Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN MAGANG MERDEKA BELAJAR-KAMPUS

MERDEKA DUSUN SENTOSA DESA LEKOPANCING


KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS
PROVINSI SULAWESI SELATAN

OLEH:

WAHYUNI MUSTANG
05.01.20.2083

JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
GOWA
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
KEMENTERIAN
PERTANIAN 2023
i

LAPORAN MAGANG
MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
DATA PRODUKSI PROGRAM KEMENTAN PAJALEGONG
DUSUN SENTOSA DESA LEKOPANCING KECAMATAN
TANRALILI KABUPATEN MAROS

Oleh:

WAHYUNI MUSTANG
05.01.20.20583

JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2023
ii
iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan magang MBKM. Shalawat serta salam mahabbah semoga

senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w, sebagai pembawa risalah

Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalah-Nya.

Tak lupa juga penulis ucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua

penulis yang telah memberikan doa serta dukungan sehinga dapat menjalankan

dan menyelesaikan Magang MBKM dengan baik dan tak lupa pula penulis

mengucapka terima kasih kepada Ibu Ir. Hermaya Rukka, M.Si serta bapak Ir.

Haris, M.P dan Ir. Arman Wahab, M.P selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan serta nasehat yang sangat berguna bagi

penulis. Dan juga penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr. Detia tri

yunandar, SP. M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan pertanian Gowa,

Ramli, SP., MP. selaku Ketua Jurusan Pertanian Serta teman-teman seperjuangan

kelompok 9 yang telah membersamai selama berlangsungya kegiatan Magang

MBKM

Maros, 20 Januari 2023

Penulis
iv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL

HALAMAN JUDUL I

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL vii

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 4

C. Manfaat 4

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN 5

III. METODE PELAKSANAAN 12

A. Tempat dan Waktu 12

B. Metode Pelaksanaan Magang 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 14

A. Data Produksi Komoditas 14

B. Permasalahan dan Pemecahan Masalah 15

V. PENUTUP 17

A. Kesimpulan 17

B. Saran 17
v

C.

VI. DAFTAR PUSTAKA 18


vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Siklus system produksi dan perencanaan


7
produksi
vii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1 Produksi Komoditi Pajalegong 14


1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi.

Kegiatan produksilah yang menghasilkan barang dan jasa, kemudian

dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi

akan berhenti, demikian pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan

jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi. pada umumnya

faktor produksi ini terdiri atas alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan.

Keempat faktor produksi ini bekerja sama satu sama lainnya untuk

menghasilkan barang dan jasa. Dalam produksi permasalahan yang muncul

tidak hanya berkenaan dengan apa tujuan dan prinsip dasar dalam produksi,

tetapi juga bagaimana pegorganisasian faktor produksi serta penentuan harga

input maupun output yang sesuai dengan tujuan dari produksi.

Kegiatan produksi merupakan interaksi dari tenaga kerja, metode kerja,

fasilitas kerja dan lingkungan kerja untuk menghasilkan nilai tambah bagi

produk. Peranan manusia sebagai sumber tenaga mempunyai pengaruh

penting terhadap kegiatan yang bersifat manual. Penggunaan tenaga manusia

dalam kegiatan produksi memerlukan fleksibelitas gerakan yang didukung

oleh fasilitas kerja yang nyaman dan tepat. Fasilitas kerja merupakan faktor

yang berpengaruh terhadap postur kerja operator. Fasilitas kerja yang

dimaksud merupakan seluruh peralatan dan tata letak yang terdapat di

lingkungan kegiatan produksi.


2

Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara

mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi,

manageril skill. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat

dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place

ultility), dan menyimpan (store utility).

Sistem produksi adalah merupakan keterkaitan komponen satu (input)

dengan komponen lain (output) dan juga menyangkut

„prosesnya‟ terjadi interaksi satu dengan lainnya untuk mencapai satu tujuan.

Salah satu lingkungan ekonomi adalah sistem produksi. Komponen dalam

system produksi adalah input, proses dan output.

Komponen output adalah barang dan jasa. Komponen proses dalam

mentransformasi nilai tambah dari input ke output adalah pengendalian input,

pengendalian proses itu sendiri, dan pengendalian teknologi sebagai upaya

umpan balik dari output ke input. Upaya umpan balik ini adalah dalam rangka

untuk menjaga kualitas output yang diinginkan sesuai dengan harapan

(expectation) produsen.

Keterkaitan pada sistem produksi mempunyai dapat bersifat structural

maupun fungsional. Dimaksud struktural meliputi tanah, tenaga kerja, modal,

dan sebagainya. Sedangkan fungsional meliputi perencanaan,

pengorganisasian, kontrol, pengendalian, dan sebagainya berkaitan dengan

manajemen.

Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik

berbentuk barang (goods) maupun jasa (services) dalam suatu


3

periode waktu yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi

perusahaan.

Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua

sudut, yaitu:

1. Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu mengubah bentuk barang

menjadi barang baru, ini menimbulkan form utility.

2. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu usaha yang menimbulkan

kegunaan.

Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu, baik

berupa barang, (seperti pakaian, sepatu, makanan), maupun jasa (pengobatan,

urut, potong rambut, hiburan, manajemen). Dalam pengertian sehari-hari,

produksi adalah mengolah input, baik berupa barang atau jasa, menjadi output

berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.

Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi, yang

meliputi:

1. Bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output

dengan produktivitas dan efesiensi tinggi.

2. Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat

penggunaan input tertentu.

3. Bagaimana memilih teknologi yang tepat sesuai dengan kondisi

perusahaan.
4

B. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan data produksi, yaitu:

1. Penulis dapat mengetahui data produksi pertanian

2. penulis dapat menghitung hasil produksi pertanian

C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari mempelajari data produksi adalah sebagai

berikut :

1. Penulis dapat membedakan mana hasil produksi pertanian dan mana yang

bukan pertanian

2. Dengan terlibat secara langsung dalam menghitung suatu hasil produksi

maka akan menjadi lebih paham dam persoalan mengitung untung rugi

dalam sebuah usaha pertanian


5

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Dengan berkembangnya usaha-usaha untuk mengolah bahan-bahan/ barang-

barang yang ada, guna memenuhi kebutuhan masyarakat atau perusahaan

manufaktur maka kegiatan produksi dirasakan makin bertambah penting. Jadi,

yang dimaksud dengan kegiatan produksi di sini adalah suatu kegiatan atau usaha

untuk menambah atau menciptakan kegunaan barang barang bahan-bahan

tersebut. Untuk berhasilnya suatu usaha atau kegiatan produksi perlu dilaksanakan

melalui sistem produksi yaitu dengan kegiatan mentransformasikan faktor-faktor

produksi seperti dana (money),mesin (machines), bahan (material), dan manusia

(man) yang dikombinasikan dan diatur sedemikian rupa dengan metode dan skills

sehigga dapat mengubah dan menciptakan barang/bahan yang mempunyai

kegunaan yang lebih besar dari bentuk semula.

Di dalam Kegiatan magang ini penulis akan mencoba bahas mengenai

pengertian dan ruang lingkup produksi, yang pembahasannya meliputi:

A. Pengertian sistem produksi;

B. Sistem produksi dan perencanaan strategis;

C. Sub-sub sistem dari produksi

A. Pengertian Sistem Produksi

Untuk dapat melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/

pengendalian kegiatan produksi sesuai dengan harapan perusahaan yaitu

mampu memproduksi barang- barang/produk secara efektif dan efisien,

sehingga perusahaan
6

dapat menjamin kelangsungan hidupnya dan berkembang, maka sudah

selayaknya apabila perusahaan melakukan manajemen yang sebaik-

baiknya dalam bidang produksi tersebut. Agar manajemen dalam

perusahaan tersebut dapat melakukan manajemen produksi dengan sebaik-

baiknya tentunya terlebih dahulu manajer dalam perusahaan tersebut

mengerti, memahami dan kemudian melaksanakan manajemen produksi

yang sebaik-baiknya dalam perusahaan yang akan dikelolanya.

Pengertian sistem produksi tidak jauh dari kedua pengertian yang ada di

dalamnya yaitu pengertian sistem dan pengertian produksi. Apabila

pengertian sistem dan produksi telah diketahui, maka akan nampak

gambaran mengenai pengertian sistem produksi.

Pengertian sistem merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau

elemen yang saling menunjang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

pengertian dari produksi segala kegiatan dalam menciptakan dan

menambah kegunaan sesuatu barang/jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan

faktor-faktor produksi. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem

produksi adalah gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling

berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses/ produksi

dalam suatu perusahaan.


7

B. Sistem Produksi dan Perencanaan Strategis

Perencanaan jangka panjang mengenai produksi harus dilakukan atas

dasar rencana pemasaran, tersedianya material, karyawan dan dana dalam

jangka panjang pula. Dengan demikian, sistem produksi bertugas untuk

melakukan siklus aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Merumuskan rencana jangka pendek dan kemudian dilaksanakan

2. Melakukan pabrikasi produk baru

3. Monitor hasil-hasil dengan kontrol-kontrol kualitas, kuantitas dan

biaya

4. Membuat alternatif-alternatif sedemikian rupa sehingga

rencana jangka pendek tadi dapat dilaksanakan

5. Memperbaiki atau mengubah rencana jangka pendek

6. Meninjau kembali rencana strategis jangka panjang atas dasar hasil-

hasil yang dicapai untuk rencana jangka pendek.

Untuk lebih jelasnya mengenal aktivitas-aktivitas yang bersifat terus

menerus dari siklus tersebut di atas dapat dilukiskan dengan model gambar

sebagai berikut.

Gambar 1. Siklus sistem produksi dan perencanaan produksi

Monitor Perubahan
keadaan pasaran/ka
linkunga p asitas
n
Revisi Contro
rencan
l
a

Rencan
Rencan Ulang
a pabrikasi
a rencan
jangka
operasi a
panjang
8

Dari gambar siklus sistem produksi di atas, terlihat bahwa dalam sistem itu

terdapat beberapa kontrol yang diadakan untuk melakukan kontrol atas proses

pabrikasi sehingga rencana jangka pendek (rencana operasi) dapat diperbaiki

sedangkan rencana yang jangka panjang dapat dinilai kembali. Di samping itu,

dengan melihat gambar tersebut dapat pula diketahui bahwa dalam sistem

tersebut akan terus-menerus mengalami perbaikan. Dengan demikian,

perencanaan untuk jangka panjang akan selalu dapat berubah sesuai dengan

perubahan- perubahan gaya-gaya dari luar seperti adanya pemogokan,

kekurangan material, atau adanya peraturan pemerintah.

C. Sub-sub sistem dari Produksi

Manajemen produksi yang dilakukan berdasarkan pendekatan sistem

(systems approach) dapat menghasilkan pemencilan beberapa banyak aktivitas

yang beroperasi dalam bidang manajemen produksi. Kecuali itu, pendekatan ini

dapat pula memberi tahu secara efektif mengenai betapa tergantungnya

manajemen produksi itu kepada sistem-sistem lainnya yang bergolak di dalam

dunia bisnis. Berdasarkan pada uraian mengenai pengertian sistem produksi

dan pada uraian mengenai sistem dan perencanaan strategis tersebut di atas

dapat diketahui sub-sub sistem yang terdapat di bidang produksi, yaitu

subsistem input, subsistem produksi, subsistem perencanaan dan subsistem

pengendalian. Masing- masing sub sistem tersebut akan diuraikan berikut ini.
9

1. Subsistem Input

Untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan

diperlukan adanya beberapa masukan (input) untuk sistem produksi dalam

perusahaan yang bersangkutan. Dengan adanya masukan sistem produksi

dalam perusahaan tersebut maka perusahaan yang bersangkutan akan

dapat melaksanakan kegiatan produksi dengan mempergunakan sistem

produksi yang ada dalam perusahaan tersebut.

2. Subsistem Produksi

Subsistem produksi dalam suatu perusahaan akan terdiri dari beberapa

sub-sub sistem, di mana masing-masing sub-sub sistem itu akan

mempunyai elemen atau unsur yang membentuk sub-sub sistem tersebut.

3. Subsistem Output

Pada umumnya keluaran (output) dari sistem produksi adalah

merupakan produk atau jasa yang merupakan hasil dari kegiatan produksi

dalam perusahaan. Pelaksanaan produksi dalam perusahaan pada

umumnya akan mengikuti pola dari sistem produksi, sehingga hasil yang

diperoleh perusahaan juga tidak akan menyimpang dari ketentuan yang

ada dalam sistem produksi.

Dengan demikian menghabiskan secepatnya produk yang

dihasilkannya adalah merupakan aktivitas yang erat hubungannya dengan

produksi. Ini berarti output keuangan akan dihasilkan oleh


10

sistem ini, sehingga dapat menyuplai dana maupun modal kerja lain yang harus

beredar.

4. Subsistem Perencanaan

Yang erat kaitannya dengan produksi adalah perencanaan dan kontrol

yang terus-menerus. Tugas subsistem perencanaan untuk produksi dalam

perusahaan akan meliputi:

1. perencanaan praproduksi;

2. penjadwalan dan pembebanan;

3. spesifikasi produk;

4. perencanaan inspeksi.

Kegiatan yang dilakukan dalam subsistem perencanaan ini mulai dari

proses produksi belum dilaksanakan hingga proses produksi selesai, di

samping itu subsistem perencanaan ini akan terlibat dalam perencanaan

kuantitas, kualitas dan timing/waktu produksi.

5. Subsistem Pengendalian

Sebagian besar tugas produksi adalah menyangkut pengendalian dan

membandingkan dengan rencana hal ini dilakukan setiap hari. Oleh karena

itu, meskipun perusahaan itu baru berdiri akan tetapi diharapkan telah

memahami subsistem ini.

Subsistem pengendalian ini juga dianggap sebagai tulang punggung

daripada produksi yang efektif karena dalam kenyataannya memang sistem

pengendalian yang baik akan dapat membuat proses produksi sesuai/

cocok dengan rencana. Meskipun


11

demikian, akan lebih baik apabila sedini mungkin dimulai dengan rencana

dan sasaran yang tepat. Apabila rencana dan sasaran sudah dibuat tepat,

maka sistem kontrol yang dipergunakan secara efektif akan menghasilkan

output yang lebih memuaskan.


12

III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih tiga

bulan, terhitung mulai tanggal 27 oktober tahun 2022 sampai dengan 10

februari tahun 2023. Kegiatan magang Merdeka Belajar- Kampus Merdeka

(MBKM) ini dilaksanakan di Dusun Sentosa Desa Lekopancing kecamatan

Tanralili Kabupaten Maros. Penentuan lokasi tersebut mempertimbangkan

bahwa desa tersebut memiliki lahan pertanian yang cukup luas untuk di

jadikan sebagai tempat untuk mempelajari pola pertanian yang dilakukan oleh

petani yang ada di desa tersebut, salah satu aspek yang penting dalam

pelaksanaan Magang MBKM ini adalah membantu mengawal program dari

kementerian pertanian dalam hal pangan yang mana ini sangat terkuras ketika

pandemi tahun lalu. Petani yang bergerak dibidang pertanian dan usaha kecil

menengah, dimana rata-rata petani disini memiliki sistem pertanian yaitu di

jual tanamannya sebelum di panen oleh pemilik lahan.Di antara tanaman yang

di jual sebelum di panen oleh pemiliknya adalah singkong,jagung putih.

Dalam melakukan Seimbang dalam melakukan usaha tanam antara yang jual

ke pedagang sama yang menunggu sampe panen.


13

B. Metode Pelaksanaan Magang MBKM

Kegiatan Magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini dibimbing oleh

pembimbing lapang (external) dan pembimbing akademik (Internal). Peran

pembimbing lapang dalam kegiatan magang kerja ini adalah sebagai

fasilitator yang memberikan petunjuk serta informasi bagi peserta magang

sesuai dengan topik yang telah dibahas selama kegiatan magang kerja

berlangsung. Sedangkan peran pembimbing akademik sebagai fasilitator

dalam bidang akademik untuk memastikan peserta magang telah melakukan

kegiatan magang sesuai dengan prosedur atau peraturan yang telah

ditetapkan. Metode pelaksanaan pada kegiatan magang kerja ini meliputi

sebagai berikut:

1) Wawancara

Metode wawancara dalam kegiatan magang kerja ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada petani.

Wawancara ini dilakukan agar mendapatkan informasi-informasi yang

kemudian dapat di tarik menjadi kesimpulan untuk menentukan berapa

banyak produksi yang di dapatkan oleh petani.

2) Pencatatan Data

Metode ini di lakukan agar tercatat apa yang disampaikan oleh petani

untuk dijadikan sebagai sebuah laporan. Manfaatnya yaitu data yang

tercatat tadi di jadikan sebagai acuan dalam menentukan besaran angka

produksi hasil pertanian.


14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Produksi Komoditas Pertanian

Pelaksanaan magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)

dilaksanakan di desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros,

Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 103 hari. Jenis

jenis tanaman pangan yang ada di lokasi magang kami yang sesuai dengan

Program Kementerian, yaitu PAJALEGONG (Padi, Jagung dan Singkong).

Tabel 1. Produksi Komoditi Pajalegong

No Lokasi Nama Komoditas Luas Produksi Ket

Kelompok Lahan (ton/Ha)

Tani (Ha)

1 Desa Jaya Padi 20 Ha 4-5 Musim

Lekopancing Bersama ton/ ha tanam

2 Desa Cahaya Jagung 14 Ha 6-7 Musim

Lekopancing Sentosa ton/ ha tanam

3 Desa Cahaya Singkong 11 Ha 5-6 Musim

Lekopancing Sentosa ton/ Ha tanam

1
15

Secara sederhana, komoditas adalah sebuah barang atau produk yang dapat

diperdagangkan. Tentu saja tujuan dari jual beli komoditas adalah untuk

memperoleh keuntungan. Di Indonesia, komoditas diartikan sebagai barang

dagangan, bahan mentah atau benda niaga. Mutu dari barang komoditas tersebut

sesuai standar internasional. Contohnya seperti beras, jagung, gandum, singkong,

karet dan lainnya. Dengan demikian, apa itu komoditas adalah subjek utama

perdagangan dan barang komersial lainnya yang dapat dijual sebagai barang

impor atau ekspor untuk mendapatkan keuntungan.

B. Permasalahan dan Pemecahan Masalah

a. Permasalahan

Berbicara tentang produksi berarti berbicara tentang hasil yang

didapatkan, akan tetapi terkadang tujuan yang ingin di capai tersebut

biasanya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dan justru

menimbulkan permasalahan-permasalahan yang tidak sesuai antara data

dan fakta misalnya:

1. Semakin kecilnya luasan lahan sawah akibat dari tingginya

pengalihan fungsi lahan

2. Sistem tanamnya belum sepenuhnya serentak dikarenakan

kurangnya mesin hand tractor. Hal ini dapat membuat siklus hidup

hama semakin panjang dan akan membuat sulit dalam

pengendalian dan akan berpengaruh terhadap hasil produksi.


16

b. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang bisa dilakukan dalam menghadapi persoalan

yang penulis uraikan di atas adalah sebagai berikut :

1. Membuat pertamuan –pertemuan kelompok tani yang kemudian dalam

pertemuan itu di sosialisasikan tentang undang-undang pelarangan alih

fungsi lahan agar petani paham dan di harapkan dapat menekan laju

alih funsi lahan terutama lahan sawah

2. Mensosialisaikan pentingnya tanam serentak, karena ini dapat

menekan pola serangan hama dalam jumlah besar sehingga dapat

meningkatkan hasil produksi.


17

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Produksi pertanian adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu usaha

pertanian yang mana dari usaha itu harus memiliki tahapan-tahapan yang

apabila tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara benar maka akan

mendapatkan hasil produksi yang menguntungkan. Olehnya itu dari tujuan

sampe kepada pembahasan yang penulis paparkan maka dapat di tarik suatu

kesimpilan sebagai berikut :

1. Data produksi sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui untung rugi

dalam suatu usaha pertanian

2. Jumlah dalam setiap produksi perlu tercatat agar dapat menjadi acuan

dalam menghitung jumlah yang di hasilkan dari setiap usaha pertanian.

B. Saran

Segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha maka yang menentukan

adalah hasil akhir, jadi janganlah pernah menyesal atas apa yang usahakan

jika mengalami kegagalan, akan tetapi jadikan itu sebagai keberhasilan yang

tertunda dan menjadi semangat untuk lebih giat lagi dalam berusaha.

Sebagaimana slogan yang di semangatkan kepada kita sebagai calon-calon

petani milenial ‘yaitu Petani maju mandiri modern’


18

DAFTAR PUSTAKA

Nandy,2022.pengendalian mutu.http://www.gramedia.com/literasi/quality-
control//. Diakses tanggal 14 januari 2023

Porter,Michel E,1990.Competetive adventage of nasions.new york.word.


ress.http://repositpry.unim.ac.id/2673/2/BAB%201.pdf/. Diakses
tanggal 26 januari 2023

Soeharno,TS,SU,2009.Teori ekonomi mikro.Edisi kedua CV ANDI.Yog


yakarta.http://repository.uin-suska.ac.id/14752/8/8.%20BAB%
2011_2018407El.pdf
19

Anda mungkin juga menyukai