Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK RUMINANSIA

(KUNJUNGAN TEKNOLOGI PAKAN)

Disusun oleh :

Sumarno (190210091)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2022
1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih dan Maha Penyayang, serta
penulis panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan kunjungan pabrik pakan ini.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada Ir. Ajad Sudrajat, S.Pt.,M.Pt.,IPP selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum
Nutrisi Ternak Ruminansia dan teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan ini.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki laporan yang akan
penulis susun berikutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan mata kuliah praktikum nutrisi ternak
ruminansia ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Yogyakarta, 8 Agustus 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENAGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Tujuan ............................................................................................................................. 5

C. Manfaat ........................................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 6

BAB III HASIL KUNJUNGAN ............................................................................................. 10

A. Pengadaan Bahan Baku ................................................................................................ 10

B. Penyimpanan Bahan Baku ............................................................................................ 10

C. Proses Pembuatan Konsentrat ...................................................................................... 13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 14

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pakan merupakan setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dicerna dan tidak
membahayakan bagi kesehatran ternak. Agar bahan dapat disebut dengan pakan maka harus
memenuhi persyaratan tersebut. Pakan adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan diserap
baik secara keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan keracuan atau tidak
mengganggu kesehatan ternak yang mengkonsumsinya (Amrullah, 2004).
Pengolahan dan pengawetan bahan pakan dapat dilakukan dengan cara fisik atau
mekanik, kimiawi, biologis dan kombinasinya. Perlakuan secara fisik dapat dilakukan dengan
cara penjemuran, pencacah atau pemotongan, penggilingan, penghancuran serta pembuatan
pellet (Widodo,2002).
Kunjungan Industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa tentang
duniakerja. Mahasiswa dituntut aktif menggali informasi tentang kunjungan industri,
untukmemperoleh pengetahuan tentang teknologi pengolahan yang dimiliki suatu
perusahaan.Kunjungan industri dilakukan untuk memberi gambaran kepada mahasiswa
tentang teknologi pengolahan yang diterapkan di perusahaan dibandingkan dengan konsep
ilmu yang diperolehdi perkuliahan sehingga mahasiswa mampu menganalisa tentang
perbedaan – perbedaan.
Industri pakan ternak di dalam negeri sangat berperan mendukung industri peternakan
dalam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk turunannya bagi masyarakat
sebagai tambahan sumber protein. Pakan memiliki kontribusi 70% dari total biaya produksi
peternakan, sehingga tetap menjadi suatu bisnis yang cerah.
KJUB (Koperasi Jasa Usaha Bersama) PUSPETASARI (Pusat Pelayanan Tani Sarana
Mandiri) sendiri merupakan koperasi yang salah satu bidang usahanya memproduksi pakan
ternak hewan sapi dan kambing. Dan salah satu produk unggulannya adalah Nutrifeed. Produk
Nutrifeed memiliki berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh produk pakan ternak lainnya.
Beberapa diantara yaitu mutu terjamin dan SNI, lebih palatable (disukai ternak), efektif
meningkatkan produktivitas. Selain itu juga cara pemberiannya mudah, dibuat oleh para ahli
dan teruji di laboratorium, tentunya lebih menguntungkan, dan masih banyak lagi keunggulan
lainnya.

4
B. Tujuan
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah agar mahasiswa dapat melihat dan merasakan
secara langsung tentang segala aktivitas dan manajemen yang diterapkan di
dunia industri seprofesi, sehingga dapat mengambil pengalaman dan pelajaran yang sangat
berharga.

C. Manfaat
Untuk manfaat dari kunjungan ini yaitu dapat memberikan pengalaman langsung
kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang sebenarnya pada lingkungan dunia industri .

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari merupakan sebuah usaha bidang
produksi makanan ternak. Awalnya, pada tahun 1979 koperasi ini merupakan Project
Management Unit (PMU) yang didirikan berdasarkan kerjasama antara koperasi Indonesia
dengan Cooperative League Of United States Of America (CLAUSA) berdasakan surat
keputusan direktorat jenderal koperasi No.737/DK/KPTS/AXI/1980. Selanjutnya pada tahun
1984, dibentuk Pusat Pelayanan Koperasi (PPK) Puspeta dengan tujuan untuk memajukan,
membina dan mendewasakan Koperasi Unit Desa (KUD) atau koperasi primer di Kabupaten
Klaten. PPK berorientasi pada pusat pendidikan dan pelatihan (pusdikat) di bidang
peternakan dan perikanan, distribusi pupuk, suplai pakan ternak, serta industri mebel.
Pada tahun 1988 proyek kerjasama Puspeta telah berakhir masa kerjanya.Namun,
beberapa KUD yang telah bergabung dan menjadi binaan dalam kerjasama ini merasa sayang
apabila proyek tersebut dihentikan dikarenakan proyek tersebut telah berhasil menghidupi
sejumlah tenaga kerja dan telah memberikan keuntungan bagi beberapa KUD yang telah
bergabung. KUD yang telah bergabung dalam proyek binaan ini adalah KUD Kemalang,
KUD Pedan, KUD Karangnongko, KUD Jatinom, KUD Manisrenggo, KOPTI Pedan dan
KPRI Ngesti Rahayu. Dikarenakan beberapa alasan yang ada maka pada tahun 1988, tujuh
koperasi tersebut bergabung untuk selanjutnya mengajukan permohonan kepada Kantor
Wilayah Departemen Koperasi Jawa Tengah agar proyek kerjasama Puspeta yang telah
berakhir tetap dapat dilanjutkan kembali dalam wadah yang mandiri dengan bentuk ba dan
usaha berupa Koperasi.

Pada tanggal 30 November 1988, proyek Puspeta dilanjutkan kembali dalam wadah
mandiri berbentuk koperasi sekunder dengan nama Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB)
Puspetasari dengan nomor badan Hukum 11080/BH/VI/1988. Sejak saat itu, KJUB
Puspetasari harus melaksanakan kegiatan usaha yang mandiri dan terlepas dari bimbingan
pemerintah maupunpihak CLAUSA.

A. Lokasi Perusahaan
KJUB Puspetasari terletak di Dukuh Mondokan, Desa Klepu, KecamatanCeper,
Kabupaten Klaten. Luas area KJUB Puspetasari adalah 23.707 m 2, denganrincian seluas

6
8.040 m2 digunakan sebagai Pabrik Makanan Ternak (PMT) Nutrifeed, seluas 458 m 2
digunakan untuk bangunan kantor, dan sisanya digunakan untuk mushola, tempat parkir dan
beberapa bangunan lainnya.
Lokasi KJUB Puspetasari dapat dikatakan cukup strategis, karena letaknya hanya
800 meter ke arah selatan dari simpang tiga Besole dari jalan Protokol Solo-Jogja. Dari
Lokasi yang strategis tersebut memberikan beberapa keuntungan bagi pihak KJUB
Puspetasari, diantaranya sarana transportasi yang mudah karena letak lokasi yang dekat
dengan jalan raya, sehingga selanjutnya akan mempermudah pula dalam hal pengiriman
bahan baku untuk KJUB Puspetasari maupun pengiriman produk dari KJUB Puspetasari
kepada konsumen. Sehingga dengan mudahnya akses transportasi dapat mempermudah pula
dalam hal pengadaan bahan baku dan peredaran produk jadi, sehingga menjamin
kelangsungan usaha yang tengah dijalankan.

B. Job Description di Puspetasari Pabrik Makanan Ternak (PMT)


1. Direktur utama
- Bertugas untuk memimpin dan memutuskan segala sesuatu yang ada di KJUB
Puspetasari Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan
perkembangan umum perusahaan.
- Bertanggungjawab pemilik saham (modal) atas jalannya perusahaan.
2. Manajer
- Bertanggungjawab pada direktur utama atas jalannya divisi PMT Nutrifeed di
perusahaan.
- Memonitor dan berkordinasi dengan tiap kabag di divisi PMT Nutrifeed. - Rutin
melakukan pertemuan (meeting) secara periodik baik dengan direktur utama maupun
dengan kabag-kabag di divisi PMT Nutrifeed mengenai jalannya divisi ini.
3. Kabag Produksi
- Bertanggungjawab kepada manajer atas pelaksanaan kegiatan produksi. -
Merencanakan dan mengatur produksi perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan
standard mutu yang telah ditentukan.
- Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.
- Membuat perencanaan bahan baku yang akan digunakan dalam kegiatan produksi
(Formulasi Ransum).

7
- Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah
produksi.
4. Kabag Pengadaan Bahan Baku:
- Bekerjasama dan membantu kabag produksi dan kepala gudang dalam melaksanakan
serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dengan pembelian dan
penyimpanan bahan baku yang digunakan unit produksi.
- Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan baku.
- Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan standard harga
bahan.
- Membuat laporan pengadaan secara periodik mengenai jumlah bahan baku yang dibeli
dan yang masih tersisa di gudang.
5. Kabag Marketing:
- Melaksanakan analisa pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan
permintaan serta mengatur distribusi produksi.
- Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, trend permintaan,
dan jadwal permintaan pasar.
- Membantu manajer didalam menetapkan terget pemasaran dan kebijaksanaan dalam
perluasan pasar.
- Menentukan kebijaksanaan dari strategi pemasaran perusahaan yang mencakup harga,
pendistribusian dan promosi.
- Menentukan rencana anggaran untuk transportasi dan biaya pemasaran
6. Quality Control
- Dibawah langsung kordinasi antara kabag pengadaan bahan baku dan kabag produksi
untuk mengendalikan standar penggunaan bahan baku yang ditetapkan dan
melaksanakan pengawasan terhadap mutu produk mulai dari bahan baku sampai
menjadi produk jadi.
- Melaksanakan analisa (uji proksimat) pengambilan sampling secara periodik baik
berupa bahan baku maupun konsentrat jadi. dan pengawasan produk.
7. Maintenance
- Bertugas menjaga dan merawat terhadap alat-alat mekanik di dalam pabrik seperti
mesin grinding, mixing, elevator dan lain-lain.

8. Kepala Gudang

8
- Bertugas melakukan kordinasi kepada kabag pengadaan bahan baku dan kabag
produksi untuk mengatur keluar masuknya bahan baku maupun konsentrat yang akan
masuk dan keluar dari gudang.
- Membuat laporan secara periodik mengenai jumlah bahan baku yang dibeli atau keluar
dan konsentrat yang akan masuk maupun yang akan keluar dari gudang untuk
dipasarkan.

9
BAB III
HASIL KUNJUNGAN

A. Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan di KJUB Puspetasari berdasarkan standar


operasional prosedur (SOP) guna menjaga kualitas hasil konsentrat yang diproduksi.
Bahan baku yang benar-benar sesuai SOP yaitu bahan baku tidak tercampur dengan
bahan lain dan kandungan kadar air maksimal 15%. Pembelian bahan baku di PMT
Nutrifeed KJUB Puspetasari di dasarkan pada Data Kebutuhan Bahan (DKB) yang
dibuat oleh kabag marketing dan kabag produksi berdasarkan target penjualan
konsentrat yang direncanakan selama satu tahun kedepan. DKB tersebut dibuat
bertujuan untuk mempermudah bagian pengadaan dalam melakukan pembelian bahan
baku yang dibutuhkan dan juga dapat memenuhi kebutuhan produksi konsentrat sesuai
dengan permintaan pasar. Bahan baku di PMT Nutrifeed KJUB Puspetasari seluruhnya
dibeli dari supplier. Beberapa cara yang dilakukan dalam mencari supplier diantaranya
supplier melihat email KJUB Puspetasari atau menghubungi melalui telepon, menindak
lanjuti supplier yang sudah ada, dan supplier datang langsung ke pabrik dengan
membawa contoh bahan baku yang akan ditawarkan.

B. Proses Pembuatan Konsentrat


Produksi konsentrat merupakan rangkaian proses pengolahan bahan baku menjadi
konsentrat. Dalam satu kali produksi pembuatan konsentrat bekisar 1500 kg atau 1,5
ton dengan membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit. Alur proses produksi
konsentrat diKJUB Puspetasari sebagai berikut.

10
1. Formulasi Ransum
Sebelum proses produksi dilakukan terlebih dahulu dilakukan penyusunan formulasi
ransum. Penyusunan formulasi pakan bertujuan untuk memperoleh nutrisi yang diperlukan
baik didalam jumlah dan perbandingan yang tepat. Penyusunan formulasi yang dilakukan
bedasarkan SNI dalam pembuatan ransum pakan ternak.
2. Penimbangan
Proses selanjutnya setelah formulasi pakan telah dibuat yaitu proses penimbangan.
Penimbangan bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak bahan baku yang digunakan
sesuai dengan formulasi yang dibuat agar nutrisi yang diperlukan sesuai dengan jumlah dan
perbandingan yang tepat. Bahan tambahan yang berupa Slaz (zat Additive) yang bahannya
terdiri dari garam, limestone, nutrimix, promix, pro aminosin, premix, zeolith dll, terlebih
dahulu ditimbang sesuai dengan formula pakan kemudian dicampur secara manual dan
dikemas dengan ukuran 40-50 kg. Penimbangan selanjutnya yaitu kumpulan bahan baku
yang digunakan sesuai dengan formula pakan yang telah ditentukan.
3. Grinding (Penggilingan)
Penggilingan bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan baku yang masih relatih
besar, karena semakin kecil ukuran partikel suatu bahan makan semakin besar pula peluang
bahan untuk lebih tercampur secara homogen dengan bahan lainya. Penggilingan diawali
dengan menimbang seluruh bahan baku yang akan diproses.
4. Mixing (Pencampuran)
Bahan baku sudah halus sestelah melalui proses penggilingan, secara otomatis masuk
ke dalam mixer (mesin pencampur) melalui screw conveyer penghubung antara mesin
hammer mill dengan mixer. Pencampuran bahan baku tersebut menggunakan mixer jenis
vertikal dengan kapasitas mixer 1500 kg dengan memakan waktu selama 20 menit dalam
satu kali pencampuran. Sedangkan bahan baku dimasukkan ke dalam mixer (tanpa melalui
penggilingan) merupakan bahan baku yang ukurannya sudah halus, seperti bekatul, bran
pollard, slaz dan lain-lain. Bahan baku tersebut dimasukkan secara manual melalui hopper
disertai pencampuran terlebih dahulu dengan bahan baku yang bentuknya cair seperti
molases.
Selama proses pencampuran berlangsung tenaga kerja (Quality Control) mengontrol
hingga bahan baku di dalam mixer tercampur secara merata (homogen).
5. Packing (Pengepakan)
Pengepakan konsentrat di PMT Nutrifeed KJUB Puspetasari menggunakan sak
kapasitas 50 kg. Pengepakan tersebut diawali dengan membuka skat penahan 17 dari silo

11
sehingga konsentrat turun dan masuk kedalam karung (sak) yang digantung dibawahnya,
setelah itu dilanjutkan dengan penimbangan konsentrat serta pemberian label sesuai jenis
konsentrat yang diproduksi. Selama kegiatan berlangsung, konsisten dilakukan
pengontrolan untuk mengetahui konsentrat sudah atau belum homogen, jika belum
homogen konsentrat tersebut dilakukan proses pencampuran ulang.
6. Penyimpanan Bahan Jadi/Konsentrat
Penyimpanan bahan jadi/konsentrat di KJUB Puspetasari ditempatkan di gudang bahan
jadi. Teknik penumpukan konsentrat di KJUB Puspetasari dengan cara disilang yang
bertujuan agar tumpukan tersebut tidak mudah roboh. Peletakan konsentrat tersebut pada
bagian bawah dilapisi dengan pallet yang terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai alas
konsentrat. Peletakan konsentrat tersebut dibuat blok-blok pada setiap masing-masing jenis
konsentrat yang bertujuan untuk memudahkan tenaga kerja ketika mengambil konsentrat,
sehingga dapat mengantisipasi adanya konsentrat yang kadaluarsa (terlalu lama di dalam
gudang).
7. Jenis bahan pakan
a). Ongggok
Onggok adalah limbah tapioka yang merupakan hasil samping dari industri pembuatan
tepung tapioka yang berasal dari ubikayu atau singkong.Sebagai ampas pati singkong yang
mengandung banyak karbohidrat,onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Nilai
gizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%, lemak 2,3%, air 20,31 % dan abu
4,4%
b). Kulit Kacang Tanah
Pemanfaatan kulit kacang tanah sebagai pakan ternak belum optimal; sebagian besar hanya
dibuang atau dibakar. Pemanfaatan kulit kacang tanah untuk usaha pembibitan dapat
mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
c). Kedelai dan Ikutannya
Hasil ikutan kedelai yang banyak digunakan sebagai ransum ternak ruminansia diantaranya
adalah ampas tahu, ampas kecap, kedelai afkir dan jerami kedelai. Penggunaan bahan pakan
asal kedelai dan ikutannya dapat digunakan semaksimal mungkin.
d). Dedak padi
Dedak padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi
beras dedak padi digunakan sebagai pakan ternak karena mempunyai kandungan gizi yang
cukup tinggi, harganya relatif murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya tidak bersaing
dengan manusia.Nutrien yang terdapat di dedak padi yang berkualitas baik antara

12
lain komposisi kimia bededak padi cukup tinggi: protein 11,3-14,4%, lemak 15,0- 19,7%,
serat kasar 7,0-11,4%, karbohidrat 34,1-52,3% dan abu 6,6-9,9% (Lubis et al., 2002).
e). Dedak jagung
Dedak jagung sangat baik diberikan pada ternak. Analisa nutrisi : 9.9% air, 9.8% protein,
61.8% bahan ekstrak tanpa N, 9.8 serat kasar, 6.4% lemak dan 2.3% abu serta nilai Martabat
Pati (MP) adalah 68.
f). Bungkil kelapa
Bungkil kelapa adalah hasil sisa dari pembuatan dan ekstraksi minyak kelapa yang didapat
dari daging kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu. Pemberiannya tergantung pada
berat badannya yaitu antara 1.5 – 2.5 kg/ekor/hari. Analisa nutrisi: 11.6% air, 18.7%
protein, 45.5% bahan ekstrak tanpa N, 8.8% serat kasar, 9.6% lemak dan 5.8% abu serta
nilai Martabat Pati (MP) 81
g). Bungkil kacang tanah
Bungkil kacang tanah adalah merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang tanah.
Bungkil kacang tanah disukai ternak dan merupakan supplemen protein tumbuhan yang
berkualitas baik. Tapi bungkil ini mempunyai anti nutrisi yang dapat mengakibatkan
kelenjar thyroid membesar dan juga mempunyai sifat pencahar, tapi pengaruhnya lebih
rendah dibandingkan dengan kacang tanah.Nutrisi: 6.6% air, 42.7% protein, 27% bahan
ekstrak tanpa N, 8.9% serat kasar, 8.5% lemak dan 6.3% abu serta nilai MP adalah 80.
h). Kulit Kopi
Dalam pengolahan kopi akan dihasilkan 45% kulit kopi, 10% lendir, 5% kulit ari dan 40%
biji kopi. Pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak pada usaha pembibitan dapat
menggantikan konsentrat komersial hingga 20%.

C. Penyimpanan Bahan Baku

Di KJUB Puspetasari penyimpanan bahan baku ditempatkan di dalam gudang berlantai


semen yang relatif kering dan teduh. Teknik penempatan bahan baku di dalam gudang pada
bagian bawah dilapisi dengan pallet yang terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai alas bahan
baku. Penempatan bahan baku tersebut dibuat kelompokkelompok sesuai jenis dari masing-
masing bahan baku. Teknik penumpukan bahan baku dengan cara disilang bertujuan agar tidak
mudah roboh dan menghemat tempat, sedangkan pengemasan bahan baku menggunakan sak
atau karung goni yang diperoleh dari supplier.

13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kunjungan pabrik pakan ini adalah
bagaimana cara pengolahan pakan ternak dengan perhitungan yang pas dan memenuhi SOP,
bahan atau campuran bahan baku akan menghasilkan pakan/konsentrat yang tepat. Sehingga
akan berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan ternak.

B. Saran
Setiap mahasiswa diharapkan dapat mempelajari dengan cermat bagaimana pengolahan
pakan dari produksi hingga pemasaran. Hal ini bertujuan agar semua anggota kelompok dapat
memahami cara pembuatan pakan skala pabrik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Petelur. Cetakan ke-3. Bogor : Lembaga Satu Gunung Budi.

Widodo, W. 2002. Bahan Pakan Unggas Non Konvensional. Malang: Universitas


Muhammadiyah Malang.

15

Anda mungkin juga menyukai