Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN EVALUASI PROYEK

PERTANIAN
“EVALUASI PROYEK TANAMAN AGROINOVASI DI
PROVINSI BENGKULU”
“KASUS PROYEK PADA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
PERTANIAN BENGKULU BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN 2015”

Disusun Oleh :

1. Alpin Setia Utama (E1D016053)


2. Rachmad Alif Utama (E1D016150)
3. Raden Ilham Riyadi (E1D016151)
4. Meilinda Dwi Anjarwati (E1D016152)
5. Muhammad Husin (E1D016162)
6. Leriman Octavianus Hutapea (E1D016164)

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Irnad M.Sc

LABORATORIUM SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN EVALUASI PROYEK
PERTANIAN

1
“EVALUASI PROYEK TANAMAN AGROINOVASI DI
PROVINSI BENGKULU”
“ KASUS PROYEK PADA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
PERTANIAN BENGKULU BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN 2015”

DISUSUN OLEH:

1. Alpin Setia Utama (E1D016053)


2. Rachmad Alif Utama (E1D016150)
3. Raden Ilham Riyadi (E1D016151)
4. Meilinda Dwi Anjarwati (E1D016152)
5. Muhammad Husin (E1D016162)
6. Leriman Octavianus Hutapea (E1D016164)

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing pada tanggal


Mei 2019

Mengesahkan

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Irnad M.Sc


19600510198803 1 003

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyusun Laporan praktikum evaluasi

2
proyek pertanian. Laporan in imemuat dan menjelaskan tanaman agroinovasi di
provinsi Bengkulu data tersebbut bersumber dari balai pengkajian teknologi
pertanian bengkulu badan penelitian dan pengembangan pertanian 2015”
semoga laporan ini memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam
membantu pembaca untuk dapat memahami koperasi dan bagaimana
mempraktekkannya di lapangan.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan praktikum koperasi
pertanian ini.

Bengkulu,
Mei 2019

Anggota
Kelompok

iii ISI
DAFTAR
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan Pratikum..............................................................................2
BAB II GAMBARANPROYEK…………………………………………………3
2.1 Sejarah Keberadaan Proyek............................................................3
2.2 Tujuan Dan Kegunaan Proyek.........................................................3
2.3 Lokasi dan Tahun Dimulainya Proyek............................................4
2.4 Struktur Organisasi Proyek.............................................................4
BAB III SUMBERDAYPROYEK……………………………………………..7
3.1 Sumberdaya Lahan..........................................................................7
3.2 Sumberdaya Manusia......................................................................7
3.3 Sumberdaya Keuangan....................................................................7
BAB IV OPRASIONAL PROYEK.......................................................................8
BAB V LAPORAN KEUANGAN PROYEK.....................................................10
5.1 Biaya Dan Manfaat ProyeK..........................................................10
5.2 Arus Kas........................................................................................12
5.4 Titik Impas (BEP)..........................................................................12
BAB VI ANALISIS KELAYAKAN PROYEK..................................................13
6.1 Gross B/C........................................................................................13
6.2 Net B/C............................................................................................13
6.3 Profitablility ratio............................................................................14
6.4 NPV.................................................................................................14
6.4 IRR.......................................................................................................
BAB VII MASALAH MASALAH YANG TIMBUL........................................15
BAB VIII PEMECAHAN PERSOALAN .........................................................16
BAB VIIII KESIMPULAN..................................................................................17
DAFTARPUSTAKA

iv

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Output kegiatan litkaji yang layak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan
desiminasi. Output litkaji disebut “layak” apabila hasil litkaji merupakan output
yang berpotensi untuk memberikan outcome, benefit dan dampak kepada
pengguna. Salah satu tugas yang diemban oleh Balitbangtan bukan hanya pada
proses penelitian hingga menghasilkan teknologi yang mudah dapat diterapkan
oleh petani tetapi juga pada mekanisme penyampaian inovasi teknologi tersebut
sehingga bisa diadopsi secara sempurna oleh petani dan pelaku agribisnis lainnya
(Balitbangtan, 2005).
Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian
ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna/sasaran. Penerapan
teknologi hasil litkaji tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan
pertanian di daerah, sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin
penggerak perekonomian nasional. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
sebagai unit pelaksana teknis Balitbangtan di daerah, melalui pelaksanaan fungsi
informasi, komunikasi dan diseminasi (3-Si) diharapkan menjadi roda penggerak
dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási pertanian
hasil litkaji oleh pengguna (pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian).
Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sangat ditentukan
oleh materi pendukung, seperti media penyuluhan pertanian dalam berbagai
bentuk yang sesuai dengan kebutuhan. Media penyuluhan pertanian dalam
berbagai bentuk yang sesuai dengan sasaran yang ingin dituju dan mutlak
diperlukan.Faktor yang menentukan keberhasilan suatu program adalah pembawa
program (senders), penerima program (receivers) dan saluran (channel) yang
digunakan dalam memperkenalkan (sosialisasi) dan mengimplementasikan
program (Kurnia Suci, dkk 2000).

1
1.2 Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui dari mana dan berapa besarnya biaya yang digunakan
pada suatu proyek tersebut.
2. Untuk mengetahui analisis tingkat kelayakan pada suatu proyek

BAB II
GAMBARAN PROYEK

2.1 Sejarah Keberadaan Proyek


Taman Agro Inovasi pada tahun 2015 sudah di kunjungi oleh siswa
magang praktek kerja lapangan (PKL) sebanyak 40 orang yang terdiri dari : 1)
SMKN 2 Bengkulu Selatan sebanyak 10 orang siswa yang berlangsung dari
tanggal 16 Februari sampai dengan 16 April ; 2) SPP N Bengkulu sebanyak
4 orang siswa dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 30 Oktober; 3) SMK 6
Kota Bengkulu sebanyak 13 orang siswa dari tanggal 10 Agustus sampai
dengan 25 September; 4) SMK 6 Kota Bengkulu sebanyak 13 orang siswa dari

2
tanggal 28 September sampai dengan 10 November 2015. Kunjungan lapang
dari mahasiswa Jurusan Agroteknologi Universitas Bangka Belitung pada
tanggal 28 April 2015 sebanyak 50 orang yang didampingi langsung oleh
ketua Jurusan Agroteknologi Universitas Bangka Belitung.
Kunjungan Lapang ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan
mahasiswa mengenai inovasi teknologi spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu yang
telah dilakukan oleh BPTP Bengkulu. Kunjungan siswa/siswi sekolah dasar
islam terpadu sebanyak 150 orang dalam rangka study out door pengenalan
teknologi pertanian. Sebagai edukasi untuk Inovasi teknologi budidaya sayuran
komponen teknologi yang di inovasikan adalah pemanfaataan lahan
sempit menggunkan polybag atau pot, varietas dan campuran media tanam
menggunakan sekam padi, limbah kulit kopi dan kompos/pupuk kandang dengan
perbandingan 2: 1 : 1.
Sedangkan untuk tanaman buah-buahan inovasi teknologinya adalah
penanam buah dalam pot (tabulampot) untuk luas lahan yang terbatas.Inovasi
teknologinya adalah pemilihan tanaman buah yang dianjurkan untuk tabulampot,
bahan tanaman dari perbanyakan vegetetatif, campuran media tanam dengan
menggunkan sekam padi atau lumbah kulit kopi. Inovasi teknologi yang di
perkenalkan berikutnya adalah budidaya buah naga yang merupakan tanaman
buah yang baru di intoduksi dari luar indonesia. Komponen inovasi teknologi
aneka tanaman sayuran yang diedukasikan kepada siswa magang PKL tersebut
adalah varietas unggul, pengolahan media tanam, umur semaian, waktu tanam,
cara tanam, pemupukkan, penyiangan, pengendalian OPT dan panen sayuran.

2.2 Tujuan Dan Kegunaan Proyek


 Tujuan Proyek
1. Menyiapkan pusat edukasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk
taman agroinovasi pertanian.
2. Melakukan konservasi, karateristik dan mengkoleksi tanaman dan ternak.
3. Mempercepat penyampaian inovasi teknologi pertanian kepada
masyakat pertanian Provinsi.
 Kegunaan Proyek
1. Bertambahnya jumlah media pembelajaran dalam wahana diseminasi
taman agroinovasi BPTP Bengkulu.
2. Terpeliharanya dan bertambahnya jumlah tanaman di taman
agroinovasi BPTP Bengkulu.
Cepat nya inovasi pertanian sampai kepada masyarakat
2.3 Lokasi Dan Tahun Dimulainya Proyek
Kegiatan Taman Agroinovasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Bengkulu dilaksanakan di Kawasan Kantor BPTP Bengkulu mulai dari
bulan Januari-Desember 2015.

3
2.4 Struktur Organisasi Proyek

Proyek Agroinovasi Di Provinsi Bengkulu terdiri dari 1 penanggung jawab


dan 4 anggota dimana masing-masing anggota mempunyai peranannya masing-
masing. Eddy Makruf Agus

(Penanggung Jawab)

Darmadi, SP Syafsri, A.Md Adianto, S,Kom Sudarmansyah,


Johas SP
(Anggota) (Anggota)
(Anggota) (Anggota)

Implementasi tugas masing-masing managerial :

 Eddy Nakruf Agus (Penanggung Jawab) :


Mengkoordinir kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan, sampai
pelaporan kegiatan
 Damardi, SP Joas (Anggota):
Membantu melaksanakan kegiatan mulai dari perencanaan pelaksanaan,
sampai pelaporan kegiatan
 Syafsri, A.Md (Anggota) :
Membantu pelaksanaan terkait kegiatan agronomi
 Adianto,S,Kom (Anggota) :
Membantu pelaksanaan terkait kegiatan sosial ekonomi
 Sudarmansyah SP (Anggota) :
Membantu pelaksanaan kegiatan terkait pengambilan dan pengumpulan
data.
Masing-masing aspek saling berhubungan dengan yang lainnya, dan
suatu keputusan mengenai suatu aspek akan mempengaruhi putusan-putusan
terhadap aspek-aspek lainnya. Seluruh aspek harus dipertimbangkan setiap saat
dalam perencanaan proyek. Ada 5 aspek yang perlu dilihat dalam analisa dan
perencanaan proyek yaitu aspek teknis, kelembagaan, sosial, komersial, finansial
dan ekonomi yang diuraikan sebagai berikut:
1. Aspek Teknis

4
Analisa secara teknis berhubungan dengan input (penyediaan faktor-faktor
produksi) dan output (produksi), secara teknis harus dapat dilaksanakan, tenaga
teknis yang baik harus tersedia, berapa banyak staf yang memadai untuk dapat
beroperasinya kegiatan) Aspek teknis dalam proyek ini adalah dari penyediaan
alat-alat dan bahan untuk pengembangan Agroinovasi dalam persiapan tempat
semai, semai, perbaikan pematang, bajak, garu, cabut bibit, dan lain-lain.
2. Aspek Kelembagaan Manajerial
Aspek kelembagaan-Manajerial suatu proyek harus dihubungkan dengan
kelembagaan-kelembagaan yang ada ditempat proyek. Struktur organisasi yang
dibuat harus dapat mencerminkan efisiensi dan efektifitasnya, serta harus berjalan
sesuai rencana. Dalam pengerjaan proyek ini Agroinovasi dipilih oleh tim BPTP
berada dalam pengawasan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Bengkulu. Pelaksanakan proyek adalah anggota kelompok tani yang dipilih
berdasarkan respon terhadap kegiatan dan dapat diandalkan sebagai pionir.
Struktur organisasi proyek ini terdiri dari penanggung jawab dan anggota yang
dibagi berdasarkan tugas masing-masing.
3. Aspek Sosial
Aspek sosial adalah budaya setempat, adat istiadatnya jangan sampai
berbenturan dengan pelaksanaan kegiatan, hal lain adalah masyarakat disekitar,
apakah dapat menjadi sumber tenaga sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial
dan banyak lagi faktor-faktor sosial lainnya. Aspek sosial dalam proyek ini telah
disesuaikan dengan masyarakat sekitar proyek yang sebagian besar berprofesi
sebagai petani.Dampak proyek terhadap lingkungan sekitar memberikan
pengaruh dan manfaat yang positif. Karena dalam proyek ini tidak ada yang
dirugikan karena tidak ada efek samping atau pencemaran yang dilakukan dalam
proyek ini.
4. Aspek Komersial
Aspek komersial adalah dari sudut input rencana-rencana yang cocok
harus dibuat untuk memperoleh input yang paling murah. Dari sudut output harus
dibuat rencana pemasaran yang paling menguntungkan, bagaimana agar nantinya
nilai hasilnya lebih baik. Imput yang didapatkan mudah karena untuk mencari
perlengkapannya masih banyak di jual di Bengkulu. Proyek ini terjadi karena
peranan pemerintah yang telah memberikan bantuan dana.

5. Aspek Finansial dan Ekonomi.

5
Analisa finansial mencakup rencana anggaran belanja perusahaan,
rencana pendapatan dan keuntungan. Modal usaha yang digunakan apakah milik
sendiri atau modal pinjaman, proyek juga perlu dianalisa dengan standar-standar
yang dapat memberi gambaran layak tidaknya untuk dikerjakan, juga penting
dilihat kenaikan pendapatan atau “manfaat tambahan bersih” (net incremental
benefit) dari proyek.

BAB III

SUMBERDAYA PROYEK

3.1 Sumberdaya Lahan

Lahan dalam proyek model pengembangan pertanian Taman Agroinovasi


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu dilaksanakan di Kawasan
Kantor BPTP Bengkulu.

3.2 Sumberdaya Manusia

Pelaksana proyek pembuatan Taman Agroinovasi ini dibagi menjadi 2


bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda, dimana satu bagian dalam hal ini
adalah koordinator/tim teknis yang berfungsi mengawasi, membina serta
memantau kegiatan tersebut dan penyusun design media pembelajaran yang
berfungsi sebagai pelaksana (implementator) langsung proyek model
pengembangan pertanian Taman Agroinovasi di BPTP Bengkulu.

3.3 Sumberdaya Peralatan dan Bahan

Dalam pelaksanaan kegiatan proyek model pengembangan pertanian


Taman Agroinovasi dibutuhkan peralatan dan bahan. Bahan yang diperlukan

6
dalam Kegiatan Taman Agroinovasi adalah bibit tanaman sayuran, tanaman buah-
buahan, pot plastik, pupuk padat, pupuk cair, pestisida, polybag, mulsa plastik,
media tanam (tanah, pupuk kandang, kompos, sekam padi, limbah kulit kopi) dan
kapur pertanian. Batu koral, semen, pasir (untuk jalan setapak), besi diameter 10
mm untuk tonggak buah naga, paku, kawat pengikat. Alat yang digunakan seperti
cangkul, garpu, parang, arit, gunting, gerobak dorong, alat semprot, tali rapiah,
tali bel dan alat-alat tulis kantor.

3.4 Sumberdaya Keuanngan

Sumber dan jumlah dana kegiatan pelaksanaan kegiatan proyek model


pengembangan pertanian Taman Agroinovasi adalah dengan dana dari BPTP
Bengkulu. Adapun dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp.100.000.000,00.

BAB IV

OPRASIONAL PROYEK

4.1 Penentuan Lokasi


Kegiatan diawali dengan (a) koordinasi didalam tim m-P3BI unutk
mengetahui wilayah penananam tanaman agroinovasi yang akan dilakukan dan
dibina. Wilayah yang dipilih memiliki perspektif pengembangan ke depan, lokasi
relative mudah dijangkau dari segi aksesibilitas, (b) penentuan lokasi dengan
memilih wilayah yang akan dijadikan wilayah binaan m-P3BI, (c) menentukan
lahan anggota kelompok yang akan dijadikan unit percontohan. Anggota
kelompok yang dipilih adalah yang respon terhadap kegiatan dan dapat
diandalkan sebagai pionir.

4.2 Identifikasi Permasalahan


Identifikasi permasalahan dihimpun dari : (a) data potensi wilayah,
monografi, dan informasi dari instansi terkait, (b) dihimpun dari kelompok tani
yang telah ditetapkan guna mengetahui teknologi existing (produksi,
kelembagaan, pemasaran hasil).
Dari data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisa, kemudian dilakukan
tindakan pempinaan maupun penerapan inovasi teknologi terkait dengan peluang
pengembangannya.

7
4.3 Perancangan Model
Perancangan model merupakan penerjemah dari pilihan terbaik terhadap
tindakan yang bertujuan meningkatakan pengetahuan, keterampilan. Kegiatan
sesuai kebutuhan pengguna (Stakeholders, petani, kontak tani, mahasiswa, pelajar
dan masyarakat pertanian lainnya di Provinsi Bengkulu. yang dilakukan pada
perancangan model yaitu : (a) Inovasi teknologi budaya, tanaman agroinovasi
panen dan pascapanen, (b) pemberdayaan poktan/gapoktan(pasar permodalan,
serta kemitraan).

4.4 Implementasi Model


Perancangan model yang telah disetujui oleh berbagai pihak selanjutnya
diimplementasikan di lapangan dalam bentuk unit percontohan. Agar diseminasi
teknologi dicobakan dapat meluas, teknologi tersebut dapat memecahkan
permasalahan petani dan untuk menjamin efetivitasnya, dilakukan percontohan.

4.5 Prosedur Pelaksanaan


1. Pertemuan tim dan penyusunan design media pembelajaran dalam wahana
diseminasi taman agroinovasi berupa display outdoor, hidroponik,
vertiminaponik, kolam ikan, ternak kambing, taman hortikultura (sayuran,
buah, dan bunga), tanaman pangan, dan tanaman per kebunan..
2. Identifikasi hasil kajian teknologi spesifik lokasi dan jenis komoditas yang
di- displaykan dan didiseminasikan pada media hidroponik,
vertiminaponik, kolam ikan, kandang ternak kambing, taman hortikulutura
(sayuran, buah, dan bunga), taman tanaman pangan, dan taman
perkebunan.
3. Identifikasi berbagai materi informasi inovasi teknologi yang siap
didiseminasikan melalui display indoor berdasarkan ketersediaan
rekomendasi teknologi yang siap didiseminasikan, permintaan langsung
dari lapangan, dan masukan dari petugas. .
4. Pembuatan display outdoor ternak kambing.
5. Pemeliharaan display outdoor, hidroponik, vertiminaponik, kolam ikan,
ternak kambing, taman hortikulutura (sayuran, buah, dan bunga), taman
tanaman pangan, dan tanaman perkebunan.
6. Meng-upgrade ragam dan jumlah komoditas tanaman hortikultura
(sayuran, buah dan bunga).

8
7. Membuat daftar isian (kuesioner) sebagai bahan evaluasi untuk melihat
media pembelajaran pada taman agroinovasi.
8. Penyusunan laporan tengah tahun dan akhir tahun.

BAB V
LAPORAN KEUANGAN PROYEK

5.1 Biaya Dan Manfaat Proyek

5.1.1 Biaya Proyek


Tabel 1. Rencana Anggaran Belanja Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Volume Harga satuan (Rp.) Biaya
(Rp.)

1. Belanja Bahan
74.500.000
 ATK dan Komputer Supplies 1 Paket 1.500.000
1.500.000
 Fto copy,jilid,cetak dan dokumentasi 1 Paket1.000.000
1.000.000
 Bahan Utama 1 Paket 60.000.000
60.000.000
 Bibit 5 Paket 50.000
2.500.000
 Pot Plastik ukuran Sedang 40 Buah 50.000
2.000.000
 Pot Pelastik Ukuran Besar 40 Buah 75.000
3.000.000
 Pupuk Padat 1 Paket 750.000
750.000
 Pupuk Cair 1 Paket 750.000
750.000
 Pestisida 1 Paket 2.000.000
2.000.000
2. Honor Output Kegiiatan
15.000.000
 Honor Pelaksana Kegiatan 300 OH 50.000
15.000.000
3 Belanja Perjalanan Biasa
10.500.000
 Perjalanan Dalam Rangka 14 OP 750.000
10.500.000

9
Pelaksanaan

JUMLAH
100.000.000

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Kegiatan

No Jenis Pengeluaran Realisasi Aanggaran(Rp) Peresentase


Keuangan (%)

1. Belanja Bahan

 ATK dan Komputer Supplies 1.000.000 100


 Fto copy,jilid,cetak dan dokumentasi 1.500.000 100
 Bahan Utama Kegiatan 58.967.750 58.97
 Bibit 2.500.000 100
 Pot Plastik ukuran Sedang 2.000.000 100
 Pot Pelastik Ukuran Besar 3.000.000 100

 Pupuk Padat 747.500 0.75


 Pupuk Cair 750.000 100
 Pestisida 2.000.000 100
2. Honor Output Kegiiatan

 Honor Pelaksana Kegiatan 15.000.000 100


3 Belanja Perjalanan Biasa
 Perjalanan Dalam Rangka 10.500.000 10.34
Pelaksanaan

JUMLAH 98.808.775

5.2.2 Manfaat Proyek

1. Berkembangnya berbagai metode diseminasi yang efektif sesuai


kebutuhan pengguna (Stakeholders, petani, kontak tani, mahasiswa,
pelajar dan masyarakat pertanian lainnya di Provinsi Bengkulu.
2. Sebagai alternative pusat edukasi bagi mahasiswa, pelajar dan
petani/kontak tani di Provinsi Bengkulu.

10
3. Sebagai alternatif rekomendasi pengembangan pebangunan pertanian di
Provinsi Bengkulu

5.2 Arus Kas Proyek


Arus kas merupakan laporan keuangan dari proyek yang telah terlaksana
dengan baik dan disusun berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Berikut
merupakan laporan keuangan dari proyek tersebut.

Laporan Arus Kas


Aktivitas Operasional

11
Penjualan
Pembelian persediaan benih Rp. 191.300.000
Pembelian alat kerja (Rp.58.000.000)

Pembelian persediaan bahan dan obat- (Rp.11.885.000)

obatan
Biaya tenaga kerja (Rp.17.190.000)

Biaya perjalanan dinas (Rp.7.050.000)

Biaya cetak dan penggandaan (Rp.4.910.000)

Kas Operasional (Rp.965.000) +


Rp. 91.300.00
Sumber : Data diolah dalam proyek tahun 2015

Untuk pembelian alat kerja dalam proyek ini nilai keunaan tidak habis dalam masa
proyek dalam satu tahun hal ini dikarenakan alat kerja bisa digunakan berulang ulang utuk
bisa digunakan kegiatan proyek selanjutnya.

5.3 Titik Impas (BEP)

Titik impas adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah
seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan. Dalam proyek taman agoinovasi
memiliki Rancana Anggaran Belanja Kegiatan dengan anggran dana sebesar
Rp.100.000.000,00, sedangkan dalam pengeluarannya yaitu Realisasi Anggaran belanja yaitu
sebesar Rp. 98.808.775,00. Dengan demikian modal yang dimiliki atau anggaran dana yang
dimiliki masih sebesar Rp. 1.191.225,00.

BAB VI
ANALISIS KELAYAKAN PROYEK
Analisis kelayakan proyek adalah suatu cara untuk mempelajari suatu proyek atau bisnis
yanakan dijalankan atau sedang dijalankan bahkan yang sudah selesai dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidaknya proyek tersebut ( Kasmir, 2010).
6.1 Gross B/C Ratio
Tingkat kelayakan suatu usaha dapat dinilai dengan menggunakan kriteria investasi
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio). Benefit/Cost ratio adalah merupakan perbandingan antara

12
total penerimaan dengan total biaya. Semakin besar B/C ratio maka akan semakin besar pula
keuntungan yang diperoleh petani mengalokasikan faktor produksi dengan lebih efiisien
(Soekartawi,2003)
Formula untuk mencari net benefit ratio sebagai berikut :

Penyelesaian
Tahun Cost Benefit Net Df 10% PV cost PV
benefit Benefit

1 100 0 (100) 0,909 454,5 0,000

2 50 200 150 0,751 37,55 150,200

Jumlah 492,05 150,200

Gross B/C Ratio =

maka: = 492,05
150,200
= 3,27
Jadi, berdasarkan criteria Gross B/C ratio, proyek tersebut layak (go) untuk dijalankan karena
3,27>1.
.
6.2 Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net benefit cost ratio adalah perbandingan antara benefit kotor dengan biaya secara
keseluruhan yang telah mengalami discout factor. Net benefit cost ratio diperoleh dari
perbandingan total present value positif dengan total present value negatif.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya keuntungan dibandingkan
dengan pengeluaran selama umur ekonomis proyek.B/C perbandingan antara benefit bersih
dari tahun ke tahun yang bersangkutan yang telah di present valuekan (+) dengan benefit
yang telah telah di present valuekan (-).
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

13
Formula untuk mencari net benefit cost ratio sebagai berikut :

Dimana:
Bt = Benefit yang telah di discount factor
Ct =Cost telah didiscount factor
n = Umur ekonomis
i = Tingkat bunga 12%
t = Tahun
Apabila :
Net B/C > 1, proyek tanaman agroinovasi feasible (go) untuk dilaksanakan.
Net B/C = 1, proyek tanaman agroinovasi berada dalam keadaan breakeven point.
Net B/C < 1, proyek tanaman agroinovasi tidak layak untuk dilaksanakan .
Diketahui
 Umur Proyek 1 tahun
 Tingkat Df yang berlaku 10%
 Biaya investasi yang dikeluarkan Rp.100 Jt
 Manfaat yang diterima 0
 Untuk memudahkan menghitung degan memperkirakan proyek ini untuk tahun yang
akan datang penulis menambahkan untuk proyek tahun ke dua dengan biaya investasi
Rp. 50 Jt dan manfaat yang diterima sebesar Rp. 200 Jt .

Tahun Cost Benefit Net Df 10% PV


benefit

1 100 0 (100) 0,909 (454,5)

2 50 200 150 0,751 150,2

Penyelesaian :
150,2 ˭ 3,301
454,5
Jadi Net B/C ratio dalam proyek ini adalah 3,301. 3,301 > 1 artinya proyek go (layak
dijalankan)

14
6.3 Profitability Proyek
Profitability proyek adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya investasi yang
telah digunakan setelah dipresent valuekan.

Probability ratio

=1,91

Dari hasil analisis diatas, di tunjukkan bahwa nilainya >1, dimana total biaya yang
dikeluarkan untuk mengasilkan proyek ini sesuai dengan modal yang diinvestasikan terhadap
proyek ini.

6.4 NPV Proyek


Net Present Value atau yang sering di singkat dengan NPV merupakan sebuah selisih
antara nilai sekarang dari arus kas yang akan masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang
akan keluar pada periode waktu tertentu. Lalu NPV atau Net Present Value ini
mengestimasikan nilai sekarang pada sebuah proyek, aset ataupun investasi yang berdasarkan
pada arus kas yang akan masuk karna diharapkan pada masa depan dan arus kas yang akan
keluar akan disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal.

Formula untuk menghitung Yaitu :

Keterangan :

 NPV = Net Present Value ( dalam rupiah )


 Ct = Arus kas per tahun pada periode t

 C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 ( dalam rupiah )

 r = Suku bunga atau discount rate ( dalam % )

15
Penyelesaiannya :
Diketahui :

Ct =Rp.50 Juta
C0 = Rp. 91.300.000 Juta
r = 12% (0,12)

 Jawaban :

 NPV = (C1/1+r) – C0
NPV = ((50/1+0,12) – 91.300
NPV = (44,64) – 91.300
NPV = 46,66

 Jadi nilai untuk NPV-nya adalah Rp. 46,66juta.

Diketahui pada perhitungan yang telah dilakukan untuk hasil NPV adalah Rp.46,66
Juta. Hal ini berarti berdasarkan kriteria proyek ini tidak layak untuk dilanjutkan kembali.

6.5 IRR Proyek


IRR (internal rate of return)
IRR (internal rate of return) : merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai
sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan
jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.

keterangan: IRR = Internal Rate of Return


i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+
i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-
NPV1=Net Present Value bernilai positif
NPV2= Net Present Value bernilai negatif
Menurut Yacob Ibrahim, Internal Rate of Return atau IRR adalah suatu tingkat
discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0. IRR memiliki tiga nilai yang
masing-masing memiliki arti terhadap kriteria investasi, yaitu:
1) IRR < SOCC, hal ini berarti bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak secara
finansial.
2) IRR = SOCC, hal ini juga berarti bahwa usaha atau proyek tersebut berada dalam
keadaan break even point.
3) IRR > SOCC, hal ini berarti bahwa usaha atau proyek tersebut layak secara
finansial.
.

Penyelesaian

IRR = I NPV(+) + NPV (+) (I NPV(-) – I NPV(+))


NPV (+) – NPV(-)
IRR = 18% + 150,2 (20% - 18%)
16
150,2+ 454,5
IRR = 18% + (455,5) (2%)
IRR = 17,118
Hasil diperoleh IRR= 17,118 > MARR= 15% maka rencana investasi tersebut layak secara
ekonomis/direkomendasikan.

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan di tanaman agroinovasi tahun 2015 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Tanaman Agro inovasi BPTP Bengkulu dapat menjadi pusat edukasi bagi
pengguna,melalui visitor display tanaman sayuran,tanaman buauh-buahan dan
ternak kambing.
2. Koleksi Tanaman di Tanaman Agroinovasi BPTP Bengkulu dikeloompokan
berdasarkam tanaman tahunan,tanaman semusim dan ternak.kelompok tanaman
tanaman umumnya tanaman buah-buah yaitu :
 Tanaman buah dalam pot (tambulanpot) Jeruk Kalamansi,Jeruk
Gerga,Jeruk Nipis,Kelengkeng,Sirsa Ratu,Mangga,Belimbing
Wuluh,Tamarin,Cermai,Jambu Kristal,Jambu Bol,dan Nangka Cempedak.
 Tanaman Buah yang ditanam langsung dilahan seperti
Mangga,Manggis,Belimbing,Sirsak Ratu,Durian,Jeruk Gergah,Jeruk
Kalamansi,Jeruk Sunsiks,Pamelo,Pisang,Pepaya,Buah
Naga,Lengkeng,Sawo.
 Kelompok tanaman semusim seperti sayuran,palawija dan bio farmaka
yang ditanam langsung dilahan polybag yaitu
Tomat,Cabe,Sawit,Seledri,PAria,Gambas,Mentimun.
 Tanaman Buah semusim Seperrti Semangka dan Melon.
 Palawija Seperti Ubi Rambat,Jagung Manis,Gambyong Dan Garut.
 Biofrmka Jahe Merah,,Kunyit,Lengkuas,dan Garda Munggu.

17
 Kelompok Ternak Kambing burka dan Ayam KUB srta rumput unggul
pakan ternak.
3. Percepatan penyampaian informasi pertanan dilakukan melalui vistor display
sbebesar 86,78%

7.2 Saran
Untuk menunjang perkembangan tanaman agro menuju agrimart diharapakan
kegiatan ini pada tahun mendataang secara struktual berada dibawah koordinaasi kepala
bagian tata usaha dan kasi yang bekerja sama kepada pelayanan pengkajian.

DAFTAR PUSTAKA
Fauzia, S., 2002. Revitalisasi Fungsi Informasi dan Komunikasi serta Diseminasi Luaran
BPTP. Ekspos dan seminar Teknologi Pertanian Spesifik lokasi, 14- 15 Agustus 2002
di Jakarta.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Halim, A.,

Sarwoko. 2013, Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Puslitbang Sosek, 23 halaman Kurnia Suci, 2000. Analisis Preferensi Petani Terhadap
Karakteristik Teknologi Padi Ladang (Kasus di Kabupaten Lampung Tengah dan
Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian. Bogor Balibangtan. 2015.

Panduan Umum. Taman Agro Inovasi dan Agro Inovasi Mart. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian Puslitbanghort. 2010.

Pedoman Umum. Program Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura


(PDPKAH). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta Pedoman Umum
SPECTRUM DISEMINASI MULTI CHANNEL. 2011. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kemenerian Pertanian

18

Anda mungkin juga menyukai