Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Halu Oleo
(nurjanna579@gmail.com)
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek memiliki hubungan yang positif dengan
keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari. Semakin baik citra merek yang dimiliki
oleh produk, maka semakin tinggi pula keputusan pembelian oleh pelanggan pada PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari. Hal ini disebabkan karena setiap dimensi yang digunakan untuk mengukur citra
merek merupakan faktor yang dapat menentukan keputusan pembelian. Sehingga apabila pegawai
menunjukkan citra merek yang baik, maka pelanggan akan menunjukkan meningkatkan pembelian.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pemasaran
Pemasaran dipandang sebagai suatu fungsi kegiatan, dikerjakan oleh mereka yang
bergerak disektor hubungan masyarakat dan organisasi masyarakat, oleh karena itu fungsi
hubungan masyarakat dibebani tanggung jawab pemasaran. Ini terjadi karena pemasaran
didefinisikan sebagai penjualan, periklanan dan promosi.
Menurut Supriyanto (2000 ), konsep pemasaran adalah :Aktivitas dunia usaha yang
berhubungan dengan benda, barang serta jasa dari saat produksi (penyampaian) sampai
dikonsumsi, termasuk tindakan membeli,menjual, menyelenggarakan reklame, terstandarisasi,
pemisahan menurut nilai, mengangkut, menyimpan benda serta fungsi informasi pasar.
B. Konsep Brand Image(Citra Merek)
Menurut Kotler (2007), citra/image, yaitu : “Citra adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “ Brand Image” atau citra merek adalah bagaimana
suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan
atau produknya.
Faktor-faktor pendukung terbentuknya Brand Imagedalam keterkaitannya dalam
asosiasi merek (Keller,2003) :
1. Keunggulan asosiasi merek(Favorability of brand association)
2. Kekuatan asosiasi merek(Strength of brand association
3. Keunikan asosiasi merek(Uniqueness of brand association)
C. Hubungan Brand Imagedengan “ Marketing Public relation”
Menurut Palmer (2001), “Relationship Marketing”yaitu :
Dimana organisasi mencari cara untuk mencapai,hubungan dengan masyarakat yang terjalin
antara dirinya dan pelanggan, serta didasarkan pada bentuk pelayanan berkesinambungan dan
tidak terisolasi pada suatu transaksi tertentu.Banyak perusahaan membentuk hubungan
masyarakat pemasaran (marketingpublic relations) untuk mendukung secara langsung promosi
perusahaan/produk dan pembentukan citra.
D. Hubungan Brand Image dengan Keputusan Pembelian
Wicaksono (2007), mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam
keputusan pembelian. Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi
yang positif, meliputi:
a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil
keputusan pembelian.
b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi
produk.
c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah
untuk ditiru oleh pesaing.
E. Konsep Keputusan Pembelian
Adapun indikator yang digunakan dalam mengukur variabel keputusan pembelian dalam
penelitian ini mencakup pada model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu
model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan pemasaran. (Kotler, 2001)
Teori keputusan pembelian dalam model AIDA dijelaskan dalam empat tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Menaruh Perhatian(Attention)
2. Tahap Ketertarikan (Interest)
3. Tahap Berhasrat/Berniat (Desire)
4. Tahap Memutuskan untuk aksi beli (Action)
F. Penelitian Terdahulu
Rizki Nurafdal Mustikarillah(2011) dengan judul “Pengaruh Brand Image Terhadap
Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Rush Pada PT. Hadji Kalla di Makassar”.
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi sederhana untuk
melihat pengaruh dari Brand Imageterhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota
Rush dan menggunakan koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar pengaruh Brand
Imageterhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush pada PT. Hadji Kalla di
Makassar.
G. Kerangka Pikir
Skema 2.1 Kerangka pikir
PT. Hadji E.
Kalla cabang Kendari
Keputusan Pembelian
1. Attention(Menaruh Perhatian)
2. Interest(Ketertarikan)
3. Desire(Berhasarat/Berniat)
4. Action (Melakukan Pembelian)
(Kotler, 2001)
H. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan pokok yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis
yang diajukan peneliti yaitu:
1. Citra Merek (Brand Image) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil
Toyota Avanza pada PT, Hadji Kalla Toyota Kendari. (H0)
2. Citra Merek (Brand Image) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil
Toyota Avanza pada PT, Hadji Kalla Toyota Kendari. (H1)
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan pada PT. Hadji Kalla Cabang Kendari yang berada
diJalan Ahmad Yani No. 4 Wua-Wua Kendari.
B. Populasi dan Sampel
populasi dalam penelitian ini adalah konsumen mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla
Cabang Kendari dilihat dari tahun 2011 hingga 2015 yaitu sebanyak 573 orang. Oleh karena
jumlah populasi jumlahnya sangat besar ayitu 573, maka ditetapkan sampel yaitu berjumlah 37
orang dengan pertimbangan homogenitas populasi serta menurut kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan masyarakat yang berdomisili di Kota Kendari
2. Merupakan pengguna mobil Toyota Avanza 5 Tahun Terakhir
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis data
a. Data Kualitatif
b. Data kuantitatif
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Penelitian Pustaka
2. Penelitian lapang (Field Reseahrc), yaitu pengumpulan data lapang dengan cara sebagai
berikut:
a. Kuesioner
b. Wawancara
c. Dokumentasi
E. Uji Validitas Penelitian
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (significance
level) sebesar α=0,05. Uji validitas digunakan model analisis korelasi product moment person.
Sedangkan untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien validitas akan digunakan program
SPSS versi 20,0. Uji validitas dengan menggunakan metode korelasi product moment pearson,
dengan kriteria jika nilai r yang diperoleh sebesar ≥ 0,30 pada taraf kepercayaan 95%, maka
instrumen yang diuji cobakan dinyatakan valid.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner dideskripsikan ke
dalam tabel-tabel frekuensi. Deskripsi variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan
mengenai frekuensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan.
Dalam memberikan makna penilaian secara empiris terhadap variabel penelitian ini
mengadopsi prinsip dari pembobotan yang dikemukakan oleh Sugiono (2005).
Tabel 2. Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Responden dan Makna Penilaian
Secara Deskriptif
No Nilai Rata-rata Makna Kategori/ Nilai Penentuan
Skor Jawaban Interpretasi Skor Interval
1 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik 1 I=
bk Maks −bk Min
k
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistika inferensial dengan model
regresi linear sederhana, dengan rumus regresi sebagai berikut :
Y = Dependent varibel
X = Independen varibel
α = Konstanta
Dari persamaan tersebut, maka model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = α + β (X)
Dimana :
Y = Variabel Keputusan Pembelian
β = Koefisien regresi
α = Konstanta
X = VariabelBrand Image
G. Definisi Operasional
Untuk memberikan pemahaman yang sama,maka peneliti memberikan batasan definisi
terhadap variabel-variebel yang diteliti sebagai berikut :
1. Citra merekadalah bagaimana suatu merek produk dapat memengaruhi persepsi pandangan
masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya yang nantinya akan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap produk perusahaan yang ditawarkan.
Adapun indikator pendukung Brand Imageyaitu:
a. Keunggulan asosiasi merek
b. Kekuatan asosiasi merek
c. Keunikan asosiasi merek
2. Keputusan Pembelianadalah keputusan yang diambil konsumen dalam melakukan
pembelian terhadap suatu produk tertentu. Adapun indikator yang digunakan untuk
mengukur keputusan pembelian yaitu:
a. Attention(perhatian)
b. Interest (ketertarikan)
c. Desire(berniat)
d. Action (tindakan)
H. Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Keunggulan
- Model produk yang bervariatif
asosiasi
- Kenyamanan dalam menggunakan produk
merek
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
(Constant) 7.983 2.637 3.028 .005
CITRA
.720 .116 .724 6.206 .002
MEREK
Sumber:Data Primer Di Olah Tahun 2016
Hasil pengujian regresi untuk variabel citra merek terhadap keputusan pembelian
menunjukkan nilai t hitung = 6,206 dengan nilai signifikansi 0,002. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis
dapat diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
citra merek terhadap keputusan pembelian.
2. Uji Simultal (Uji F)
Tabel 24. Uji F
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 384.019 1 384.019 38.517 .001 (a)
Residual 348.954 35 9.970
Total 732.973 36
Sumber:Data Primer Di Olah Tahun 2016
Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan nilai F
hitung = 38,517 dengan signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien positif, dengan
demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variabel citra merek
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
c. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian secara umum terhadap variabel brand image menunjukkan bahwa dari 3
variabel brand image yaitu keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan
asosiasi merek, semuanya mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Kendari.
Dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang lebih dominan
berpengaruh yaitu kekuatan asosiasi merek. Pada variabel ini menjelaskan bahwa bagaimanain
formasi yang diperoleh oleh konsumen masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana
proses bertahan sebagai bagian dari citra merek terhadap perusahaan.
Hasil temuan ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa produk merupakan titik
sentral dari kegiatan marketing (AlmaBuchari,2004:205). Berdasarkan uraian tersebut dapat
dikatakan bahwa apabila konsumen merasa puas akan apa yang diterima dari apa yang
diharapkan, maka konsumen tersebut akan memberikan reaksi positif terhadap produk yang
dirasakan dengan memutuskan untuk memilih dan membeli produk mobil Toyota Avanza
sebagai pilihan utama.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa citra
merekmemiliki hubungan yang positif dengankeputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota
Kendari. Semakin baik citra merek yang dimiliki oleh produk, maka semakin tinggi pula
keputusan pembelian oleh pelanggan pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran ataurekomendasi sebagai
berikut:
1. Bagi pegawai pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari diharapkan agar selalu mempertahankan
citra merek yang unggul sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan
terhadap produk.
2. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif tentang hubungan citra merek
terhadap keputusan pembelian pada PT. Hadji Kalla Toyota Kendari, maka dalam penelitian
berikutnya disarankan agar dapat mengembangkan dimensi variabel yang lain.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperluas lagi dari penelitian sebelumnya baik
variabel maupun objek yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker David A. 2000. Manajemen Ekuitas Merek, Terjemahan: Penerbit Utama Jakarta
Kotler, Gary Armstrong. 2000. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Keenam, Terjemahan Wilhelmus
W Bakowaton, Jakarta: Intermedia.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran2, Edisi Millenium, Jakarta: PT. Ikrar Mandiri,
Kotler, keller. 2007. Manajemen Pemasaran 1 Edisi kedua belas. Jakarta: PT Indeks.
Palmer, Adrian. 2001. Principles Of Services Marketing, Third Edition McGraw-Hill Companies,
UK (United Kingdom)
Pride,Ferrel. 2005. Pemasaran : Teori dan Praktek Sehari-hari, Terjemahan Daniel Wijaya.
Jakarta: Binarupa Aksara
Rewoldt. 2001. Manajemen Strategik, Pengantar proses Berpikir Strategik. Erlangga, Jakarta
Stanton, William. 2001. Prinsip Pemasaran, Terjemahan Sundaru Dadu. Jakarta: Erlangga
Supriyanto J. 2000. Kepuasan Tingkat Pelanggan ; Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.