Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : SUMARNO

NIM : 1090210091

MTKUL : PRAK NUTRISI TERNAK RUMINANSIA

KELAS :11 C

DOSEN : Ir. AJAT SUDRAJAT , S.pt,M.Pt.., IPP .

JAWABAN;

1. Anatomi pencernaan ternak ruminansia terdiri dari mukut, rumen, reticulum,


abomasum, usus halus, sekum, kolon dan rectum. Rumen memiliki ukuran paling besar
yaitu 80%, retikulum5%, omasum 7%, dan abomasum 8%.

Proses pencernaan dari hewan ruminansia ini terdiri dari rumput yang di makan, di
kunyah, ditelan menuju kerongkongan. Setelah itu, makanan akan masuk ke bagian perut
pertama yakni rumen sebbgai gudang sementara dari makanan yang telah tertelan. Di
rumen tersebut nantinnya akan terjadi pencernaan protein, lalu di teruskan ke bagian
perut ke dua yakni reticulum. Di reticulum makanan akan di bentuk menjadi gumpalan
gumpalan kasar yang disebut sebgai bolus.

Kemidian ketika hewan ruminansia bersantai, bolus yang ada dalam reticulum tadi akan
di muntahakan kembali ke mulut, yang kemudian di mamah kedua kalinya, lalu makanan
akan di telan kembali dan akan di teruskan ke bagian perut ke tiga yaitu omasum. Di
omasum akan terjadi produksi enzim yang terjadi bersama bolus, setelah makanan hancur
maka selulosa juga akan ikut hancur, yang kemudian diteruskan ke usus halus, lalu ke
usus besar hingga berkhir di anus.

2. Fungs uji in vitro dan in vivo pada ternak ruminansia adalah untuk menentukan jumlah
zat yang dapat di serap oleh saluran penceernaan ternak, dengan mengukur jumlah pakan
yang di konsumsi dengan jumlah pakan yang di keluarkan melalui fases
Metode kecernaan in vitro merupakan metode pengukuran kecernaan suatu bahan pakan
yang di lakukan di laboratorium dengan meniirukan proses terjadinya kecernaan pakan di
dalam saluran pencernaan ternak ruminansia.
Metode kecernaan in vivo merupakan metode penentuan kecernaan pakan menggunakan
hewan percobaan dengan menganalisa pakan dan vases. Dengan metode in vivo dapat di
ketahui kecernaan bahan pakan yang terjadi di dlam seluruh saluran pencernaan ternak ,
sehingga nilai pkan yang di peeroleh mendekati nilai sebenarnya.

3. Fungsi metode in sacco terutama mengkur/ mengestimasi laju dan tingkat degridasi suatu
pakan di dalam rumen dengan cepat tanpa memerlukan metode yang rumit. Nilai nilai
fraksi pakan yang terlarut, fraksi tidak terlarut tapin petensial untuk terdegridasi dan laju
degridasi zat makanan merupakan parameter utama teknikk in sacco ini.

4. Perbedaan antara rumen, reticulum, omasum, abomasum adalahh


1.bentuknya, karena setiap bagian di atas memiliki bentuk yang berbeda
2,fungsinya, rumen berfungsi sebagai gudang sementra/pencernaan protein
Reticulum, untuk membalikan makanan atau mamah kedua kalinya
Omasun, terjadi produksi enzim yang terjadi dengan bolus,
Abomasum, adalah bagian pembuangan
3,ukuranya, rumen memiliki ukuran paling besar yaitu 80%, reticulum 5%, omasum7%,
abomasum8%

Anda mungkin juga menyukai