Disusun Oleh :
1610612186
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
3.2. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum Identifikasi Saluran Pencernaan
Ternak Ruminansia adalah pisau, gunting,untuk mengiris dan memotong ternak
yang akan di identifikasi saluran pencernaannya, ember untuk menampung sisa
pakan yang belum tercerna,alat ukur atau meteran untuk mengukur panjang organ
pencernaan, kertas lakmus untuk mengukur pH masing-masing organ pencernaan
ternak. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ternak saluran
pencernaan pada sapi.
3.3 Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum Identifikasi saluran
Pencernaa.memisahkan masing-masing bagian bagian saluran saluran
pencernaannya yang akan diamati, setelah itu membuka dan mengeluarkan organ-
organ saluran pencernaannya. Mengamati bentuk, mengurutkan dan membedakan
saluran pencernaan.Mengukur panjang organ bobot organ serta mengamati bentuk
partikel dari masing-masing organ yang berupa isi makanan maupun sisa-sisa
makanan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil pembedahan organ pencernaan sapi, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengukuran organ pencernaan ternak sapi, bentuk pakan
dan fungsinya.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa saluran pencernaan pada sapi memiliki panjang yaitu esophagus 58 cm,
rumen 63 cm, 29 cm, reticulum 29 cm, omasum 30 cm, abomasums 45 cm, usus
halus 27,20 m, cecum 113 cm, usus besar 2,25 m dan rectum 45 cm. Hal ini tidak
sesuai dengan pendapat Ardianto (2012), yang menyakan bahwa usus pada ternak
ruminansia sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Selain itu juga
didukung oleh pendapat Blakely (1991), yang menyatakan bahwa saluran
pencernaan pada setiap hewan itu berbeda-beda dikarenakan organ organ tersebut
sudah diawetkan sehingga mengalami pengerutan, dan mungkin disebabkan juga
karena umur ternak yang masih muda serta penyambungan terhadap organ-organ
pencernaan yang telah putus.
Dalam rongga mulut sapi terdapat gigi, lidah dan saliva (air liur). Gigi
berfungsi dalam memotong dan menghaluskan makanan. Lidah digunakan
sebagai alat pengecap, membantu memasukan bahan makanan ke dalam mulut,
dan memindah-mindahkan/mengaduk bahan makanan yang dikunyah. Saliva (air
liur) fungsinya sebagai pelicin dalam mengunyah dan menelan bahan makanan,
pelindung mukosa mulut dengan membasahinya terus-menerus, dapat
mengencerkan beberapa zat yang bersifat racun dan mengatur temperatur dalam
rongga mulut.
Esophagus terdiri dari membran mukosa yang memanjang dari mulut
sampai ke rumen yang berperan dalam proses ruminasi dan eruktasi dan berfungsi
membawa makanan dan air liur ke lambung dengan adanya gerakan peristaltik.
Lambung sapi terdiri dari empat bagian yang terdiri
dari rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Rumen merupakan bagian bagian
terbesar dari lambung, memiliki papilla yang berfungsi meningkatkan penyerapan
hasil fermentasi, di bagian inilah yang paling banyak mengandung populasi
mikroorganisme seperti jenis bakteri dan protozoa yang mensuplai enzim
pemecah serat kasar pada partikel makanan. Retikulum dikenal dengan istilah
sarang lebah (honeycomb or hardware stomach). Saat sapi menelan benda-benda
keras (kabel, paku, dan lain-lain), maka benda-benda ini akan tersimpan di
retikulum. Omasum memiliki banyak lipatan jaringan yang akan menggiling
campuran ingesta pakan dan memeras air yang masih terkandung dalam pakan
dan berfungsi menyaring partikel yang lebih besar, serta penyerapan VFA dan air.
Abomasum dikenal dengan istilah perut sejati yang sebagai tempat terjadinya
proses pemecahan protein, karbohidrat dan lemak dalam pakan secara kimiawi,
sebelum dialirkan ke usus kecil.
Usus kecil (usus halus) berfungsi dalam pencernaan enzimatis dan
absospsi (penyerapan). Dimana duodenum sebagai tempat pertama dari usus kecil
berfungsi sebagai tempat pemecahan nutrisi pakan menjadi lebih sederhana yang
dilakukan oleh enzim. Bagian ini selanjutnya secara berturut-turut adalah jejunum,
dan ileum. Hasil akhir kemudian diserap melalui pembuluh darah.
Cecum merupakan struktur yang simple letaknya antara usus kecil dan
usus besar. Materi pakan yang masuk ke dalam cecum selanjutnya dicerna lagi
oleh sekelompok mikroorganisme yang terdapat cecum.
Pakan yang tidak tercerna di usus halus akan masuk ke dalam usus besar.
Di bagian ini pakan tersebut akan dicerna lagi lebih lanjut oleh sekelompok
mikroorganisma dan juga akan terjadi penyerapan air.
5.2. Saran
Masing-masing praktikan diharapkan teliti dalam membelah tubuh ternak,
karena jika tidak berhati-hati maka bagian organ proses pencernaan dapat pecah
atau rusak, sehingga bagian organ pencernaan tersebut tidak dapat di indentifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2008. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja, dan Perah. Yogyakarta,
Kanisius.
Blakely, James and David H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan edisi IV. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Campbell, N. A., dkk. 2003. Biologi. Jakarta, PT. Erlangga.
Darmono. 2005. Tatalaksana Usaha Sapi Kareman. Yogyakarta, Kanisius.
Frandson. Domba. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi Keempat. Diterjemahkan
Oleh : B. Srigandono dan Koen Praseno. Yogyakarta : UGM Press. Hal :
528, 542-552.
Praseno, K., Isroli., dan B. Sudarmoyo. 2003. Fisiologi Ternak. Semarang, Proyek
Semique.