Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SOCIAL MARKETING

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Komunikasi Sosial

Dosen pengampu: H.Zamhariri, S.Ag, M.Sos.I

Di susun Oleh:

Kelompok 4

Adam Hafidz Al Fajar (191020105)

Juwita Marlinda Putri (1941020032)

Siti Nurliana (191020058)

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNyalah, Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pelajaran Geografi. Dalam
penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun akhirnya makalah ini dapat kami
selesaikan dengan cukup baik.Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna pembuatan makalah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

Jika mendengar maka social marketing adalah sebagai program pemasaran yang
dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat atau kepentingan sosial.
Social marketing juga dipahami analog dengan green marketing (pemasaran hijau).
Respon tersebut menunjukkan social marketing (selanjutnya diterjemahkan
pemasaran sosial) dipahami secara keliru sebagai societal marketing. Pada saat
dijelaskan bahwa pemasaran sosial adalah upaya-upaya menggunakan prinsip-prinsip
pemasaran, misalnya pada bauran pemasaran, untuk mengubah perilaku individu atau
masyarakat menjadi lebih baik, dengan kesigapan yang tidak berkurang mereka
menyatakan kalau demikian definisinya maka hal tersebut bukan
pemasaran.Pemasaran sosial adalah penerapan prinsip dan teknik pemasaran pada
upaya-upaya melakukan perubahan sosial yang positif, misalnya kampanye bahaya
merokok, peningkatan partisipasi masyarakat dalam program keluarga berencana
(KB), penyadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, penggunaan
kondom untuk hubungan seks yang aman, dan sebagainya. Pemasaran sosial berbeda
dengan pemasaran komersial seperti yang dikenal secara luas, khususnya di
lingkungan ilmu manajemen dan bisnis. Seperti telah diungkapkan sebelumnya,
konsep pemasaran sosial seringkali dipahami secara keliru sebagai societal marketing
yakni program pemasaran komersial yang memperhatikan kepentingan masyarakat
atau kepentingan sosial. Pemasaran sosial adalah irisan (intersection) ilmu-ilmu sosial
dengan disiplin ilmu pemasaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Social Marketing ?

2. Apa tujuan adanya Sosial Marketing ?

3. Bagaimana Sifat sifat Social Marketing?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosial Marketing

Social marketing atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pemasaran social
merupakan suatu adaptasi dari teori-teori pemasaran dalam rangka mendesain suatu
program untuk mempengaruhi seseorang merubah perilakunya secara sukarela dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan individu dan juga masyarakat dimana individu
tersebut menjadi bagian (Andreassen, 1994). Secara umum social marketing bukan
merupakan sains tetapi lebih kepada kegiatan professional yang bergantung pada
beragam disiplin ilmu dalam rangka menciptakan program-program intervensi untuk
merubah perilaku manusia (Smith, 2006). Walaupun social marketing menggunakan
teori-teori dari pemasaran komersial dalam aplikasinya, target yang ingin dicapai oleh
social marketing berbeda dengan pemasaran komersial. Jika dalam pemasaran
komersial, konsumen diminta untuk membeli suatu produk, beralih ke merk lain atau
membicarakan mengenai keunggulan perusahaan, maka pada sosial marketing
konsumen diminta untuk membeli perilaku baru yang sering kali target audiens tidak
menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan perilaku baru tersebut merupakan
solusi dari permasalahan tersebut. Sebagai bagian dari konsep pemasaran, dalam
aplikasinya social marketing juga bergantung pada empat variable penting pada
pemasaran komersial yang sering disebut dengan bauran pemasaran atau marketing
mix (Kotler & Zaltman, 1971) yang meliputi Produk, Price (harga), Place/Distibution
(distribusi) dan Promotion (promosi).

 Produk. - Dalam konsep pemasaran, produk diartikan sebagai segala sesuatu


yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan
dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler & Armstrong,
1996). Jika dalam komersial marketing, segala sesuatu yang ditawarkan
tersebut merupakan barang dan jasa, pada sosial marketing yang ditawarkan
adalah ide, gagasan dan perubahan perilaku (Lefebvre & Flora, 1988). Seperti
halnya pada konsep pemasaran komersial, produk pada sosial marketing juga
terdiri dari tiga tingkatan yaitu core product atau keuntungan dari perilaku
yang ditawarkan, actual product perilaku itu sendiri dan augmented product -
produk dan jasa pendukung dari perilaku yang ditawarkan (Kotler & Lee,
2008).

 Price – pengertian price atau harga dalam konsep sosial marketing adalah
biaya atau pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh individu untuk
mengadopsi perilaku yang ditawarkan. Kotler & Lee (2008) menjelaskan
bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mengadopsi suatu perilaku melingkupi
monetary dan nonmonetary. Biaya moneter berkaitan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk membeli produk-produk pendukung yang bersifat tangible.
Sedangkan biaya non moneter merupakan biaya-biaya seperti halnya waktu,
risiko, usaha, energi dan perasaan tidak nyaman ketika mengadopsi perilaku
yang baru.

 Place/distribution – mengacu pada saluran distribusi yang digunakan oleh


pemasar dalam rangka menyampaikan produk yang ditawarkan kepada target
audiens (Lefebvre & Flora, 1988). Para ahli pemasaran menyatakan bahwa
dalam menyampaikan produk yang ditawarkan kepada target audiens, para
pemasar dapat menggunakan perantara. Dalam sosial
marketing terdapat beberapa pola distribusi yaitu (1) zero level channel, (2)
one-level channel, (3) two-level channel dan (4) three-level channel.

 Promotion – Lefebvre & Flora (1988) menekankan bahwa dalam konteks


sosial marketing, promosi haruslah sesuai dengan perilaku yang ingin
ditawarkan, harga, saluran distribusi dan kelompok audiens yang ingin dituju.
Sering kali promosi yang dilajukan seorang pemasar tidak sesuai dengan
produk yang ditawarkan sehingga membuat target audiens resisten terhadap
produk/perilaku yang ditawarkan. Jika promosi digunakan secara efisien dan
tepat, maka program-program sosial marketing akan berjalan lebih efektif dan
sesuai dengan tujuan.

B. Tujuan dari Social Marketing

Menurut Kotler dan Zaltman tujuan dari pemasaran sosial adalah untuk
memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan bukan untuk kepentingan
dan keuntungan suatu organisasi. Tujuan dari pemasaran sosial harus berupa
perubahan perilaku. Tampak jelas ada kesepakatan bahwa pemasaran sosial adalah
tentang memengaruhi perilaku, yanmenggunakan proses perencanaan yang sistematis
dan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik pemasaran tradisional, dan bahwa niatnya
adalah untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat (kesehatan masyarakat,
keselamatan, lingkungan, dan masyarakat). Definisi pemasaran sosial juga
menyangkut masalah teknologi manajemen perubahan sosial yang melibatkan desain,
pelaksanaan, dan pengendalian program yang bertujuan meningkatkan penerimaan
ide atau praktik sosial dalam satu atau lebih kelompok pengadopsi sasaran seperti
halnya pernyataan berikut ini: Pemasaran sosial adalah sosial mengubah teknologi
manajemen melibatkan desain, pelaksanaan dan pengendalian program yang
bertujuan untuk meningkatkan penerimaan ide sosial atau berlatih dalam satu atau
lebih kelompok dari target pengadopsi. Ini menggunakan konsep pasar segmentasi,
konsumen penelitian, konsep produk pengembangan dan pengujian,komunikasi
terarah, fasilitasi, insentif, dan teori pertukaran untuk memaksimalkanrespons target
pengadopsi, ” (Andreasen 1980 dikutip dalam Eagle,Dahl, Bukit, Burung, Spotwood,
&Ketuk, 2013: 4).

C. Sifat - Sifat Sosial Marketing

Menurut Kotler, Roberto, dan Lee (2002: 5) ada beberapa sifat dari pemasaran sosial
yaitu:

a. Mengubah perilaku—pemasaran sosial menggarisbawahi pada kegiatan


perubahan perilaku kelompok orang, bukan hanya perubahan dalam
pengetahuan atau sikapnya. Hal ini mirip dengan pemasaran komersial di
mana berfokus pada orang-orang yang membeli barang dan jasa mereka
memahami bahwa kesadaran akan produk tidak cukup untuk membuat
terjadinya penjualan. Dalam pemasaran sosial, agen perubahan biasanya
menginginkan khalayak sasaran untuk melakukan salah satu dari empat hal: (a)
menerima perilaku baru, (b) menolak perilaku potensial, (c) memodifikasi
perilaku saat ini, atau (d) meninggalkan perilaku lama.

b. Perubahan perilaku biasanya bersifat sukarela—inti dari pendekatan


pemasaran sosial adalah untuk mencapai tingkat pemahaman dan empati
target pasar untuk menemukan motivasi dan keuntungan pribadi untuk
terhubung ke perubahan perilaku atau penawaran produk.

c. Menggunakan prinsip dan teknik pemasaran—prinsip pemasaran yang paling


dasar adalah menerapkan orientasi konsumen untuk menciptakan produk
dengan memahami apa yang konsumen ketahui, percaya, dan lakukan. Produk
tersebut diposisikan untuk menarik motivasi target pasar untuk misalnya
meningkatkan kesehatan mereka, mencegah terjadinya kecelakaan,
melindungi lingkungan, atau untuk berkontribusi pada masyarakat.

d. Memilih dan memengaruhi target pasar pemasar tahu bahwa pasar adalah
suatu populasi yang beragam, masing-masing memiliki aspirasi, keinginan,
dan kebutuhan yang berbeda. Prioritas "segmen" dipilih dan ditargetkan
berdasarkan karakteristik konsumen tersebut.

e. Penerima manfaat adalah individu, kelompok, atau masyarakat secara


keseluruhan — penerima utama dari program pemasaran sosial adalah
individu melalui peningkatan kesehatan dan kualitas hidupnya, sedangkan
manfaat bagi masyarakat yaitu menjadi sehat dan tercipta penduduk yang
lebih produktif.

D. Perbedaan Social Marketing dan Pemasaran Komersial.

Ada beberapa perbedaan penting antara pemasaran sosial dan pemasaran


komersial. Pemasaran sosial terfokus pada menjual perilaku, sementara pemasaran
komersial lebih terfokus pada penjualan barang dan jasa. Pemasaran komersial
memosisikan produk mereka untuk melawan produk dari perusahaan lain, sedangkan
pemasaran sosial bersaing dengan perilaku target pasar dan manfaat yang terkait.
Manfaat utama dari "penjualan" dalam pemasaran sosial adalah kesejahteraan
individu, kelompok, atau masyarakat, sedangkan dalam pemasaran komersial,
keuntungannya adalah pada kekayaan pemegang saham. Prinsip-prinsip dan teknik
pemasaran sosial paling sering digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,
mencegah terjadinya kecelakaan, melindungi lingkungan, dan meningkatkan
keterlibatan dalam masyarakat. Mereka yang terlibat dalam kegiatan pemasaran sosial
adalah profesional di lembaga sektor publik, organisasi nirlaba, perusahaan
pemasaran, hubungan masyarakat dan periklanan, dan perusahaan riset pasar.
Pemasaran sosial adalah sesuatu yang langka dan seringkali menjadi tanggung jawab
dari seorang manajer program, hubungan masyarakat, atau ahli komunikasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Social marketing atau pemasaran sosial yaitu sebagai rangkaian mendesain suatu
program untuk mempengaruhi seseorang merubah perilakunya secara sukarela dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan individu dan juga masyarakat dimana individu
tersebut menjadi bagian (Andreassen, 1994). Secara umum social marketing bukan
merupakan sains tetapi lebih kepada kegiatan professional yang bergantung pada
beragam disiplin ilmu dalam rangka menciptakan program-program intervensi untuk
merubah perilaku manusia. pemasaran sosial adalah tentang memengaruhi perilaku,
yang menggunakan proses perencanaan yang sistematis dan menerapkan prinsip-
prinsip dan teknik pemasaran tradisional, dan bahwa niatnya adalah untuk
memberikan manfaat positif bagi masyarakat (kesehatan masyarakat, keselamatan,
lingkungan, dan masyarakat). Ada beberapa perbedaan penting antara pemasaran
sosial dan pemasaran komersial. Pemasaran sosial terfokus pada menjual perilaku,
sementara pemasaran komersial lebih terfokus pada penjualan barang dan jasa.
Pemasaran komersial memosisikan produk mereka untuk melawan produk dari
perusahaan lain, sedangkan pemasaran sosial bersaing dengan perilaku target pasar
dan manfaat yang terkait. Manfaat utama dari "penjualan" dalam pemasaran sosial
adalah kesejahteraan individu, kelompok, atau masyarakat, sedangkan dalam
mmpemasaran komersial, keuntungannya adalah pada kekayaan pemegang saham
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Bambang." SOCIAL MARKETING: Pemasaran atau Penasaran?". Pekan


Ilmiah DOSEN FEB – UKSW, 14 Desember 2012

Andreassen,A.R.(1994).Socialmarketing:its definition and domain. Journal of Public


Policy &Marketing

Luthfiana, Innez Irma."Pengaruh Komunikasi Pemasaran Sosial Terhadap Brand


Awarenessa Ombudsman”. Republik Indonesia". Jurnal Communication Spectrum. Vol. 4 No. 1
Februari 2014

Anda mungkin juga menyukai