeda nyata dengan nol (konstanta ≠0). Karena itu, nilai konstanta
tersebut dapat dimasukkan dalam model regresi.
2. Nilai thitung = 3,028 dengan nilai signifikasi sebesar tsig = 0,005 yang berarti bahwa nilai
signifikasi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau (0,005< 0,05), maka secara
statistika variabel citra merek (X) mempunyai hubungan yang positif dengankeputusan
pembelian(Y) pada taraf kepercayaan 95%.
3. Nilai R2(R-Square) sebesar 0,524 menunjukkan besarnya hubungan variabel citra merek
dengankeputusan pembelianadalah 52,4% sehingga pengaruh variabel lain yang tidak
dijelaskan dalam model sebesar 47,6%.
4. Nilai R (angka koefisien korelasi) sebesar 0,724 menunjukkan bahwa tingkat keeratan
hubungan langsung antara citra merek dan keputusan pembelian adalah sebesar 0,724.
Hubungan ini secara statistika tergolong kuat, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sugiono (1999:216) bahwa hubungan yang tergolong sangat kuat sebesar 0,700-1,000.
Model regresi yang dihasilkan sebagai model penjelasan hubungan citra merek terhadap
keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Y = 7,983+ 0,720 X
Dimana: Y = Keputusan Pembelian
X = Citra Merek
b. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Tabel 23. Uji T

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
(Constant) 7.983 2.637 3.028 .005
CITRA
.720 .116 .724 6.206 .002
MEREK
Sumber:Data Primer Di Olah Tahun 2016
Hasil pengujian regresi untuk variabel citra merek terhadap keputusan pembelian
menunjukkan nilai t hitung = 6,206 dengan nilai signifikansi 0,002. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis
dapat diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
citra merek terhadap keputusan pembelian.
2. Uji Simultal (Uji F)
Tabel 24. Uji F
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 384.019 1 384.019 38.517 .001 (a)
Residual 348.954 35 9.970
Total 732.973 36
Sumber:Data Primer Di Olah Tahun 2016
Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan nilai F
hitung = 38,517 dengan signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien positif, dengan
demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variabel citra merek
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
c. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian secara umum terhadap variabel brand image menunjukkan bahwa dari 3
variabel brand image yaitu keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan
asosiasi merek, semuanya mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kendari.
Dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang lebih dominan
berpengaruh yaitu kekuatan asosiasi merek. Pada variabel ini menjelaskan bahwa bagaimanain
formasi yang diperoleh oleh konsumen masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana
proses bertahan sebagai bagian dari citra merek terhadap perusahaan.
Hasil temuan ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa produk merupakan titik
sentral dari kegiatan marketing (AlmaBuchari,2004:205). Berdasarkan uraian tersebut dapat
dikatakan bahwa apabila konsumen merasa puas akan apa yang diterima dari apa yang
diharapkan, maka konsumen tersebut akan memberikan reaksi positif terhadap produk yang
dirasakan dengan memutuskan untuk memilih dan membeli produk mobil Toyota Avanza
sebagai pilihan utama.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa citra
merekmemiliki hubungan yang positif dengankeputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota
Kendari. Semakin baik citra merek yang dimiliki oleh produk, maka semakin tinggi pula
keputusan pembelian oleh pelanggan pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran ataurekomendasi sebagai
berikut:
1. Bagi pegawai pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari diharapkan agar selalu mempertahankan
citra merek yang unggul sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan
terhadap produk.
2. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif tentang hubungan citra merek
terhadap keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari, maka dalam penelitian
berikutnya disarankan agar dapat mengembangkan dimensi variabel yang lain.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperluas lagi dari penelitian sebelumnya baik
variabel maupun objek yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA

Aaker David A. 2000. Manajemen Ekuitas Merek, Terjemahan: Penerbit Utama Jakarta

Aaker dan Joachimstahler. 2000.Marketing. EdisiKetiga. Erlangga, Jakarta.

Alex S Nitisemito. 2003. Manajemen Personalia. Jakarta: Graha Indonesia.

Basu Swasta. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberti, Yogyakarta.

Faisal, Afif. 2002. Strategi Pemasaran.Bandung: Angkasa.


Keller, KL. 2003. Strategic Brand Management, Building Measurement and Managing Brand
Equity,Upper Sadle River,NJ Pearson Education Internasional.

Kotler, Gary Armstrong. 2000. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Keenam, Terjemahan Wilhelmus
W Bakowaton, Jakarta: Intermedia.

Kotler.2001.Keputusan Konsumen,Edisi 2 Millenium, PT. IkrarMandiri, Jakarta.

Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran2, Edisi Millenium, Jakarta: PT. Ikrar Mandiri,

Kotler, keller. 2007. Manajemen Pemasaran 1 Edisi kedua belas. Jakarta: PT Indeks.

Palmer, Adrian. 2001. Principles Of Services Marketing, Third Edition McGraw-Hill Companies,
UK (United Kingdom)

Pride,Ferrel. 2005. Pemasaran : Teori dan Praktek Sehari-hari, Terjemahan Daniel Wijaya.
Jakarta: Binarupa Aksara

Rewoldt. 2001. Manajemen Strategik, Pengantar proses Berpikir Strategik. Erlangga, Jakarta

Stanton, William. 2001. Prinsip Pemasaran, Terjemahan Sundaru Dadu. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2010.MetodePenelitianBisnis. Bandung: Alfabeta

Supriyanto J. 2000. Kepuasan Tingkat Pelanggan ; Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Wicaksono.2007.Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi


Nonprofit, Penerbit : PT. Gasindo, Jakarta

Winardi. 2001. Marketing dan Perilaku Konsumen. Bandung: Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai